Akhirnya hari yang telah di tunggu-tunggu telah tiba. Yaitu hari pernikahan Alvin dan Cantika. Mereka berdua merasa sangat berbahagia. Karena sebentar lagi mereka akan di persatukan dalam ikatan suci pernikahan.
Terlihat Alvin menuruni tangga dengan penampilannya yang sudah rapi. Sekarang dia akan pergi menuju ke hotel tempat pernikahannya di adakan.
Nirmala melihat sekilas majikannya yang terlihat tampan. Namun dia buru-buru mengalihkan arah pandangnya. Dia kembali fokus mengerjakan pekerjaannya.
Alvin menghentikan langkahnya saat melewati Nirmala yang sedang mengelap perabot.
''Mala, kenapa kamu pakai mengelap segala?'' tanya Alvin.
''Saya hanya bantu-bantu, kebetulan pekerjaan saya hanya sedikit dan itu hanya melayani Tuan.''
''Lain kali tidak usah terlalu sering mengerjakan pekerjaan pelayan lain, karena tugasmu hanya memenuhi semua kebutuhanku.''
''Baik, Tuan'' ucapnya.
Alvin langsung pergi begitu saja dari sana.
Kebetulan Bi Ijah mendengar perkataan majikannya saat berbicara kepada Nirmala.
''Mala, tadi saya mendengar Tuan Alvin berbicara. Mungkin sebaiknya Neng Mala tidak usah mengerjakan pekerjaan lain,'' ucap Bi Ijah.
''Tapi saya tidak enak jika melihat pekerja lain masih bekerja sedangkan saya sudah santai.''
''Tidak apa-apa, Neng Mala. Yang penting pekerjaan Neng Mala sendiri sudah selesai.''
''Iya, Bi. Oh iya, itu kenapa Tuan Alvin terlihat rapi sekali tidak seperti biasanya?'' tanya Nirmala.
"Tuan Alvin mau menikah. Kebetulan acaranya juga sekarang," ucapnya.
Nirmala tampak terdiam. Entah apa yang dia pikirkan, namun yang pasti dia sedih saat tahu jika Alvin akan menikah. Bukan karena dia yang jatuh cinta, namun dia memikirkan bagaimana nasibnya yang telah di nodainya.
"Kok saya tidak tahu, Bi?"
"Kebetulan di rumah ini yang tahu juga cuma Bibi."
"Bukannya kalau mau nikah itu harus bawa parsel dan segala macam. Memangnya siapa yang menyiapkan kalau bukan kita?''
''Tuan Alvin sudah memesannya. Kebetulan ada orang lain yang di tugaskan langsung untuk menyiapkannya.''
''Oh begitu ya.''
Hanya sebentar mereka mengobrol. Kini mereka melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai.
.......
Alvin dan Cantika sedang foto bersama keluarga. Kebetulan keduanya sudah selesai melakukan ijab qabul. Terlihat sekali pancaran kebahagiaan di wajah mereka.
Kebetulan mereka sudah selesai berfoto sesi pertama. Sekarang keduanya turun dari atas pelaminan, karena mereka akan berganti pakaian lagi. Ternyata mereka berpapasan dengan mantan kekasih Cantika yang baru memasuki ballroom hotel.
''Wah kalian sangat serasi sekali,'' ucap Kenan dengan senyum yang susah di artikan.
''Ngapain kamu datang kesini?'' Alvin menatapnya tajam.
''Tenang bro, gue cuma mau kasih selamat untuk kalian. Ini juga ada kado untuk kalian,'' Kenan memberikan sebuah kotak kecil kepada Alvin.
Cantika tampak tak nyaman dengan keberadaan mantan kekasihnya itu. Apalagi Kenan masih saja mentapnya dengan tatapan nakal.
''Sudahkan kasih selamatnya, kenapa tidak langsung pergi saja,'' ucap Cantika.
''Biarkan saja, sayang. Mungkin dia mau makan dulu di pesta kita,'' ucap Alvin.
''Hm terserah deh. Ayo kita ke kamar saja!'' ajak Cantika.
Kenan menatap kepergian mereka sambil menyunggingkan sudut bibirnya.
'Loe yang nikah, gue yang menang banyak,' batin Kenan.
Kenan pergi dari sana, lagian tidak ada hal lain lagi yang akan dia lakukan disana.
Alvin dan Cantika sudah berada di dalam kamar. Mereka menyuruh perias yang tadi merias Cantika untuk keluar dari kamar itu.
''Mas, mau ngapain?''
''Sebentar saja yuk kita main,'' Alvin mengarahkan istrinya untuk berdiri di depan meja rias. Lalu dari belakang dia menyingkap gaun panjang yang di pakai oleh istrinya. Dia juga membuka resleting celananya, dan menurunkan sedikit celananya.
