Hasrat Terlarang CEO

Hasrat Terlarang CEO

Surat pernyataan

Sosok wanita yang saat ini tengah memasak nasi goreng di dapur, masih tidak bisa menghentikan bulir air mata yang lolos tanpa seizinnya.

Bukan karena memotong atau mengupas bawang merah yang membuatnya mengeluarkan air mata, tetapi ia benar-benar sangat terluka, sekaligus bersedih begitu melihat pria yang harusnya menjadi suami untuknya telah mengkhianati ikatan suci pernikahan di hari pertama menikah.

Meskipun ia menyadari bahwa itu adalah balasan atas perbuatannya dulu, tetapi ia masih saja merasa sangat shock dengan apa yang dilihatnya.

Melihat sang suami bercinta dengan wanita lain di atas ranjang pengantin yang sudah dihias secantik mungkin dan harusnya ia yang berada di sana dan melayani sang suami saat malam pertama.

'Apakah aku akan selamanya hidup menderita seperti ini? Dikhianati oleh pria yang saat ini resmi menikahiku di hari pertama menikah.'

Bulir air mata yang menganak sungai di wajah cantik wanita bernama Tsamara Asyila berhasil membuat wajahnya sembab dan tentunya sudah terlihat sangat berantakan dan tidak cantik lagi.

Menyadari bahwa itu akan membuat sang suami semakin ilfil padanya, Tsamara yang baru saja selesai memasak dan menyajikan di atas piring, memilih untuk mencuci muka terlebih dahulu sebelum menemui sang suami dan selingkuhannya.

Selama mencuci muka, ia mencoba untuk menguatkan hati, agar tidak sampai marah atau pun semakin membuat pria yang terpaksa menikahinya karena sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kecelakaan yang membuat kakinya lumpuh, semakin muak dan ilfil padanya.

'Aku harus ikhlas menjalani semua yang ditakdirkan untukku.'

Puas melampiaskan semua keluh kesah di dalam hati, Tsamara sudah membawa mangkuk berisi nasi goreng ke meja makan dengan cukup kesusahan karena harus sambil mendorong kursi roda.

Saat ia meletakkan mangkuk panas tersebut ke atas meja setelah tiba di meja makan, indra pendengarannya kini menangkap suara dari seorang wanita dan pria yang tak lain adalah sang suami seperti sedang bercanda tawa dan terdengar sangat bahagia.

Berbeda dengan perasaannya saat ini yang benar-benar sangat hancur karena menjadi mempelai pengantin wanita yang terbuang.

Ia meremas gaun panjang yang dikenakannya dan menggigit bibir bawahnya.

'Seharusnya pengantin baru hanya mendapatkan sebuah kebahagiaan. Namun, yang terjadi adalah aku hanya akan semakin menderita saat melihat suamiku bersama wanita lain di rumah ini.'

Mencoba untuk menguatkan hati agar tidak bersikap lemah dan cengeng karena ia bukanlah remaja yang suka menanggapi sesuatu yang berlebihan, kini Tsamara mengembuskan napas teratur untuk mencoba bersikap tenang dan tidak mengambil hati atas pikiran dari sang suami.

"Baiklah, lebih baik aku fokus pada putraku saja karena dia satu-satunya yang kumiliki saat ini."

Meskipun menyadari bahwa ini akan menjadi ujian paling berat sepanjang sejarah hidupnya, Tsamara tetap ingin mencoba untuk bertahan karena apa yang dilakukannya adalah demi masa depan putranya.

Tidak ingin putranya mendapatkan ejekan dam hinaan karena memiliki ibu yang cacat, ia sengaja mengorbankan perasaan dengan menjalani pernikahan yang penuh kepalsuan.

Dengan menahan perasaannya agar tidak semakin terluka, Tsamara kini sudah berjalan menuju ke arah ruangan tengah yang diketahuinya sang suami berada di sana karena mendengar suara nyala TV sekaligus pasangan tersebut.

"Tuan, makanannya sudah siap di meja makan," ucap Tsamara yang saat ini bisa melihat sosok wanita yang hanya memakai lingerie seksi tipis berwarna merah dan berada di pangkuan suaminya.

