Bunyi ponsel saling bersahutan yang membuat Ethel menoleh ke belakang di mana Jesa juga merasa bingung karena ponselnya dan lelaki muda yang dianggapnya tidak tahu diri berbunyi dengan nada yang sama.
Chat dari aplikasi dating memang memiliki nada yang sama bagi pemakainya.
Ethel dan Jesa saling pandang sejenak kemudian mereka saling mengetik pesan lagi.
"Apa sekarang kau berdiri dengan bodoh sambil membawa bungkus makanan yang bau?" tulis Jesa.
Membaca itu, Ethel jadi kesal. Dia pun membalasnya.
"Apa kau sekarang juga berdiri seperti perempuan tua yang tidak laku?" balas Ethel.
Di detik itu juga mereka menyadari jika mereka adalah orang yang terhubung di aplikasi dating. Ethel dan Jesa pun langsung menghapus aplikasi itu dan masuk ke unit mereka masing-masing.
"Argggghhhh!" Ethel dan Jesa berteriak saat masuk ke unit mereka.
Mereka tidak menyangka dunia begitu sempit sampai bisa mempertemukan mereka di aplikasi dating.
Awalnya mereka menganggap tidak terjadi apa-apa sampai akhirnya Jesa tidak tahan karena merasa tidak terima jika dirinya dikatai perawan tua yang tidak laku.
Perempuan itu memencet bell unit Ethel tanpa henti sampai membuat Ethel risih dan membuka pintunya.
"Umurku masih 29 tahun, itu masih terbilang muda dan aku juga mempunyai kekasih, siapa bilang tidak laku," ucap Jesa tanpa mau basa-basi.
Ethel tersenyum miring mendengar itu. "Kalau kau laku, kau tidak mungkin download aplikasi dating di usia 29 tahunmu itu, Miss Je!"
"Bukankah itu artinya kau sama saja," balas Jesa tidak mau kalah.
Karena tidak mau tetangga lain mendengar obrolan mereka, Ethel menarik Jesa untuk masuk ke dalam unitnya.
Di dalam, Ethel baru saja akan menyantap rendang dan sate padang yang dibeli dari restoran indo sebelumnya. Aromanya menggugah selera sampai membuat emosi Jesa mereda.
"Makan dulu baru kita lanjutkan nanti," ucap Ethel.
Jesa ikut duduk di samping Ethel, dia penasaran dengan rasa daging yang ditusuk-tusuk lalu dibakar dan dibumbui dengan saos kacang di meja. Dia mengambil satu dan melupakan dietnya.
"Makannya pakai nasi," tegur Ethel.
"Kau makan nasi?" tanya Jesa keheranan.
"Hanya sesekali tapi masakan indo memang lebih enak kalau pakai nasi. Cobalah!" Ethel menyuapi Jesa dari sendok miliknya.
Jesa membuka mulut dan memakan nasi itu dengan sate padang. Mereka jadi melupakan perkelahian mereka sebelumnya.
Bahkan mereka minum-minum setelah makan selesai.
"Aku harus menimbang berat badanku besok," ucap Jesa yang sudah setengah mabuk.
Ethel terus meminum bir kaleng karena dari tadi dia tidak bisa fokus melihat kancing baju Jesa yang terbuka bahkan bra perempuan itu sampai terlihat olehnya.
"Aku akan pulang, kita lupakan tentang aplikasi konyol itu, okay." Jesa ingin berpamitan pulang tapi saat dia berdiri tubuhnya justru limbung ke arah Ethel.
Beruntung Ethel langsung menangkapnya dan di detik itu juga mereka berciuman, ciuman lembut yang berakhir dengan saling membalas.
"Sepertinya angka 69 itu adalah petunjuk," ucap Ethel yang selalu percaya dengan mitos.
"Jadi, ayo kita praktek!"
Ethel menggendong Jesa ke kamarnya, di dalam sana mereka kembali berciuman dan saling membuka baju.
Mereka sama-sama mabuk jadi tanpa sadar melepas semua pakaian mereka.
"Kita memang mempunyai chemistry," ucap Ethel berseringai. Dia akan memulai duluan dan belajar dari video xxx yang selama ini dia tonton.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Umi Nur khayati
karna emosi jg butuh tenaga
2025-01-23
0
Yus Nita
apa reaksi mereka saat sadar y....
2024-06-27
1
🍁K3yk3y🍁
hadehh 🤣🤣🤣🤣
2023-10-13
0