Bab. 2

Karena menunggu kedatangan keluarga dari Dania dan Ririn pun meminta bantuan keluarganya untuk menghubungi kedua orang tuanya Dania. Orang tua Ririn yang akan berbicara langsung dengan bapak dan ibunya Dania karena mereka sudah saling kenal sejak lama.

Kedua orang tua kandungnya Denis ada di luar negeri sehingga, ia pun diam-diam menghubungi teman baiknya untuk menjadi saksi pernikahannya dan meminta berkas yang dibutuhkan.

Beberapa saat kemudian, datanglah paman dan bibinya Dania serta sahabatnya. Karena Denis tidak ingin wajahnya terekspos makanya ia harus menikah tanpa sepengetahuan oleh keluarga besarnya.

Denis sudah mempersiapkan mahar berupa cincin dan kalung berbando berlian serta uang tunai yang cukup banyak yaitu 21.212.210 yang akan dipersembahkan untuk Dania gadis pilihannya yang akan menjadi istrinya itu.

Mahar perhiasan ini sebenarnya milik mamanya Denis. Ia telah berjanji sama mamanya akan memberikan emas tersebut kepada istrinya kelak. Dan hari itu menjadi hari diwujudkannya perihal tersebut.

Keesokan harinya, pagi sekali banyak sudah orang yang berlalu lalang di dalam area masjid yang dekat dari perumahannya Dania yang dikontraknya selama ini.

Semua orang memiliki kesibukan masing-masing. Ada yang mendekorasi mesjid tersebut dan ada yang mulai menata tata letak tempat duduknya yang akan dipakai ijab kabul.

Bu Rita dan Pak Kamal sudah menghubungi kedua orang tuanya Dania yang kebetulan berada di Malaysia. Mereka sudah hampir sepuluh tahun bekerja di sana sebagai TKI.

Mereka sama sekali tidak mempermasalahkan pernikahan anaknya dan mewakilkan kepada adiknya yaitu Pak Kamal.

Beberapa sahabat, kerabat, tetangga dan teman dekatnya sudah memenuhi altar masjid. Sesuai tempat yang sudah disediakan oleh pihak wedding organizer.

Sedang di tempat lain jauh dari sana, Dennis Ritchie Valens Edgardo awalnya sudah membuka pintu mobilnya, tapi langkahnya terhenti karena Mamanya ternyata diam-diam datang ke tanah air Indonesia tanpa sepengetahuan oleh Dennis serta Papanya yaitu Bu Ratih dan Pak Edgardo.

"Kamu mau ke mana putraku dengan pakaian pengantin itu?" Tanyanya Bu Martha dengan seulas senyumannya.

Pak Edgar hanya terdiam dan memperhatikan interaksi antara kedua orang penting dalam kehidupannya yaitu anak sambung atau anak angkatnya dan istrinya itu.

Dennis terdiam sesaat dan kebingungan akan menjawab apa karena sudah ketahuan juga. Dennis adalah anak yang dijadikan Bu Martha sebagai pancingan disaat pernikahannya yang sudah menginjak 5 tahun belum hamil juga. Kebetulan kedua orang tuanya Nyonya Martha adalah sepupu dari ibunya Dennis Sanaya Smith Jung.

"Kamu tidak perlu repot-repot menjawab pertanyaan dari kami, Papa ayo gantikan calon mantennya untuk bawa mobilnya," perintahnya Bu Ratih di hadapan suaminya.

Pak Edgar segera memberikan kode kepada asisten pribadinya. Juanda segera bertindak setelah mendapatkan perintah langsung dari atasannya berupa kode saja.

"Ya Allah… kenapa juga Papa dan Mama mengetahui semua ini," batinnya Dennis.

Beberapa rombongan pengantin sudah bergerak menuju ke arah masjid yang ada di sekitar perumahan Asri Graha. Dennis kebanyakan diam dan tidak menggubris perkataan dari kedua orang tuanya.

Berselang beberapa saat kemudian, Dennis kemudian duduk di depan penghulu dan mulai menjabat tangan Pak penghulu tersebut yang bernama Pak Nawir.

"Saya nikahkan engkau saudara Dennis Ritchie Valens Edgardo dengan saudari Dania Alfira Ramadani dengan mas kawin berupa cincin dan kalung serta sejumlah uang tunai 221. 221. 221 dan juga seperangkat alat sholat dibayar tunai," tuturnya Pak Penghulu.

"Saya terima nikah dan kawinnya saudari Dania Alfira Ramadani dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," ucap Denis dengan suara lantang dan jela dengan sekali tarikan nafas.