Bahkan ia yang berusaha untuk bersikap tenang, kini bisa melihat wanita yang menggoda suaminya tersebut menatapnya dengan mengintimidasi, seperti seorang yang sangat membencinya.

Padahal ia yang harusnya melakukannya karena merupakan istri sah. Namun, menyadari posisinya adalah sebagai wanita yang tidak diinginkan, kini ia tidak ingin mempedulikan hal itu.

Sementara itu, pria bernama Zafer Dirgantara yang tadinya hendak menyuapkan keripik kentang ke mulut sang kekasih dengan mulutnya, tidak jadi melakukannya karena terganggu dengan kehadiran wanita yang dianggapnya hanyalah beban.

Dengan wajah masam, ia mengibaskan tangan sebagai tanda pengusiran. "Pergilah karena aku muak jika lama-lama melihatmu!"

Puas mengungkapkan pendapatnya, Zafer menatap ke arah sosok wanita yang sangat dicintai dan memiliki paras cantik, serta kulit putih tersebut.

"Bukankah kamu lapar, Sayang? Ayo, kita makan karena makanannya sudah disiapkan oleh pembantu."

Wanita yang saat ini terkekeh geli mendengar pria yang sudah satu tahun ini menjadi kekasihnya mengatakan sang istri sah adalah seorang pembantu.

"Baiklah, kita makan sekarang, Sayang. Hanya saja ...."

"Hanya saja apa?" tanya Rayya Eliza yang kini memicingkan mata saat melihat sang kekasih tidak meneruskan perkataannya dan menatap siluet dari wanita yang telah menghilang di balik pintu sambil mendorong kursi roda.

"Aku ingin pelayanmu yang melayani kita. Buat dia berguna karena akan tinggal dan makan gratis di sini. Aku ingin dia menyadari posisinya yang sama sekali tidak penting untukmu karena di sini yang paling berkuasa adalah aku, bukan dia, bukan?"

Kini, Zafer mulai mengerti apa yang dimaksud sang kekasih. Hanya saja, ia harus mengatakan sesuatu yang harus diketahui oleh wanita yang selalu membuatnya sangat bergairah tersebut.

"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, Sayang. Hari ini, kamu boleh memuaskan hasrat untuk berbuat apapun padanya. Namun, ini adalah hari pertama sekaligus yang terakhir."

Masih menggantung perkataannya karena ingin melihat ekspresi wajah dari sang kekasih yang terlihat mengerutkan kening, Zafer sebenarnya tidak menyukai mengatakan ini, tetapi harus melakukannya demi menyelamatkan harta yang akan diberikan pada wanita yang dinikahinya jika ia berbuat hal buruk.

"Jangan bertele-tele, Zafer. Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan padaku? Apa kamu ingin memutuskan hubungan kita gara-gara wanita cacat tidak berguna itu?"

"Bukan, Sayang. Bukan seperti itu," sahut Zafer yang kini mulai mengambil ponsel miliknya dan mencari sesuatu di sana untuk ditunjukkan pada sang kekasih yang masih berada di atas pangkuannya.

"Ini, lihatlah!"

Zafer kini sudah menunjukkan sesuatu yang tadi pagi ditandangani karena sang ayah memintanya untuk melakukannya sebelum menikahi wanita cacat yang sangat dibenci.

Rayya saat ini membulatkan mata begitu melihat surat pernyataan yang ditandangani oleh sang kekasih dan membuatnya tidak bisa berbuat sesuka hati pada sosok wanita yang akan dipanas-panasi.

"Zafer, ini ...."

Mengerti dengan kebingungan dari sang kekasih, akhirnya Zafer menceritakan tentang hal yang dilakukan tanpa sepengetahuan Rayya karena berpikir bahwa wanita itu akan melarang untuk menandatangani surat perjanjian yang diberikan sang ayah.

"Kau harus tahu, Sayang, bahwa apapun yang terjadi, aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Hanya saja, tidak bisa menceraikan wanita cacat itu karena mendapatkan ancaman dari papaku."

Kemudian Zafer mengingat kejadian sebelum sang ayah memberikan surat pernyataan yang harus ditandatanganinya.

To be continued...

Terpopuler

Comments

Anis Setyowati

Anis Setyowati

ikutan...

