Pria itu memerintahkan Tsamara untuk tidak menangis. Jadi, harus menurut. Ia harus menangkis rasa sakit di beberapa bagian tubuhnya yang telah diperlakukan semena-mena oleh Zafer.
Rasa sakit itulah yang membawa Tsamara pada perasaan sedih, sehingga ia ingin menangis. Tsamara harus menghentikannya sekarang sebelum Zafer semakin marah padanya.
Padahal, Zafer sangat ingin menceraikan Tsamara. Ia akan menjadi pria paling bahagia jika berhasil lolos dari pernikahannya dengan wanita cacat itu.
Zafer yang sangat tampan dan memiliki jabatan tinggi di perusahaan, justru harus menikah dengan perempuan cacat yang tidak bisa berjalan dan hanya bisa menimbulkan masalah. Di mana ia harus menempatkan wajah dan harga diri.
Jika Zafer menceraikan Tsamara, akan bisa bermain bebas dengan kekasih cantiknya tanpa harus mengkhawatirkan banyak hal. Ia tidak perlu lagi bersembunyi jika ingin bercinta dengan Rayya.
Bahkan wanita itu pun bisa dengan leluasa keluar dan masuk kembali ke rumahnya tanpa takut ketahuan oleh siapapun.
Namun, perceraian yang diinginkan Zafer tidak seperti yang Tsamara sebutkan sebelumnya.
Zafer tidak akan bodoh untuk menggali kuburnya sendiri hanya untuk membiarkan Tsamara mengatakan ingin bercerai karena sudah punya pacar. Jika Tsamara mengatakan itu pada ayahnya, hidup Zafer bisa berakhir saat itu juga.
Adam Dirgantara tidak akan ragu untuk mengambil semua yang dimiliki Zafer saat ini karena semua yang menjadi miliknya akan adalah dari sang ayah. Oleh karena itu, sangat muda untuk mengambil semua properti dan asetnya jika melakukan sesuatu.
Zafer tahu bahwa ayahnya tidak akan menyukai Rayya. Mereka bahkan mungkin akan semakin membencinya jika mengetahui fakta telah mengundang Rayya ke rumah dan berselingkuh saat Tsamara di rumah.
Ayahnya akan membunuhnya jika itu terjadi, dan tidak ingin kehilangan semua warisan yang harusnya menjadi miliknya.
Zafer harus bisa membungkam Tsamara dan membatalkan rencana yang sudah disebutkan tadi. Bahkan ia rela membuat pacarnya harus pulang melalui pintu belakang karena terlalu takut ayahnya akan mengetahuinya.
“Dengarkan aku, wanita tidak berguna! Aku tidak akan mengatakan untuk ketiga kalinya. Aku akan menciummu dan membuat rencana seolah-olah kita berciuman terlalu lama dan seperti tidak menyadari ada orang lain di luar rumah."
"Ini adalah perintah dan tidak menerima penolakan apapun. Jadi kau harus menerimanya."
"Aku tidak punya cara lain yang bisa digunakan untuk menyelamatkan dari kemurkaan papaku. Jika sampai kau berani memberi tahu tentang keberadaan Rayya lebih awal, tidak hanya akan menyakitimu, tetapi juga menghukum putramu itu."
"Mungkin akan lebih baik jika kau pergi dengan putramu dari dunia ini. Lalu, aku bisa tenang karena kalian berdua sudah pergi."
"Kalau begitu, ingat baik-baik. Jangan menolak saat aku menciummu nanti. Akan lebih baik jika kamu membalasnya, agar semuanya terlihat lebih natural. Jika kamu ingin anakmu baik-baik saja, maka lakukan perintahku dengan baik dan jangan membuat kesalahan."
Zafer sengaja memberikan penjelasan panjang lebar kepada wanita yang dianggapnya sangat bodoh dan tidak berguna dan untuk pertama kalinya mengucapkan kalimat panjang kepada wanita yang masih berada di kursi roda tersebut.
Ia juga merasa harus melakukannya karena masih mengalami serangan panik saat itu. Kalau boleh jujur, jantung Zafer berdetak lebih cepat dari biasanya. Semua itu karena takut ayahnya akan marah padanya.
Tidak ada yang lebih ditakuti Zafer selain kemurkaan sang ayah dan juga kalimat yang mengatakan akan menarik semua yang dimiliki Zafer. .
Pria dengan tatapan tajam itu mengalihkan pandangan dari menatap wajah Tsamara ke pintu depan pada saat ini, tetapi tidak bergerak.
Posisinya tetap sama seperti sebelumnya dengan kedua tangan bertumpu di kedua sisi kursi roda Tsamara.
Menyadari Zafer tidak lagi menatapnya, Tsamara akhirnya bisa bernapas meski masih sangat pelan. Kehadiran wajah pria itu di dekat wajahnya tidak menyelesaikan apapun.
Hati Tsamara masih terasa ingin melompat dari tempatnya karena terlalu shock.
Ia tidak bisa memungkiri bahwa paras Zafer terlihat begitu sempurna dari sudut pandangnya. Dari jarak dekat ini, ia bisa melihat betapa sempurnanya pahatan hidung mancung itu.
Bulu mata lentik dan mata yang terlihat indah dari samping. Belum lagi rahang pria yang terlihat begitu tegas, menambah kesan sempurna wajah tampannya.
Namun, yang paling menarik perhatian Tsamara adalah bibir yang berwarna pink cerah.
Tsamara tiba-tiba memikirkan bagaimana bibir itu akan bertemu dengannya nanti karena mengatakan akan menciumnya. Bagaimana jadinya saat mereka berciuman?
Tsamara menggelengkan kepalanya sedikit. Berusaha keras untuk menghilangkan pikiran kotor di kepalanya tentang Zafer. Kenapa laki-laki itu harus bertahan dengan posisi ini, membuat fokus Tsamara mengembara kemana-mana?
Tsamara benci mengakui kenyataan bahwa pria yang telah menghinanya dan juga memperlakukannya dengan kasar sebenarnya adalah orang yang sangat menarik.
Wajahnya mampu memukau banyak wanita mereka bahkan tidak berpikir dua kali hanya untuk menoleh dan melihat sekali lagi seolah memuaskan keinginan untuk melihat pria yang sempurna.
Sungguh tidak adil Tuhan memberikan wajah seindah itu kepada manusia itu. Padahal kelakuannya sungguh sangat menyebalkan. Pria yang sangat jahat dan memperlakukannya dengan semena-mena.
"Jangan terus menatapku! Aku merasa jijik padamu. Sebagai wanita cacat, kamu harus tahu di mana berada sekarang." Zafer merasa marah karena mendapatkan tatapan wanita yang sangat dibenci tersebut.
Sementara itu, Tsamara terperangah kaget. Ia langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain karena baru saja tertangkap basah setelah memperhatikan wajah pria di depannya yang sudah menjadi suaminya.
Tsamara tidak menyadari bahwa Zafer telah menyadari bahwa ia telah memperhatikannya sejak lama. Ia mengira seperti itu karena terlalu fokus melihat ke arah pintu dan Zafer tidak tahu.
Jika sudah begini, ia malu sendiri. Bahkan sekarang, hatinya juga sakit mendengar kata-kata yang mengatakan bahwa Zafer jijik melihat wanita cacat sepertinya memperhatikannya.
Tsamara memang harus lebih sadar bahwa Zafer akan selalu melihatnya sebagai perempuan cacat yang tidak berguna.
"Ingatlah untuk tidak menolakku." Zafer mengungkapkan kalimat penekanan dengan tatapan tajam.
Tsamara menoleh tepat bersamaan dengan Zafer, yang juga memalingkan wajahnya untuk menatapnya lagi.
Mereka berdua saling menatap selama beberapa detik, sebelum akhirnya wajah Zafer perlahan bergerak maju dan refleks mata Tsamara terpejam.
Bibir mereka bertemu, Tsamara mengira Zafer hanya akan menciumnya dalam waktu yang singkat. Namun, ternyata tidak sesederhana yang ia kira karena tiba-tiba pria itu memperdalam ciumannya menjadi lebih menuntut tanpa peringatan.
Pria itu berusaha menunjukkan bahwa mereka berdua benar-benar berciuman dengan penuh gairah, bukan hanya fiksi biasa.
Tepat ketika Tsamara mulai menikmati ciuman dan tenggelam dalam belaian yang diberikan Zafer padanya. Saat itu, pintu depan terbuka lebar, menampakkan sosok Adam Dirgantara yang sangat terkejut melihat putra dan menantunya berciuman di ruang tamu.
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
AmeliA Aini
author nya mah terlalu detail ngejelasin cerita nya, dn kata2 diulang2 ini bikin yg baca bosen...
2023-01-18
1
Muhamad Faiz
itu mah bihing cuma nipu doang
2022-10-26
0