Episode.14

Setelah menginap selama dua hari di rumah ayahnya, kini Cantika sudah kembali pulang ke rumah suaminya. Namun dia merasa kecewa karena suaminya tidak menjemputnya.

Cantika yang baru datang, dia memasuki rumah suaminya sambil menarik kopernya. Ekspresi wajahnya sedikit masam. Dia melihat suaminya yang sedang duduk bersantai sambil menonton acara televisi.

''Mas,'' Cantika berdiri tak jauh dari suaminya duduk.

Alvin menoleh ke sumber suara.

''Eh, sayang. Sudah pulang?'' Alvin sedikit menahan senyumnya. Terlihat sekali jika itu senyuman paksa.

''Kenapa Mas Alvin tidak menjemputku? Apa Mas Alvin sudah tidak menyayangiku lagi?''

''Bukan seperti itu. Mas hanya sedang lupa,'' ucapnya.

''Kenapa bisa lupa? Selama ini Mas Alvin selalu memprioritaskanku dalam hal apa pun. Tapi kali ini Mas Alvin seolah lupa jika aku ini istrimu.''

Alvin mendekati istrinya yang terlihat kecewa kepadanya.

''Sayang, ayo kita ke kamar saja!'' Alvin menggandeng tangan istrinya, dan mengajaknya pergi ke kamar.

Ingin sekali dia menanyakan soal anak itu kepada istrinya, jika anak itu anaknya atau bukan. Namun dia takut jika istrinya tersinggung. Mungkin lain kali dia akan menanyakan kepada istrinya, bahkan jika perlu langsung tes DNA. Perlakuan manisnya yang sekarang hanya formalitas saja. Rasa cintanya kepada istrinya seolah mulai pudar saat dia mengingat lagi jika istrinya yang ternyata bukan wanita baik-baik.

''Kamu baru sampai kan, sayang. Lebih baik kamu istirahat saja ya,'' Alvin mengusap pucuk kepala istrinya. Walaupun sulit, namun dia berusaha untuk membuat istrinya agar tidak mencurigai perubahan sikapnya.

''Iya, Mas. Tapi kamu temani ya,'' pintanya.

''Oke, sayang.''

Cantika langsung merebahkan diri di atas tempat tidur. Dia rebahan sambil memainkan ponselnya. Sedangkan Alvin, dia menyalakan televisi yang ada di kamarnya.

Sesekali Cantika menatap ke arah suaminya yang tampak serius menyaksikan acara televisi.

Menemani istrinya di kamar, membuat Alvin merasa bosan. Apalagi acara televisi tidak ada yang seru. Alvin mematikan televisi, lalu dia turun dari atas sofa.

''Mas, mau kemana?'' Cantika melirik suaminya.

''Mau keluar nih cari angin. Kamu di kamar saja ya, lagian Mas tidak akan lama kok.''

''Siap, Mas.''

Terlihat Alvin yang sedang menuruni tangga. Dia  melihat Nirmala yang sedang melangkah melewati ruang keluarga.

''Mala, buatkan kopi untuk saya! Nanti kamu bawa ke taman belakang ya,'' pintanya.

''Baik, Tuan.'' jawabnya sambil sedikit mendongkakkan kepalanya menatap majikannya yang sedang menuruni tangga.

Alvin langsung pergi ke taman belakang. Dia duduk di kursi panjang yang ada di taman.

Tak lama Nirmala datang menghampirinya.

''Permisi, Tuan. Ini kopinya,'' NIrmala menaruh kopi buatannya di meja kecil yang ada di depan Alvin.

''Terima kasih,'' ucapnya ramah.

''Sama-sama, Tuan. Saya permisi dulu.'' Nirmala hendak pergi, namun Alvin menghentikan langkahnya.

''Tunggu!''

Nirmala kembali berbalik badan menatap Alvin.

''Ada apa, Tuan?''

''Duduklah!'' Alvin menepuk ke kursi yang dia duduki.

''Maaf, Tuan. Tapi saya rasa tidak pantas jika saya duduk disitu.''

''Menurutlah!''

''Nanti kalau ada yang melihat bisa salah paham, Tuan.'' Nirmala sedikit menundukkan pandangannya.

''Tidak ada penolakan!''

''Baik, Tuan.'' Nirmala mendudukkan diri di sebelah Alvin. Sebenarnya dia merasa tak nyaman, namun Alvin yang memaksanya.

Dari jendela kamar atas, Cantika melihat suaminya yang sedang mengobrol dengan seorang pelayan. Namun karena posisinya membelakanginya, dia tidak bisa melihat wajahnya.

'Siapa dia? Kenapa berani sekali duduk sebelahan dengan suamiku?' batin Cantika.

Cantika langsung keluar dari kamar. Dia akan menghampiri suaminya yang berada di taman belakang.

Saat ini Cantika sudah sampai di taman belakang. Dia mendekati suaminya yang sedang mengobrol bersama seorang pelayan yang dia juga tidak tahu itu siapa.

''Ekhem ... ekhem ... Enak ya berduaan disini?'' Cantika melipat kedua tangannya di dadanya.

