Bab 5

Icha mengendarai motornya dengan pelan, sambil melihat keindahan kota. Walaupun penuh dengan polusi akibat debu dan asap kendaraan. Namun, tidak mengurungkan niat berkeliling mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

Dari kejauhan, Icha melihat sebuah toko bunga yang sedang membutuhkan karyawati.

Ia menepikan motornya, lalu memarkirkannya dengan benar di depan toko tersebut. Ia melihat lagi tulisan di kertas putih tersebut, bertuliskan ada lowongan.

Ia melangkahkan kakinya, menggeser pintu kaca tersebut.

Beberapa karyawan menyapanya dengan ramah.

“Selamat siang Nona. Ada yang bisa kami bantu?” tanya seseorang karyawan tersebut dengan ramah.

“Iya, maaf mau tanya? Apakah di toko ini butuh karyawan?” tanya Icha dengan sopan.

“Benar sekali Nona. Apakah nona mau melamar kerja disini?”

“Iya, benar sekali.”

“Mohon di tunggu, nona. Apa boleh saya meminta berkasnya?”

“Oh, iya. Ini, terima kasih sebelumnya.”

“Iya, sama-sama. Mohon di tunggu ya, nona.”

Icha mengangguk, ia menunggu di kursi yang telah di sediakan sambil bermain dengan ponselnya.

Ting! Suara pesan masuk dari ponselnya.

“Assalamualaikum, dek. Maaf, Abang baru menyelesaikan meeting,” ujar Dika mengirim pesan.

Icha langsung membalas pesan tersebut, menekan keyboard di layar ponselnya.

“Waalaikumsalam Bang” sahutnya.

Belum semua pesan terkirim, Dika menghubungi dengan melakukan panggilan suara.

Drrttt! Drrtt!

“Abang,” lirihnya melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

“Halo, Assalamualaikum Bang.”

“Waalaikumsalam, Icha kenapa menghubungi Abang tadi? Maaf, Abang baru selesai meeting.”

“Iya Abang. Icha izin keluar, karena Icha ingin bekerja dan sekarang alhamdullilah, Icha sedang menunggu interview.”

“Hah? Kerja? Kamu kerja dimana? Kenapa gak bilang dulu sama Abang, kalau mau kerja. Icha bisa kerja di kantor!” ujar Dika menghujani adiknya dengan pertanyaan.

“Ini sudah bilang. Maaf Bang, Icha gak bisa kerja di kantor Papa. Abang pasti mengerti maksud Icha, lagian itu juga bukan bidang Icha,” sahutnya lembut.

“Tapi dek, walaupun Icha tidak bekerja Abang masih bisa membiayai hidupmu.”

“Maafkan Icha Abang, Icha ingin mandiri, izinkan Icha bekerja ya kak? Please...!”

Terdengar helaan napas Dika, ia tidak mampu menolak keinginan adiknya tersebut.

“Baiklah. Setelah dapat pekerjaan, kamu harus memberitahu Abang dimana tempat kamu bekerja, oke?”

“Alhamdullilah. Insya Allah Bang,” sahut Icha tersenyum senang.

“Oke, Abang tutup dulu teleponnya. Berhati-hati di jalan dek,” ujar Dika memperingati adiknya tersebut.

“Iya, Bang, Insya Allah, Assalamualaikum.”

Setelah menjawab salam, mereka mengakhiri panggilannya, kebetulan saat itu Icha di panggil masuk ke sebuah ruangan untuk melakukan interview terlebih dahulu.

Saat masuk ke dalam, ada wanita cantik yang duduk di kursi menunggu kedatangannya.

“Selamat siang,” sapa Icha mengulurkan tangannya.

“Siang. Silahkan duduk,” sahut wanita tersebut setelah melepaskan jabat tangan mereka.

“Namanya Marissa?” tanya wanita tersebut.

Icha mengangguk.

“Jadi begini Nona Marissa, kami memang sangat membutuhkan karyawati di toko kami, untuk buka cabang di tempat lain. Tapi, ada beberapa syarat yang harus di penuhi,” ujarnya menggantungkan ucapannya.

“Apa syaratnya Nyonya?” tanya Icha menatapnya.

“Yang pertama harus melepas hijab dan kedua kami membutuhkan wanita yang masih single.”

Deg! Syarat yang pertama membuat Icha keberatan.

“Maaf, Nyonya. Kalau syarat yang pertama saya tidak bisa,” tolak Icha lembut.

“Kenapa? Saya akan membayarmu lebih tinggi dari karyawan lainnya,” usul pemilik toko.

“Maaf, Nyonya. Saya tidak bisa jika harus melepas hijab saya. Karena ini sudah kewajiban seorang wanita muslim harus menutup auratnya.”

“Kamu takut orang tua kamu marah ya? Kamu bisa mengenakannya kembali setelah pulang bekerja, di saat bekerja kamu harus melepasnya.”

Icha tersenyum simpul, bahkan wanita tersebut terpesona melihat senyum manis Icha di tambah lesung Pipit di pipi kanannya.

