10

Aruna mengejar Bian hingga sampai ke kamar Bian.

"Beneran kak Bian udah punya calon istri?" Tanya Aruna seolah masih tak percaya dengan ucapan Bian.

Bian menghentikan langkahnya, Ia menatap Aruna dan mengangguk.

"Kok kakak nggak pernah cerita?"

"Emang Lo nanya?"

Aruna terdiam, memang benar jika dia tidak pernah menanyakan apapun tentang Bian.

"Calon istri kakak Bule?"

"Kepo amat!" Balas Bian mengambil handuk meninggalkan Aruna.

"Kakak mau kemana sih, masih ditanya juga." Kata Aruna mencekal tangan Bian.

"Mandi, mau ikut mandiin?" Tanya Bian dengan tatapan nakal. Seketika Aruna melepaskan tangan Bian.

"Dasar mesum, mentang mentang udah punya calon istri!" Kata Aruna lalu keluar dari kamar Bian.

Bian tertawa geli melihat Aruna kesal, Ia segera memasuki kamar mandi.

Aruna sedang menonton televisi sambil mengunyah cemilan diruang keluarga.

Mata Aruna tak sengaja melihat Bian sudah rapi mengenakan kemeja kantoran berjalan keluar rumah.

"Kak Bian mau kemana?" Tanya Aruna mengejar Bian yang akan memasuki salah satu mobil yang terparkir di garasi rumahnya.

"Gue ada urusan, udah Lo dirumah aja. Awas kalau keluyuran!" Kata Bian.

"Ck, keluar kemana? Biasanya juga dirumah kak."

"Kepo amat jadi anak."

"Adik kak adik bukan anak." Kata Aruna membenarkan dengan bibir manyunnya.

Bian tersenyum karena gemas melihat bibir Aruna, rasanya Bian ingin mencium Aruna sekarang juga.

"Udah sana masuk, jangan lupa pintu kamar sama pintu balkon dikunci kalau mau tidur dan jangan pakai pakaian seksi kalau tidur." Kata Bian memperingatkan.

"Emang kakak nggak pulang?" Tanya Aruna.

Bian menoyor dahi Aruna, "Nggak usah bawel, dah sana masuk!" Kata Bian lalu memasuki mobil dan melajukan mobilnya meninggalkan rumah.

Aruna menatap kepergian Bian dengan wajah sedih. Meskipun kakaknya itu sangat usil dan menyebalkan namun adanya Bian dirumah membuat Aruna tidak kesepian lagi.

Padahal awal kedatangan Bian, Aruna merasa kebahagiaan nya hilang namun ternyata Bian mengisi kebahagiaannya yang lain.

Aruna akhirnya memasuki rumah, Ia memilih belajar dikamar seperti yang biasa Ia lakukan dulu sebelum ada Bian dirumah.

Sementara itu, Bian menghentikan laju mobilnya disebuah hotel berbintang. Ia turun dan langsung menuju restoran hotel dimana Ia sudah ditunggu seseorang disana.

"Sore pak." Sapa pria yang menunggu kedatangan Bian.

"Sorry telat." Kata Bian langsung duduk didepan pria itu.

"Tidak apa apa pak, saya juga baru datang." Kata pria bernama Sadam yang tak lain adalah asisten Bian.

Diam diam Bian mendirikan bisnis sendiri selama diluar negeri dan dengan bantuan Sadam, perusahaan yang di dirikan Bian berkembang sangat pesat hingga sekarang. Kesuksesan yang Bian dapatkan ini tanpa sepengetahuan Orangtuanya.

"Saya sudah menyiapkan tempat yang akan kita gunakan untuk membangun kantor kita pak." Jelas Sadam memperlihatkan Tab nya dimana ada gambaran kantor yang akan dibangun beberapa hari lagi.

"Aku sudah tidak sabar menunggu segalanya selesai dan kita bisa menjalankan bisnis dengan baik dan lancar." Kata Bian yang langsung di angguki Sadam.

"Tentu saja Tuan."

"Hari ini pesan makanan yang kau inginkan, kita akan pergi berpesta malam ini untuk merayakan keberhasilan kita." Kata Bian yang tentu saja disambut senang oleh Sadam.

Bian dan Sadam menikmati makanan sambil sesekali mengobrol santai. Mata Bian tak sengaja menatap ke arah pintu restoran dimana seorang pria yang tak asing memasuki restoran merangkul seorang gadis cantik yang mengenakan pakaian seksi.

"Bukannya dia..." Gumam Bian sambil mengingat siapa pria itu.

"Aku tahu!" Sentak Bian membuat Sadam terkejut.

"Ada apa Tuan?" Tanya Sadam terkejut dan akhirnya ikut menatap pria yang baru masuk itu.

"Tidak apa apa, aku seperti mengenal pria itu." Kata Bian.

