Seperti aktor film

Berbeda dengan situasi di rumah yang terasa menegangkan. Di mana pemilik rumah cemas karena takut papanya murka ketika mengetahui ia menempatkan wanita lain di sana.

Di luar rumah, Adam Dirgantara merasa kesabarannya akan segera habis karena putranya tidak membukakan pintu. Meskipun beberapa menit telah berlalu sejak membunyikan klakson untuk memberi tahu bahwa mereka telah tiba.

"Apakah sudah bisa menghubunginya?" Adam bertanya kepada istrinya yang duduk di kursi di sebelahnya, dengan seorang anak laki-laki berusia 5 tahun di lengannya yang banyak menangis.

"Mereka tidak menjawab teleponku," jawab wanita itu yang masih sibuk dengan ponselnya mencoba menghubungi Zafer.

Adam tertawa kesal sambil memijat pelipisnya. "Bocah itu hanya menyusahkan saja. Ini karena ia telah menolak untuk tidak mengizinkan pelayan datang, sehingga orang lain bisa melakukan sesuatu yang sederhana seperti ini"

"Namun, dengan alasan tidak ingin diganggu untuk bulan madu. Katanya pembantu akan datang besok." Adam marah di mobilnya tentang perilaku putranya yang bahkan tidak pernah membuatnya tenang.

Akan selalu ada hal-hal yang dilakukan anak yang dapat menyebabkan Adam naik tekanan darahnya. Terkadang ia bingung, apakah Zafer benar-benar anaknya? Jika demikian, mengapa karakter putranya begitu berbeda dari dirinya?

Adam benar-benar tidak menyangka anaknya akan tumbuh menjadi pria yang angkuh dan keras kepala seperti itu. Sangat sulit untuk berbicara dengannya selama beberapa hari terakhir karena selalu pulang larut malam dan biasa pergi ke Club malam.

Menikahkan dengan Tsamara adalah pilihan yang Adam harapkan akan menjadikan Zafer pria yang lebih baik karena tahu bahwa ia wanita baik. Apalagi selalu berbicara santun dan sopan. Padahal mengetahui bahwa ia adalah ayah dari tersangka tabrak lari saat itu.

Adam sangat berharap wanita ini bisa menjadikan Zafer pria yang lebih baik. Setidaknya, sangat berharap Zafer berhenti main-main dengan wanita yang hanya menginginkan uangnya.

Sudah saatnya pria itu fokus mengurus perusahaan dan juga rumah tangga dengan Tsamara. Lagi pula, juga menjadi bagian dari tanggung jawab karena Zafer-lah yang membuat wanita itu tidak bisa berjalan lagi.

Awalnya, Adam sengaja memencet klakson beberapa kali untuk mengganggu jadwal bulan madu yang tak diragukan lagi sedang dilakukan putra dan menantunya di sana.

Ia sengaja ingin menggoda aktivitas mereka sampai batas tertentu. Namun, ternyata godaan tersebut tidak mempan sama sekali dan ia terpaksa menunggu di dalam mobil selama beberapa menit bersama istri dan juga anak Tsamara, hingga benar-benar kehabisan kesabaran.

Aku akan turun dan membuka pintu sendiri. Tunggu disini."

Adam akhirnya memutuskan untuk keluar dari mobil dan membuka pintu lebar-lebar sendiri, sesuatu yang jarang dia lakukan karena dia punya banyak uang dan sebagainya.

Semua hal kecil seperti ini akan dilakukan oleh satpam atau pelayan di mansion tempat dia tinggal. Berbeda dengan rumah anak laki-laki yang sebenarnya tampak begitu sepi, seperti tidak ada siapa-siapa di sana.

Tentu saja, ia tahu bahwa Zafer ada di sana dan entah apa yang sedang dilakukan putranya di dalam rumah.

"Salahku sendiri karena menyetir sendiri tanpa sopir," kata Adam yang menyesal, sengaja ingin pergi berdua dengan istrinya.

Dia tidak ingin mengganggu putranya, yang merupakan pengantin baru dan masih terlibat asmara dengan wanita lain.

Setelah membuka pintu gerbang lebar-lebar, Adam langsung melajukan mobilnya ke halaman rumah baru yang merupakan hadiah untuk putra dan menantunya.

Ia kemudian segera berjalan ke pintu depan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam, hingga suara klaksonnya tidak terdengar lagi.

Pria paruh baya itu membunyikan bel dua kali. Namun, tidak mendapat tanggapan dari pemilik rumah. Akhirnya, karena hampir kehilangan kesabaran, akhirnya mencoba membuka pintu dan sangat terkejut menemukan bahwa pintu depan tidak terkunci.

Pria paruh baya itu tidak membuang waktu untuk membuka pintu lebih jauh dan berjalan masuk sambil melihat sekeliling.

Adam secara refleks melebarkan matanya karena langsung mendapat pemandangan yang berhasil mengejutkannya. Namun, ia juga merasa senang di saat yang bersamaan.

Adam tidak pernah merasa begitu bahagia saat melihat sepasang pengantin baru yang sedang asyik berciuman mesra di dalam rumah hingga mereka menyadari bahwa seseorang telah datang ke rumah mereka.

Pria paruh baya itu mengalihkan pandangannya untuk melihat istrinya yang baru saja mengikuti di sisinya, dia tersenyum melihat tingkah dua manusia di depannya.

Adam tidak tahu bahwa mereka berdua bisa akur meskipun Zafer menolak ketika mengatakan akan menikahkan mereka.

Namun, itu sangat berbeda dari hari ini. Melihat menantunya bahkan bisa berciuman dengan liar tanpa peduli jika ada orang lain yang melihatnya, karena pintu rumah ini bahkan tidak dikunci oleh pemilik rumah.

Ayah Zafer tidak menyadari bahwa, pada kenyataannya, baru saja jatuh ke dalam jebakan yang dibuat putranya sendiri.

Zafer yang membuat heboh seolah-olah dirinya dan sang istri terlihat begitu mesra di depan orang tua. Tidak ada yang tahu bagaimana cerita itu terjadi sebelum ciuman itu terjadi.

'Papa telah jatuh ke dalam perangkapku. Tidak sulit membuatnya percaya bahwa ini semua hanya rekayasa. Aku sangat pandai berpura-pura. Jadi, mereka pasti tidak akan menganggap ini hanya main-main,' bisik Zafer dalam hati.

Senyum miring muncul di bibirnya saat masih menempelkan bibirnya ke bibir Tsamara. Ternyata rencananya benar-benar membuahkan hasil dan tidak akan dicurigai.

Dari sudut matanya, Zafer bisa melihat orang tuanya terpaku di depan pintu depan, menyaksikan apa yang ia dan istrinya lakukan.

Di antara semua hal yang terjadi, tidak ada yang tahu bahwa hati Tsamara terasa sangat sakit karena tahu betul bahwa ini semua hanya permainan Zafer.

Ia menyadari bahwa pria di depannya itu sangat pandai memanipulasi sesuatu yang bertentangan dengan kenyataan. Tsamara tidak bisa berbuat apa-apa selain menanggung semua kesedihan yang ada di hatinya saat ini.

Tsamara merasa terluka, tapi di sisi lain juga tahu bahwa tidak punya kesempatan untuk menolak karena semua peringatan Zafer membuatnya takut.

Ia tidak punya banyak tenaga untuk menolak dan menyanggah semua perintah yang diberikan oleh pria itu karena bagaimanapun adalah suaminya dan wajar saja jika menuruti semua perkataan pria yang menarik rambutnya tadi.

Dengusan keras Adam membuat Zafer langsung menarik diri dari Tsamara dan mengakhiri ciuman panas mereka. Tentu saja sekarang berpura-pura terkejut dengan kehadiran orang tuanya yang sudah beberapa lama masuk ke rumahnya.

"Pa, Ma? Ya Tuhan, aku lupa jika kalian akan datang. Maafkan aku." Zafer memasang wajah yang terlihat seperti berpura-pura merasa bersalah.

Aktingnya sangat bagus. Ia berhasil membuat papanya langsung tertawa saat melihatnya.

"Tidak masalah. Sepertinya kita ke sini terlalu awal, sehingga kalian harus menyelesaikan aktivitas panasmu."

"Papa melihatnya," kata Zafer, yang sedang bermain lagi.

Tentu saja, sudut bibirnya berkedut, yang dipancarkan dengan tawa palsu. Ia bahkan pura-pura malu karena ketahuan melakukan sesuatu dengan istrinya.

Di kursi rodanya, Tsamara hanya bisa diam, tidak ada yang bisa dilakukan selain menjalani semua skenario yang dibuat suaminya.

'Tuan Zafer sangat pandai berakting dan bisa jadi aktor film. Mungkin akan mendapatkan penghargaan aktor terbaik,' gumam Tsamara sambil berusaha tersenyum malu di depan mertuanya.

To be continued..

Terpopuler

Comments

AmeliA Aini

AmeliA Aini

ya terlalu diulang2 bikin pembaca bosan thor...dn ga usah diperjelas napa kejadian nya,biar pembaca mikir sndri

2023-01-18

2

Rumiris Marpaung

Rumiris Marpaung

ini sepertinya mengulangi episode yg lalu...
kami sdh ngerti, gak usah diperjelas laagi

2022-11-28

1

Dev

Dev

Knp banyak d ulang kalimatnya

2022-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 Surat pernyataan
2 Sebuah jebakan
3 Mengganggu ritual suami
4 Menyingkirkan wanita cacat
5 Kehabisan napas
6 Kuatkan aku
7 Pandai bersandiwara
8 Kekhawatiran
9 Berciuman
10 Seperti aktor film
11 Mendinginkan kepala
12 Mengkhawatirkan Keanu
13 Virus sial
14 Jarang bersimpati
15 Tidak selevel
16 Kebahagiaan semu
17 Terkejut
18 Satu kesempatan
19 Obrolan ringan
20 Sangat sial
21 Emosi
22 Masa lalu kelam
23 Bukti
24 Menyelesaikan misi
25 Mengkhianati
26 Tangisan penuh luka
27 Menunjukkan bukti
28 Sia-sia
29 Murka dan putus asa
30 Hamil
31 Meminta pertanggungjawaban
32 Masalah baru
33 Pertengkaran
34 Menunggu
35 Nasib malang
36 Ingin pergi
37 Kedatangan mertua
38 Ingin menjadi ibu yang baik
39 Permohonan mertua
40 Ancaman
41 Perkataan adalah doa
42 Panggilan telpon yang mengganggu
43 Meninggalkan sang kekasih
44 Kehilangan kesadaran
45 Memberikan hukuman
46 Wanita munafik
47 Kegundahan Zafer
48 Indah pada waktunya
49 Tidak ada bedanya
50 Menghibur sang istri
51 Menyerahkan keputusan pada Tsamara
52 Merasa sesak
53 Keluarga Bagaskara
54 Mengambil keputusan
55 Dengarkan ini
56 Membuatnya babak belur
57 Memantik api cemburu
58 Tidak setuju
59 Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
60 Memeriksa kehamilan Rayya
61 Menyampaikan perintah
62 Wanita yang berbeda
63 Kilas balik dosa di masa lalu
64 Memilih pasrah
65 Kebencian Rayya
66 Mood baik berubah jadi buruk
67 Tunggu pembalasanku
68 Sudah jelas pemenangnya
69 Kemurkaan Zafer
70 Salahkan takdir
71 Tolong aku
72 Penampilan Tsamara di dalam kamar
73 Mengakhiri semua
74 Tamat riwayatku
75 Nasihat dari mertua
76 Tamu Sementara
77 Perintah Rayya
78 Tuduhan dari Zafer
79 Tidak bisa menutup mata
80 Demam
81 Memeluk
82 Mengabadikan momen
83 Diam seperti patung
84 Malas membahas calon mertua
85 Wanita naif
86 Bisa makan sendiri
87 Amplop coklat
88 Sebuah tamparan
89 Kegelisahan Rayya
90 Kericuhan di hari pernikahan
91 Tidak tega
92 Seperti mengalami Dejavu
93 Memilih mengalah
94 Kabar buruk
95 Menjalani kesedihan
96 Pingsan di kamar mandi
97 Pintar merayu
98 Tinggal di rumah utama
99 Sikap berlebihan
100 Ingin tahu siapa
101 Rencana Rayya
102 Mengungkapkan semua
103 Mencari tahu
104 Playing victim
105 Seperti tidak mempunyai muka
106 Miris
107 Figur seorang ayah
108 Jodoh
109 Membantu teman
110 Dunia tak selebar daun kelor
111 Memenuhi keinginan ibu
112 Jalur hukum
113 Ejekan Rayya
114 Bekerja sama
115 Menjadi mata-mata
116 Hanya tinggal di kamar tamu
117 Perintah papa
118 Harus berpisah
119 Memberikan keuntungan
120 Kelemahan
121 Melakukan tes DNA
122 Tidak mempunyai pendirian
123 Dikuasai Angkara Murka
124 Kepala pusing
125 Stres
126 Nasihat
127 Bukanlah sebuah dosa
128 Bermain solo
129 Teriakan Rayya
130 Merasa sakit hati
131 Membiarkan tenang
132 Wanita perebut suami orang
133 Mencari tahu informasi
134 Tidak nyaman
135 Malaikat pencabut nyawa
136 Persahabatan
137 Alat untuk pelampiasan
138 Menasihati mama
139 Mengecek keadaan Rayya
140 Kegilaan Zafer
141 Kedatangan Rey
142 Harapan
143 Tidak punya hak
144 Sengaja ingin membuat kesal
145 Papa
146 Sebuah ide
147 Merasa bimbang
148 Menyuap
149 Kemurkaan
150 Tidak bisa berbuat apa-apa
151 Jauh lebih tenang
152 Bertemu mertua
153 Menantu kesayangan
154 Rencana memisahkan
155 Tekad Zafer
156 Pertengkaran
157 Butuh ketenangan
158 Menyadari kesalahan
159 Menghabiskan waktu dengan penuh gairah
160 Membiarkan Tsamara beristirahat
161 Alasan Tsamara
162 Kekhawatiran
163 Suara teriakan
164 Sikap menyebalkan
165 Jangan tutup telponnya
166 Memposisikan diri
167 Pertanyaan
168 Tersedak
169 Ingin melihat reaksi
170 Penyakit kelamin
171 Mengganggu pikiran
172 Beristirahat dengan tenang
173 Ingin tahu
174 Menjerumuskan putra sendiri
175 Tidak akan pernah disentuh
176 Tidak boleh gegabah
177 Sehidup semati
178 Cara kekerasan
179 Penghakiman
180 Demi kebaikan bersama
181 Ingin memberikan hukuman
182 Membungkam
183 Berhak menikmati
184 Tersenyum puas
185 Ledakan gairah
186 Tidak ingin hidup menderita
187 Pertanyaan ibu mertua
188 Aku akan mengantarmu
189 Tidak bisa membedakan
190 Tuduhan
191 Orang-orang suruhan Zafer
192 Telpon dari Rey
193 Tidak akan pernah kembali
194 Melakukan apapun yang kau inginkan
195 Berbuat sesuka hati
196 Hal-hal intim
197 Berharap segera hamil
198 Permintaan maaf
199 Membeli obat penunda kehamilan
200 Menahan kekesalan dan kemurkaan
201 Seorang penguasa dan budak
202 Buka mulutmu
203 Persamaan Wine dan tubuhmu
204 Pakaian serba hitam
205 Hati dongkol
206 Kekalahan Tsamara
207 Kegundahan Tsamara
208 Ronde kedua
209 Hidup yang berwarna
210 Kekhawatiran Tsamara
211 Kegilaan Zafer di dalam mobil
212 Ingin mendengar respon Tsamara
213 Menyingkirkan orang tuamu
214 Ingin memanasi
215 Aura penuh ketegangan
216 Ungkapan perasaan
217 Pertanyaan Zafer
218 Jawaban Tsamara
219 Mempunyai filing
220 Hadiah
221 Semoga bisa bertemu lagi
222 Memisahkan
223 Pesan terakhir
224 Kesedihan Zafer
225 Membalas dendam
226 Waktu yang akan menyembuhkan
227 Wanita pembawa sial
228 Emosi Zafer
229 Nyawa dibayar nyawa
230 Melaksanakan pesan orang tua
231 Melanjutkan hidup dengan baik
232 Merasa bersalah
233 Bisu dan tuli
234 Kedatangan Rey
235 Sikap keterlaluan
236 Bangkit dari keterpurukan
237 Rasa iri
238 Kesadaran Zafer
239 Mengincar harta
240 Perasaan bimbang
241 Seorang pria
242 Tawaran selingkuh
243 Pingsan
244 Tidak bersalah
245 Momen terlarang
246 Memantik amarah
247 Pertanyaan
248 Tidak pernah mengecewakanku
249 Teman keluh kesah
250 Kekhawatiran Tsamara
251 Rencana berhasil
252 Hanya Tuhan yang bisa menolong
253 Penjelasan dokter
254 Jangan pergi
255 Obat penggugur kandungan
256 Lolos dari masa kritis
257 Mendapatkan kebahagiaan
258 Jangan menasihatiku
259 Sama sekali tidak takut
260 Hak asuh
261 Menyelidiki
262 Terhibur
263 Wanita sempurna
264 Hikmah
265 Terungkap
266 Demi kebaikan kita
267 Hasil operasi
268 Tidak aktif
269 Dunianya yang hancur
270 Kecelakaan
271 Perubahan Zafer
272 Berusaha untuk lebih baik
Episodes

Updated 272 Episodes

1
Surat pernyataan
2
Sebuah jebakan
3
Mengganggu ritual suami
4
Menyingkirkan wanita cacat
5
Kehabisan napas
6
Kuatkan aku
7
Pandai bersandiwara
8
Kekhawatiran
9
Berciuman
10
Seperti aktor film
11
Mendinginkan kepala
12
Mengkhawatirkan Keanu
13
Virus sial
14
Jarang bersimpati
15
Tidak selevel
16
Kebahagiaan semu
17
Terkejut
18
Satu kesempatan
19
Obrolan ringan
20
Sangat sial
21
Emosi
22
Masa lalu kelam
23
Bukti
24
Menyelesaikan misi
25
Mengkhianati
26
Tangisan penuh luka
27
Menunjukkan bukti
28
Sia-sia
29
Murka dan putus asa
30
Hamil
31
Meminta pertanggungjawaban
32
Masalah baru
33
Pertengkaran
34
Menunggu
35
Nasib malang
36
Ingin pergi
37
Kedatangan mertua
38
Ingin menjadi ibu yang baik
39
Permohonan mertua
40
Ancaman
41
Perkataan adalah doa
42
Panggilan telpon yang mengganggu
43
Meninggalkan sang kekasih
44
Kehilangan kesadaran
45
Memberikan hukuman
46
Wanita munafik
47
Kegundahan Zafer
48
Indah pada waktunya
49
Tidak ada bedanya
50
Menghibur sang istri
51
Menyerahkan keputusan pada Tsamara
52
Merasa sesak
53
Keluarga Bagaskara
54
Mengambil keputusan
55
Dengarkan ini
56
Membuatnya babak belur
57
Memantik api cemburu
58
Tidak setuju
59
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
60
Memeriksa kehamilan Rayya
61
Menyampaikan perintah
62
Wanita yang berbeda
63
Kilas balik dosa di masa lalu
64
Memilih pasrah
65
Kebencian Rayya
66
Mood baik berubah jadi buruk
67
Tunggu pembalasanku
68
Sudah jelas pemenangnya
69
Kemurkaan Zafer
70
Salahkan takdir
71
Tolong aku
72
Penampilan Tsamara di dalam kamar
73
Mengakhiri semua
74
Tamat riwayatku
75
Nasihat dari mertua
76
Tamu Sementara
77
Perintah Rayya
78
Tuduhan dari Zafer
79
Tidak bisa menutup mata
80
Demam
81
Memeluk
82
Mengabadikan momen
83
Diam seperti patung
84
Malas membahas calon mertua
85
Wanita naif
86
Bisa makan sendiri
87
Amplop coklat
88
Sebuah tamparan
89
Kegelisahan Rayya
90
Kericuhan di hari pernikahan
91
Tidak tega
92
Seperti mengalami Dejavu
93
Memilih mengalah
94
Kabar buruk
95
Menjalani kesedihan
96
Pingsan di kamar mandi
97
Pintar merayu
98
Tinggal di rumah utama
99
Sikap berlebihan
100
Ingin tahu siapa
101
Rencana Rayya
102
Mengungkapkan semua
103
Mencari tahu
104
Playing victim
105
Seperti tidak mempunyai muka
106
Miris
107
Figur seorang ayah
108
Jodoh
109
Membantu teman
110
Dunia tak selebar daun kelor
111
Memenuhi keinginan ibu
112
Jalur hukum
113
Ejekan Rayya
114
Bekerja sama
115
Menjadi mata-mata
116
Hanya tinggal di kamar tamu
117
Perintah papa
118
Harus berpisah
119
Memberikan keuntungan
120
Kelemahan
121
Melakukan tes DNA
122
Tidak mempunyai pendirian
123
Dikuasai Angkara Murka
124
Kepala pusing
125
Stres
126
Nasihat
127
Bukanlah sebuah dosa
128
Bermain solo
129
Teriakan Rayya
130
Merasa sakit hati
131
Membiarkan tenang
132
Wanita perebut suami orang
133
Mencari tahu informasi
134
Tidak nyaman
135
Malaikat pencabut nyawa
136
Persahabatan
137
Alat untuk pelampiasan
138
Menasihati mama
139
Mengecek keadaan Rayya
140
Kegilaan Zafer
141
Kedatangan Rey
142
Harapan
143
Tidak punya hak
144
Sengaja ingin membuat kesal
145
Papa
146
Sebuah ide
147
Merasa bimbang
148
Menyuap
149
Kemurkaan
150
Tidak bisa berbuat apa-apa
151
Jauh lebih tenang
152
Bertemu mertua
153
Menantu kesayangan
154
Rencana memisahkan
155
Tekad Zafer
156
Pertengkaran
157
Butuh ketenangan
158
Menyadari kesalahan
159
Menghabiskan waktu dengan penuh gairah
160
Membiarkan Tsamara beristirahat
161
Alasan Tsamara
162
Kekhawatiran
163
Suara teriakan
164
Sikap menyebalkan
165
Jangan tutup telponnya
166
Memposisikan diri
167
Pertanyaan
168
Tersedak
169
Ingin melihat reaksi
170
Penyakit kelamin
171
Mengganggu pikiran
172
Beristirahat dengan tenang
173
Ingin tahu
174
Menjerumuskan putra sendiri
175
Tidak akan pernah disentuh
176
Tidak boleh gegabah
177
Sehidup semati
178
Cara kekerasan
179
Penghakiman
180
Demi kebaikan bersama
181
Ingin memberikan hukuman
182
Membungkam
183
Berhak menikmati
184
Tersenyum puas
185
Ledakan gairah
186
Tidak ingin hidup menderita
187
Pertanyaan ibu mertua
188
Aku akan mengantarmu
189
Tidak bisa membedakan
190
Tuduhan
191
Orang-orang suruhan Zafer
192
Telpon dari Rey
193
Tidak akan pernah kembali
194
Melakukan apapun yang kau inginkan
195
Berbuat sesuka hati
196
Hal-hal intim
197
Berharap segera hamil
198
Permintaan maaf
199
Membeli obat penunda kehamilan
200
Menahan kekesalan dan kemurkaan
201
Seorang penguasa dan budak
202
Buka mulutmu
203
Persamaan Wine dan tubuhmu
204
Pakaian serba hitam
205
Hati dongkol
206
Kekalahan Tsamara
207
Kegundahan Tsamara
208
Ronde kedua
209
Hidup yang berwarna
210
Kekhawatiran Tsamara
211
Kegilaan Zafer di dalam mobil
212
Ingin mendengar respon Tsamara
213
Menyingkirkan orang tuamu
214
Ingin memanasi
215
Aura penuh ketegangan
216
Ungkapan perasaan
217
Pertanyaan Zafer
218
Jawaban Tsamara
219
Mempunyai filing
220
Hadiah
221
Semoga bisa bertemu lagi
222
Memisahkan
223
Pesan terakhir
224
Kesedihan Zafer
225
Membalas dendam
226
Waktu yang akan menyembuhkan
227
Wanita pembawa sial
228
Emosi Zafer
229
Nyawa dibayar nyawa
230
Melaksanakan pesan orang tua
231
Melanjutkan hidup dengan baik
232
Merasa bersalah
233
Bisu dan tuli
234
Kedatangan Rey
235
Sikap keterlaluan
236
Bangkit dari keterpurukan
237
Rasa iri
238
Kesadaran Zafer
239
Mengincar harta
240
Perasaan bimbang
241
Seorang pria
242
Tawaran selingkuh
243
Pingsan
244
Tidak bersalah
245
Momen terlarang
246
Memantik amarah
247
Pertanyaan
248
Tidak pernah mengecewakanku
249
Teman keluh kesah
250
Kekhawatiran Tsamara
251
Rencana berhasil
252
Hanya Tuhan yang bisa menolong
253
Penjelasan dokter
254
Jangan pergi
255
Obat penggugur kandungan
256
Lolos dari masa kritis
257
Mendapatkan kebahagiaan
258
Jangan menasihatiku
259
Sama sekali tidak takut
260
Hak asuh
261
Menyelidiki
262
Terhibur
263
Wanita sempurna
264
Hikmah
265
Terungkap
266
Demi kebaikan kita
267
Hasil operasi
268
Tidak aktif
269
Dunianya yang hancur
270
Kecelakaan
271
Perubahan Zafer
272
Berusaha untuk lebih baik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!