“Maaf, Nyonya.”

“Atau kamu mau minta di tambah lagi gajihmu, saya siap. Toko bunga saya pasti sangat laku, jika penjualnya wanita cantik seperti kamu,” ujarnya lagi masih mencoba untuk membujuk Icha.

“Maaf Nyonya. Mungkin perkerjaan ini tidak rezeki saya, sekali lagi saya katakan! Saya tidak bisa melepas hijab saya. Saya mohon maaf sebesar besarnya,” tutur Icha dengan lembut.

Wanita pemilik toko tersebut, menghela nafas. Karena sudah gagal membujuk Icha untuk melepaskan hijabnya.

“Baiklah. Maaf, jika saya sedikit memaksa tadi.”

Icha tersenyum mengangguk, karena ia tidak bisa melepaskan hijabnya saat bekerja, ia menolak untuk bekerja di toko bunga tersebut.

Ia berpamitan kepada pemilik toko tersebut. Namun, saat hendak melangkah keluar.

Wanita tersebut memanggilnya kembali.

“Nona Marissa.” Panggilnya.

“Iya, Nyonya!” sahutnya.

“Jika kamu berubah pikiran, toko saya terbuka lebar untukmu bekerja,” ujarnya berharap Icha berubah pikiran.

Icha tersenyum lalu mengangguk.

“Iya Nyonya. Terima kasih banyak,” sahutnya lembut.

“Saya permisi Nyonya,” ujarnya kembali melanjutkan langkahnya.

Setelah keluar dari ruangan tersebut, ia menghela nafas lega. Sebelum ia menggeser pintu keluar tersebut, ia lebih dulu berpamitan kepada karyawan yang sudah membantunya tadi.

Di parkiran, ia kembali memasang helmnya dan melanjutkan menyusuri jalan.

Saat di tengah perjalanan, ia mendengar suara adzan berkumandang. Ia kembali menepikan motornya, setelah mendapatkan masjid untuk beribadah.

Setelah selesai menjalankan Shalat, ia kembali melanjutkan perjalanannya mencari pekerjaan yang cocok untuk dirinya.

Saat berhenti di lampu merah, ia melihat dari seberang jalan tertuliskan ada lowongan. Namun, ia harus berputar sekitar 5 km mencari rambu-rambu lalu lintas yang di perbolehkan untuk putar balik.

Sesampainya di tempat tersebut, tampak toko tersebut menjual buku-buku. Sangat jelas terlihat dari luar buku masih tersusun rapi di dalamnya.

Ia masuk ke dalam, langsung bertanya kepada seseorang yang ada di dalam tersebut.

“Assalamualaikum,” sapa Icha melihat karyawati tersebut juga memakai hijab.

“Waalaikumsalam. Ada yang bisa saya bantu?” tanyanya.

“Iya. Apakah disini sedang membutuhkan karyawati?” tanya Icha lembut.

“Iya, benar sekali. Tapi, anda harus menunggu terlebih dahulu. Karena pemilik toko ini sedang keluar makan siang,” sahutnya.

“Apakah anda mau menunggu?”

Icha tampak berpikir sejenak, lalu mengangguk.

“Iya, saya akan menunggu!” sahut Icha lembut.

Wanita itu tersenyum.

“Baiklah, silahkan duduk dulu. Jika pemilik toko ini datang, saya akan memberitahu anda.”

Icha mengangguk.

“Terima kasih,” ujar Icha.

Ia melangkah sedikit, ke tempat duduk yang telah disediakan.

Cukup lama ia menunggu, sambil membaca ayat suci Al-Qur’an dari salam ponselnya, walaupun ia membacanya hanya dalam hatinya.

Selesai ia mengaji, pemilik toko buku tersebut tidak kunjung datang. Bahkan ia sempat bertanya kepada karyawati yang sebelumnya memintanya untuk menunggu.

Tapi, ia mengatakan sebentar lagi pemilik toko tersebut akan datang.

Dan benar saja, tidak lama datang sebuah mobil putih ke toko tersebut bersamaan dengan pengendara motor yang memarkirkan motor di samping motor miliknya.

Setalah pria itu membuka helmnya, ia seperti pernah bertemu dengan pria tersebut. Namun, ia lupa dimana ia pernah bertemu, bahkan saat ini Icha berusaha mengingatnya.

Karena sibuk dengan pikirannya, ia tak menyadari jika pria tersebut berdiri di hadapannya.

“Assalamualaikum Ukhti,” ujar pria tersebut memberinya salam, seketika itu Icha langsung tersadar.

.

.

.

Dukungan kalian adalah semangat Author untuk menulis, terima kasih semua atas dukungannya.🙏🙏

Terpopuler

Comments

Astuty Nuraeni

Astuty Nuraeni

abangnya baik bgt

2022-12-09

0

Anastassya

Anastassya

like hadir

2022-11-07

0

R.F

R.F

3 like hadir semangat k

2022-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 TAMAT
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!