Mereka bisa melihat sendiri raut wajah keduanya saat bercinta dengan posisi seperti itu. Alvin semakin puas melihat ekspresi wajah istrinya. Apalagi suaranya yang indah mendayu-dayu bagaikan alunan musik.
Aktivtas keduanya terhenti saat mereka mendengar ketukan pintu dari luar.
Tok tok
''Canti, Alvin, kalian sudah selesai belum?''
Mereka paham sekali suara itu yang merupakan suara Bu Rinda
''Iya, Mah. Sebentar!'' ucap Cantika dengan sedikit mengeraskan suaranya agar terdengar dari luar.
Mereka membersihkan milik masing-masing. Setelah itu barulah berganti pakaian.
........
Tok tok
Nirmala yang sedang berada di dapur, dia mendengar ada ketukan pintu dari depan rumah. Nirmala pergi ke depan untuk membkakan pintu.
Cklek
Nirmala melihat Alvin bersama dengan seorang wanita cantik.
''Silakan masuk, Tuan, Nona!'' ucapnya ramah.
''Mala, kenalkan ini Cantika istri saya. Mulai sekarang kamu tidak hanya menyiapkan keperluan saya, namun juga menyiapkan keperluannya,'' ucap Alvin.
''Baik, Tuan.''
Setelah mengatakan itu Alvin pergi dengan menggandeng tangan istrinya. Mereka akan pergi ke kamar. Sedangkan di belakang ada pak sopir yang membawakan barang bawaan mereka.
NIrmala membantu Pak sopir membawa barang bawaan majikannya itu.
Saat ini keduanya sudah berada di depan kamar Alvin.
''Maaf, Neng. Saya permisi dulu!'' ucap pak sopir.
''Iya, Pak.''
Nirmala mengetuk pintu kamar Alvin. Hanya dalam hitungan detik, pintu itu langsung di buka dari dalam.
''Bawa masuk saja semuanya!'' pinta Alvin.
''Baik, Tuan.'' Nirmala melangkah masuk dengan membawa koper dan barang lainnya milik Elvan dan Cantika.
Nirmala sudah menaruh koper yang dia bawa ke lantai dekat lemari. Saat dia hendak pergi, tiba-tiba Alvin menghentikan langkahnya.
''Kamu keluarkan saja semua yang ada di koper, dan kado-kado kamu susun saja,'' ucap Alvin kepada Nirmala.
''Baik, Tuan.'' Nirmala menurut apa yang di perintahkan oleh majikannya itu.
Alvin dan Cantika saat ini sedang duduk di sofa yang ada di kamar itu. Sesekali Alvin mencium Cantika namun hanya sekilas. Nirmala juga sempat melihat keromantisan pengantin baru itu. Entah mengapa dia sedikit merasakan nyeri di dadanya melihat kemesraan mereka. Nirmala buru-buru menyelesaikan tugasnya agar dia cepat keluar dari kamar itu.
''Sudah selesai, Tuan. Saya permisi dulu,'' ucap Nirmala.
''Baiklah, kamu boleh keluar,'' ucap Alvin.
Nirmala segera keluar dari kamar itu.
Setelah kepergian Nirmala, Cantika berbisik di telinga suaminya.
''Kamu yakin? Memangnya kamu tidak cape? Lebih baik kita istirahat dulu loh.''
''Tidak, Mas. Ayolah!'' ajaknya.
''Ya sudah,'' Alvin beranjak dari duduknya. Begitu juga dengan istrinya.
Mereka pergi menuju ke kamar mandi, karena tadi Cantika mengajaknya mandi bersama.
Hampir satu jam mereka berada di kamar mandi, karena bukan mandi biasa yang mereka lakukan.
Alvin yang sedang duduk di pinggir ranjang, dia menatap istrinya yang sedang memakai pakaian. Cantika mengenakan mini dres. Itu membutnya semakin terlihat sexy.
''Sayang, kenapa kamu memakai pakaian seperti itu? Kamu mau memancingku hm ... '' Alvin tak melepaskan arah pandangnya dari istrinya.
''Tidak, lagian di rumah ini tidak ada lelaki kan selain Mas Alvin, jadi tidak ada salahnya jika aku memakai pakaian seperti ini.''
''Ada sopir loh sama penjaga rumah.''
''Ah cuma pegawai. Tidak mungkin macam-macam sama majikan.''
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝐙⃝🦜aya𒈒⃟ʟʙᴄ🍒⃞⃟🦅̈́
kenapa alvin blm menyadari juga ya
2022-10-12
0
Ilfa Yarni
kpn Alvin sadar dan tau klo dia tlah merenggut kesucian nirmala
2022-10-08
0
Ilfa Yarni
kasian Nirmala gmn nasibnya
2022-10-08
0