"Memang dia siapa Tuan? Apa dia menganggumu?" Tanya Sadam lagi.

Bian menggelengkan kepalanya, "Saat ini Dia memang tidak menganggu ku tapi nanti dia pasti akan mengangguku, pria brengsek itu, beraninya dia mendekati Aruna!" Kata Bian sambil mengepalkan tangannya.

"Apa Tuan ingin saya menyingkirkannya seperti biasa?" Tawar Sadam yang langsung di gelengi Bian.

"Tidak, kita cukup lihat dulu seberapa jauh dia melangkah." Kata Bian yang langsung di angguki Sadam.

Setelah keluar restoran, Bian dan Sadam menuju sebuah club malam yang dekat dengan hotel. Malam ini mereka akan bersenang senang disana. Tidak bukan Bian melainkan Sadam yang akan bersenang senang karena biasanya Bian hanya minum dan memandangi para gadis tanpa berniat membeli mereka.

"Saya tidak enak, Tuan selalu mengantar saya ke tempat seperti ini tapi tidak pernah ikut memesan." Kata Sadam yang sudah mendapatkan gadis cantik untuk menemaninya malam ini.

"Santai saja dan nikmati malam mu, aku tidak berminat dengan semua gadis yang ada disini."

"Baiklah Tuan, saya permisi dulu." Kata Sadam mengajak gadisnya pergi menyewa kamar.

Bian masih asyik duduk disana, sesekali meneguk segelas whisky yang Ia pesan.

Mata Bian memandangi kelap kelip lampu juga suara disc jockey yang menambahkan kemeriahan di club malam ini.

Mata Bian lagi lagi tak sengaja melihat pria yang sama Ia lihat di hotel. Ya pria yang kemarin mengantar Aruna pulang tampak memasuki club dengan seorang gadis yang berbeda.

"Sial, dia benar benar brengsek!" Gumam Bian meneguk minumannya hingga habis.

"Tambahkan lagi." Pinta Bian pada bartender yang sedari tadi menuangkan minuman ke gelas Bian.

Sekali tegukan, minuman di gelas Bian kembali tandas. Mata Bian tidak henti memandangi gadis yang bersama Adam.

Gadis cantik yang mengenakan pakaian seksi itu terlihat seumuran dengan Aruna.

Bian masih menatap gadis itu hingga tatapan mereka bertemu. Gadis itu tampak tersenyum centil pada Bian. Dan saat Adam ke toilet, gadis itu langsung menghampiri Bian.

"Hay, sendirian aja? Gue keisha" sapa gadis itu mengulurkan tangannya pada Bian.

Bian hanya melihat tidak menerima uluran tangan bernama Keisha itu, "Lo juga sendiri?"

"Sama temen gue." Balas Keisha sambil tersenyum meskipun uluran tangannya tidak terbalas.

"Yakin cuma temen?"

"Yakinlah."

"Kok mau dipeluk kalau cuma temen?"

Keisha tertawa renyah, "Ya biasa aja sih kalau sama temen pelukan gitu asal nggak di grepein aja."

"Kalau gue yang grepein?" Tanya Bian nakal.

Gadis itu tersenyum girang, "jangan disini, gimana kalau dihotel sebelah?"

Bian tersenyum, "Lo masih perawan?" Tanya Bian membuat gadis itu mendadak gugup.

"Lo aneh deh, jaman sekarang mana ada sih cewek perawan masuk club malam."

Bian kembali tersenyum, "Sorry deh, gue seleranya perawan bukan bekas orang." Kata Bian tersenyum mengejek lalu pergi meninggalkan Keisha.

Keisha mengepalkan tanganya, Ia tersinggung dengan ucapan Bian.

"Kenapa sih?" Adam yang baru saja selesai dari kamar mandi tampak mencium tengkuk leher Keisha.

"Nggak apa apa." Balas Keisha kesal.

"Katanya mau seneng seneng, kok malah cemberut?" Tanya Adam merangkul Keisha.

"Udah nggak mood, gue balik ajalah."

Adam mendecak, "Ya udahlah gue anter."

Keisha berjalan lebih dulu meninggalkan Adam membuat Adam keheranan melihat sikap Keisha yang tiba tiba berubah.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Yuli Astuti

Yuli Astuti

kita pantau dulu kebusukan Adam dibalik si yg paling rajin ke panti

2023-08-15

0

Ifan Richaniyah

Ifan Richaniyah

kamu nanyea , kamu bertanyea tanyea ? 😁

2022-11-22

1

Diana

Diana

menurutku novel ini bagus, dialog dan diksinya halus dan nyambung. tp kayaknya dukungannya masih dikit.

tetap semangat ya kak othor!!! semoga tambah rame

2022-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
Episodes

Updated 144 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!