"Aku harus jujur padanya atau menunggu waktu yang tepat saja," batinnya Dennis.
Karena saking lelahnya sampai-sampai Dennis ketiduran di dalam bathtub. Sedangkan di tempatnya Dania. Ia menjalani perkuliahannya dengan lancar tanpa ada hambatan walaupun dilubuk hatinya masih memikirkan keadaan suaminya. Dania tidak ingin terjadi sesuatu pada Dennis yang sampai saat ini belum memberinya kabar apapun.
"Ya Allah lindungilah suamiku di mana pun Dia berada,dan lancarkanlah segala urusan dan kerjaannya, Amin ya rabbal alamin," Itu sebait doa yang selalu Dania panjatkan baik Dania dalam keadaan sholat atau dalam santai selama Dia telah menikah.
Hari ini hari pertama Dania masuk kuliah setelah menyandang status baru yaitu menjadi seorang istri dari pria yang masih misterius menurutnya.
Dania setelah menyelesaikan kuliahnya, ia pamit kepada kedua sahabatnya, entah kenapa perasaannya selalu tertuju pada Dennis. Feelingnya tidak enak dan selalu kepikiran dengan suaminya tersebut.
"Ya Allah apa yang terjadi dengan Mas Dennis, kenapa aku gelisah dan pikiranku selalu tertuju kepada Mas Dennis sejak tadi pagi, tapi aku berharap semoga saja Mas Dennis baik-baik saja, amin ya rabbal alamin," batinnya Dania.
Dania mendekati kedua sahabatnya, "Dea maaf yah sepertinya aku tidak bisa gabung dan ikut pulang ke rumahmu, aku tidak tahu perasaan aku dari tadi gelisah dan tidak tenang, serasa ada yang mengganjal pikiranku," ucap sesal Dania.
Dea tersenyum tipis, "Tak masalah kok insya Allah masih ada hari lain kita manfaatkan untuk ngumpul kan bisa lain waktu kita rencanakan lagi, karena kamu sudah punya kewajiban dan tanggung jawab untuk mengurus suami kamu jadi pasti kami sangat memakluminya, iya kan Ririn," imbuhnya Dea.
"Mantul banget kata Dea kami doakan
semoga tidak terjadi sesuatu kepada suami kamu dan tolong telpon kami jika sudah sampai di rumahmi atau kamu butuh bantuan," pinta Ririn.
Dania tersenyum bahagia, "Makasih kalian sudah mengerti dengan keadaanku, aku bangga dan bahagia jadi sahabat kalian," imbuhnya Dania.
Dania tanap menunggu lama-lama,ia berlari ke luar kampusnya menuju area parkiran motornya. Dania mengendarai motornya sedikit ngebut dengan kecepatan yang cukup tinggi dan ini yang pertama kalinya ia mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi.
Jalan saat ini tidak terlalu ramai jadi, dia cepat sampai ke rumahnya. Sesampainya di rumah Dania dibuat terkejut dan kaget dengan mobil yang terparkir di garasi rumahnya. Mobil itu terbilang mobil yang sangat mahal dan tipe mobil sport dengan kuda jingkrak jadi mereknya.
"Mobil itu punya siapa yah? Kalau mobilnya Mas Dennis seingatku bukan mobil seperti itu, apa kami kedatangan tamu yah?" Gumam Dania yang memperhatikan mobil tersebut.
Dania masih dalam keadaan khawatir dengan kondisi dan keadaan dari suaminya, ia tidak mau memikirkan hal itu lebih jauh. Dania membuka knop pintu rumahnya dan semakin mempercepat langkahnya lalu berlari naik ke lantai dua dan tidak menghiraukan lagi perintah dan larangan suaminya di awal mereka menikah.
"Ya Allah… kenapa perasaanku semakin tidak tenang yah! Apa sebenarnya yang terjadi pada Mas Dennis?" Cicitnya Dania dengan langkah kakinya semakin melangkah jauh.
Dania semakin dibuat khawatir disaat Dennis tidak mengangkat teleponnya bahkan tidak membalas semua chat yang dikirimnya.
"Nomor hpnya aktif tapi, sudah berulang kali aku coba untuk menelponnya tapi kok gak diangkat juga yah, biasanya kalau ditelpon pasti diangkat siapapun yang menelponnya," batinnya Dania.
Sebelum membuka knop pintu kamarnya Dennis suaminya, ia sedikit ragu dan bimbang dan juga berperang dengan pikirannya antara takut dimarahi dan khawatir dengan keadaan suaminya tersebut.
Setelah beberapa saat kemudian, Dania memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya Dennis walaupun ia mengingat dengan jelas larangan dari suaminya beberapa hari yang lalu. Dania sedikit tertolong karena untungnya pintunya tidak terkunci.
"Syukur Alhamdulillah, pintunya tidak dikunci tapi tumben banget biasanya selalu dikunci setiap saat," raut wajahnya menyiratkan kebingungan yang hakiki.
Dania membuang jauh keraguan dan ketakutannya sementara waktu. Pikirannya hanya berpusat pada kondisinya Dennis seorang. Ia mencari keberadaan suaminya tapi tidak menemukan sosok yang dicarinya. Dania masuk ke dalam ruang kerjanya tapi tetap tidak ada.
Dania memutuskan untuk berteriak," Mas Dennis!! kamu ada di mana, apa kamu baik-baik saja, apa Mas ada di dalam kamar atau di mana?" Teriaknya Dania yang menggema memenuhi seluruh penjuru kamarnya Dennis.
****************
Mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan atau typo dalam penulisannya..
Mampir juga dinovelku yang lain Kakak ceritanya juga bagus tidak kalah dengan Cinta Pertama loh, judulnya ada di bawah ini:
Pelakor Pilihan
Cinta Kedua CEO
Love Story Ocean Seana
Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan
Baby Sitter Pilihan
Kau Hanya Milikku
Dewa dan Dewi
Merebut Hati Mantan Istri
Duren, i love you
Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya terhadap CP Istri dengan caranya:
Like Setiap babnya
Rate bintang lima
Favoritkan agar tetap mendapatkan notifikasi
Bagi gift poin atau koinnya dan klik iklannya juga yah kakak readers...
Makasih banyak all readers…
I love you all..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Meyz
cetitanya selalu diulangulang di baba berikutnya.......membosankaaaannnnnnnn
2023-01-10
2