Episode.16

Untung saja Alvin sudah berangkat ke kantor. Jadi Cantika mempunyai kesempatan untuk mengusir Nirmala dari rumah. Cantika pergi mencari Nirmala. Ternyata Nirmala sedang mencuci di belakang.

''Hey, cepat selesaikan! Setelah itu temui saya di ruang keluarga,'' pinta Cantika.

''Baik, Non.'' jawabnya.

Nirmala buru-buru menyelesaikan cuciannya.

Lima belas menit kemudian, Nirmala sudah selesai mencuci. Dia juga sudah selesai menjemur cucian itu. Dia langsung saja menghampiri Cantika yang sedang menunggunya.

''Maaf jika saya lama, Non. Apa ada yang bisa saya bantu?'' saat ini Nirmala sudah berada di hadapan Cantika.

''Cepat kemasi semua pakaian kamu! Jangan sampai ada yang tersisa,'' pintanya.

''Tapi untuk apa, Non?''

''Mulai hari ini kamu harus angkat kaki dari rumah ini. Kamu cuma tebar pesona doang sama suami saya. Kamu juga menggoda suami saya. Jadi saya tidak mau kamu bekerja disini lagi.''

''Tapi saya tidak menggoda Tuan Alvin. Tuan Alvin sendiri yang selalu berlaku baik kepada saya.''

''Sudahlah! Saya malas mendengar ocehanmu. Cepat kamu bereskan semua pakaianmu!''

Nirmala melihat kecemburuan di pancaran mata Cantika. Mungkin lebih baik memang dia harus pergi dari rumah itu. Dia tidak mau jika di anggap sebagai orang ketiga dalam pernikahan majikannya. Ya walaupuan itu cuma tuduhan semata.

Nirmala pergi ke kamarnya. Dia mulai mengambil pakaiannya dari dalam lemari lalu dia masukan ke dalam tas besar miliknya. Sebelum keluar dari kamar itu, dia menatap sekeliling karena tekutnya ada barang yang tertinggal. Namun ternyata tidak ada barang miliknya yang masih tergeletak.

Bi Ijah melihat Nirmala yang baru keluar dari kamar dengan membawa tas besar.

''Neng Mala mau kemana? Kenapa bawa tas besar segala?'' tanya Bi Ijah yang berdiri di belakang Nirmala.

''Saya mau pergi, Bi. Non Cantika memecat saya. Saya tidak mau Non Cantika semakin salah paham kepada saya dan mengira jika saya menggoda Tuan Alvin.''

''Tapi Neng Mala tidak seperti itu loh. Bibi paham sekali Neng Mala ini seperti apa.''

''Iya, Bi. Tapi Mala tidak mau jika Non Cantika dan Tuan Alvin jadi bertengkar gara-gara Mala.''

''Maaf, Neng. Untuk kali ini Bibi tidak bisa bantu.''

''Tidak apa-apa, Bi. Aku pamit dulu ya.'' Nirmala memeluk Bi Ijah.

Hanya sebentar mereka berpelukan, kini Nirmala sudah melepaskan pelukannya. Bi Ijah mengantar Nirmala sampai ke depan rumah.

Kebetulan kemarin Nirmala habis gajian, jadi dia masih punya uang walaupun hari ini dia di pecat.

Nirmala berjalan kaki menuju ke depan kompleks perumahan itu. Niatnya dia akan naik angkot menuju ke kontrakan neneknya.

Setelah menempuh perjalanan yang tak terlalu lama, akhirnya dia sampai juga di kontrakan neneknya. Nirmala melihat neneknya yang baru keluar dari dalam kontrakan.

''Nek,'' Nirmala yang baru datang, dia memanggil neneknya.

Nenek Sukma menoleh menatap ke sumber suara, dan melihat cucunya pulang dengan membawa tas besar.

''Mala, kamu pulang, Nak? Tapi kenapa bawa tas besar?''

''Mulai hari ini Mala sudah tidak bekerja lagi, Nek.''

''Nenek senang kalau kamu kembali tinggal di rumah ini, Nak. Setiap malam nenek butuh teman mengobrol, namun tidak ada yang di ajak mengobrol. Hanya mendengarkan radio saja dan itu membuat nenek bosan.''

''Maaf ya, Nek. Mala janji tidak akan tinggalkan nenek,'' Nirmala memeluk neneknya. Sedangkan Nenek Sukma mengusap punggung Nirmala.

...........

Alvin baru pulang dari kantor. Dia melihat Bi Ijah yang sedang menyapu di ruang depan.

''Bi, tolong minta Nirmala untuk membuatkan saya kopi!'' pinta Alvin, yang baru memasuki rumah.

''Maaf, Tuan. Neng Mala sudah tidak bekerja di rumah ini lagi. Tadi pagi Non Cantika mengusirnya.''

''Apa?'' Alvin terkejut saat tahu jika istrinya mengusir Nirmala.

Terlihat Cantika menghampiri suaminya yang baru pulang dari kantor.

''Sore, sayang. Biar aku bawakan tasnya,'' Cantika hendak mengambil tas kerja dari tangan suaminya, namun suaminya melarangnya.

''Tidak perlu! Aku bisa bawa sendiri,'' Alvin berlalu pergi melewati istrinya.