2023-02-18

0

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-02-17

0

Meta Lia

Meta Lia

lanjuuuuut

2023-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Surat pernyataan
2 Sebuah jebakan
3 Mengganggu ritual suami
4 Menyingkirkan wanita cacat
5 Kehabisan napas
6 Kuatkan aku
7 Pandai bersandiwara
8 Kekhawatiran
9 Berciuman
10 Seperti aktor film
11 Mendinginkan kepala
12 Mengkhawatirkan Keanu
13 Virus sial
14 Jarang bersimpati
15 Tidak selevel
16 Kebahagiaan semu
17 Terkejut
18 Satu kesempatan
19 Obrolan ringan
20 Sangat sial
21 Emosi
22 Masa lalu kelam
23 Bukti
24 Menyelesaikan misi
25 Mengkhianati
26 Tangisan penuh luka
27 Menunjukkan bukti
28 Sia-sia
29 Murka dan putus asa
30 Hamil
31 Meminta pertanggungjawaban
32 Masalah baru
33 Pertengkaran
34 Menunggu
35 Nasib malang
36 Ingin pergi
37 Kedatangan mertua
38 Ingin menjadi ibu yang baik
39 Permohonan mertua
40 Ancaman
41 Perkataan adalah doa
42 Panggilan telpon yang mengganggu
43 Meninggalkan sang kekasih
44 Kehilangan kesadaran
45 Memberikan hukuman
46 Wanita munafik
47 Kegundahan Zafer
48 Indah pada waktunya
49 Tidak ada bedanya
50 Menghibur sang istri
51 Menyerahkan keputusan pada Tsamara
52 Merasa sesak
53 Keluarga Bagaskara
54 Mengambil keputusan
55 Dengarkan ini
56 Membuatnya babak belur
57 Memantik api cemburu
58 Tidak setuju
59 Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
60 Memeriksa kehamilan Rayya
61 Menyampaikan perintah
62 Wanita yang berbeda
63 Kilas balik dosa di masa lalu
64 Memilih pasrah
65 Kebencian Rayya
66 Mood baik berubah jadi buruk
67 Tunggu pembalasanku
68 Sudah jelas pemenangnya
69 Kemurkaan Zafer
70 Salahkan takdir
71 Tolong aku
72 Penampilan Tsamara di dalam kamar
73 Mengakhiri semua
74 Tamat riwayatku
75 Nasihat dari mertua
76 Tamu Sementara
77 Perintah Rayya
78 Tuduhan dari Zafer
79 Tidak bisa menutup mata
80 Demam
81 Memeluk
82 Mengabadikan momen
83 Diam seperti patung
84 Malas membahas calon mertua
85 Wanita naif
86 Bisa makan sendiri
87 Amplop coklat
88 Sebuah tamparan
89 Kegelisahan Rayya
90 Kericuhan di hari pernikahan
91 Tidak tega
92 Seperti mengalami Dejavu
93 Memilih mengalah
94 Kabar buruk
95 Menjalani kesedihan
96 Pingsan di kamar mandi
97 Pintar merayu
98 Tinggal di rumah utama
99 Sikap berlebihan
100 Ingin tahu siapa
101 Rencana Rayya
102 Mengungkapkan semua
103 Mencari tahu
104 Playing victim
105 Seperti tidak mempunyai muka
106 Miris
107 Figur seorang ayah
108 Jodoh
109 Membantu teman
110 Dunia tak selebar daun kelor
111 Memenuhi keinginan ibu
112 Jalur hukum
113 Ejekan Rayya
114 Bekerja sama
115 Menjadi mata-mata
116 Hanya tinggal di kamar tamu
117 Perintah papa
118 Harus berpisah
119 Memberikan keuntungan
120 Kelemahan
121 Melakukan tes DNA
122 Tidak mempunyai pendirian
123 Dikuasai Angkara Murka
124 Kepala pusing
125 Stres
126 Nasihat
127 Bukanlah sebuah dosa
128 Bermain solo
129 Teriakan Rayya
130 Merasa sakit hati
131 Membiarkan tenang
132 Wanita perebut suami orang
133 Mencari tahu informasi
134 Tidak nyaman
135 Malaikat pencabut nyawa
136 Persahabatan
