Disebuah rumah mewah dan luas berlantai 3 terdapat 2 orang paruh baya dan seorang pemuda tampan tengah sarapan bersama. Yang terdengar hanya suara dentingan piring, sendok dan garpu yang saling beradu satu sama lain.
"Irsyan," panggil seorang pria paruh baya pada putranya. Laki-laki yang di panggil oleh papanya itu langsung menoleh.
"Ya, Pa?"
Irsyan Haris Candra namanya, laki-laki berparas tampan ini berusia 27 tahun. Memiliki tinggi 178 cm, mempunyai kulit kuning langsat, hidung mancung bak perosotan waterpark ancol, rahang yang tegas, bahu yang lebar dan alis yang tebal.
Irsyan memiliki sifat baik hati, ramah, bertanggung jawab dan mudah bergaul. Kata orang, dia dikatakan nyaris sebagai manusia sempurna.
Irsyan merupakan anak kedua dari pasangan Harun Candra dan Jihan Kurniawati. Kakaknya bernama Fani Ayu Candra, wanita itu telah menikah dan kini tinggal bersama suaminya.
Harun seorang pengusaha di bidang properti dan travel, sedangkan Jihan memiliki beberapa cabang Cafe dan Restoran di kota tempat tinggalnya.
Jika kalian bertanya Irsyan bekerja dimana dan sebagai apa? Irsyan bekerja di salah satu Rumah Sakit Swasta di Kota M. Rumah sakit itu bernama Rumah Sakit ATMA JAYA. Profesi Irsyan disana adalah sebagai seorang perawat.
Entah apa alasan Irsyan memilih menjadi seorang perawat bukan sebagai Dokter atau bahkan menjadi pengusaha seperti kedua orangtuanya.
Orangtuanya pun tak masalah jika putranya itu menjadi seorang perawat, yang terpenting pekerjaan putranya itu halal dan tidak merugikan orang lain.
Walaupun Irsyan sibuk bekerja di rumah sakit, tapi ia selalu menyempatkan dirinya untuk membantu sang papa di perusahaannya.
"Kapan kamu akan menikah nak?"
"Ck, selalu saja pertanyaan itu," decak kesal Irsyan dalam hatinya. Sudah ratusan kali orang tuanya bertanya tentang hal itu padanya, membuat dirinya menjadi sangat muak dan bosan ketika mendengarnya.
"Irsyan belum kepikiran buat nikah, Pa."
"Kenapa gitu? Umur kamu sudah matang loh untuk menikah," ucap Harun.
"Ya mau gimana lagi, Pa. Irsyan kan belum ketemu sama jodoh yang tepat," balas Irsyan.
"Memang tidak ada perempuan yang lagi dekat dengan kamu, Nak?" Kini Jihan yang bertanya pada putranya.
"Banyak perempuan yang coba deketin Irsyan, Ma. Tapi hati Irsyan belum ada yang kecantol sama salah satu dari mereka," jelas Irsyan.
"Kok bisa? Atau jangan-jangan karena kamu masih cinta sama Nina, ya?" tebak Jihan.
"Please deh, Ma. Jangan bahas tentang perempuan itu, Irsyan nggak mau ingat tentang dia lagi." Ekspresi Irsyan langsung dingin, ketika nama wanita yang sudah mengkhianatinya itu disebut oleh Mamanya.
Nina, mantan kekasih dari Irsyan. Mereka telah berpacaran 6 tahun lamanya. Tapi takdir berkata lain, hubungan mereka kandas di tengah jalan. Nina telah mengkhianatinya dan wanita itu pun menikah dengan laki-laki yang menjadi selingkuhannya itu.
Hati Irsyan serasa seperti ditusuk dengan ribuan belati, lalu disiram dengan air garam yang membuatnya semakin sakit dan perih.
Entah apa kesalahan yang telah ia perbuat sehingga membuat Nina sampai tega mengkhianati Irsyan yang padahal sangat tulus dan setia dengannya.
Walaupun kejadian itu sudah 2 tahun berlalu, namun hal itu membuat Irsyan masih enggan mencari pengganti Nina. Entah karena masih mencintai Nina atau tidak, hanya Tuhan dan Irsyan lah yang tau.
Oleh sebab itu sampai sekarang Irsyan masih betah dengan status jomblonya. Memang banyak yang mendekatinya bahkan terang-terangan menyukainya, tapi tidak ada satu pun perempuan yang berhasil menyentuh bahkan mendapatkan hatinya.
Karena memang Irsyan orangnya sangat susah untuk jatuh cinta dengan seseorang, tapi sekalinya jatuh cinta, ia akan menjadi seorang budak cinta bahkan ia akan sangat posesif terhadap pasangannya.
"Maafin Mama, Nak. Mama nggak sengaja menyebut nama perempuan itu," sesal Kinan.
Irsyan menghela napas, "Iya gapapa, Ma. Kalian tenang aja, Irsyan janji bakal bawa calon istri Irsyan secepatnya ke rumah."
"Beneran ya, Nak? Kalau kamu bohong Papa bakalan jodohin kamu sama anak dari salah satu partner bisnis Papa," ucap Harun.
Irsyan berdecak kesal, "Jangan main di jodoh-jodohkan dong, Pa," ucapnya tak terima jika dirinya sudah di jodoh-jodohkan oleh orangtuanya. Memangnya sekarang masih zaman Siti Nurbaya?
"Aku masih bisa cari perempuan pilihan sendiri, Pa," sambungnya.
"Makanya kamu harus cepat bawa calon istri kamu kesini!" ujar Jihan.
"Iya Mama, sayang. Ya sudah kalau begitu Irsyan berangkat dulu Ma, Pa," pamit Irsyan kepada orangtuanya seraya menyalami mereka satu-persatu.
"Kamu mau pakai mobil atau motor, Nak?" tanya Jihan.
"Motor aja, biar cepat sampai," ucap Irsyan seraya mengenakan jaket kulit hitam yang menutupi seragam putih khas perawat miliknya, dan tak lupa pula ia melampirkan tas ransel hitam di punggungnya.
"Ya sudah, kamu hati-hati dijalan, Nak."
"Iya, Ma. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Irsyan pun melangkah kan kakinya keluar dari pintu utama rumahnya, lalu menuju ke arah garasi yang di dalamnya berjejer rapi beberapa mobil mewah dan motor, entah itu miliknya dan milik orang tuanya.
Lalu ia menaiki motor sport kesayangannya yang memiliki harga mencapai lima ratus jutaan lebih itu.
"Let's go kita ke rumah sakit, Rambo." Irsyan memanggil motor Ninja ZX 10-R merahnya dengan nama Rambo. Irsyan mengendarai motornya menuju ke rumah sakit dengan kecepatan rata-rata.
Jarak antara rumahnya dengan rumah sakit lumayan jauh, membutuhkan waktu kira-kira kurang lebih 30 menit untuk sampai disana.
Tiba-tiba saja lampu lalu lintas berwarna merah, membuat Irsyan memberhentikan laju kendaraannya sejenak.
Irsyan merasa ada seseorang yang sedang memperhatikannya. Ia pun mengalihkan pandangannya ke arah samping, namun orang yang memperhatikannya tadi malah sudah mengalihkan pandangannya ke arah lain. Irsyan pun hanya mengangkat bahunya acuh dan kembali fokus ke depan.
20 menit kemudian, Irsyan pun sampai di Rumah Sakit Atma Jaya. Lalu memarkir kan motornya di parkiran khusus Dokter dan Perawat.
Baru saja Irsyan turun dari motornya, ia sudah di sapa oleh salah satu perawat senior disana.
"Pagi, mas Irsyan."
"Eh pagi juga mbak Mona," sapa Irsyan balik pada seniornya yang bernama Mona ini.
"Gimana udah sehat, Mbak?" tanya Irsyan pada Mona yang memang baru sembuh dari sakitnya dan membuat dirinya cuti hingga 1 minggu lebih.
"Alhamdulillah sudah, makanya Mbak bisa masuk kerja nih sekarang," ucap Mona tersenyum.
"Syukurlah."
"Oh ya, kamu kok tambah ganteng aja, padahal baru satu mingguan loh Mbak nggak liat kamu." Sepertinya rayuan buaya betina milik Mona sedang dalam mode on.
Irsyan terkekeh kecil, "Mbak Mona bisa aja, padahal wajah saya dari dulu sama aja kok, nggak ada yang berubah."
Mona berdecak, "Ya ya, kamu itu memang selalu tidak mempan untuk di rayu. Ayo lebih baik kita masuk aja," ajaknya. Irsyan hanya mengangguk.
Lalu mereka berdua berjalan beriringan menuju ke dalam rumah sakit.
...----------------...
To be continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Sadewa Dhani
Irsyan oh isryan nasib jadi perawat hanya kegabutan semata.
😂😂😂😂
2022-11-08
2
`
Peringatan bagi para jomblo ngenes, tidak diperbolehkan untuk menonton sendir harus di dampingi.. karena dosis bucin terlalu over :v
2022-11-07
1
SENJA ROMANCE
Irsyan sad boy? duh kah Thor @Kim Mutia mengerikan menjadi sad sad itu 😂😂😂
2022-10-31
1