Olive hendak melegang pergi setelah berganti baju, dia tampil simpel dengan hoodie hitam dan celana jins panjang, dan bodoh nya dia masih pakai sandal bulu bulu bermotif pikacu.
"Olive ganti sandal dulu nak!" teriak Emeli ketika Olive sudah melegang pergi.
Emeli segera menghampiri gadis itu, sayang nya gadis itu sudah melegang pergi dengan mobil milik nya yang terparkir di depan Mansion.
Keluarga Olive bisa di bilang keluarga kaya raya.
"Buset! tu anak nyetir mobil?Setahu ku Olive nggak bisa nyetir, semoga aja mobil nya pulang dengan selamat tanpa kekurangan satu ban pun." ujar Emeli sambil berkacak pinggang.
Jujur emeli tidak menyangka Putri nya berubah sikap seperti ini?Aneh baginya sikap olive seperti berbanding terbalik dengan biasa nya.
***
Setelah tahu alamat Mansion keluarga Mavendra, Olive segera melesat cepat dengan mobil milik Emeli.
Untung saja Emeli mengijinkan nya untuk pergi menjenguk Revan. Ingatan yang Olive dapat jika keluarga Revan itu sangat membenci Revan.
Olive tidak ingin Revan disana di perlakukan dengan kasar apalagi keadaan Revan itu sangat lemah. Olive kini bahkan mengutuki dirinya sendiri.
'Dasar cewek bego!! Seharus nya lo tu bisa terima kenyataan kalau suami lo tu nggak sempurna. Please jangan perlakuin dia kayak sampah!' Batin Olive.
Di kehidupan sebelum nya Kania sudah merasakan betapa pahit nya di kucilkan, di anggap aneh dan jadi bahan ejekan semua orang. Rasanya sangat sakit.
Walau selama ini dia mencoba mengabaikan semua itu, tetap saja dia merasakan kesepian, ia butuh seseorang untuk menemani nya, mendengar curhatan nya. Namun tidak ada seorang pun yang mau mendengarkan nya, bahkan dia tidak tahu wajah kedua orang tua kandung nya.
Sejak kecil Kania tinggal di panti asuhan, dan sejak usia 15 tahun dia memilih untuk tinggal sendiri. Dia mulai bersekolah sendiri, mencari uang dengan hasil dari balapan liar yang dia lakukan setiap ada kesempatan.
'Mau nggak mau Gue harus minta maaf sama Dia-, Suami Gue maksud nya.'
Tidak butuh waktu lama Olive tiba di mansion keluarga Mavendra. Jujur dia sangat kagum melihat betapa besar nya mansion tersebut.
"Buset!! Gede banget!Gue nggak nyangka kalau Revan Orang kaya," Kagum Olive sambil melebarkan kedua bola mata nya.
Mobil berhenti tepat di depan mansion. Olive segera turun dari mobil, dan betapa terkejut nya dia menyadari dia masih pakai sandal tidur.
"Bego!Gue lupa ganti sandal! masih pakai sandal pikacu lagi, ah bodoamatlah yang penting kan bukan swalo." Cerocos Olive sambil memandang sandal imut tersebut.
Seseorang menghampiri Olive, "Nona Olive anda sudah siuman?bagaimana kabar anda?" tanya Orang tersebut ramah, ia adalah Jons salah satu supir terpercaya di keluarga mavendra.
"Kabar Gue buruk, Gue harus masuk sekarang, permisi." Olive segera melangkah ke depan pintu, saat hendak membuka pintu. Pintu besar tersebut sangat susah di buka.
"Buset! Ni pintu keras amat sih kayak kehidupan Gue." kesal Olive sambil berkacak pinggang.
Seketika ide sesat pun muncul.
Brak!!
Brak!!
Olive mendobrak pintu besar itu dengan tendang maut nya namun tak kunjung terbuka.
"Nona jangan di tendang, begini cara buka pintu nona." Ujar Jons kemudian menekan salah satu tombol disisi pinggir kanan pintu.
Clek!
Pintu Besar tersebut terbuka otomatis.