137 Alat untuk pelampiasan
138 Menasihati mama
139 Mengecek keadaan Rayya
140 Kegilaan Zafer
141 Kedatangan Rey
142 Harapan
143 Tidak punya hak
144 Sengaja ingin membuat kesal
145 Papa
146 Sebuah ide
147 Merasa bimbang
148 Menyuap
149 Kemurkaan
150 Tidak bisa berbuat apa-apa
151 Jauh lebih tenang
152 Bertemu mertua
153 Menantu kesayangan
154 Rencana memisahkan
155 Tekad Zafer
156 Pertengkaran
157 Butuh ketenangan
158 Menyadari kesalahan
159 Menghabiskan waktu dengan penuh gairah
160 Membiarkan Tsamara beristirahat
161 Alasan Tsamara
162 Kekhawatiran
163 Suara teriakan
164 Sikap menyebalkan
165 Jangan tutup telponnya
166 Memposisikan diri
167 Pertanyaan
168 Tersedak
169 Ingin melihat reaksi
170 Penyakit kelamin
171 Mengganggu pikiran
172 Beristirahat dengan tenang
173 Ingin tahu
174 Menjerumuskan putra sendiri
175 Tidak akan pernah disentuh
176 Tidak boleh gegabah
177 Sehidup semati
178 Cara kekerasan
179 Penghakiman
180 Demi kebaikan bersama
181 Ingin memberikan hukuman
182 Membungkam
183 Berhak menikmati
184 Tersenyum puas
185 Ledakan gairah
186 Tidak ingin hidup menderita
187 Pertanyaan ibu mertua
188 Aku akan mengantarmu
189 Tidak bisa membedakan
190 Tuduhan
191 Orang-orang suruhan Zafer
192 Telpon dari Rey
193 Tidak akan pernah kembali
194 Melakukan apapun yang kau inginkan
195 Berbuat sesuka hati
196 Hal-hal intim
197 Berharap segera hamil
198 Permintaan maaf
199 Membeli obat penunda kehamilan
200 Menahan kekesalan dan kemurkaan
201 Seorang penguasa dan budak
202 Buka mulutmu
203 Persamaan Wine dan tubuhmu
204 Pakaian serba hitam
205 Hati dongkol
206 Kekalahan Tsamara
207 Kegundahan Tsamara
208 Ronde kedua
209 Hidup yang berwarna
210 Kekhawatiran Tsamara
211 Kegilaan Zafer di dalam mobil
212 Ingin mendengar respon Tsamara
213 Menyingkirkan orang tuamu
214 Ingin memanasi
215 Aura penuh ketegangan
216 Ungkapan perasaan
217 Pertanyaan Zafer
218 Jawaban Tsamara
219 Mempunyai filing
220 Hadiah
221 Semoga bisa bertemu lagi
222 Memisahkan
223 Pesan terakhir
224 Kesedihan Zafer
225 Membalas dendam
226 Waktu yang akan menyembuhkan
227 Wanita pembawa sial
228 Emosi Zafer
229 Nyawa dibayar nyawa
230 Melaksanakan pesan orang tua
231 Melanjutkan hidup dengan baik
232 Merasa bersalah
233 Bisu dan tuli
234 Kedatangan Rey
235 Sikap keterlaluan
236 Bangkit dari keterpurukan
237 Rasa iri
238 Kesadaran Zafer
239 Mengincar harta
240 Perasaan bimbang
241 Seorang pria
242 Tawaran selingkuh
243 Pingsan
244 Tidak bersalah
245 Momen terlarang
246 Memantik amarah
247 Pertanyaan
248 Tidak pernah mengecewakanku
249 Teman keluh kesah
250 Kekhawatiran Tsamara
251 Rencana berhasil
252 Hanya Tuhan yang bisa menolong
253 Penjelasan dokter
254 Jangan pergi
255 Obat penggugur kandungan
256 Lolos dari masa kritis
257 Mendapatkan kebahagiaan
258 Jangan menasihatiku
259 Sama sekali tidak takut
260 Hak asuh
261 Menyelidiki
262 Terhibur
263 Wanita sempurna
264 Hikmah
265 Terungkap
266 Demi kebaikan kita
267 Hasil operasi
268 Tidak aktif
269 Dunianya yang hancur
270 Kecelakaan
271 Perubahan Zafer
272 Berusaha untuk lebih baik
Episodes

Updated 272 Episodes

1
Surat pernyataan
2
Sebuah jebakan
3
Mengganggu ritual suami
4
Menyingkirkan wanita cacat
5
Kehabisan napas
6
Kuatkan aku
7
Pandai bersandiwara
8
Kekhawatiran
9
Berciuman
10
Seperti aktor film
11
Mendinginkan kepala
12
Mengkhawatirkan Keanu
13
Virus sial
14
Jarang bersimpati
15
Tidak selevel
16
Kebahagiaan semu
17
Terkejut
18
Satu kesempatan
19
Obrolan ringan
20
Sangat sial
21
Emosi
22
Masa lalu kelam
23
Bukti
24
Menyelesaikan misi
25
Mengkhianati
26
Tangisan penuh luka
27
Menunjukkan bukti
28
Sia-sia
29
Murka dan putus asa
30
Hamil
31
Meminta pertanggungjawaban
32
Masalah baru
33
Pertengkaran
34
Menunggu
35
Nasib malang
36
Ingin pergi
37
Kedatangan mertua
38
Ingin menjadi ibu yang baik
39
Permohonan mertua
40
Ancaman
41
Perkataan adalah doa
42
Panggilan telpon yang mengganggu
43
Meninggalkan sang kekasih
44
Kehilangan kesadaran
45
Memberikan hukuman
46
Wanita munafik
47
Kegundahan Zafer
48
Indah pada waktunya
49
Tidak ada bedanya
50
Menghibur sang istri
51
Menyerahkan keputusan pada Tsamara
52
Merasa sesak
53
Keluarga Bagaskara
54
Mengambil keputusan
55
Dengarkan ini
56
Membuatnya babak belur
57
Memantik api cemburu
58
Tidak setuju
59
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
60
Memeriksa kehamilan Rayya
61
Menyampaikan perintah
62
Wanita yang berbeda
63
Kilas balik dosa di masa lalu
64
Memilih pasrah
65
Kebencian Rayya
66
Mood baik berubah jadi buruk
67
Tunggu pembalasanku
68
Sudah jelas pemenangnya
69
Kemurkaan Zafer
70
Salahkan takdir
71
Tolong aku
72
Penampilan Tsamara di dalam kamar
73
Mengakhiri semua
74
Tamat riwayatku
75
Nasihat dari mertua
76
Tamu Sementara
77
Perintah Rayya
78
Tuduhan dari Zafer
79
Tidak bisa menutup mata
80
Demam
81
Memeluk
82
Mengabadikan momen
83
Diam seperti patung
84
Malas membahas calon mertua
85
Wanita naif
86
Bisa makan sendiri
87
Amplop coklat
88
Sebuah tamparan
89
Kegelisahan Rayya
90
Kericuhan di hari pernikahan
91
Tidak tega
92
Seperti mengalami Dejavu
93
Memilih mengalah
94
Kabar buruk
95
Menjalani kesedihan
96
Pingsan di kamar mandi
97
Pintar merayu
98
Tinggal di rumah utama
99
Sikap berlebihan
100
Ingin tahu siapa
101
Rencana Rayya
102
Mengungkapkan semua
103
Mencari tahu
104
Playing victim
105
Seperti tidak mempunyai muka
106
Miris
107
Figur seorang ayah
108
Jodoh
109
Membantu teman
110
Dunia tak selebar daun kelor
111
Memenuhi keinginan ibu
112
Jalur hukum
113
Ejekan Rayya
114
Bekerja sama
115
Menjadi mata-mata
116
Hanya tinggal di kamar tamu
117
Perintah papa
118
Harus berpisah
119
Memberikan keuntungan
120
Kelemahan
121
Melakukan tes DNA
122
Tidak mempunyai pendirian
123
Dikuasai Angkara Murka
124
Kepala pusing
125
Stres
126
Nasihat
127
Bukanlah sebuah dosa
128
Bermain solo
129
Teriakan Rayya
130
Merasa sakit hati
131
Membiarkan tenang
132
Wanita perebut suami orang
133
Mencari tahu informasi
134
Tidak nyaman
135
Malaikat pencabut nyawa
136
Persahabatan
137
Alat untuk pelampiasan
138
Menasihati mama
139
Mengecek keadaan Rayya
140
Kegilaan Zafer
141
Kedatangan Rey
142
Harapan
143
Tidak punya hak
144
Sengaja ingin membuat kesal
145
Papa
146
Sebuah ide
147
Merasa bimbang
148
Menyuap
149
Kemurkaan
150
Tidak bisa berbuat apa-apa
151
Jauh lebih tenang
152
Bertemu mertua
153
Menantu kesayangan
154
Rencana memisahkan
155
Tekad Zafer
156
Pertengkaran
157
Butuh ketenangan
158
Menyadari kesalahan
159
Menghabiskan waktu dengan penuh gairah
160
Membiarkan Tsamara beristirahat
161
Alasan Tsamara
162
Kekhawatiran
163
Suara teriakan
164
Sikap menyebalkan
165
Jangan tutup telponnya
166
Memposisikan diri
167
Pertanyaan
168
Tersedak
169
Ingin melihat reaksi
170
Penyakit kelamin
171
Mengganggu pikiran
172
Beristirahat dengan tenang
173
Ingin tahu
174
Menjerumuskan putra sendiri
175
Tidak akan pernah disentuh
176
Tidak boleh gegabah
177
Sehidup semati
178
Cara kekerasan
179
Penghakiman
180
Demi kebaikan bersama
181
Ingin memberikan hukuman
182
Membungkam
183
Berhak menikmati
184
Tersenyum puas
185
Ledakan gairah
186
Tidak ingin hidup menderita
187
Pertanyaan ibu mertua
188
Aku akan mengantarmu
189
Tidak bisa membedakan
190
Tuduhan
191
Orang-orang suruhan Zafer
192
Telpon dari Rey
193
Tidak akan pernah kembali
194
Melakukan apapun yang kau inginkan
195
Berbuat sesuka hati
196
Hal-hal intim
197
Berharap segera hamil
198
Permintaan maaf
199
Membeli obat penunda kehamilan
200
Menahan kekesalan dan kemurkaan
201
Seorang penguasa dan budak
202
Buka mulutmu
203
Persamaan Wine dan tubuhmu
204
Pakaian serba hitam
205
Hati dongkol
206
Kekalahan Tsamara
207
Kegundahan Tsamara
208
Ronde kedua
209
Hidup yang berwarna
210
Kekhawatiran Tsamara
211
Kegilaan Zafer di dalam mobil
212
Ingin mendengar respon Tsamara
213
Menyingkirkan orang tuamu
214
Ingin memanasi
215
Aura penuh ketegangan
216
Ungkapan perasaan
217
Pertanyaan Zafer
218
Jawaban Tsamara
219
Mempunyai filing
220
Hadiah
221
Semoga bisa bertemu lagi
222
Memisahkan
223
Pesan terakhir
224
Kesedihan Zafer
225
Membalas dendam
226
Waktu yang akan menyembuhkan
227
Wanita pembawa sial
228
Emosi Zafer
229
Nyawa dibayar nyawa
230
Melaksanakan pesan orang tua
231
Melanjutkan hidup dengan baik
232
Merasa bersalah
233
Bisu dan tuli
234
Kedatangan Rey
235
Sikap keterlaluan
236
Bangkit dari keterpurukan
237
Rasa iri
238
Kesadaran Zafer
239
Mengincar harta
240
Perasaan bimbang
241
Seorang pria
242
Tawaran selingkuh
243
Pingsan
244
Tidak bersalah
245
Momen terlarang
246
Memantik amarah
247
Pertanyaan
248
Tidak pernah mengecewakanku
249
Teman keluh kesah
250
Kekhawatiran Tsamara
251
Rencana berhasil
252
Hanya Tuhan yang bisa menolong
253
Penjelasan dokter
254
Jangan pergi
255
Obat penggugur kandungan
256
Lolos dari masa kritis
257
Mendapatkan kebahagiaan
258
Jangan menasihatiku
259
Sama sekali tidak takut
260
Hak asuh
261
Menyelidiki
262
Terhibur
263
Wanita sempurna
264
Hikmah
265
Terungkap
266
Demi kebaikan kita
267
Hasil operasi
268
Tidak aktif
269
Dunianya yang hancur
270
Kecelakaan
271
Perubahan Zafer
272
Berusaha untuk lebih baik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!