Ini yang Nirmala takutkan, dia takut jika ada yang memergoki mereka berdua. Dan ternyata itu istri dari Alvin sendiri. Nirmala buru-buru beranjak dari duduknya. Lalu dia berpamitan untuk pergi. Nirmala berjalan dengan menundukkan pandangannya. Bahkan saat melewati Cantika, dia masih menunduk.

Dengan sengaja Cantika menaruh satu kakinya ke depan. Dia hendak menyandung Nirmala saat lewat, namun malah dirinya yang hendak terjatuh. Nirmala memegangi tangan Cantika sehingga dia tidak jadi terjatuh.

''Nona baik-baik saja?''

''Tidak usah banyak tanya, cepat pergi!'' usirnya.

Nirmala buru-buru pergi dari sana.

Alvin yang menyaksikan itu, dia hanya menahan tawanya. Istrinya yang hendak mengerjai Nirmala, malah dirinya sendiri yang hampir saja terjatuh.

........

Semenjak memergoki Nirmala bersama suaminya, Cantika menjadi lebih sinis kepada Nirmala. Bahkan dia juga sering mengerjainya saat suaminya tidak ada di rumah.

Cantika merasa bosan karena seharian ini hanya menonton televisi saja. Cantika melihat Bi Ijah yang lewat ruang keluarga.

''Bi, dimana Nirmala?'' tanya Cantika.

''Ada di belakang sedang menyetrika baju milik Tuan.''

''Suruh Nirmala kesini sekarang juga!'' pintanya.

''Baik, Nona.'' Bi Ijah langsung pergi ke belakang untuk memanggil Nirmala.

Kini Nirmala sudah sampai di hadapan Cantika.

''Mala, tolong buat mi kuah pedas,'' pintanya.

''Maaf, tapi Non Cantika sedang hamil, sebaiknya jangan memakan makanan yang pedas.''

''Siapa kamu berani mengatur saya? Cepat!'' Cantika sedikit membentak.

''Baik, Non.'' Nirmala langsung pergi ke dapur untuk membuatkan mi kuah sesuai permintaan majikannya. 

Hanya beberapa menit saja Nirmala berkutat di dapur. Sekarang dia sudah selesai membuatkan mi kuah untuk Cantika. Nirmala menaruh mangkuk berisi mi kuah di meja depan Cantika.

''Ini mi kuahnya, Non. Tadi saya kasih cabenya cuma dikit, takutnya terlalu pedas,'' Nirmala masih berdiri disana. Takutnya jika Cantika memerintahnya lagi.

Cantika mencicipi kuah yang menurutmya tidak berasa pedas.

''Mana sambalnya? Aku minta lagi. Bawa saja semuanya kesini!'' pintanya.

''Baik, Non.'' Nirmala berlalau pergi ke dapur untuk mengambil sambal.

Kini dia sudah kembali menghampiri Cantika.

''Maaf, apa ada yang Non Canti inginkan lagi? Jika tidak ada, biar saya kembali ke belakang,'' ucap Nirmala.

''Sebentar!''

Cantika mengambil semua sambal itu lalu dia masukkan ke dalam mangkuk.

''Cepat kamu duduk disana!'' Cantika meminta Nirmala untuk duduk di sofa yang ada di hadapannya.

''Tapi, Non ... '' Nirmala ragu untuk duduk disana karena dia hanya seorang pelayan.

''Menurutlah!''

Nirmala menurut, dia langsung duduk di sofa.

Cantika menaruh mangkuk yang ada di hadapannya ke depan Nirmala.

''Cepat habiskan semuanya!

Nirmala yang mendengar itu, tentu dia terkejut. Karena tidak mungkin kuat dia memakan mi yang begitu pedas.

''Tapi saya tidak kuat makan pedas, Non.''

''Cepat! Memangnya kamu mau saya pecat?''

''Jangan, Non. Nenek saya mau makan apa kalau saya di pecat?''

''Nah kalau begitu menurutlah!''

Nirmala mencoba satu suap, dia memejamkan kedua matanya karena tidak kuat menahan pedas. Baru juga tiga suap, Nirmala jatuh pingsan.

''Hey, jangan pura-pura deh!'' Cantika mendekati Nirmala. lalu dia menepuk-nepuk bahunya. Ternyata Nirmala tidak bangun.

''Apa yang kamu lakukan, Canti?'' terlihat Alvin yang menatap istrinya dari arah belakang. Kebetulan dia  baru pulang kerja.

''Em tidak. Ini Mala pingan.''

''Bagaimana bisa pingsan?'' Alvin terlihat khawatir sekali. Dia mendekati Nirmala yang sedang berbaring di atas sofa.

Melihat suaminya yang terlihat sangat panik, tentu Cantika merasa cemburu.

'Kenapa Mas Alvin terlihat khawatir sekali kepada seorang pembantu?' Cantika bertanya-tanya dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

Puja Kesuma

Puja Kesuma

ngapain nunggu lama lama alvin klo mau tes DNA cpt udah bs tuh....atau cek aja usia kandungannya sama.sama

2022-10-12

0

yulianti Akila

yulianti Akila

nenek lampirrrrr usir sja cantika itu.😡😡😡😡

2022-10-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!