" Okay, nanti malam. Itu kalau anda bisa pergi ke kamarku tanpa ketahuan Nyonya Mint." Tamarin yang berucap lirih tepat di depan wajah ayah mertuanya dan memberikan tawaran tambah ronde kepada ayah mertuanya dengan ekspresi sedikit menggoda.
" Okay." jawab Tuan Kino tanpa basa-basi lagi mengiyakan tantangan kekasih gelapnya alias menantu yang sudah mulai gila mengikuti permainannya.
" Aku pergi dulu. Cepat tinggalkan kamarku dan punguti pakaianmu!" titah pelan sambil menepuk wajah tampan milik ayah mertuanya.
Tamarin lantas pergi meninggalkan kamarnya tanpa tahu apa yang dilakukan oleh ayah mertuanya selanjutnya di dalam kamarnya.
Dia bergegas menuruni anak tangga sambil berlari menuju pelataran yang dimana sudah ada Loly dan Pop yang ada di dalam mobil dan menunggunya sejak tadi.
" Maaf ya, kalau kalian nunggu lama." Kepala Tamarin yang mendekat pada kaca mobil yang terbuka.
" Buruan naik!" perintah Pop yang tidak bergeming dari kedua tangan yang mencengkeram setir bulatnya.
" Let' s go!" sahut Loly kepada Tamarin.
" Tunggu! tunggu! tunggu!" Loly yang melihat leher dan juga bagian dada yang terbuka milik Tamarin banyak sekali bekas jeratan cinta. " Hahaha." tertawanya terbahak membahana hingga membuat Pop dan Tamarin tampak bingung.
" Kamu kenapa sih?" tanya Pop yang mengubah posisi kepalanya menoleh ke arah jok belakang dimana Loly tertawa terpingkal-pingkal sendirian.
" Nggak tahu tuh, aneh." sahut Tamarin.
" Hahaha ... nih lihat! banyak amat tanda bibir dari suami kamu." Loly yang memberikan cermin dari dalam tasnya dan menunjukkan di depan Tamarin.
" Hahaha." Pop pun akhirnya tertawa juga.
Sementara Tamarin yang dibuat malu oleh kedua temannya. Dia bahkan tidak menyadarinya, padahal juga dia duduk di depan cermin besar miliknya memoles bedak di wajahnya. Namun jeratan Tuan Kino benar-benar gila. " Astaga." Tamarin tertegun melihat jeratan cinta yang lumayan banyak menghiasi belahan dadanya.
" Sudah jalan Pop!" titah Loly kepada Pop yang masih jegigisan tertawa.
Mobil yang ditumpangi ketiganya kemudian berjalan menuju sebuah pusat perbelanjaan yang kemarin mereka bertiga juga makan siang disana.
Mereka bertiga beralih makan di restoran yang berbeda. Mereka duduk memutar sesuai meja bundar di depan mereka. Sambil menunggu pesanan mereka datang. Ketiganya sibuk dengan ponsel masing-masing.
Tamarin yang membuka pesan dari Fox yang sudah sampai di Bandung. Hatinya berdesir ketika suaminya begitu setia bekerja keras untuk dia. Dia malah main serong dengan ayah mertuanya.
Dia termenung untuk beberapa saat memandangi foto pernikahan dirinya dan Fox yang menjadi foto wallpaper pada layar ponselnya.
Untuk satu detik lamanya dia bahkan melamun, jeratan cinta panas yang ditawarkan oleh ayah mertuanya.
Ting Lamunannya seketika buyar, ketika layar ponsel menyala dengan satu pesan yang diterima.
Masih dia tulis dengan sebutan nama Ayah Mertua dalam kontak ponselnya. Ayah mertuanya baru saja mengirim sejumlah uang bernilai fantastis ke dalam rekeningnya. Membuat dia shock bahkan sampai menganga mulutnya ketika ayah mertuanya juga telah menyiapkan sebuah rumah megah di kawasan elit daerah Jakarta Selatan.
Nafas Tamarin untuk seketika berhenti sesaat. Mulutnya juga tiba-tiba sulit untuk menelan ludah. Dimana baru saja dia melamun dan membayangkan foto pernikahannya dengan Fox. Malah ayah mertuanya mengirimkan sejumlah uang bernilai sepuluh Miliar dan juga sebuah gambar rumah megah yang sudah dipersiapkan untuk dirinya.
" Kamu kenapa?" tanya Loly cepat.
" E- enggak, aku tidak papa." Tamarin dengan cepat menutupi kepanikan nya dan dengan cepat pula jari-jarinya menutup aplikasi pesan berbahaya dari ayah mertuanya.
