Bian menghentikan mobilnya karena sudah sampai dirumah. Ia melihat ke arah jam tangannya sudah pukul sebelas malam.
Bian merasakan kepalanya sedikit pusing karena efek dari whisky yang Ia minum.
Bian berjalan sempoyongan memasuki rumah. Ia sempat melihat ke arah samping rumah ada Mang Torik yang masih berkeliaran disekitar rumah.
Bian menyempatkan menghampiri Mang Torik karena benar benar curiga dengan pria itu.
"Belum tidur?" Tanya Bian yang langsung membuat Mang Torik terkejut.
"Belum Den, masih jam segini masih mau nyantai dulu." Kata Mang Torik.
Bian mengangguk, perasaannya semakin mencurigai Mang Torik.
"Aden habis dari mana?" Tanya Mang Torik melihat pakaian yang dikenakan Bian cukup formal.
"Abis ketemu temen." Balas Bian masih menatap Mang Torik dengan tatapan curiga.
"Ya sudah Aden masuk, saya juga mau masuk ke kamar Den." Kata Mang Torik yang langsung di angguki Bian. Jujur Mang Torik merasa canggung dengan tatapan mata Bian yang aneh padanya.
Bian akhirnya masuk kerumah, sebelum ke kamarnya Ia menyempatkan memasuki kamar Aruna. Dikunci, Bian langsung merogoh kunci cadangan kamar Aruna yang selalu Ia bawa kemanapun.
Bian memasuki kamar Aruna, melihat gadis itu sudah terlelap tidur. Bian menarik selimut Aruna agar menutupi seluruh tubuh Aruna, Ia mengelus kepala Aruna sambil tersenyum lalu berbaring di sofa yang ada dikamar Aruna.
Bian ingin berjaga disana sejenak namun malah ketiduran sampai pagi.
Aruna membuka matanya, mendengar suara burung sudah bercicit menandakan jika ini sudah pagi.
Aruna bangun dan merentangkan kedua tanganya, Ia juga menguap tanpa menutup bibirnya namun seketika Aruna terkejut kala melihat Bian sudah duduk di sofa kamarnya, menatap ke arahnya dan Bian terlihat seperti orang yang baru bangun tidur juga.
"Kakak! Ngapain disini!" Ucap Aruna merasa malu karena Bian melihat tingkah konyolnya saat bangun tidur.
Bian tidak menjawab, Ia hanya menggelengkan kepalanya ilfeel lalu keluar dari kamar Aruna membuat Aruna semakin malu.
"Rese banget deh. Lagian ngapain sih orang kalau lagi bangun kan emang kebiasaan nguap kan?" Gumam Aruna menenangkan dirinya agar tidak merasa malu lagi.
Selesai mandi, Aruna turun ke bawah untuk sarapan. Meskipun ini hari libur namun Aruna tetap bangun pagi dan tetap melakukan rutinitas paginya sarapan.
Dimeja makan terlihat Bian juga sudah rapi dan sedang sarapan roti bakar.
"Kakak mau pergi lagi?" Tanya Aruna mengambil roti tawar lalu mengoleskannya dengan selai coklat kesukaannya.
Bian mengangguk,
"Aku ikut dong." Pinta Aruna.
"Ck, ngapain dah. Orang ada urusan juga. Ntar malah gangguin lagi!"
Aruna berdecak, "Cuma liat doang. Apa jangan jangan kakak mau kencan ya?" Tebak Aruna.
Bian lagi lagi hanya mengangguk,
"Pantesan aku nggak boleh ikut." Kata Aruna sambil memanyunkan bibirnya membuat Bian gemas ingin menarik bibir Aruna agar semakin monyong.
"Lo dirumah aja, nggak usah kemana mana!"
"Nggak janji deh."
"Lo mau main?"
Aruna menggelengkan kepalanya, "Belum tahu kak, ya kalau ada yang ngajak main ya pergilah."
Giliran Bian yang berdecak, "Cewek itu kodratnya dirumah, nggak boleh sering keluyuran!"
"Lah itu Mama juga sering keluyuran, kerja setiap hari nggak pernah dirumah." Balas Aruna.
Bian menoyor dahi Aruna, "Ngeles aja kalau dibilangin!"
Aruna meringgis memperlihatkan jejeran gigi rapinya.
Selesai sarapan, Aruna mengantar Bian sampai didepan rumah. Seolah Aruna tak rela melepaskan Bian pergi.
"Bosen kak dirumah, Aku ikut ya." Pinta Aruna dengan tatapan manja.
"Ck, enggak ada ikut ikut!"
