Dania kemudian memutuskan untuk keluar kamar dan menuju arah dapur. Karena rumahnya Dennis terbilang rumah yang cukup besar dan tidak terlalu banyak sekat ruangannya jadi ia tidak perlu repot-repot mencari letak dapur.
Dania kemudian membuka kulkas dan Ternyata Isi kulkasnya lengkap bahkan bisa dibilang isinya lumayan cukup untuk kebutuhan sebulan.
"Kulkasnya saja berisi penuh bahan makanan berarti, aku tidak perlu repot-repot memakai uang aku untuk belanja bulanan, Alhamdulillah.." batinnya Dania.
Dania mengambil appron dan mulai memasangkan itu di badannya, hari ini Dania berencana masak yang banyak. Dania berfikir kalau Dennis pulang kerja pasti lapar.
"Hari ini Mas Dennis pulang jam berapa yah, apa aku masakin juga buat dia saja?' Dania membatin.
Akhirnya Dania masak makanan cukup banyak. Beberapa jam kemudian, ia telah menyelesaikan acara masak-memasaknya. Dania ke ruang tengah untuk menyalakan televisi, tetapi sebelum televisinya menyala hpnya Dania berdering.
Delia mencari keberadaan Hpnya, ia mencarinya di dapur tapi tetap nihil, dia masuk ke dalam kamarnya ternyata hpnya belum ketemu juga. Tapi hp itu masih tetap berdering. Dania heran dengan nada dering hpnya yang menurutnya berbeda dari biasanya.
"Kayaknya itu bukan suara dering hpku, apa mungkin Mas Dennis lupa membawa handphonenya?" Tuturnya Dania.
Dania masih berusaha untuk menemukan sumber suara dering hp itu. Ia kembali ke ruang tengah hasilnya masih tetap sama tak ditemukan.
Dania pun menyerah karena sudah lelah dan belum ada asupan makanan yang masuk ke dalam perutnya yang membuatnya kelelahan dan kepalanya agak pusing. Dania memutuskan untuk baring di ranjangnya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.
Hpnya itu kembali bunyi dan suara dering dan getarannya membuat terkejut. Ternyata Hp itu berada di dekat bantalnya.
"Ini hp siapa, aku tidak mengenal hp ini, tapi kok nama pemanggil yang tertera adalah namanya Dea , apa aku angkat saja mungkin aku akan mendapatkan jawabannya setelah mengangkatnya,"gumamnya Dania.
"Halo, Assalamu alaikum, maaf ini dengan siapa?" Tanyanya saat telponnya sudah tersambung.
"Halo!! baru sehari saja sudah nikah udah lupa sama sahabat sendiri jangan-jangan kamu amnesia gara-gara pertempuran pertamamu bersama suamimu?" Sarkasnya Dea.
Dania mengjauhkan handphonenya dari telinganya. Saking kerasnya suara Dea hingga membuat gendang telinganya agak ngilu dan berdengung.
"Aku gak amnesia kok, kamu sembarang ngomongnya, jawab salam dulu kek sebelum ngegas!" Ketusnya Dania.
"Ok waalaikum salam,kamu baik-baik saja kan Dania, kamu tidak diapa-apain kan sama Denis?" Tanyanya Dea.
"Apan sih loh, kamu ngaco deh! emang apa yang terjadi denganku, aku baik-baik saja dan tidak ada yang terjadi di antara kami, aku kan masih m…" ucapannya Dania terpotong karena hampir saja keceplosan.
"Aaaaaapa kamu M?" Tanya Dessy
"Berarti gagal dong making love nya bebs!!" pekik Dea yang sangat terkejut mendengar perkataan dari Dania.
"Iih kamu kepo amat yah, jangan-jangan kamu sudah khayalkan aku sama Mas Dennis lagi gitu yah, ayo ngaku?" Cercanya Dania yang membalas mengerjai sahabatnya itu.
Dania dan Dea tertawa terbahak-bahak dengan kelakuan mereka sendiri.
"Kamu besok kuliah kan, gimana dengan tugas kamu sudah selesai gak, boleh yah aku intip dikit?" Tanyanya Dea yang memberondong banyak pertanyaan kepada Dania.
"Kamu kebiasaan intip entar kelilipan loh matanya," sahutnya Dania yang cengengesan.
"Kan cuma tugas kamu bukan suami kamu," dengusnya Dea.
"Datang saja ke rumah, kebetulan aku sendirian nih di rumah, Mas Dennis belum pulang kerja juga," balasnya Dania.
"Oke siap manten baru, tapi sharelock yah alamat rumahmu," pintanya Dea.
"Aku kirim sekarang yah, jangan lupa chat juga Ririn biar rame ngerumpinya," timpal Dania.
"Siap Nyonya Dennis," tuturnya Dea sembari tertawa terbahak-bahak.
Sambungan telpon mereka pun terputus, Dania kemudian mengirimkan alamat rumahnya. Ia kembali memperhatikan handphone yang ada ditangannya.
"Apa ini hpnya mas Dennis yang dia lupa, tapi sepertinya itu tidak mungkin, tapi kalau bukan punyanya Mas Dennis, siapa yang punya? Lagian ini kan hp mahal jadi tidak mungkin hpku," batinnya Dania.
Maklumlah seumur-umur ia belum pernah memakai handphone yang berlogo apel sepotong yang sudah digigit. Ia memeriksa semuaa nama yang ada dikontak hpnya, ternyata semuanya sama persis dengan handphone lamanya, cuma bertambah satu nama saja yaitu My Husband.
Dania pun memeriksa nama itu ternyata, Itu adalah nomor telepon Dennis, tiba-tiba ada pesan chat yang masuk ke hpnya, ternyata chat itu dari suaminya.
"Kamu sudah makan pagi belum? Apa kamu suka dengan, maaf untuk saat ini cuma itu yang bisa aku berikan," itu isi dari pesan chat nya Dennis yang ditujukan untuk Dania seorang.
"Syukur Alhamdulillah… akhirnya aku juga bisa pakai hp mahal juga," cicitnya Dania yang tersenyum sumringah karena saking bahagianya.
Kadang Dania berfikir insiden yang membuat dia digrebek oleh massa dan berakhir dengan pernikahannya dengan Dennis. Hal itu tidak lah merugikan dirinya bahkan baginya Dennis adalah suami yang bertanggung jawab walaupun kadang marah dan jutek tapi itu tak masalah bagi Dania.
..........
Mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan atau typo dalam penulisannya..
Mampir juga dinovelku yang lain Kakak ceritanya juga bagus tidak kalah dengan Cinta Pertama loh, judulnya ada di bawah ini:
Pelakor Pilihan
Cinta Kedua CEO
Love Story Ocean Seana
Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan
Baby Sitter Pilihan
Kau Hanya Milikku
Dewa dan Dewi
Merebut Hati Mantan Istri
Duren, i love you
Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya terhadap CP Istri dengan caranya:
Like Setiap babnya
Rate bintang lima
Favoritkan agar tetap mendapatkan notifikasi
Bagi gift poin atau koinnya dan klik iklannya juga yah kakak readers...
Makasih banyak all readers…
I love you all..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
giska ibbe
suka cerita
2022-12-01
0