Alvin yang sedang fokus bekerja, tiba-tiba dia mendengar ada yang mengetuk pintu ruangannya.
''Masuk!'' ucapnya dari dalam.
Terlihat pintu ruangannya terbuka. Cantika memasuki ruangan itu dengan senyum mengembang. Alvin masih fokus manatap layar laptopnya. Dia belum mengetahui jika yang datang itu Cantika.
''Sayang,'' ucap Cantika dengan manja.
Alvin mendongkakkan kepalanya. Dia menatap wajah yang dia rindukan.
''Ngapain lagi kamu? Bukankah kamu memilih pergi dari hidupku demi pacar barumu itu?''
Cantika mendekati Alvin. Dia duduk di pinggiran meja kerja.
''Sayang, maafkan aku ya. Aku sudah khilaf. Kamu tenang saja, aku sudah meninggalkannya. Ternyata dia mendekati aku hanya memanfaatkan hartaku saja. Kamu percaya kan sama aku,'' Cantika memegang satu tangan Alvin. Dia menciumi punggung tangannya.
''Iya aku percaya sama kamu,'' Alvin pasti akan luluh dengan wanita yang di cintainya itu.
Cantika mendekati wajah Alvin, lalu dia menciumnya. Alvin seakan lupa dengan pengkhianatan yang di lakukan oleh wanita yang berstatus sebagai mantan kekasihnya itu. Bahkan dia memperdalam ciuman mereka.
Di antara keduanya memang sudah tak heran lagi jika saling berciuman. Namun hanya itu yang mereka lakukan selama ini. Alvin tak pernah menyentuh Cantika sedikitpun. Dia berniat untuk menjaga kesucian wanita yang di cintainya. Hanya saja dia mengingat saat malam itu, dia sudah mengambil kesucian Cantika. Tanpa dia sadari jika wanita itu bukanlah Cantika, melainkan Nirmala. Namun yang dia lihat malam itu hanya bayang-bayang Cantika.
Mereka melepaskan ciuman itu. Alvin mengusap bibir basah Cantika.
''Canti, maukah kamu kembali kepadaku?''
''Iya aku mau,'' Cantika tersenyum menatap Alvin.
Keduanya langsung berpelukan. Alvin merasa sangat bahagia karena dia sudah kembali bersatu dengan wanita yang dia cintai.
Alvin memilih untuk menghentikan pekerjaannya. Dia tidak akan menyia-nyiakan momen kebahagiaan mereka. Saat ini juga dia akan mengajak kekasihnya untuk jalan-jalan.
Cinta itu memang buta, bahkan karena cinta bisa melupakan segalanya. Termasuk perselingkuhan kekasihnya. Alvin mencoba untuk memaafkan Cantika. Dia ingin hubungan mereka di mulai dari awal lagi.
......
Nirmala yang baru menuruni tangga, dia berpapsan dengan seorang lelaki tampan yang hendak naik ke lantai atas.
''Hai cantik, pelayan baru ya?'' tanya lelaki itu yang merupakan adik sepupu Alvin yang bernama Reyhan.
''Iya, maaf anda siapa ya?''
''Perkenalkan saya Reyhan, sepupunya Alvin,'' Reyhan mengangkat tangannya. Dia hendak mengajak Nirmala untuk berjabat tangan.
''Maaf saya hanya pembantu. Tidak pantas berjabat tangan dengan majikan. Saya permisi dulu, Tuan.'' Nirmala berlalu pergi dari hadapan Reyhan.
Reyhan menatap kepergian Nirmala hingga menjauh dari pandangan matanya.
'Benar-benar wanita yang berbeda dari yang lain,' batin Reyhan sambil tersenyum.
Biasanya wanita jika di ajak berkenalan dengan Reyhan pasti mau. Apalagi parasnya yang tampan mampu membuat para wanita terpesona. Namun baru kali ini dia melihat wanita yang sama sekali tidak tertarik dengannya.
Reyhan melanjutkan langkahnya, dia pergi ke lantai atas. Lebih tepatnya dia pergi ke kamar Alvin.
Nirmala yang berada di dapur, dia mendengar ada yang mengetuk pintu rumah. Dia segera pergi ke depan untuk membukakan pintu.
Nirmala melihat Alvin yang baru pulang kerja.
''Selamat datang, Tuan.'' ucap Nirmala menyambut kedatangannya.
Alvin menyodorkan tas kerjanya kepada Nirmala. Namun Nirmala belum mengerti apa maksud dari kode yang Alvin berikan.
''Kenapa, Tuan?''
''Bawakan tas saya! Kamu bagaimana sih.''
''Maaf,'' Nirmala langsung mengambil tas itu dari tangan Alvin.
