...
Sore itu Seorang gadis cantik tengah berjalan sambil mendorong seorang cowok tampan di kuris roda.
Revan terlihat cocok memakai hoodie hitam dengan celana jins panjang, sementara Olive memakai kaos lengan pendek dengan celana jins panjang juga, tak lupa dengan topi hitam serta earphone yang menyumpal kedua lubang telinga nya.
Mereka berjalan memasuki Taman kompleks yang letak nya tidak jauh dari mansion.
Disana bisa di bilang sangat ramai dan juga banyak anak kecil, Olive yang tahu Revan tak suka keramaian pun mencari tempat yang agak sepi, yaitu berada di bawah pohon besar,disana juga ada kursi taman.
"Gimana kalau disini?Lebih nyaman kan?" tanya Olive sambil melepaskan satu earphone nya.
Revan menganguk, dengan hati hati, Olive membantu Revan untuk duduk di kursi taman.
Kini kedua nya duduk santai sambil melihat pemandang indah, yaitu anak anak kecil yang bermain di wahana taman tersebut, walau tidak terlihat jelas, itu tidak masalah.
Jika meraka berada di sana, Olive tidak ingin Revan jadi pusat perhatian, cowok itu akan tidak nyaman, begitupun ia juga yang lebih suka tempat sepi untuk menenangkan pikiran.
"Lo lihatkan anak-anak kecil itu?" Revan menganguk kecil, ia lalu mengalihkan pandangan nya ke arah Olive.
"Memangnya ada apa?"
"Akan ada anak anak kita kelak di sini," Goda Olive.
Deg!
Ya tuhan mengapa Olive sekarang sangat suka membuat nya jantungan. Tapi ucapan Olive barusan apakah hanya candaan saja untuk menghibur nya.
'Sebenar nya disana banyak anak anak tak kasat mata juga, pakai ada tuyul segala lagi,' batin Olive.
Revan tersenyum singkat, itu sangat manis hampir saja membuat Olive diabetes lagi.
"Lo kalau senyum tuh lebih enak di pandang lo, dari pada Kaku gini kayak patung," Ujar Olive menatap wajah Revan.
"Jangan liatin Gue terus," pinta Revan mengalihkan pandangan nya ke arah lain.
Olive menaikkan sebelah alis nya, "Memang nya kenapa?Lo gak suka?Jadi Gue liatin suami orang lain aja nih?"
"Ya, enggak gitu," Sela Revan.
"Terus kenapa?Emang gak boleh gitu pandangin wajah suami sendiri?" timpal Olive.
"Gue malu Olive," jawab Revan.
"Hahahaha!"gelak tawa Olive Terdengar jelas.
"lo kenapa ketawa?"
"Gak papa, lucu aja,"Sahut Olive.
"Nih pakai Ini, dengerin deh lagu nya bagus." saat olive hendak memakaikan Earphone ke lubang telinga Revan, Revan mengelak.
"Kenapa?"
"Bukan suara Itu lagi kan?" tanya Revan waspada.
Sebab semalam saat Revan memakai earphone Olive, gadis itu memutar suara kuntilanak tertawa nyaring, hingga membuat gendang telinga nya hampir pecah.
"Ya bukan lah, itu hanya Suara Notice pesan masuk," Ujar Olive jujur, ia sangat suka menjahili Revan.
Earphone itu pun terpasang di lubang telinga kanan Revan, Ia mendengarkan sebuah lagu yang di putar Oleh Olive.
Lagu yang cukup menangkan pendengaran nya.
"Revan lo tahu gak?"
"Enggak ,lo kan gak ngomong apa apa."
Olive mendengus kesal,"Ya jangan Lo potong dulu, Gue belum selesai ngomong!" tutur Olive.
Revan hanya tersenyum kecil, entah mengapa sikap Olive sekarang sangat lucu, Gadis itu seperti memiliki selera humor tinggi.
"Lo tahu nggak makhluk tak kasat mata, seperti setan dan hantu gitulah," Lanjut Olive.
"Iya, memang nya mereka ada?" tanya Revan ragu.
"Ada, dimana mana! Bahkan sampai lubang selokan aja ada," jawab Olive mantap.
"Kok lo tahu? Lo bisa lihat mereka?" tanya Revan penasaran. Hanya sekedar nanya ngasal sih.
Ia juga agak heran, mengapa Olive tiba tiba bahas tentang hal mistis semacam itu, jarang sekali, biasa nya memang olive lebih suka mengobrol dengan sahabat nya tentang mek up atau tas mahal gitu.
Bagi Olive yang sekarang, hal obrolan semacam itu tidak berguna, bahkan gadis itu keluar hanya memakai riasan tipis tidak seperti biasa nya, ia bahkan memakai celana jins panjang, karna biasa nya Olive itu sangat suka pakai Rok pendek.
Penampilan Olive yang sekarang itu simpel dan Agak Tomboy.
"Iya."
Olive ingin jujur kepada Revan, semoga saja Revan mempercayai nya.ia tidak mau Revan menganggap nya aneh, jika suatu saat melihat nya berbicara sendiri.
"Beneran? Lo gak bohong? Setahu Gue lo gak bisa lihat begituan," Ucap Revan Ragu.
"Itu kan dulu, sekarang Gue bisa lihat mereka, lo mau lihat?Sini Gue buka mata batin lo," Ujar Olive meyakinkan Revan.
Revan menggeleng,"Gue percaya, tapi jangan buka mata batin Gue," Ujar Revan, ia rasa ucapan Olive bukanlah sebuah candaan.
"Lo percaya itu udah lebih dari cukup kok bagi Gue, seenggak nya lo gak anggap Gue aneh," Ucap Olive.
Olive tidak ingin Revan menganggap nya aneh, ketika Ia mengobrol seorang diri, ketakutan, atau bahkan menangis karena di kejar sosok seram yang meminta tolong padanya.
"Sebenar nya dari sini yang Lo lihat tuh anak anak kecil lagi asik bermain ditemani ibu nya, namun berbeda dengan penglihatan Gue."
"Yang Gue lihat, banyak sosok yang ada disana, mau anak kecil dengan pakaian lusuh, berdarah darah, bahkan sampai ada yang kehilangan anggota tubuh, ada juga sosok Wanita yang berdiri di belakang anak kecil itu," Ungkap Olive serius.
Memang itu lah ia lihat, Revan tidak menyangka Olive akan melihat hal semacam itu, pasti sangat menakutkan.
"Memang nya kenapa?" tanya Revan melihat anak kecil yang di tunjuk oleh Olive.
"Sosok itu adalah Ibu anak itu, walau ia sudah tiada, dia tetap berada di sisi anak nya." Jelas Olive singkat, itulah yang ia lihat dan ia rasakan saat ini.
Seorang ibu yang sudah tiada saja bahkan selalu menjaga anak nya. Berada di sisi nya tanpa anak itu tahu, seperti sudah cukup bagi sosok itu.
Olive beralih ke arah Revan, cowok itu diam menunduk lesuh, Olive tahu apa yang di pikirkan Revan.
'Bunda bahkan lebih suka Gue menderita,'
Tangan Olive tiba tiba beralih ke bahu Cowok itu, ia menepuk pelan bahu Revan.
"Mau es krim?" tawar Olive.
Gadis itu merasa tidak enak, tentu saja Revan pasti kepikiran dengan ucapan Olive barusan.
Olive juga tak habis pikir mengapa kedua orang tua Revan sekejam itu pada Revan, tidak seharus nya mereka membuang anak kandung mereka sendiri yang sedang berjuang agar bisa berjalan lagi.
Revan menganguk kecil.
"Lo tunggu di sini sebentar, Gue beli dulu disana, nggak lama kok," Ujar Olive di balas anggukan kecil dari Revan.
Olive pun melangkah pergi meninggalkan Revan seorang diri, Melihat punggung gadis itu semakin menjauh membuat Revan merasakan sesuatu yang aneh.
'Olive bakal kembali lagi kan? Revan jangan mikir aneh aneh, Olive nggak bakal tinggalin lo--'
'Lagi.'
********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments