Cakra ingin sekali menolak permintaan papanya, menemui keluarga senja jelas bukan pilihan yang bijak ini akan semakin memperkeruh dan mempersulit suasana.
hubungan yang seharusnya terjalin tidak lebih sekedar dari menikah kemudian mendapatkan keturunan selanjutnya bercerai akan semakin membuat dia kesulitan mengatur strategi perpisahan mereka ke depan nya.
Apalagi dia tahu betul papanya itu yang sangat mengatur baik hubungan dalam pem'besanan dan setiap kali ada permasalahan dalam pernikahan anak-anaknya laki-laki tua itu selalu menjadi penengah maka dia pikir jika papanya telah masuk untuk ikut campur dalam pernikahan mereka dan mengenal besan nya maka dia takut rencana yang dia susun dari sejak awal akan hancur berantakan.
ditambah lagi mertuanya tersebut berada di rumah sakit karena sebelum dia menikahi senja dia telah mengirim laki-laki tersebut untuk melewati proses operasinya dan juga masa penyembuhannya hingga saat ini, jadi dia cukup takut jika kondisi ayah senja akan memetik kekhawatiran dan juga kecurigaan di dalam keluarganya bagaimana bisa mereka menikah sedangkan ayah senja melewati masa operasi dan kritisnya.
"Pa berikan aku sedikit waktu luang dan jangan minta di akhir minggu ini mungkin sebaiknya satu atau dua bulan ke depan karena mengingat...."
laki-laki tersebut meminta jarak waktu kepada papanya dan berharap laki-laki tua itu akan dan mau menunda pertemuan dengan keluarga Senja namun belum pula dia menyelesaikan kata-katanya papanya kembali berkata.
"Papa tidak mesti pergi bersama kamu untuk menemui pihak besan bukan? ada Senja dan juga mamamu serta Nabila kamu bisa fokus di perusahaan tanpa harus ikut bersama kami"
bisa-bisanya laki-laki tua tersebut menjawab dengan enteng apa yang diminta oleh putranya itu.
bagi tuan Gunawan untuk menemui keluarga senja dia tidak memerlukan putranya berada di antara mereka atau ikut mengantarnya, oh tanpa laki-laki tersebut dia bisa bergerak sendiri selama ada senja dan juga Nabila pasti bisa mengantar mereka juga.
"Tindakanmu dan juga ucapanmu membuat Papa curiga, kamu terus berlaku aneh sejak tadi"
Oceh laki-laki tersebut kemudian sembari menatap tajam ke arah putranya itu, seketika dia menaikkan ujung alisnya seolah-olah ada satu pemikiran mengganggu dirinya saat ini.
bayangkan bagaimana ekspresi Cakra saat dia mendengar ucapan papanya barusan,laki-laki tersebut jelas kehilangan kata-katanya dan langsung menelan salivanya, dia merasa ada sesuatu yang menyumpal aliran darah nya pada masa ini.
"apakah kamu sama sekali tidak ingin memperkenalkan kami dengan pihak besan? pernikahan macam apa yang tidak saling mengenal antara besannya? kamu pikir ini sinetron dengan durasi panjang di mana pernikahan kalian bisa membohongi semua orang atau bahkan pernikahan kalian bisa tidak menimbulkan pemikiran soal besan yang saling bertemu antara satu dengan yang lainnya"
tuan Gunawan terus bicara dengan perasaan kesal, cukup tidak suka mendengar Jawaban putranya itu.
mendengar ucapan papa nya yang panjang lebar membuat Cakra berusaha untuk menghela kasar nafasnya, seketika laki-laki tersebut memijat-mijat kepalanya untuk beberapa waktu.
pada akhirnya Cakra berpikir dia harus mencari cara bagaimana agar dia bisa membatalkan pertemuan yang mungkin akan dilakukan oleh keluarganya pada keluarga senja.
melihat Papa mertuanya yang terlihat bicara dalam keadaan yang sedikit kesal dan juga marah jelas saja membuat Senja sendiri tidak tahu harus menjawab apa karena dia sadar kapasitasnya dan dia tidak memiliki hak untuk menjawab, meng'iyakan atau berkata tidak juga sangat tidak mungkin saat ini sebab dia sadar betul posisinya dan siapa dia.
jika dia mengeluarkan suaranya takutnya dia malah salah bicara, dan hal tersebut malah akan memicu kemarahan pada Cakra.
