Hasrat Terlarang CEO
Sosok wanita yang saat ini tengah memasak nasi goreng di dapur, masih tidak bisa menghentikan bulir air mata yang lolos tanpa seizinnya.
Bukan karena memotong atau mengupas bawang merah yang membuatnya mengeluarkan air mata, tetapi ia benar-benar sangat terluka, sekaligus bersedih begitu melihat pria yang harusnya menjadi suami untuknya telah mengkhianati ikatan suci pernikahan di hari pertama menikah.
Meskipun ia menyadari bahwa itu adalah balasan atas perbuatannya dulu, tetapi ia masih saja merasa sangat shock dengan apa yang dilihatnya.
Melihat sang suami bercinta dengan wanita lain di atas ranjang pengantin yang sudah dihias secantik mungkin dan harusnya ia yang berada di sana dan melayani sang suami saat malam pertama.
'Apakah aku akan selamanya hidup menderita seperti ini? Dikhianati oleh pria yang saat ini resmi menikahiku di hari pertama menikah.'
Bulir air mata yang menganak sungai di wajah cantik wanita bernama Tsamara Asyila berhasil membuat wajahnya sembab dan tentunya sudah terlihat sangat berantakan dan tidak cantik lagi.
Menyadari bahwa itu akan membuat sang suami semakin ilfil padanya, Tsamara yang baru saja selesai memasak dan menyajikan di atas piring, memilih untuk mencuci muka terlebih dahulu sebelum menemui sang suami dan selingkuhannya.
Selama mencuci muka, ia mencoba untuk menguatkan hati, agar tidak sampai marah atau pun semakin membuat pria yang terpaksa menikahinya karena sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kecelakaan yang membuat kakinya lumpuh, semakin muak dan ilfil padanya.
'Aku harus ikhlas menjalani semua yang ditakdirkan untukku.'
Puas melampiaskan semua keluh kesah di dalam hati, Tsamara sudah membawa mangkuk berisi nasi goreng ke meja makan dengan cukup kesusahan karena harus sambil mendorong kursi roda.
Saat ia meletakkan mangkuk panas tersebut ke atas meja setelah tiba di meja makan, indra pendengarannya kini menangkap suara dari seorang wanita dan pria yang tak lain adalah sang suami seperti sedang bercanda tawa dan terdengar sangat bahagia.
Berbeda dengan perasaannya saat ini yang benar-benar sangat hancur karena menjadi mempelai pengantin wanita yang terbuang.
Ia meremas gaun panjang yang dikenakannya dan menggigit bibir bawahnya.
'Seharusnya pengantin baru hanya mendapatkan sebuah kebahagiaan. Namun, yang terjadi adalah aku hanya akan semakin menderita saat melihat suamiku bersama wanita lain di rumah ini.'
Mencoba untuk menguatkan hati agar tidak bersikap lemah dan cengeng karena ia bukanlah remaja yang suka menanggapi sesuatu yang berlebihan, kini Tsamara mengembuskan napas teratur untuk mencoba bersikap tenang dan tidak mengambil hati atas pikiran dari sang suami.
"Baiklah, lebih baik aku fokus pada putraku saja karena dia satu-satunya yang kumiliki saat ini."
Meskipun menyadari bahwa ini akan menjadi ujian paling berat sepanjang sejarah hidupnya, Tsamara tetap ingin mencoba untuk bertahan karena apa yang dilakukannya adalah demi masa depan putranya.
Tidak ingin putranya mendapatkan ejekan dam hinaan karena memiliki ibu yang cacat, ia sengaja mengorbankan perasaan dengan menjalani pernikahan yang penuh kepalsuan.
Dengan menahan perasaannya agar tidak semakin terluka, Tsamara kini sudah berjalan menuju ke arah ruangan tengah yang diketahuinya sang suami berada di sana karena mendengar suara nyala TV sekaligus pasangan tersebut.
"Tuan, makanannya sudah siap di meja makan," ucap Tsamara yang saat ini bisa melihat sosok wanita yang hanya memakai lingerie seksi tipis berwarna merah dan berada di pangkuan suaminya.
