Bab 3

Siang hari nya, Icha keluar dari kamarnya setelah selesai menjalankan Shalat.

Karena pagi tadi Icha tidak sarapan, membuat perutnya saat ini terasa sakit.

ia melangkah ke arah dapur. Namun, langkahnya terhenti saat di dekat meja makan. Orang tuanya bercanda di meja makan bersama Anggun kakaknya perempuannya, tampak jelas mereka sangat bahagia.

Netra Icha dan ibunya tidak sengaja saling bertemu, akan tetapi ibunya langsung mengalihkan pandangannya.

Icha melanjutkan langkahnya menuju ke dapur, ia hanya melewati meja makan tersebut.

“Icha,” panggil Anggun.

Icha menoleh ke sumber suara.

“Iya, kak.”

“Mau kemana?” tanya Anggun melihat Icha hanya melewati meja makan tersebut.

“Mau ke dapur,” sahutnya.

“Sini bergabung bersama kami,” Ujar Anggun.

Icha tersenyum hendak melangkah mendekati meja tersebut, akan tetapi ibunya beranjak dari kursi tersebut membuat langkah Icha terhenti.

Hatinya kembali sakit, melihat orang tuanya begitu tidak menyukai kehadirannya, sebelum dirinya datang mereka tampak bercanda bersama di meja makan tersebut.

Namun, ketika dirinya datang sikap ibunya langsung dingin.

Icha menggelengkan kepalanya.

“Ma. Mama mau kemana? Jangan pergi, mah. Mama makan saja, biar Icha yang pergi!” ujar Icha lalu melangkah pergi.

Karena Icha melihat ibunya yang hendak pergi namun belum menyelesaikan makan siang.

Icha kembali melangkah menuju ke dapur, melihat kepergian Icha ibunya menghela napas berat.

“Ma,” panggil Anggun pada ibunya.

“Jangan berkata apapun,” imbuhnya.

Di dapur, Icha duduk di kursi, sambil menghapus air matanya.

“Apa Nona Icha butuh sesuatu?” tanya salah satu pekerja rumahnya.

Icha menghela napas, agar sedikit mengurangi rasa sesak di dadanya.

“Tidak ada Bi,” sahutnya masih dengan suara bergetar.

“Astaghfirullah...” ucap Icha beristighfar dalam hati sebanyak tiga kali.

Ia bahkan berulang kali menghela napasnya.

Dirasa dirinya tenang, ia mengambil piring yang ada di dapur, lalu mengambil nasi dan lauk yang masih tersisa.

Ia mendengar suara canda tawa dari kamar yang pembantu, setelah mengambil makanan Icha bergabung dengan mereka dan makan bersama.

“Ikut bergabung dong!” ujar Icha melihat mereka yang sedang asyik makan bersama.

“Tapi, Nona ini tempat pembantu?!”

“Lalu? Memangnya harus ada batasan antara pembantu dan majikan. Aku bukan majikan kalian,” ujar Icha lembut.

Ia mulai memakan makanannya, sebelum itu ia tidak lupa berdoa. Meskipun duduk di lantai dan makan bersama pekerja rumahnya, ia tidak pernah mempermasalahkan itu.

Di saat sela makan mereka, terdengar Anggun memanggil pembantunya.

“Bi,” panggil Anggun melangkah ke dapur.

“Iya, Nona!” sahutnya.

Pembantu tersebut hendak beranjak, akan tetapi terhenti ketika melihat Anggun ada di depan pintu kamarnya.

“Icha!” panggil Anggun sedikit terkejut melihat adiknya berada di dalam kamar pembantu.

“Iya, kak.”

Icha menghentikan aktivitas makannya dan menatap kakak perempuannya tersebut.

“Kamu kenapa disini?” tanyanya.

“Aku makan kak, ini!” memperlihatkan piring yang menyisakan setengah nasinya.

“Iya, aku lihat kamu sedang makan. Tapi, kenapa disini? Bukankah meja makan luas!”

“Memangnya Icha salah jika makan disini?”

“Ya tentu saja salah! Ini kamar pembantu!” ujar Anggun penuh penekanan.

Icha berdiam sejenak.

“Maksudnya?” tanya Icha yang masih kurang mengerti arah pembicaraan kakaknya.

“Kamu itu bodoh atau bagaimana sih!? Ini kamar pembantu! Tidak seharusnya kamu makan disini, bagaimana kalau Mama dan Papa lihat?”

“Memang ada larangan seorang majikan makan di kamar pembantu? Semua manusia sama kak! Kalau Icha makan di meja, Mama dan Papa pasti akan pergi dari tempat itu! Icha lebih nyaman disini,” ujar Icha masih bernada lembut.

“Kamu memang keras kepala. Wajar jika Mama dan Papa bersikap dingin kepadamu! Semua karena keras kepalamu itu!” bentaknya.

“Bi, Papa minta kopi.”

Setelah mengatakan itu, Anggun pergi dari tempat tersebut, dengan perasan yang masih marah.

“Apa salahku, Bi?” ujar Icha dengan suara yang menahan tangis.

“Sabar Nona. Tuhan tidak memberikan ujian kepada hambanya di luar batas kemampuannya, percayalah! Semua itu akan cepat berlalu, jika Nona Icha selalu bersabar.”

“Iya, Bi.”

Icha menghapus air matanya dan kembali melanjutkan makannya.

Begitupun dengan pembantunya, ia segera menyeduhkan kopi untuk majikannya.

Keluar dari dapur, Anggun memasang wajah kesalnya melangkah sambil menghentakkan kakinya.

“Ada apa?” tanya Bu Sintya melihat putrinya cemberut.

“Icha Ma. Masa makan di kamar pembantu!”

“Oh itu, ku kira ada apa? Kamu ini terlalu berlebihan, memangnya kenapa kalau Icha makan disana?”

“Ih Mama, malu tahu!” celetuk Anggun.

“Malu kenapa?” tanya Bu Sintya menatapnya.

“Anakmu itu jangan terlalu di manja! Lihat akibatnya sekarang, dia sering membantah, tidak mau mendengarkan ucapan orang tuanya lagi! Itu semua karena didikkan mu!” celetuk suaminya menyalahkan istrinya.

“Aku tidak memanjakannya. Apa salah jika Icha makan di kamar pembantu?”

“Sama saja!” kesal suaminya dan berlalu pergi meninggalkan mereka berdua.

“Pah, tunggu.”

Anggun berlari kecil mengekori belakang papanya.

Bu Sintya menghela napas kasar, apalagi melihat kedekatan antara Anggun dan papanya.

Sejak kecil Icha selalu di bandingkan dengan Anggun, bahkan perhatian suaminya lebih banyak kepada Anggun dan Dika ketimbang pada Icha.

.

.

.

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

seharusnya tidak boleh konsen menghalu... wkwkkk..


surat cinta untuk author ♥
salam rindu buat sang sahabat disana. Alon-alon asal kelakon, tetap semangat berkarya 🌹😘

2022-11-30

1

Nurhayati

Nurhayati

org tua yg sllu membanding2kan anak secara tdk sengaja dia sendiri yg merusak mental anaknya

2022-11-22

0

Astuty Nuraeni

Astuty Nuraeni

Kasian Ica

2022-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 TAMAT
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!