Dia mengekor Alvin hingga sampai ke kamarnya. Mereka melihat Reyhan yang sedang tiduran di ranjang Alvin.
''Rey, kapan kamu datang?'' tanya Alvin.
''Barusan, Kak. Aku menginap disini lagi ya,' pintanya.
''Iya, tapi jangan tidur di kamarku. Kamu tidur di kamar lain saja,'' pinta Alvin.
''Memangnya kenapa?''
''Menurut saja!'' pintanya.
Nirmala sudah menaruh tas kerja Alvin ke atas sofa. Dia berpamitan untuk pergi dari kamar itu.
''Permisi, saya mau keluar dulu,'' ucap Nirmala.
''Tunggu! Siapkan air hangat di kamar mandi, saya mau mandi sekarang,'' ucap Alvin.
''Baik, Tuan.'' Nirmala segera pergi ke kamar mandi yang ada di kamar itu.
Alvin melirik Reyhan yang masih tiduran di ranjangnya.
''Kenapa masih disini? Cepat keluar!''
''Yah, masa aku di usir sih. Enak tahu berada di kamar ini.''
''Kamu jangan ke kamarku lagi. Kita mengobrol lagi nanti.''
''Baiklah,'' Reyhan beranjak dari atas tempat tidur. Dia melangkah pergi dari kamar itu.
Sebenarnya bukan tanpa alasan Alvin melarang Reyhan berada di kamarnya. Dia hanya tidak mau jika dia mengizinkannya, Reyhan malah ngelunjak seperti sebelumnya yang pernah menginap di kamarnya bersama dengan wanita malam. Itu terjadi saat dia pergi keluar kota untuk mengurus bisnis.
Nirmala sudah keluar dari kamar mandi. Dia sudah mengisi bathtub dengan air hangat sesuai dengan permintaan Alvin.
''Tuan, saya sudah menyiapkan air hangatnya,'' ucap Nirmala.
''Baiklah,'' Alvin beranjak dari duduknya, lalu dia pergi menuju ke kamar mandi.
Nirmala mentapa sekeliling kamar. Ternyata Alvin belum menyiapkan pakaian gantinya. Nirmala berinisiatif untuk mengambilkan pakaian ganti untuk Alvin. Setelah itu barulah dia keluar dari kamar itu.
Saat melewati ruang keluarga, Nirmala melihat Reyhan yang sedang duduk sambil menatapnya. Dia merasa tidak nyaman di tatap seperti itu. Nirmala berjalan cepat, dia buru-buru pergi ke belakang. Dia tidak mau sampai Reyhan mengajaknya mengobrol. Nirmala tidak suka melihat tatapan matanya itu.
....
Tepat tengah malam Nirmala terbangun dari tidurnya. Dia merasa sedikit haus. Nirmala keluar dar kamarnya. Dia akan pergi ke dapur untuk mengambill minum. Nirmala hendak kembali ke kamar. Namun tak sengaja dia menabrak Alvin yang baru sampai di dapur.
''Maaf, Tuan. Saya tidak sengaja,'' ucapnya.
''Lain kali hati-hati kalau jalan,'' ucapnya.
''Iya, Tuan.'' jawabnya.
Nirmala bergegas pergi dari sana. Dia merasa tak enak karena sudah menabrak Alvin. Walaupun itu tanpa kesengajaan, namun tetap saja Alvin itu majikannya.
Sesampainya di dalam kamar, Nirmala tak bisa tidur. Nirmala memainkan ponselnya sambil duduk. Aneh sekali dia tidak mengantuk lagi. Padahal tadi baru tidur dua jam.
Tiba-tiba Nirmala mendengar sesuatu dari arah pintu. Sejenak dia mengalihkan arah pandangnya dari layar ponsel. Nirmala melihat pintu kamarnya seperti ada yang hendak membuka. Namun tak bisa terbuka karena dia menguncinya dari dalam.
'Siapa yang jam segini mau masuk kamarku? Jika orang berkepentingan, kenapa tidak ketuk pintu saja atau memanggil namaku. Ih jadi takut,' batin Nirmala.
Nirmala tidak mendengar lagi suara pintu yang hendak di buka. Lima menit kemudian Nirmala memutuskan untuk membuka pintu kamarnya. Dia melihat sekitar, namun dia tidak melihat siapa-siapa.
"Siapa yang datang? Aneh sekali," gumam Nirmala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Cici Murniawati
lanjut
2022-10-04
0
Puja Kesuma
bodoh kali kqu alvin udah di selingkuhi mash aja mau balikan sama cantika....
2022-10-04
0
Rhesinta Saipul
next thor
2022-10-04
0