Aruna lagi lagi memanyunkan bibirnya, "Dasar pelit!" Ucap Aruna lalu pergi meninggalkan Bian yang kini sudah memasuki mobil.
Bian melajukan mobilnya keluar dari rumah, hari ini dia ingin pergi mengecek gedung yang sedang dibangun untuk kantornya nanti.
Sementara, Aruna bingung tidak ada yang bisa Ia lakukan dirumah. Sangat membosankan dan akhirnya Ia memilih membaca buku novel. Novel menjadi salah satu favorit Aruna karena Ia sangat menyukai membaca.
Ting... ponsel Aruna berbunyi pertanda satu pesan masuk.
Gabut nih, jalan yukk ...
Satu pesan dari nomor baru yang membuat jantung Aruna berdegup sangat kencang. Melihat profil foto dari nomor itu adalah pria yang Ia sukai, Adam.
Aruna langsung mengulum senyum lebar, tangannya bahkan terasa bergetar membuatnya sulit untuk membalas.
Mau kemana kak?
Tak berapa lama, pesan kembali dibalas,
Pengen nya kemana?
Aruna terdiam sejenak, memikirkan tempat yang ingin Ia kunjungi,
Gimana kalau seaworld kak? Pengen banget kesana.
Aruna menunggu balasan dari Adam, Ia sangat antusias saat ini dan berharap Adam mau karena sudah lama Ia ingin pergi ke tempat itu.
Oke, siap siap dulu. Satu jam aku meluncur ke rumahmu.
Seketika Aruna melompat lompat seperti anak kecil di ranjangnya karena terlalu senang.
"Gue pakai baju apa ya? Pokoknya gue harus terlihat cantik hari ini." Gumam Aruna mulai memilah milah baju yang ada dilemarinya.
Dress selutut dengan aksen bunga kecil dibagian roknya menjadi pilihan Aruna hari ini.
Aruna memutuskan untuk mandi lagi meskipun tadi Ia sudah mandi.
Selesai mandi, Aruna make up tipis tipis agar terkesan natural namun tetap cantik.
"Gila gue deg degan banget!" Gumam Aruna sambil memandangi dirinya didepan cermin.
Gue udah sampai depan rumah kamu.
Jantung Aruna semakin tak karuan, segera Aruna turun ke bawah dan Ia berpapasan dengan Mbok Inem yang sedang bersih bersih.
"Neng cantik mau kemana nih?"
"Aku mau pergi jalan jalan sama temen Mbok."
"Cowok?"
Aruna mengangguk dan tersenyum tipis,
"Pantes dandan cantik banget." Puji Mbok Inem membuat pipi Aruna memerah malu.
"Ya udah Runa berangkat dulu Mbok." Pamit Runa.
"Eh tunggu Non-" Suara Mbok Inem menghentikan langkah Aruna.
"Non Runa sudah pamit sama Den Bian?"
Aruna berdecak, Ia ingat jika tadi kakaknya sempat melarangnya keluar, "Belum sih, nanti deh Runa telepon Kak Bian."
Mbok Inem mengangguk, "Ya sudah neng, hati hati ya."
Aruna akhirnya keluar dan langsung memasuki mobil Adam yang sudah terparkir didepan rumah.
"Maaf ya kak lama." Ucap Aruna saat memasuki mobil.
Adam tidak menjawab, Ia malah memandangi Aruna dari atas sampai bawah membuat Aruna sedikit malu.
"Apa penampilan aku malu maluin ya kak?" Tanya Aruna.
Adam yang sadar dengan apa yang Ia lakukan pun tersenyum, "Enggak, justru kamu terlihat cantik banget." Ucap Adam mengingat jika dikampus Aruna hanya mengenakan celana jeans yang dipadukan dengan kemeja. Aruna bahkan tidak mengenakan make up saat ke kampus namun hari ini Aruna memakai make up yang membuatnya semakin cantik.
"Kak Adam gombal deh!" Balas Aruna tersipu malu mendengar pujian Adam.
"Serius Run, aku malah pengen jadiin kamu pacar aku."
Deg deg deg...
Jantung berloncatan tak karuan, tangannya terasa dingin dan pipinya ah rasanya panas sekali mendengar Adam mengatakan itu padanya.
Bersambung...
Jangan lupa like vote dan komen yaahh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
adam taruhan nih
2024-03-28
0
Yuli Astuti
qo gw lg
2023-08-15
0
Yuli Astuti
bangun tidur itu enak ya ngulet runa, trus buang gas deh yg kenceng.
duhhhhh....... nikmat Tuhan mana yg kau dustakan 🤭🤭🤭
2023-08-15
0