Episode.20

Di kontrakan kecil yang Nirmala tinggali tampak ramai. Banyak pelayat yang datang untuk mengucapkan bela sungkawa.

Sejak tadi Nirmala hanya menangis di dekat jenazah neneknya yang sudah terbungkus rapi. Alvin juga selalu di sampingnya untuk mendampinginya. Bahkan hari ini Alvin rela tidak pergi ke kantor hanya untuk menemani Nirmala.

''Mala, jangan menangis terus! Nenekmu sudah tenang di alam sana. Kamu yang kuat ya,'' Alvin mengusap punggung Nirmala.

Alvin membantu memapah Nirmala yang tampak lemas dari samping jenazah neneknya. Karena neneknya akan segera di Shalatkan.

''Lebih baik kita berwudhu, kita ikut menyolatkan nenekmu.''

Nirmala hanya menganggukkan kepalanya

Alvin mengajak Nirmala untuk berwudhu. Mereka bersiap-siap untuk ikut menyolatkan jenazah Nenek Sukma.

Setelah selesai di shalatkan, jenazah Nenek Sukma akan langsung di kebumikan. Kebetulan tempat pemakaman cukup dekat dari daerah sana. Jadi mereka berjalan kaki.

Alvin membantu memapah Nirmala. Karena tubuhnya yang sangat lemas tak bertenaga. Nirmala seperti kehilangan semangat hidupnya.

Akhirnya jenazah Nenek Sukma sudah di kebumikan. Sejak tadi Nirmala masih berjongkok di samping makam neneknya. Padahal yang lainnya sudah pergi sejak tadi. Hanya ada Alvin saja yang ada disana menemaninya.

Alvin yang sedang berdiri, dia berjongkok lalu membujuk Nirmala agar mau pulang.

''Mala, kita pulang yuk! Kamu harus beristirahat, kamu juga belum makan sejak tadi.''

''Tidak mau, aku mau disini saja menemani nenek.''

''Mala, jangan begini! Jika kamu bersikap seperti ini pasti nenekmu ikut sedih. Nenekmu itu sudah tenang di alam sana.''

Alvin tetap memaksa Nirmala untuk pergi, walaupun Nirmala menolaknya. Saat mereka hendak memasuki mobil, tiba-tiba Nirmala pingsan. Untung saja Alvin memegangi tubuhnya, sehingga Nirmala tidak jatuh ke tanah. Alvin menggendong NIrmala, lalu menidurkannya di jok belakang. Dia langsung mengemudikan mobilnya menuju ke kontrakan Nirmala.

Di perjalanan, Nirmala terbangun dari pingsannya. Dia memegangi kepalanya yang terasa pusing.

''Em ... Kenapa kepalaku terasa pusing sekali?'' Nirmala mencoba untuk mendudukkan dirinya.

Alvin menatap Nirmala dari pantulan kaca mobil.

''Mala, kamu sudah sadar?''

''Memangnya aku kenapa?''

''Tadi kamu pingsan, mungkin karena sejak pagi kamu tidak makan. Bagaimana jika kita beli makan dulu. Kamu mau minta apa pun juga akan aku belikan.''

''Aku tidak mau makan, aku hanya ingin memakan masakan nenek.''

''Plis, kamu jangan begini! Kamu itu bukan anak kecil lagi,'' Alvin sedikit membentak Nirmala.

''Kenapa Kak Alvin meneriakiku? Turunkan aku disini! Aku bisa pergi sendiri,'' Nirmala mencoba membuka pintu mobil namun tidak bisa karena Alvin menguncinya.

''Maaf, aku kelepasan. Habisnya kamu tidak menurut. Bahkan kamu tidak memedulikan kesehatan kamu sendiri.''

Nirmala diam, apa yang di katakan oleh Alvin memang benar. Dia mau menangis seperti apa pun, itu tidak akan membuat neneknya kembali.

Akhinya mereka sampai juga di kontrakan Nirmala. Disana masih ada beberapa tetangga yang juga mengontrak disana. Mereka membantu untuk menyiapkan acara untuk nanti malam, yaitu acara doa bersama untuk mendoakan Nenek Sukma.

''Ibu-ibu, tolong kalian bantu Nirmala disini. Semua keperluannya, biar saya yang membayar. Nanti saya akan memberikan sejumlah uang kepada Nirmala. Dan untuk ibu-ibu semua, nanti saya akan kasih ongkos harian selama tujuh hari doa bersama disini.''

''Terima kasih, Nak. Bahkan tanpa di bayar pun kami akan membantu.''

. .......

Tujuh hari sudah setelah kepergian Nenek Sukma. Kini Nirmala sudah sedikit ceria. Dia juga memutuskan untuk kembali ke restoran tempatnya bekerja.

Saat ini Nirmala sudah sampai di restoran tempatnya bekerja. Setelah tujuh hari dia izin, akhirnya hari ini dia mulai bekerja lagi.

Nirmala yang sedang mengelap meja, tiba-tiba dia di hampiri oleh rekan kerjanya.

''Mala, kamu di panggil sama manager,'' ucapnya.

''Baik, Kak. Saya akan langsung pergi ke ruangannya,'' Nirmala menghentikan sejenak pekerjaannya, lalu dia pergi ke ruangan manager.