"Wow! Kok Gue norak ya? Pakai tendang segala, untung nggak lepas kaki Gue! Makasih ya bye!!" Ucap Olive melegang pergi masuk sambil melambaikan tangan kecil ke arah Jons yang hanya geleng-geleng kepala.
"Saya yakin dia bukan Nona Olive, nona Olive tidak sebodoh ini." Guman jons bingung, mengapa bisa Olive lupa cara buka pintu, padahal Olive dulu sering bermain ke mansion ini hanya sekedar menyapa mertua nya.
"Permisi!" ujar Olive kembali lagi dengan cengingiran.
"Ada apa Nona?" tanya Jons.
"Kamar suami Gue dimana ya? Maaf Gue lupa, karna habis kepentok lantai kolam renang," tanya Olive sambil garuk-garuk kepala nya yang tak gatal.
Jons memberitahu dengan ditail kamar Revan. Belum sempat selesai, Olive sudah menghilang dari pandangan nya.
"Dia setan ya? Nongol tiba tiba, ilang nya juga tiba-tiba." heran Jons.
Gadis itu tampak kebingungan dia terlalu cepat bertindak sebelum mendengar ucapan jons dengan jelas. Ia tak menyangka jika mansion ini akan sebesar lapangan bola.
"Aduh! Nyasar Gue, ni dimana lagi?Nyari suami aja kayak nyari kecoak di dalam got." Gerutu Kesal Olive.
"Ehem!"
"Kuntilanak!" kaget Olive.
Olive terkejut begitu berbalik badan ,ada Seorang pria berumur 25 tahun dengan stelan jas formal tengah memandang nya datar.
"Ngapain lo kesini?" Tanya pria tersebut, ia adalah Galang Putra Mavendra atau kerap di kenal Galang.
Putra sulung Keluarga mavendra, bukan putra kandung, Galang adalah anak dari sahabat kedua orang tua Revan yang di rawat oleh mereka. Kedua orang tua galang meninggal dunia karna kecelakaan pesawat.
"Nyari suami Gue, lo tahu di mana kamar Revan?Gue lupa soal nya, penjaga depan tu bacot nya kepanjangan pusing kepala Gue," Ujar Olive sambil bersedekap.
"Ngapain lo peduli sama dia?Bukan nya lo benci ya sama anak cacat itu?" tanya Galang dengan senyuman remeh.
'Ni orang mulut kayak ibu-ibu kurang sembako! Pengen Gue sumpal pakai sandal, tapi sayang, sandal Gue lebih mahal.' Batin Olive.
Olive menarik nafas lalu."lo nggak usah banyak bacot, buruan kasih tahu Gue dimana kamar Revan?" Ulang Olive dengan wajah malas.
"Memang nya penting untuk lo? Seharus nya lo senang, hidup lo nggak ke ganggu dengan anak cacat sialan itu." Remeh Galang.
Ingin rasa nya Olive meledak saat itu juga, memang nya Pria sialan ini pikir dia sama dengan Olive bego yang dulu.
"Btw, suami Gue emang cacat, tapi bukan anak pungut." Ucap Olive di tutup senyuman tengil nya.
"Sial," umpat Galang.
"Eh sorry! Itu aib lo ya? Lain kali anak pungut tu jangan banyak bacot. Lo tu lebih rendah, Goblok," Ucap Olive menekan kata akhir nya lalu tersenyum menyeringai.
"Gua bukan olive yang dulu, kalau lo pikir Gue sepemikiran sama lo, lo salah besar," Cetus Olive berbalik merendahkan Galang.
"Dan satu lagi, Gue nggak akan biarin lo bahagia di atas penderitaan Revan, suatu hari Gua yakin, gelar lo ini bakal runtuh--" jeda Olive.
Olive melangkah sedikit maju sambil meletakan jari telunjuk nya di jidat galang, sambil berucap,"Ingatlah sampah akan tetap kembali pada tempat nya."
"Gue udah ingat kamar Revan, Bye!! Anak pungut!!" Ujar Olive sambil melambaikan tangan meninggalkan galang yang geram.
"Dasar lo ****** sialan, Gue bakal balas lo." geram Galang.
*********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments