Bab. 20

"Syukur Alhamdulillah, pintunya tidak dikunci tapi tumben banget biasanya selalu dikunci setiap saat," raut wajahnya menyiratkan kebingungan yang hakiki.

Dania membuang jauh keraguan dan ketakutannya sementara waktu. Pikirannya hanya berpusat pada kondisinya Dennis seorang. Ia mencari keberadaan suaminya tapi tidak menemukan sosok yang dicarinya. Dania masuk ke dalam ruang kerjanya tapi tetap tidak ada.

Dania memutuskan untuk berteriak," Mas Dennis!! kamu ada di mana, apa kamu baik-baik saja, apa Mas ada di dalam kamar atau di mana?" Teriaknya Dania yang menggema memenuhi seluruh penjuru kamarnya Dennis.

"Mas Dennis!! Kamu ada di mana!!" Teriaknya Dania yang mencari keberadaan suaminya itu.

Dania mencari ke arah luar kamarnya, mulai dari dapur, garasi, taman, ruang tengah, ruang keluarga, ruang makan, ruangan fitnes tak ada ruangan yang terlewati yang dia periksa. Tapi hasilnya masih sama yaitu nihil. Bahkan sisa jejak kakinya pun Dania tidak menemukan milik dari suaminya.

"Apa aku telpon detektif Conan saja yah agar keberadaan Mas Dennis ketahuan!" Cicitnya Dania yang tersenyum cengengesan dengan ucapannya sendiri.

Dania dibuat kelimpungan mencari keberadaan dari Dennis. Ia keluar kamar milik suaminya dan berlari ke arah belakang rumahnya tepatnya di kolam renang tapi hanya menemukan air saja yang mengisi kolam renang itu.

Tetapi Dennis juga ttetap tidak ada, Dania kembali ke dalam rumahnya dan mencari di lantai tiga tepatnya di roof top, taman di dalam kaca juga hanya berisi tanaman dan beberapa jenis bunga-bunga yang sudah bermekaran. Nafasnya sudah ngos-ngosan, peluh keringat bercucuran membasahi sekujur tubuhnya itu.

Dania duduk di salah satu kursi di roof top," apa Mas Dennis sudah pergi lagi kan si tipe orang yang gila kerja workholik kalau gak salah kan," Gumamnya.

Dania kembali memutuskan untuk menelpon nomor hpnya Dennis tapi, hasilnya tetap tak diangkat bahkan telponnya yang terakhir sudah tidak aktif. Hanya operator seluler yang menjawab panggilannya.

"Maaf nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan cobalah beberapa saat lagi setelah nada bet berikut ini," hanya Mbak operator yang menjawab panggilannya.

"Ya nomornya sudah tidak aktif,apa mungkin lowbat, tapi seingat aku tadi pagi aku bantu charger hpnya kok!" Lirihnya Dania.

Dania tak henti-hentinya menghubungi nomor suaminya. Tapi tiba-tiba nomornya tersambung kembali.

"Alhamdulillah nomor hpnya aktif kembali, apa aku ke bawah saja jangan-jangan dia sudah kembali dari kantornya," gumamnya Dania.

Dania berdiri dari duduknya lalu berjalan ke arah lantai dua tempat kamarnya Arya berada.

"Kok aku samar-samar denger ada suara hp yah, apa Mas Dennis sudah pulang?" Batin Dania dengan menambah kecepatan langkah kakinya itu.

Dania memutuskan untuk mengikuti arah nada dering handphonenya Dennis, ternyata suara itu bersumber dari kamarnya pribadinya Dennis sendiri.

"Suaranya semakin terdengar jelas, apa hpnya itu ada di dalam kamar tapi,tadi kok aku ga denger yah? Apa mungkin baru pulang?" Gumaman Dania.

Dania kembali masuk dan menemukan handphonenya Dennis tergeletak di atas meja nakas di samping ranjang king size-nya Dennis sendiri.

"Hpnya ada di sini berarti Mas Dennis berada di dalam kamarnya, tapi ia ada di mana yah?" Dania mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan itu.

Tiba-tiba telinganya menangkap suara terdengar bunyi air dari dalam kamar mandi. Ada bunyi benda yang terjatuh seolah sangat berat benda itu

"Itu suara apa yah? Seperti suara seseorang yang terjatuh!" Cicit Dania.

Ternyata sumber suara itu berasal dari suaranya Dennis yang terjatuh ke atas lantai marmer kamar mandi. Dennis berusaha untuk bangkit dan berdiri dari bathtub dan segera mengambil baju mandinya tapi, belum sempat baju itu terpasang dengan baik, tubuhnya kembali ambruk ke lantai kamar mandi.