Melihat suaminya pergi, tentu Cantika mengikutinya.

Bi Ijah melihat aroma-aroma pertikaian di antara keduanya. Sepertinya pernikahan majikannya itu sedang tidak baik-baik saja.

Cantika mengikuti suaminya hingga sampai ke kamar. Sejak tadi dia mengajak suaminya untuk bicara, namun suaminya diam saja seolah malas untuk menanggapi perkataannya.

''Mas, kenapa diam saja? Kamu marah sama aku?'' Cantika bertanya kepada suaminya yang sedang berdiri dengan posisi membelakanginya.

''Kenapa kamu mengusir Nirmala?"

''Oh jadi Mas Alvin marah karena aku mengusir Nirmala. Mas Alvin naksir sama dia?''

''Stop, Canti! Buang rasa kecemburuanmu itu.''

''Bagaimana aku tidak cemburu jika sikap Mas Alvin berubah karena adanya Nirmala di rumah ini.''

''Kamu salah, Canti. Sikapku berubah itu karena kamu sendiri. Jangan kaitkan orang lain dalam pernikahan kita. Karena sumber kesalahannya itu ada pada kamu.''

''Apa salahku? Selama ini aku sudah menjadi istri yang baik.''

''Istri yang baik katamu?'' Alvin mengambil ponsel miliknya yang ada di atas nakas. Lalu dia membuka sebuah video yang saat itu di kirimkan oleh Kenan. ''Lihat ini! Apa ini yang namanya istri baik,'' Alvin memperlihatkan video hot antara istrinya dan Kenan.

Cantika terbelalak melihat video dirinya. Sekarang dia tidak tidak bisa berkata apa-apa lagi. Karena yang ada di video itu benar, dia dan Kenan sudah sering bercinta.

''Dari awal pernikahan, Mas Alvin memang tidak mempertanyakan kesucianku kan? Bukankah Mas Alvin menerimaku apa adanya?''

''Itulah bodohnya diriku, Canti. Bisa-bisanya aku menjadikanmu seorang istri.''

''Jadi Mas Alvin menyesal menikahiku? Baiklah, biar aku sakiti anak ini,'' Cantika membuka laci meja, lalu mengambil gunting. Dia taruh gunting itu di atas perutnya.

''Apa yang kamu lakukan, Canti? Kamu sudah tidak waras?'' Alvin mendekati istrinya, lalu dia mengambil gunting yang ada di tangan istrinya.

''Makannya jangan macam-maacam sama aku.''

Alvin tidak mendengarkan istrinya yang masih mengoceh. Dia memiih keluar ke balkon untuk mencari udara segar sekaligus menenangkan diri.

Cantika mengambil ponselnya lalu pergi keluar dari kamar. Cantika pergi ke kamar tamu. Diam-diam dia menelepon Pak Sanjaya. Dia mengadu jika sekarang Alvin bersikap cuek kepadanya. Pak Sanjaya mengatakan jika akan menasihati Alvin agar tidak cuek lagi. Cantika tersenyum senang, karena dengan begitu suaminya pasti akan menurut dengan ayahnya.

Alvin yang sedang duduk bersantai, dia mendengar ponselnya berdering. Dia melihat layar ponselnya, ternyata yang meneleponnya itu ayahnya.

''Hallo, Pah. Tumben Papah meneleponku. Ngomong-ngomong ada apa nih?''

''Alvin, jaga sikapmu ke istrimu. Jangan cuek sama dia. Kamu tahu kan kalau seorang istri itu harus di perlakukan dengan baik. Apalagi istrimu itu sedang hamil.''

''Maaf, Pah. Aku bersikap cuek kepada Canti juga karena ada sebabnya.''

''Kamu ingat ya, jangan sampai kalian berpisah. Kamu tahu kan kalau perusahaan Pak Dirga itu berperan penting ke perusahaan kita. Buktinya sekarang perusahaan kita semakin maju.''

''Iya, Pah. Aku akan selalu mengingat perkataan Papah.''

''Bagus, awas saja kalau macam-macam,'' Pak Sanjaya mematikan panggilan teleponnya dengan begitu saja.

Alvin mengusap kasar rambutnya. Kali ini dia tidak bisa berkutik. Bisa-bisanya istrinya itu mengadu kepada ayahnya.

'Secepatnya aku harus mengajak Canti tes DNA,' batin Alvin.

Jika saja anak yang di kandung istrinya itu anaknya, dia akan mempertahankan pernikahannya. Namun jika itu bukan anaknya, dia akan menggugat cerai istrinya.

   

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝐙⃝🦜aya𒈒⃟ʟʙᴄ🍒⃞⃟🦅̈́

🍭ͪ ͩ𝐙⃝🦜aya𒈒⃟ʟʙᴄ🍒⃞⃟🦅̈́

jangan repot2 tes dna,buang2 uang aja datangi dr irma aja udah pasti bakal dapat jawaban anak siapa itu

2022-10-13

0

Cici Murniawati

Cici Murniawati

lanjut

2022-10-12

0

Puja Kesuma

Puja Kesuma

gk usah tes DNA krn cantika pasti gk.akan mau..
tp.kau jumpai aja dolter irma tanyakan usia kandungannya... pasti akan terbongkar...

2022-10-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!