Nirmala mengetuk pintu ruangan itu. Pintunya memang tidak tertutup, namun dia harus tetap mengetuk pintu biar lebih sopan.

Tok tok

''Permisi, Pak.'' ucap Nirmala dari depan pintu.

''Masuk!'' ucap sang manager.

Nirmala melihat dua orang rekan kerjanya juga ada di ruangan itu.

''Ada apa bapak memanggil saya?'' tanya Nirmala.

''Mala, apa benar tadi kamu bantu-bantu di bagian kasir?''

''Benar, Pak. Karena kasirnya sedang izin, jadi saya yang membantu menggantikan jika ada pelanggan yang membayar.''

''Kenapa uang kasir hilang separuhnya, apa kamu yang mengambilnya?"

''Tidak, Pak. Saya tidak mengambilnya. Tadi setelah dari kasir, saya langsung mengelap meja.''

''Jangan bohong, Mala. Tidak ada orang lain lagi di kasir selain kamu.''

''Saya tidak bohong, Pak. Coba saja cek CCTV restoran, pasti semuanya akan lebih jelas.''

''Tapi sayangnya CCTV sedang rusak.''

Pembicaraan mereka terhenti saat ada salah satu karyawan datang dengan membwa semua tas milik karyawan lainnya.

''Permisi, Pak. Ini tas milik kita semua,'' ucapnya.

''Taruh di meja!'' pintanya.

''Baik, Pak.''

Pak manager mulai mengecek satu persatu tas milik karyawannya. Karena bisa saja uang yang hilang ada disana. Ternyata uangnya ada di salah satu dari tas itu, lebih tepatnya ada di dalam tas milik Nirmala. Nirmala yang melihat ada uang di dalam tasnya, tentu dia sangat kaget. Karena dia tidak tahu apa-apa. Dia juga tidak mengambil uang itu.

''Nah lihat kan, ini uangnya ada di tas kamu, Mala. Disini juga ada struk pembayaran di kasir. Saya tidak menyangka kamu akan mencuri, Mala. Padahal kamu ini karyawan paling rajin, tapi ternyata tidak lebih dari seorang maling.''

''Pak, saya tidak mencuri. Saya juga tidak tahu kenapa uang itu ada di dalam tas saya,'' Nirmala mengelak dengan tuduhan itu, karena memang dirinya tidak bersalah.

''Tidak usah banyak alasan, Mala. Mulai hari ini kamu saya pecat.''

''Pak, tolong kasih saya kesempatan satu kali lagi. Saya benar-benar butuh pekerjaan ini,'' Nirmala terlihat memohon.

''Maaf, tapi keputusan saya sudah bulat.''

Nirmala tampak lesu, mungkin memang bukan rezekinya untuk dia bekerja disana. Dia kecewa karena ada yang memfitnahnya. Entah itu siapa, dia tidak mau tahu. Dia tidak mau urusan semakin panjang.

Nirmala mengambil tas miliknya yang ada di atas meja, lalu dia memohon maaf sekaligus berpamitan. Setelah berpamitan kepada manager restoran, dia keluar dari ruangan itu. Sebelum pergi, dia juga berpamitan kepada rekan kerjanya.

Dengan langkah gontai, Nirmala keluar dari restoran itu. Dia berjalan kaki sambil menunggu angkot yang lewat. Baru juga berjalan kaki selama lima menit, dia melihat ada angkot yang lewat. Nirmala menyetop angkot itu lalu dia masuk. Tujuannya saat ini hanya pulang. Mungkin besok dia baru mencari pekerjaan lagi.

Sesampainya di depan kontrakan, Nirmala melihat pemilik kontrakan sedang mengetuk-ngetuk pintu kontrakan yang dia tempati.

''Maaf, Bu. Ada apa ya?'' tanya Nirmala dari arah belakangnya.

''Mala, mana uang kontrakan? Kamu sudah menunggak dua bulan loh.''

''Maaf, Bu. Tapi saya belum ada uang untuk membayar kontrakan, tolong kasih saya waktu lagi ya,'' Nirmala tampak memohon.

''Tidak bisa, Mala. Saya sudah terlalu sering memberikan keringanan. Saya minta sekarang juga kamu berkemas. Kamu harus angkat kaki dari kontrakan ini.''

''Jika saya di usir, saya tinggal dimana, Bu?''

''Ya itu terserah kamu, saya permisi dulu. Awas saja jika nanti saya kembali kamu belum juga pergi,'' ibu pemilik kontrakan langsung pergi dari sana.

Nirmala mengambil kunci kontrakan dari dalam tas, lalu dia membuka pintu itu.

Sudah tidak punya uang, kehilangan pekerjaan, dan sekarang di usir dari kontrakan. Sungguh sial nasib Nirmala di hari ini.

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝐙⃝🦜aya𒈒⃟ʟʙᴄ🍒⃞⃟🦅̈́

🍭ͪ ͩ𝐙⃝🦜aya𒈒⃟ʟʙᴄ🍒⃞⃟🦅̈́

siapa ya yg udah fitnah mala

2022-10-13

0

Cici Murniawati

Cici Murniawati

lanjut

2022-10-13

0

Puja Kesuma

Puja Kesuma

pasti itu kerjaan cantika..heran sama alvin kog bodohnya minta ampun gk ada gercepnya... klo cantika dibiarkan trus dia akan trus.menyakiti nirmala...

2022-10-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!