Hansel tentu tahu bagaimana selama ini Gretel menyukainya. Diam-diam dia juga mengamati setiap hari bagaimana Gretel menguntitnya.
Bahkan setiap melewati mobil Gretel, lelaki itu tersenyum miring. Kadang kalau mobil Gretel tidak ada artinya gadis itu memang bekerja di luar kota.
Dia tidak menyangka gadis yang belasan kali ditolaknya itu menjadi istrinya walaupun dengan cara Keenan membelinya.
Biasanya Hansel akan berpendirian teguh tapi melihat mata tulus Gretel malam ini akhirnya Hansel luluh juga. Bagaimana pun Gretel adalah istrinya jadi dia akan memberi kesempatan untuk istrinya malam ini.
"Baiklah, bukalah bajuku!" ucap Hansel kemudian.
Bola mata Gretel terbelalak karena tidak percaya dengan apa yang dia dengar, mendapat lampu hijau dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan.
Perlahan-lahan, Gretel membuka kancing baju suaminya satu persatu. Dada bidang Hansel semakin terlihat tanpa penghalang dan hal itu membuat jantung Gretel berdetak lebih kencang dari sebelumnya.
"Wajahmu memerah," komentar Hansel. Dia menahan tawa karena melihat perubahan wajah Gretel.
Gretel pun langsung berdehem, dia harus bersikap profesional jadi dia berusaha untuk tidak berpikir macam-macam. Dia harus menunda keinginannya membuat anak sementara waktu.
"Sudah selesai, Suamiku. Mandilah, aku akan menunggumu di meja makan tadi aku sempat memanaskan lasagna," ucap Gretel yang buru-buru berlalu keluar kamar. Dia takut tidak bisa menahan diri dan menerjang Hansel.
Sekarang dia tidak boleh terlalu memaksa Hansel atau suaminya semakin illfeel padanya.
Beruntung lasagna sebelumnya belum Gretel keluarkan dari micromave jadi saat Hansel selesai mandi, lasagna itu masih dalam keadaan hangat.
"Makanlah." Gretel memberikan lasagna itu pada suaminya. "Setelah ini, aku akan mendaftar kelas memasak jadi aku bisa memasak sesuatu yang enak untukmu, Suamiku!"
Sebenarnya Hansel sudah makan tapi demi menghargai istrinya, lelaki itu makan lasagna pemberian Gretel.
Dan gadis itu pun ikut makan dengan senyum yang terus mengembang.
"Kau tahu, ini adalah makan malam pertama kali kita setelah satu bulan lebih menikah," ucap Gretel.
Mendengar itu, Hansel jadi merasa bersalah karena setelah menikah dia memang sengaja menghindari istrinya.
"Maafkan aku, Gree," sahut Hansel tak enak hati.
Sebagai gantinya, malam ini Hansel bersedia tidur satu ranjang dengan Gretel karena selama ini Hansel selalu keluar dari kamar untuk menghindari Gretel yang sebelumnya terus bertelanjang.
"Tenang Gree, tenang..." batin Gretel sambil menaiki ranjang di mana Hansel sudah berbaring.
Hansel tampak memejamkan mata tapi sebenarnya lelaki itu belum tidur. Dia sengaja mematikan ponselnya supaya Abel malam ini tidak menghubunginya dan dia ingin menjaga perasaan Gretel.
"Suamiku, kalau aku mendengkur, kau bisa menendang bokongku kuat-kuat," ucap Gretel jadi takut menunjukkan bagian dirinya yang memalukan di depan suaminya.
"Aku tidak akan melakukan itu, Gree," sahut Hansel.
Dia pikir semua akan aman saja sampai dini hari tiba, Hansel merasakan sakit karena ada sebuah tendangan di perutnya.
Ternyata Gretel tidur seperti kincir angin yang berputar ke segala arah.
"Astaga!" Hansel akhirnya membungkus tubuh Gretel dengan selimut seperti kepompong kemudian memeluknya.
Hansel memeluk Gretel seperti itu sampai pagi tiba dan Gretel yang merasa kepanasan jadi bangun duluan.
"Apa AC mati?" gumam Gretel. Dia ingin mencari remote AC tapi justru mendapati suaminya yang tidur memeluknya. "Oh my God!"
Gretel merasa senang sekali walaupun dia kesulitan bergerak karena terbungkus selimut tapi tidak masalah karena bisa merasakan pelukan suaminya.
"Aku harus memberitahu Ethel hari ini kalau Hansel sudah mulai memelukku. Awas saja kalau dia berani mengataiku bodoh lagi," ucap Gretel dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Liaali
tebalik wakk
2023-04-10
1
Rosikh Nurhayati
ngakak
2023-03-31
0
sherly
lucunya si gree
2023-03-14
0