"kamu pikir ini sinetron atau novel dimana penikahan kalian berdasarkan hanya pada dua orang yang menikah tanpa mengikat tali silaturahim antar besan dan keluarga? kita tidak tinggal di negeri barat atau bahkan negeri Asia lainnya yang mungkin kurang toleransi dan juga kurang mengikat tali silaturahim kekeluargaan, jangan lupa kita tinggal di Indonesia dan di mana ada pernikahan maka di situ akan selalu ada jalinan tali silaturahim yang tidak terpisah"
lagi tuan Gunawan bicara ke arah putranya tersebut.
dan percayalah kata-kata laki-laki tua itu seketika membuat semua orang kehilangan kata-katanya dan Nabila langsung menaikkan ujung bibirnya dia cukup bahagia dengan kebijakan yang papanya lakukan saat ini.
mereka jelas tinggal di Indonesia, tidak ada tradisi seperti orang luar yang mungkin tidak mesti saling menyapa pihak besan. Di Indonesia hal seperti itu jelas sangat dibutuhkan untuk saling bersilaturahim bahkan mengunjungi antara satu dengan yang lainnya dalam banyak kesempatan terutama di hari-hari besar.
"maafkan aku pa, aku tidak bermaksud seperti itu, maksudku bisakah kita menundanya sejenak karena aku memiliki begitu banyak aktivitas belakangan ini bahkan seperti hari ini aku terpaksa mengikuti makan malam dengan datangnya jauh lebih daripada jadwal seharusnya karena kesibukanku"
Cakra masih berusaha untuk memberikan alasan dan penjelasan kepada papanya, tidak ingin laki-laki tua tersebut salah paham dengan keadaan dan juga mau menunda pertemuan mereka meskipun hanya untuk beberapa minggu saja, itu sudah cukup membuat dialog bahasa andainya papanya tidak mendesak dan memaksa mereka untuk bertemu keluarga senja dalam beberapa hari ini.
dia ingin papa Senja setidaknya jauh lebih sehat dari sebelumnya hingga tidak menimbulkan kecurigaan mendalam dalam hubungan mereka.
seolah-olah tidak ingin menghiraukan apa yang diucapkan oleh putranya seketika tuan Gunawan berkata.
"jadwal Papa jauh lebih padat daripada jadwal mu"
katanya dengan cepat.
"pastikan kita akan pergi dengan cepat, setelah bertemu dengan keluarga Senja selanjutnya kita akan membahas resepsi pernikahan kalian di sini, istilah kerennya untuk pihak laki-laki kita akan mengadakan ngunduh mantu agar semua orang tahu termasuk relasi di perusahaan tahu siapa menantu kami saat ini"
lanjut tuan Gunawan lagi.
ketika tuan Gunawan berkata seperti itu seketika membuat nyonya Niar langsung terkejut dan membulatkan bola matanya diikuti juga oleh Cakra.
"Apa?"
"Pa?"
Dua orang tersebut berekspresi sedikit berlebihan, cukup terkejut dengan apa yang diucapkan oleh laki-laki tertua di dalam keluarga tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
pak Gunawan sama kak Nabila sungguh bijaksana, ibu Niar walaupun ketus nyatanya perhatian
2024-08-14
0
Novie Achadini
pak gunawan good
2023-01-19
0
Imas Maslahah
kaget nggak lu berdua?? ya kegetlah 😄🤣
2022-12-26
0