Central Park
Jakarta
sejak kedatangannya pada Mall besar yang ada di hadapannya cukup membuat senja menelan salivanya, ini kali pertama dia masuk ke sebuah pusat perbelanjaan yang bahkan luasnya mengalahkan kampungnya, tidak bisa dibayangkan bagaimana bisa di kota terdapat bangunan-bangunan mewah yang sangat luar biasa yang tidak pernah dia lihat di desa.
dia benar-benar seperti orang udik yang baru pertama kali masuk ke kota, alih-alih menampilkan kebodohannya karena baru pertama kali masuk ke tempat seperti itu, sejarah belum memilih untuk diam dan tidak mengeluarkan sedikitpun suaranya.
dia bergerak mengikuti langkah perempuan yang ada di hadapan tersebut, sesekali Nabila memperlambat jalannya dan mensejajarkan langkah mereka sambil perempuan tersebut mengajaknya untuk mengobrol soal beberapa hal.
mereka bahkan naik satu kamar yang tidak dia pahami, dia pernah melihatnya di film-film drama atau bahkan film-film layar lebar yang pernah dia intip di televisi, jadi dia tahu apa nama yang dia naiki saat ini.
meskipun tidak dipungkiri begitu dia naik ke dalam kamar lift tersebut seketika dia merasa kepalanya pusing dan perutnya mual, namun dia mencoba untuk tidak menampakkan kebodohan dan juga ke udikan nya.
hingga akhirnya kak Nabila nya membawanya menuju ke arah satu toko pakaian yang sangat luas, dia pikir itu adalah sebuah galeri atau butik yang jelas berkelas.
begitu kak Nabila nya membawanya masuk ke dalam tokoh yang ada di hadapannya tersebut, seketika senja mematung, dia berdesa kagum di dalam hatinya menatap barisan patung-patung dan pakaian yang tergantung dengan begitu indah yang tersusun rapi di seluruh bagian sisi kiri kanan dan depannya.
beberapa pelayan terlihat menyambut kedatangan mereka.
begitu dia masuk ke sana perempuan di hadapannya tersebut langsung meminta orang-orang untuk melayani dirinya.
Sejenak Senja menatap pada barisan pakaian yang diperlihatkan oleh Nabila pada nya, gadis tersebut cukup malu dengan penampilan nya saat ini.
dia melirik satu persatu bagian yang dia gunakan, iya berakhir pada dirinya yang menelan ludahnya sendiri saat ini.
sandal sederhana, baju potongan yang begitu sederhana, rambut panjang yang diikat juga dengan gaya yang tidak kalah sederhana, semua jelas sangat sederhana namun meskipun begitu tetap saja yang dia gunakan semuanya bersih dan masih layak pakai.
penampilannya jelas sangat berbeda dengan kak Nabila nya saat ini, bayangkan bagaimana bisa dia berjalan dengan Perempuan cantik sekelas model internasional, kecantikan paripurna dengan kulit indah terawat, tubuh tinggi langsing, wajah cantik, pakaian mahal, heel tinggi dan segala sesuatu yang terlihat sangat brendit untuk nya, bahkan penampilan para pengunjung mall yang mondar-mandir sejak tadi tidak ada yang sederhana diri nya.
Sejenak dia menatap kearah pelayan toko dengan perasaan berkacamuk menjadi satu, merasa cukup tidak pantas berada di sini saat ini, dia yakin dia diterima di toko tersebut karena koneksi kak Nabila nya, jika tidak bagaimana mungkin dia berada di sini saat ini.
tidak dibayangkan jika dia datang sendirian, mungkin belum juga masuk ke tempat tersebut dia telah diusir dari depan.
tapi dalam rasa ketidak pantasannya, Nabila sosok kakak yang cukup pengertian dan sangat sabar, membawakan dia beberapa pakaian untuk di coba oleh dirinya.
Awalnya jangan ditanya bagaimana decak kagum senja saat melihat berbagai macam pakaian yang begitu mewah menurut pandangan matanya, namun di detik berikutnya lagi seketika bola mata gadis tersebut membulat dan dia terkejut setengah mati.
seandainya saja saat ini dia bukan di mall besar di mana kelasnya jelas bukan sekolah sendirinya, andaikan saja dia ada di rumahnya atau bahkan di kampung halamannya dia sudah pastikan dia akan jatuh pingsan saat ini juga saat melihat harga pakaian yang dia pegang saat ini.
jutaan? bahkan ada yang puluhan juta, bahkan ada beberapa gaun yang harganya hingga ratusan juta.
senja berusaha untuk tidak jatuh dari posisinya saat ini juga.
itu gaji dia bekerja selama berapa tahun? bisa jadi dia membeli pakaian seperti itu setelah dia nenek-nenek di mana itu pun belum tentu dia bisa mengumpulkan uang sebanyak itu hanya untuk selembar pakaian.
"Ini terlalu berlebihan, kak"
Ucap senja Pelan, seketika dia menjadi cemas bagaimana cara mereka membayarnya sembari gadis tersebut menggigit bibir bawahnya.
bayangkan bagaimana kepalanya terus berputar-putar memikirkan bagaimana cara kakak iparnya atau dirinya membayar pakaian tersebut nanti.
Baginya pakaian yang diberikan oleh kak Nabila nya terlalu berlebihan, selama di kampung dia hanya tahu pakaian murah serba rp35.000, seingatnya nilai pakaian yang dia beli hingga hari ini harganya tidak pernah lebih dari 100 ribu rupiah, dia bisa membeli pakaian mahal 100 ribuan ketika hari raya tiba, dari hasil bekerja harian bersama dengan ibunya menjadi pembantu rumah tangga, istilah keren orang sekarang Asisten rumah tangga.
jadi jika dia mengambil salah satu pakaian tersebut maka dia harus menggadaikan apa hingga bisa membayarnya?!.
jangankan menggadaikan sesuatu yang berharga, rambut Wig saja untuk jaminan di tidak punya.
"Ini terlalu mahal kak, aku tidak punya..."
dia ingin berkata jika dia tidak punya uang sebanyak itu untuk membayarnya, mendengar ucapan nya kak Nabila nya malah buru-buru memotong ucapan nya.
"Nanti bayar nya pakai kartu hitam yang diberikan oleh Cakra"
Ucap perempuan tersebut sambil mengembangkan senyuman nya.
"Ya?"
Senja jelas terkejut.
kartu hitam?!.
Buru-buru dia meraba-raba kantong celananya.
Ada.
dia cukup lega.
tapi bagaimana cara nya kartu benda pipih berwarna hitam tersebut bisa membayar pakaian yang diminta kak Nabila nya agar dia mencobanya, pikir Senja.
"Sekarang cocokkan pakaian nya, jangan khawatir soal apapun hmmm".
bisik Nabila kemudian.
Senja terlihat bingung, membiarkan perempuan tersebut membalikkan tubuhnya agar dia masuk ke dalam sebuah ruangan kaca yang ada di hadapannya.
"Coba satu persatu hmmm"
bisik perempuan tersebut lagi kemudian lantas dia mengembangkan senyumannya saat melepaskan senja agar masuk ke dalam ruangan tersebut dengan gerakan perlahan.
senja jelas bingung apakah dia harus mencobanya satu persatu daripada baju yang diberikan oleh perempuan tersebut kepada dirinya, ini jelas sangat berlebihan menurutnya.
tapi meskipun dia ingin menolak ucapan dari perempuan tersebut, pada akhirnya dia tidak memiliki daya untuk menolaknya dan memilih diam tanpa mengeluarkan sedikitpun suaranya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Triiyyaazz Ajuach
ayo Nabila buat adik iparmu jadi cantik
2022-12-20
0
anisa
aiihh sama Senja, disini jd ada toko baju serba 35rb 😁😁
2022-11-30
1
Watty Virgo
aduh neng senja jng dusun" bnget npa hrus bsa brubh donk biar melek tuh si cakra sma mamanya tp ttep kamu hrus rendah hati dn tdk melupakan dr mna kamu brasal😁💪🤗
2022-11-28
2