Bagaimana ini? kenapa Tuan Kino meminta lebih seperti ini. Apa iya? hubungan terlarang ini akan berlangsung lama. batinnya Tamarin.
" Hah." Dia lantas membuang kasar nafasnya yang jujur itu sangat diperhatikan oleh Loly dan Pop yang saling menatap aneh penuh tanda tanya saat melihat Tamarin yang sepertinya ada masalah.
" Kamu tidak papa kan?" tanya Pop kepada Tamarin yang sepertinya ada masalah.
" Aku nggak papa kok. Ya udah kita makan yuk!" Tamarin dengan santainya dan memasang senyumnya kepada kedua sahabatnya. Dia memikul berat hubungan terlarang yang sudah dijalaninya. Gairah cinta yang ditawarkan ayah mertuanya juga sangat membuatnya lupa diri akan statusnya yang sebenarnya hanya seorang menantu.
Merasa sangat bersalah dengan Nyonya Mint ibu mertuanya dan juga Fox suaminya karena telah bermain asmara terlarang, apalagi dengan orang yang menjadi bagian dari hidup mereka. Sepertinya ini dosa besar baginya dan Tuan Kino.
Dalam benaknya usai makan siang ini. Dia akan bicara kepada Tuan Kino untuk menjauhinya dan memutuskan hubungan terlarang ini. Sebelum hubungan ini terlanjur jauh dan semakin sulit untuk dipisahkan satu sama lain. Atau takutnya lagi. Sampai Fox dan Nyonya Mint mengetahui asmara gila ini.
Makan siang telah usai. Tamarin dan teman-temannya selesai menikmati makan siang bersama.
" Kalian duluan ya, aku masih mau disini." kata Tamarin yang ingin membuat janji dengan ayah mertuanya.
" Okay. Kita duluan ya. Bye." Loly dan Pop serentak memberikan lambaian tangan manja kepada sahabatnya itu.
Loly dan Pop lantas meninggalkan Tamarin yang dilihatnya gelisah sedari tadi. Namun begitu keduanya sadar dan tidak ingin ikut campur ke ranah privasi Tamarin.
Tamarin sudah melakukan panggilan telepon kepada ayah mertuanya. Ayah mertuanya menyuruh Tamarin untuk menunggu. Dalam waktu tiga puluh menit Tuan Kino akhirnya datang dengan wajah segar setelah mandi dan bercinta dengan daun muda yakni menantunya sendiri. Dengan berjalan dari kejauhan dan memakai kaca mata hitam. Pria yang dia panggil ayah mertua itu seperti tidak kalah dengan seorang Braddpitt. Mantan suami Angelina Jolie.
Perawakannya yang tegap, memiliki dada bidang dan bertubuh kekar. Membuat pesona Tuan Kino memang tidak tertandingi apalagi permainan ranjang yang tidak bisa dia lupakan. Sentuhan demi sentuhan yang dia layangkan saat keduanya bermain ranjang memang memiliki jam terbang tinggi yang tidak sepenuhnya Fox bisa melakukannya hingga seperti ayahnya sendiri.
" Maaf, kalau kamu bosan menungguku. Baby." Tuan Kino yang langsung meraih kelima jemari kanan milik Tamarin dan menyentuhkan nya ke bibir miliknya dengan lembut.
Membuat Tamarin tidak bisa berkata-kata lagi dan hanya menarik nafas dalam ketika memperhatikan sikap ayah mertuanya.
" Ada apa baby?" Tuan Kino yang bertanya dengan wajah serius kepada Tamarin.
" A- aku ... " Tamarin yang mendadak bingung ketika sudah berhadapan dengan wajah bagai mantan suami Angelina Jolie itu.
" Jangan bilang! kalau kamu meralat dan akan menggantinya sekarang karena kamu luang." ujar Tuan Kino yang hampir isi kepalanya tidak jernih karena haus akan belaian.
Membuat Tamarin berekspresi malas pada wajahnya karena entah mengapa isi pembicaraan ayah mertuanya adalah seputaran ranjang. Dia menyadari bahwa ayah mertuanya seperti haus kasih sayang dari seorang wanita. Terlebih Nyonya Mint memang sangat sibuk dan jarang memperhatikan hubungan bercinta dengan suaminya di atas ranjang. Itulah mengapa Tuan Kino ayah mertuanya memilihnya yang bisa dikatakan sama yang dimana selalu ditinggal Fox bekerja sepanjang hari.
" Aku ingin kita tidak melanjutkan asmara terlarang ini!" ucapan cepat Tamarin yang dia atur sedemikian rupa untuk keluar dari mulutnya.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments