Tidak selevel

Sifat buruknya berkembang seiring berjalannya waktu, akibat masa kecilnya yang juga berkali-kali dimanjakan dan tidak pernah dimarahi ketika melakukan kesalahan.

Putra Adam Dirgantara itu baru saja mendaratkan tubuhnya di kursi kerjanya. Ia mengambil napas dalam-dalam.

Zafer saat ini sedang berusaha menenangkan diri terlebih dahulu karena akan ada rapat penting jam delapan.

Ia tidak bisa mengadakan pertemuan dengan hati seperti ini atau segalanya akan menjadi buruk.

"Huh, ini semua karena wanita yang tidak mengenal dirinya sendiri. Aku bertanya-tanya, apakah dia benar-benar bodoh atau tuli, atau mungkin keduanya? Ia cacat, tapi juga tidak bisa mendengar dengan baik."

"Sebenarnya untuk apa ia hidup kalau hanya menjadi beban orang lain? Apalagi menjadi beban bagiku."

Zafer masih belum menyelesaikan semua hinaan yang dilontarkan pada sosok Tsamara, meski wanita itu tidak ada di hadapannya. Namun, sepertinya belum puas mencaci maki wanita yang membuatnya stres dengan semua ini.

“Aku harus menemukan cara lain untuk menyegarkan pikiranku tentang wanita sialan itu! Jika terus memikirkannya, hanya akan kesal dan segalanya akan menjadi rumit ketika meeting."

"Akan buruk jika papa mengetahui bahwa pertemuan itu hancur karena aku," kata Zafer pada diri sendiri.

Ia tidak perlu berpikir panjang untuk menemukan cara karena satu-satunya orang yang dapat dengan mudah mengalihkan perhatiannya adalah Rayya.

“Ah ya, lebih baik aku menelepon Rayya sekarang, agar bisa mendengar suaranya. Hanya ia yang bisa memperbaiki suasana hatiku."

"Selain itu, aku juga harus memberitahunya bahwa tidak bisa melihatnya untuk sementara waktu karena papa."

Zafer mengacak rambutnya frustasi. "Aku yakin ia akan marah padaku. Apa yang harus aku lakukan? Segalanya benar-benar menjadi gila sejak tragedi kecelakaan sialan itu!"

Zafer juga ingat bahwa benar-benar harus memberitahu Rayya untuk tidak bertemu dengannya sementara waktu.

Sekarang, ia telah memikirkan rencana ini sejak pertama kali membaca kontrak yang diberikan ayahnya tentang warisannya.

Zafer telah membuat rencana untuk memenangkan hati papanya terlebih dahulu. Tentu saja, untuk membuat papanya percaya bahwa sangat mencintai Tsamara dan membangun hubungan pernikahan yang baik dengannya.

Zafer harus memenangkan hati pria paruh baya penguasa itu terlebih dahulu untuk membuat segalanya lebih mudah.

Selanjutnya, juga akan menjalankan rencananya untuk mencari cara agar Tsamara dibenci oleh keluarganya.

Zafer dengan seribu satu trik untuk bisa melenyapkan seseorang dari muka bumi ini. Mulai mencari rencana yang paling tepat untuk membuang Tsamara sekaligus wanita yang disebutnya cacat.

Ia berpikir bahwa wanita cacat tidak boleh berada di sisinya dan berharap bisa kembali ke kehidupan bebasnya.

Karena kekayaan yang dimiliki keluarga Zafer bukan milik Tsamara. Aapalagi harta warisan yang telah menjadi namanya tidak boleh jatuh ke tangan orang lain.

Tsamara yang baru masuk keluarga Dirgantara, seharusnya tidak bisa mendapatkan semuanya dengan mudah.

Zafer tidak akan membiarkan wanita itu mengatur rumah keluarganya, bahkan hartanya.

Ia berjanji untuk membuatnya mengerti bahwa keputusannya untuk menikah dengannya adalah pilihan yang sangat salah karena akan selalu membuat pernikahan ini menjadi neraka baginya.

Akhirnya Zafer mengeluarkan ponsel dari saku celananya, berniat menghubungi Rayya langsung pagi ini. Ia tidak akan langsung mengatakan apa yang ingin dibicarakan.

Jika Zafer memberitahunya lebih awal, mungkin akan menolak untuk bertemu dengannya.

Lebih baik menjelaskannya secara langsung, sehingga bisa langsung menghiburnya jika nanti Rayya marah padanya. Ia harus bisa membuat pacarnya mengerti bahwa rencana yang dibuat adalah yang paling tepat dan demi kebaikan bersama.

Juga, ini semua dilakukan oleh Zafer agar nanti Rayya bisa dengan mudah bertemu lagi dengannya, sehingga pertemuan mereka bisa berjalan normal seperti biasa, tanpa harus bersembunyi lagi.

Zafer bisa memikirkan kemarahannya nanti. Sekarang baginya adalah saat pertama kali ia mendengar suara Rayya yang sangat dirindukan.

Panggilan tersambung tak lama setelah melihat daftar nomor Rayya untuk mencari nama kontak yang bertuliskan "sayang" di ponselnya.

Tak butuh waktu lama karena pada deringan ketiga, panggilan itu langsung dijawab oleh pemilik nomor tersebut.

"Selamat pagi, Sayang," sapa Zafer dengan suara yang begitu lembut dan manis.

"Selamat pagi, Zafer," balas Rayya semakin memperlebar senyum di seberang telpon.

Zafer merasa kekasihnya sepertinya tidak lagi marah padanya atas kejadian kemarin.

"Kenapa kamu meneleponku sepagi ini? Bukankah kamu biasanya keluar pada siang hari?" Rayya bertanya di telpon.

"Ya, aku harus menghadiri rapat penting hari ini karena papa juga mengawasi. Jadi, aku tidak bisa melewatkan rapat."

“Lagipula, aku juga tidak nyaman berada di rumah itu. Aku benci melihat wajah wanita lumpuh itu. Akan lebih baik jika aku melihat wajahmu tepat saat membuka mata, lalu setelah kita berdua bangun. Menikmati pagi yang indah dengan berciuman dulu."

Rayya menatap malas ke sisi lain ketika mendengar kata-kata Zafer.

"Bagaimana semua ini bisa terjadi jika kamu mengusirku dari rumahmu kemarin pagi?" Rayya mendengus kesal.

Wanita itu marah lagi setelah mengingat apa yang terjadi kemarin.

"Sayang, jangan marah dulu. Aku tahu kamu pasti sangat kesal kemarin. Maaf, aku harus menyuruhmu pergi karena tidak tahu papa dan mama akan datang ke rumah."

"Kamu tahu kalau papa tahu, pasti akan jadi rumit. Aku tidak mau kamu meninggalkanku. Makanya kita harus hati-hati," kata Zafer pelan. Berusaha menenangkan kekasihnya yang terdengar sangat marah di sana.

“Ini semua terjadi karena wanita lumpuh itu dan putranya! Aku bilang jangan menikahinya, tetapi tidak mendengarkanku!" Rayya masih marah dan mengungkapkan semua emosinya kepada Zafer.

Tidak, bukan ini yang diinginkan Zafer. Ia menghubungi Rayya agar mereka bisa mengobrol dengan baik dan mendengarkan suaranya yang menenangkan.

Zafer tidak menelponnya karena ingin mengganggunya. Kemarahan Rayya adalah salah satu hal yang tidak diinginkan Zafer.

"Maaf, Sayang? Maafkan aku karena kejadian itu sendiri sudah berakhir. Kamu tahu sendiri bahwa aku harus menikahinya, atau akan kehilangan seluruh warisanku. Kamu tidak menginginkan itu, kan?"

Rayya cemberut di mana ia berada. Tentu saja, Zafer tidak akan pernah bisa melihatnya, tapi benar-benar merasa tidak tenang.

'Aku tidak akan membiarkan Zafer kehilangan semua hartanya. Aku seharusnya tidak egois memikirkan perasaanku sendiri karena ia pasti sudah berusaha melakukan yang terbaik.'

'Aku mencintainya dan juga menyukai hartanya. Aku harus menikah dengan Zafer dengan semua kekayaan yang dimiliki pria itu.'

Rayya tahu bahwa pernikahan itu juga bukan yang diinginkan Zafer. Kekasihnya terjebak oleh kesalahan yang telah dibuat.

Namun, Zafer juga sangat menyayangkan keputusan ayah pria itu untuk segera menikahkan putranya dengan wanita yang tidak begitu dikenal.

Meskipun posisi Zafer tengah memiliki kekasih, yaitu Rayya sendiri. Namun, kehadiran seolah tak pernah terlihat di mata seorang Adam Dirgantara.

'Harus dengan cara apa orang tua Zafer menyukaiku? Kenapa mereka tidak bisa menerimaku sebagai menantu? Bahkan aku harus bersaing dengan wanita cacat yang tidak selevel denganku,' gumam Rayya yang saat ini tengah mengumpat di dalam hati.

To be continued...

Episodes
1 Surat pernyataan
2 Sebuah jebakan
3 Mengganggu ritual suami
4 Menyingkirkan wanita cacat
5 Kehabisan napas
6 Kuatkan aku
7 Pandai bersandiwara
8 Kekhawatiran
9 Berciuman
10 Seperti aktor film
11 Mendinginkan kepala
12 Mengkhawatirkan Keanu
13 Virus sial
14 Jarang bersimpati
15 Tidak selevel
16 Kebahagiaan semu
17 Terkejut
18 Satu kesempatan
19 Obrolan ringan
20 Sangat sial
21 Emosi
22 Masa lalu kelam
23 Bukti
24 Menyelesaikan misi
25 Mengkhianati
26 Tangisan penuh luka
27 Menunjukkan bukti
28 Sia-sia
29 Murka dan putus asa
30 Hamil
31 Meminta pertanggungjawaban
32 Masalah baru
33 Pertengkaran
34 Menunggu
35 Nasib malang
36 Ingin pergi
37 Kedatangan mertua
38 Ingin menjadi ibu yang baik
39 Permohonan mertua
40 Ancaman
41 Perkataan adalah doa
42 Panggilan telpon yang mengganggu
43 Meninggalkan sang kekasih
44 Kehilangan kesadaran
45 Memberikan hukuman
46 Wanita munafik
47 Kegundahan Zafer
48 Indah pada waktunya
49 Tidak ada bedanya
50 Menghibur sang istri
51 Menyerahkan keputusan pada Tsamara
52 Merasa sesak
53 Keluarga Bagaskara
54 Mengambil keputusan
55 Dengarkan ini
56 Membuatnya babak belur
57 Memantik api cemburu
58 Tidak setuju
59 Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
60 Memeriksa kehamilan Rayya
61 Menyampaikan perintah
62 Wanita yang berbeda
63 Kilas balik dosa di masa lalu
64 Memilih pasrah
65 Kebencian Rayya
66 Mood baik berubah jadi buruk
67 Tunggu pembalasanku
68 Sudah jelas pemenangnya
69 Kemurkaan Zafer
70 Salahkan takdir
71 Tolong aku
72 Penampilan Tsamara di dalam kamar
73 Mengakhiri semua
74 Tamat riwayatku
75 Nasihat dari mertua
76 Tamu Sementara
77 Perintah Rayya
78 Tuduhan dari Zafer
79 Tidak bisa menutup mata
80 Demam
81 Memeluk
82 Mengabadikan momen
83 Diam seperti patung
84 Malas membahas calon mertua
85 Wanita naif
86 Bisa makan sendiri
87 Amplop coklat
88 Sebuah tamparan
89 Kegelisahan Rayya
90 Kericuhan di hari pernikahan
91 Tidak tega
92 Seperti mengalami Dejavu
93 Memilih mengalah
94 Kabar buruk
95 Menjalani kesedihan
96 Pingsan di kamar mandi
97 Pintar merayu
98 Tinggal di rumah utama
99 Sikap berlebihan
100 Ingin tahu siapa
101 Rencana Rayya
102 Mengungkapkan semua
103 Mencari tahu
104 Playing victim
105 Seperti tidak mempunyai muka
106 Miris
107 Figur seorang ayah
108 Jodoh
109 Membantu teman
110 Dunia tak selebar daun kelor
111 Memenuhi keinginan ibu
112 Jalur hukum
113 Ejekan Rayya
114 Bekerja sama
115 Menjadi mata-mata
116 Hanya tinggal di kamar tamu
117 Perintah papa
118 Harus berpisah
119 Memberikan keuntungan
120 Kelemahan
121 Melakukan tes DNA
122 Tidak mempunyai pendirian
123 Dikuasai Angkara Murka
124 Kepala pusing
125 Stres
126 Nasihat
127 Bukanlah sebuah dosa
128 Bermain solo
129 Teriakan Rayya
130 Merasa sakit hati
131 Membiarkan tenang
132 Wanita perebut suami orang
133 Mencari tahu informasi
134 Tidak nyaman
135 Malaikat pencabut nyawa
136 Persahabatan
137 Alat untuk pelampiasan
138 Menasihati mama
139 Mengecek keadaan Rayya
140 Kegilaan Zafer
141 Kedatangan Rey
142 Harapan
143 Tidak punya hak
144 Sengaja ingin membuat kesal
145 Papa
146 Sebuah ide
147 Merasa bimbang
148 Menyuap
149 Kemurkaan
150 Tidak bisa berbuat apa-apa
151 Jauh lebih tenang
152 Bertemu mertua
153 Menantu kesayangan
154 Rencana memisahkan
155 Tekad Zafer
156 Pertengkaran
157 Butuh ketenangan
158 Menyadari kesalahan
159 Menghabiskan waktu dengan penuh gairah
160 Membiarkan Tsamara beristirahat
161 Alasan Tsamara
162 Kekhawatiran
163 Suara teriakan
164 Sikap menyebalkan
165 Jangan tutup telponnya
166 Memposisikan diri
167 Pertanyaan
168 Tersedak
169 Ingin melihat reaksi
170 Penyakit kelamin
171 Mengganggu pikiran
172 Beristirahat dengan tenang
173 Ingin tahu
174 Menjerumuskan putra sendiri
175 Tidak akan pernah disentuh
176 Tidak boleh gegabah
177 Sehidup semati
178 Cara kekerasan
179 Penghakiman
180 Demi kebaikan bersama
181 Ingin memberikan hukuman
182 Membungkam
183 Berhak menikmati
184 Tersenyum puas
185 Ledakan gairah
186 Tidak ingin hidup menderita
187 Pertanyaan ibu mertua
188 Aku akan mengantarmu
189 Tidak bisa membedakan
190 Tuduhan
191 Orang-orang suruhan Zafer
192 Telpon dari Rey
193 Tidak akan pernah kembali
194 Melakukan apapun yang kau inginkan
195 Berbuat sesuka hati
196 Hal-hal intim
197 Berharap segera hamil
198 Permintaan maaf
199 Membeli obat penunda kehamilan
200 Menahan kekesalan dan kemurkaan
201 Seorang penguasa dan budak
202 Buka mulutmu
203 Persamaan Wine dan tubuhmu
204 Pakaian serba hitam
205 Hati dongkol
206 Kekalahan Tsamara
207 Kegundahan Tsamara
208 Ronde kedua
209 Hidup yang berwarna
210 Kekhawatiran Tsamara
211 Kegilaan Zafer di dalam mobil
212 Ingin mendengar respon Tsamara
213 Menyingkirkan orang tuamu
214 Ingin memanasi
215 Aura penuh ketegangan
216 Ungkapan perasaan
217 Pertanyaan Zafer
218 Jawaban Tsamara
219 Mempunyai filing
220 Hadiah
221 Semoga bisa bertemu lagi
222 Memisahkan
223 Pesan terakhir
224 Kesedihan Zafer
225 Membalas dendam
226 Waktu yang akan menyembuhkan
227 Wanita pembawa sial
228 Emosi Zafer
229 Nyawa dibayar nyawa
230 Melaksanakan pesan orang tua
231 Melanjutkan hidup dengan baik
232 Merasa bersalah
233 Bisu dan tuli
234 Kedatangan Rey
235 Sikap keterlaluan
236 Bangkit dari keterpurukan
237 Rasa iri
238 Kesadaran Zafer
239 Mengincar harta
240 Perasaan bimbang
241 Seorang pria
242 Tawaran selingkuh
243 Pingsan
244 Tidak bersalah
245 Momen terlarang
246 Memantik amarah
247 Pertanyaan
248 Tidak pernah mengecewakanku
249 Teman keluh kesah
250 Kekhawatiran Tsamara
251 Rencana berhasil
252 Hanya Tuhan yang bisa menolong
253 Penjelasan dokter
254 Jangan pergi
255 Obat penggugur kandungan
256 Lolos dari masa kritis
257 Mendapatkan kebahagiaan
258 Jangan menasihatiku
259 Sama sekali tidak takut
260 Hak asuh
261 Menyelidiki
262 Terhibur
263 Wanita sempurna
264 Hikmah
265 Terungkap
266 Demi kebaikan kita
267 Hasil operasi
268 Tidak aktif
269 Dunianya yang hancur
270 Kecelakaan
271 Perubahan Zafer
272 Berusaha untuk lebih baik
Episodes

Updated 272 Episodes

1
Surat pernyataan
2
Sebuah jebakan
3
Mengganggu ritual suami
4
Menyingkirkan wanita cacat
5
Kehabisan napas
6
Kuatkan aku
7
Pandai bersandiwara
8
Kekhawatiran
9
Berciuman
10
Seperti aktor film
11
Mendinginkan kepala
12
Mengkhawatirkan Keanu
13
Virus sial
14
Jarang bersimpati
15
Tidak selevel
16
Kebahagiaan semu
17
Terkejut
18
Satu kesempatan
19
Obrolan ringan
20
Sangat sial
21
Emosi
22
Masa lalu kelam
23
Bukti
24
Menyelesaikan misi
25
Mengkhianati
26
Tangisan penuh luka
27
Menunjukkan bukti
28
Sia-sia
29
Murka dan putus asa
30
Hamil
31
Meminta pertanggungjawaban
32
Masalah baru
33
Pertengkaran
34
Menunggu
35
Nasib malang
36
Ingin pergi
37
Kedatangan mertua
38
Ingin menjadi ibu yang baik
39
Permohonan mertua
40
Ancaman
41
Perkataan adalah doa
42
Panggilan telpon yang mengganggu
43
Meninggalkan sang kekasih
44
Kehilangan kesadaran
45
Memberikan hukuman
46
Wanita munafik
47
Kegundahan Zafer
48
Indah pada waktunya
49
Tidak ada bedanya
50
Menghibur sang istri
51
Menyerahkan keputusan pada Tsamara
52
Merasa sesak
53
Keluarga Bagaskara
54
Mengambil keputusan
55
Dengarkan ini
56
Membuatnya babak belur
57
Memantik api cemburu
58
Tidak setuju
59
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
60
Memeriksa kehamilan Rayya
61
Menyampaikan perintah
62
Wanita yang berbeda
63
Kilas balik dosa di masa lalu
64
Memilih pasrah
65
Kebencian Rayya
66
Mood baik berubah jadi buruk
67
Tunggu pembalasanku
68
Sudah jelas pemenangnya
69
Kemurkaan Zafer
70
Salahkan takdir
71
Tolong aku
72
Penampilan Tsamara di dalam kamar
73
Mengakhiri semua
74
Tamat riwayatku
75
Nasihat dari mertua
76
Tamu Sementara
77
Perintah Rayya
78
Tuduhan dari Zafer
79
Tidak bisa menutup mata
80
Demam
81
Memeluk
82
Mengabadikan momen
83
Diam seperti patung
84
Malas membahas calon mertua
85
Wanita naif
86
Bisa makan sendiri
87
Amplop coklat
88
Sebuah tamparan
89
Kegelisahan Rayya
90
Kericuhan di hari pernikahan
91
Tidak tega
92
Seperti mengalami Dejavu
93
Memilih mengalah
94
Kabar buruk
95
Menjalani kesedihan
96
Pingsan di kamar mandi
97
Pintar merayu
98
Tinggal di rumah utama
99
Sikap berlebihan
100
Ingin tahu siapa
101
Rencana Rayya
102
Mengungkapkan semua
103
Mencari tahu
104
Playing victim
105
Seperti tidak mempunyai muka
106
Miris
107
Figur seorang ayah
108
Jodoh
109
Membantu teman
110
Dunia tak selebar daun kelor
111
Memenuhi keinginan ibu
112
Jalur hukum
113
Ejekan Rayya
114
Bekerja sama
115
Menjadi mata-mata
116
Hanya tinggal di kamar tamu
117
Perintah papa
118
Harus berpisah
119
Memberikan keuntungan
120
Kelemahan
121
Melakukan tes DNA
122
Tidak mempunyai pendirian
123
Dikuasai Angkara Murka
124
Kepala pusing
125
Stres
126
Nasihat
127
Bukanlah sebuah dosa
128
Bermain solo
129
Teriakan Rayya
130
Merasa sakit hati
131
Membiarkan tenang
132
Wanita perebut suami orang
133
Mencari tahu informasi
134
Tidak nyaman
135
Malaikat pencabut nyawa
136
Persahabatan
137
Alat untuk pelampiasan
138
Menasihati mama
139
Mengecek keadaan Rayya
140
Kegilaan Zafer
141
Kedatangan Rey
142
Harapan
143
Tidak punya hak
144
Sengaja ingin membuat kesal
145
Papa
146
Sebuah ide
147
Merasa bimbang
148
Menyuap
149
Kemurkaan
150
Tidak bisa berbuat apa-apa
151
Jauh lebih tenang
152
Bertemu mertua
153
Menantu kesayangan
154
Rencana memisahkan
155
Tekad Zafer
156
Pertengkaran
157
Butuh ketenangan
158
Menyadari kesalahan
159
Menghabiskan waktu dengan penuh gairah
160
Membiarkan Tsamara beristirahat
161
Alasan Tsamara
162
Kekhawatiran
163
Suara teriakan
164
Sikap menyebalkan
165
Jangan tutup telponnya
166
Memposisikan diri
167
Pertanyaan
168
Tersedak
169
Ingin melihat reaksi
170
Penyakit kelamin
171
Mengganggu pikiran
172
Beristirahat dengan tenang
173
Ingin tahu
174
Menjerumuskan putra sendiri
175
Tidak akan pernah disentuh
176
Tidak boleh gegabah
177
Sehidup semati
178
Cara kekerasan
179
Penghakiman
180
Demi kebaikan bersama
181
Ingin memberikan hukuman
182
Membungkam
183
Berhak menikmati
184
Tersenyum puas
185
Ledakan gairah
186
Tidak ingin hidup menderita
187
Pertanyaan ibu mertua
188
Aku akan mengantarmu
189
Tidak bisa membedakan
190
Tuduhan
191
Orang-orang suruhan Zafer
192
Telpon dari Rey
193
Tidak akan pernah kembali
194
Melakukan apapun yang kau inginkan
195
Berbuat sesuka hati
196
Hal-hal intim
197
Berharap segera hamil
198
Permintaan maaf
199
Membeli obat penunda kehamilan
200
Menahan kekesalan dan kemurkaan
201
Seorang penguasa dan budak
202
Buka mulutmu
203
Persamaan Wine dan tubuhmu
204
Pakaian serba hitam
205
Hati dongkol
206
Kekalahan Tsamara
207
Kegundahan Tsamara
208
Ronde kedua
209
Hidup yang berwarna
210
Kekhawatiran Tsamara
211
Kegilaan Zafer di dalam mobil
212
Ingin mendengar respon Tsamara
213
Menyingkirkan orang tuamu
214
Ingin memanasi
215
Aura penuh ketegangan
216
Ungkapan perasaan
217
Pertanyaan Zafer
218
Jawaban Tsamara
219
Mempunyai filing
220
Hadiah
221
Semoga bisa bertemu lagi
222
Memisahkan
223
Pesan terakhir
224
Kesedihan Zafer
225
Membalas dendam
226
Waktu yang akan menyembuhkan
227
Wanita pembawa sial
228
Emosi Zafer
229
Nyawa dibayar nyawa
230
Melaksanakan pesan orang tua
231
Melanjutkan hidup dengan baik
232
Merasa bersalah
233
Bisu dan tuli
234
Kedatangan Rey
235
Sikap keterlaluan
236
Bangkit dari keterpurukan
237
Rasa iri
238
Kesadaran Zafer
239
Mengincar harta
240
Perasaan bimbang
241
Seorang pria
242
Tawaran selingkuh
243
Pingsan
244
Tidak bersalah
245
Momen terlarang
246
Memantik amarah
247
Pertanyaan
248
Tidak pernah mengecewakanku
249
Teman keluh kesah
250
Kekhawatiran Tsamara
251
Rencana berhasil
252
Hanya Tuhan yang bisa menolong
253
Penjelasan dokter
254
Jangan pergi
255
Obat penggugur kandungan
256
Lolos dari masa kritis
257
Mendapatkan kebahagiaan
258
Jangan menasihatiku
259
Sama sekali tidak takut
260
Hak asuh
261
Menyelidiki
262
Terhibur
263
Wanita sempurna
264
Hikmah
265
Terungkap
266
Demi kebaikan kita
267
Hasil operasi
268
Tidak aktif
269
Dunianya yang hancur
270
Kecelakaan
271
Perubahan Zafer
272
Berusaha untuk lebih baik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!