Kenyataan bahwa Hansel meninggalkan Gretel di malam pertama mereka membuat gadis itu tidak terima.
Gretel melihat pantulan dirinya di depan cermin sambil membuka bajunya.
"Aku selalu menjaga tubuhku dan aku tidak jelek," gumam Gretel merasa kesal jika mengingat wajah kekasih suaminya.
"Bukankah pasal perselingkuhan itu ada? Aku harus melakukan tuntutan jika suamiku bertemu dengan wanita itu!"
Gretel jadi mempunyai ide untuk membuat surat perjanjian. "Bukankah kau menganggap pernikahan ini adalah pernikahan bisnis. Mari kita buat kita saling menguntungkan, Suamiku!"
Hari itu, Gretel menunggu suaminya pulang ke penthouse mereka. Waktu sudah siang hari tapi Hansel belum kembali.
Namun, dengan setia Gretel terus menunggu sampai akhirnya Hansel pulang juga.
"Kemana saja, Suamiku?" tanya Gretel.
Hansel yang pada saat itu ingin ke kamar, menghentikan langkahnya. "Panggil namaku saja, Gree!"
"Kenapa? Apa salah, aku memanggil suamiku?" Gretel berjalan mendekati suaminya. "Bukankah kau memang suamiku?"
Gretel bahkan memegang dokumen pernikahan mereka. "Hansel Meyer seorang suami dari Gretel Ocean Hoult!"
"Hah, terserahmu saja. Aku ingin istirahat dulu," ucap Hansel yang kalah telak. Dia ingin kembali melanjutkan langkah kakinya ke kamar.
Namun lagi-lagi Gretel menghadang, gadis itu mencekal tangan suaminya dan meminta Hansel untuk duduk di meja makan.
Di atas meja sudah ada beberapa lembar kertas yang sudah Gretel tulis.
"Apa ini?" tanya Hansel.
"Surat perjanjian, aku ingin kau menandatanganinya, Suamiku," jawab Gretel seraya memberikan pulpen pada lelaki itu.
Hansel membaca surat itu yang terdapat beberapa poin permintaan Gretel sebagai istri.
Suamiku harus memenuhi kewajibannya sebagai seorang suami yaitu membuat anak setiap hari.
Suamiku harus memberikan perhatian pada istrinya layaknya istri sungguhan.
Suamiku tidak boleh bertemu wanita lain tanpa izin istrinya atau akan dikenakan pasal perselingkuhan.
Baru membaca tiga poin itu, Hansel langsung merobek kertas yang ada di tangannya.
"Sorry Gree, aku tidak bisa!" Hansel langsung berdiri dan meninggalkan Gretel begitu saja.
Gretel hanya bisa memandangi kertas yang disobek suaminya. Dia mengepalkan kedua tangannya tapi dia tidak boleh marah atau Hansel akan semakin tidak menyukainya.
"Aku harus mendekatinya pelan-pelan, enam bulan masih lama, selama itu pasti ada hari di mana suamiku lengah," gumam Gretel.
Karena harus mengurus perusahaannya, Hansel memang tidak merencanakan bulan madu. Lelaki itu ingin fokus memulihkan perusahaan ditambah harus mengurus kekasihnya.
Setelah selesai mandi, Hansel keluar dari kamar mandi hanya mengenakan bathrobe saja. Lelaki itu ingin mencari bajunya tapi atensinya justru tertuju pada sosok tanpa busana di atas ranjang.
"Suamiku, ayo buat anak!" ajak Gretel yang sudah siap di atas ranjang tanpa sehelai benang pun.
"Bagaimana lagi aku harus bilang padamu kalau pernikahan kita itu hanya pernikahan bisnis!" Hansel merasa kesal karena istrinya yang selalu berusaha mengajaknya bercinta.
"Bisnis punya anak, 'kan? Ayo kita buat pernikahan ini menguntungkan!" Gretel tetap memaksa dan hal itu terus berulang setiap harinya.
Bahkan dengan sengaja Gretel tidak memakai apapun saat suaminya berada di penthouse mereka.
Akhirnya Hansel kehabisan kesabaran dan menegur perbuatan yang menggoda imannya itu.
"Pakai bajumu, Gree!" tegur Hansel malam itu ketika pulang kerja.
Gretel tampak santai saja menanggapi suaminya. "Memangnya kenapa? Aku sebenarnya penasaran dengan satu hal, apa suamiku memang tidak normal?"
"Aku selalu tidak memakai baju, seharusnya kalau kau normal langsung menerkamku!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Yus Nita
lah..
kenapa gak pisag kamar aja bbobok ny 😁😁😁
2024-06-27
1
Liaali
pantang menyerah ya
2023-04-10
0
Ita rahmawati
yah emg author bkin nma greetel it pkesetan dr gatel kali y 🤭🤭🤭🤣🤣🤣
2023-01-10
4