TMB BAB 14 - Menyebarkan Gosip

Abel merasa tidak terima karena dianggap makhluk halus oleh Gretel. Gadis itu berdiri dari tempat duduknya kemudian duduk di samping Hansel dan merangkul kekasihnya.

"Kau tidak perlu berpura-pura, akui saja kalau pernikahanmu dengan Hansel hanyalah pernikahan bisnis," ketus Abel yang merasa kemenangan.

Gretel memicingkan matanya, bukan karena perkataan Abel tapi karena Abel yang menyentuh suaminya.

"Apa kau tahu konsep pernikahan bisnis? Pernikahan bisnis itu harus saling menguntungkan untuk kedua belah pihak, kau pikir aku mau rugi begitu saja," sahut Gretel seraya berdiri dan menjauhkan tangan Abel dari suaminya. "Suamiku sudah mendapat keuntungan dari menikahiku sekarang aku juga harus mendapat keuntungan darinya!"

Gretel mendekatkan diri dan mencium bibir Hansel di depan Abel. Bahkan dia sengaja membuka bajunya dan naik ke perut lelaki yang sudah menjadi suaminya itu.

"Lebih baik kau cepat pergi atau kau mau menonton siaran langsung saat kami membuat anak," ucap Gretel mencoba memanasi Abel.

Dan berhasil, Abel terpancing. Gadis itu berdiri tidak terima, Abel protes karena merasa Hansel mempermainkan dirinya.

"Katamu kau tidak tidur dengan istrimu, kau memang pembohong," protes Abel pada Hansel.

Hansel sendiri sekarang bingung harus bagaimana, di satu sisi dia tidak menyangka jika Gretel tahu mengenai Abel, di satu sisi lainnya dia ingin mencegah Abel pergi.

Setelah melihat Abel pergi, Hansel mendorong pelan tubuh Gretel supaya menjauh.

"Kau pasti sebelumnya sudah tahu tentang Abel, 'kan?" cecar Hansel kemudian.

"Ya begitulah. Kau sama saja telah selingkuh, Suamiku. Sekali dua kali mungkin aku bisa menerima tapi tidak untuk ketiga dan seterusnya," tegas Gretel. Dia tidak mengancam hanya saja, Gretel tidak mau diremehkan oleh suaminya itu.

Hansel menghela nafasnya, dia tidak tahu harus seperti apa lagi menghadapi Gretel.

"Pergilah, Gree!" akhirnya Hansel meminta Gretel untuk keluar dari ruangannya juga supaya adil.

"Aku akan pergi dan aku menunggumu pulang malam ini seperti biasa, Suamiku," ucap Gretel seraya berdiri.

Setelah berkata seperti itu, Gretel memakai kaca mata hitam dan keluar dari ruangan suaminya. Dia keluar dengan penuh gaya seolah berhasil mengusir Abel sebelumnya.

"Kau seharusnya melaporkan semua padaku kalau kau menyembunyikan semua dariku, aku akan menganggapmu telah mendukung perselingkuhan," ancam Gretel pada Boy saat mereka berpapasan.

Lalu mata Gretel mengarah pada karyawan yang ada di lantai presdir.

"Ini berlaku juga untuk kalian semua!"

Gretel berharap mereka menyebarkan gosip bahwa dia telah berhasil mengusir kekasih Hansel dengan begitu Abel tidak akan berani menemui suaminya di kantor lagi. Tinggal memikirkan bagaimana caranya supaya Hansel tidak bertemu di luar jam kantor.

"Waktuku terus terbuang," gerutu Gretel mengingat waktunya hanya enam bulan dan sudah hampir dua bulan dia menikah artinya sisa empat bulan lagi mengejar cinta Hansel.

Di dalam perjalanan pulang, Gretel mengaktifkan ponselnya, banyak pesan suara masuk termasuk pesan dari Ethel.

Gree..... kau ada di mana!?

Cepat hubungi aku setelah kau mendengar pesan ini

Gretel mengernyit karena dari nada Ethel sepertinya ada sesuatu yang penting. Dia pun segera menghubungi saudaranya itu.

Satu panggilan langsung diangkat oleh Ethel dan lelaki itu langsung mengomel tidak jelas.

"Ada apa sebenarnya?" tanya Gretel.

"Aplikasi dating itu membawa petaka!" seru Ethel di ujung telepon.

"Petaka bagaimana?" Gretel tidak mengerti.

"Aku tidak perjaka lagi karena aplikasi itu," jelas Ethel ambigu.

"Hah? Bagaimana caranya aplikasi bisa mengambil keperjakaan seseorang?" Gretel tidak habis pikir. Dia harus mencari tahu lebih dalam, siapa tahu dia juga bisa membuat anak dengan suaminya perantara aplikasi itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***