Bahkan ia yang berusaha untuk bersikap tenang, kini bisa melihat wanita yang menggoda suaminya tersebut menatapnya dengan mengintimidasi, seperti seorang yang sangat membencinya.
Padahal ia yang harusnya melakukannya karena merupakan istri sah. Namun, menyadari posisinya adalah sebagai wanita yang tidak diinginkan, kini ia tidak ingin mempedulikan hal itu.
Sementara itu, pria bernama Zafer Dirgantara yang tadinya hendak menyuapkan keripik kentang ke mulut sang kekasih dengan mulutnya, tidak jadi melakukannya karena terganggu dengan kehadiran wanita yang dianggapnya hanyalah beban.
Dengan wajah masam, ia mengibaskan tangan sebagai tanda pengusiran. "Pergilah karena aku muak jika lama-lama melihatmu!"
Puas mengungkapkan pendapatnya, Zafer menatap ke arah sosok wanita yang sangat dicintai dan memiliki paras cantik, serta kulit putih tersebut.
"Bukankah kamu lapar, Sayang? Ayo, kita makan karena makanannya sudah disiapkan oleh pembantu."
Wanita yang saat ini terkekeh geli mendengar pria yang sudah satu tahun ini menjadi kekasihnya mengatakan sang istri sah adalah seorang pembantu.
"Baiklah, kita makan sekarang, Sayang. Hanya saja ...."
"Hanya saja apa?" tanya Rayya Eliza yang kini memicingkan mata saat melihat sang kekasih tidak meneruskan perkataannya dan menatap siluet dari wanita yang telah menghilang di balik pintu sambil mendorong kursi roda.
"Aku ingin pelayanmu yang melayani kita. Buat dia berguna karena akan tinggal dan makan gratis di sini. Aku ingin dia menyadari posisinya yang sama sekali tidak penting untukmu karena di sini yang paling berkuasa adalah aku, bukan dia, bukan?"
Kini, Zafer mulai mengerti apa yang dimaksud sang kekasih. Hanya saja, ia harus mengatakan sesuatu yang harus diketahui oleh wanita yang selalu membuatnya sangat bergairah tersebut.
"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, Sayang. Hari ini, kamu boleh memuaskan hasrat untuk berbuat apapun padanya. Namun, ini adalah hari pertama sekaligus yang terakhir."
Masih menggantung perkataannya karena ingin melihat ekspresi wajah dari sang kekasih yang terlihat mengerutkan kening, Zafer sebenarnya tidak menyukai mengatakan ini, tetapi harus melakukannya demi menyelamatkan harta yang akan diberikan pada wanita yang dinikahinya jika ia berbuat hal buruk.
"Jangan bertele-tele, Zafer. Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan padaku? Apa kamu ingin memutuskan hubungan kita gara-gara wanita cacat tidak berguna itu?"
"Bukan, Sayang. Bukan seperti itu," sahut Zafer yang kini mulai mengambil ponsel miliknya dan mencari sesuatu di sana untuk ditunjukkan pada sang kekasih yang masih berada di atas pangkuannya.
"Ini, lihatlah!"
Zafer kini sudah menunjukkan sesuatu yang tadi pagi ditandangani karena sang ayah memintanya untuk melakukannya sebelum menikahi wanita cacat yang sangat dibenci.
Rayya saat ini membulatkan mata begitu melihat surat pernyataan yang ditandangani oleh sang kekasih dan membuatnya tidak bisa berbuat sesuka hati pada sosok wanita yang akan dipanas-panasi.
"Zafer, ini ...."
Mengerti dengan kebingungan dari sang kekasih, akhirnya Zafer menceritakan tentang hal yang dilakukan tanpa sepengetahuan Rayya karena berpikir bahwa wanita itu akan melarang untuk menandatangani surat perjanjian yang diberikan sang ayah.
"Kau harus tahu, Sayang, bahwa apapun yang terjadi, aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Hanya saja, tidak bisa menceraikan wanita cacat itu karena mendapatkan ancaman dari papaku."
Kemudian Zafer mengingat kejadian sebelum sang ayah memberikan surat pernyataan yang harus ditandatanganinya.
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
Anis Setyowati
ikutan...
2023-02-18
0
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-02-17
0
Meta Lia
lanjuuuuut
2023-01-11
0