Licik 2

"vanessa apa benar kamu mendorong corlina dari lantai 3" vanessa menatap kepala sekolah dia memiringkan sedikit kepalanya seolah olah sedang berpikir, wajahnya juga dia buat sepolos mungkin seolah olah tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh kepala sekolah.

"mendorong corlina dari lantai 3? Siapa? Saya?" vanessa mengerjapkan matanya seolah olah dia tidak mengerti

"dasar ******* nggak usah sok polos lo, lo yang sudah mendorong gue dari lantai 3"

"sayang tenang"

"ma, pa dia orangnya dibilang sendiri pada corlina jika dia ingin corlina mati dia nggak suka sama corlina"

"tidak tidak itu tidak benar, gue akui gue emang nggak suka sama lo karena gue cewek normal bukan cewek belok yang suka sesama jenis, tapi gue nggak pernah ngomong kalo gue mau lo mati"

"dasar cewek jal*ng ngomong yang benar anj*ng"

"vanessa jawab pertanyaan Bapak, apa benar kamu mendorong corlina"

"iya saya mendorong corlina pak"

PLAKKK

"akhh" vanessa jatuh terduduk dilantai setelah mendapatkan tamparan yang keras.

"nyonya shinta tolong jangan lakukan kekerasan"

"kenapa istri saya tidak boleh melakukan kekerasan, apa bapak tidak dengar apa yang dikatan gadis jal*ng itu, dia mengakui jika dia sudah mendorong anak saya, jadi wajar dong kalo istri saya melakukan kekerasan lagi pula dia pantas mendapatkannya"

"vanessa sayang kamu kenapa nak"

"mama" vanessa menatap melinda yang baru saja datang ke kantor kepala sekolah, mata vanessa berkaca-kaca seolah menahan tangis.

"vanessa sayang apa yang terjadi pada mu nak, siapa yang melakukan ini pada mu beritahu mama"

Melinda menatap vanessa dengan perasaan cemas, apalagi putrinya itu tidak menjawab pertanyaan dan malah menundukkan kepalanya.

"vanessa jawab mama, hei sayang lihat mama, mama mohon lihat mama sayang mama nggak mau liat kamu sedih seperti ini"

"nyonya melinda selamat datang di sekolah ini, saya Debian kepala sekolah Diamond International School, apa boleh saya menjelaskan apa yang sedang terjadi." melinda hanya mengangguk pandangannya hanya fokus pada putri nya itu, satu tangannya mengusap lembut kepala vanessa, sedangkan vanessa hanya diam menunduk tersenyum puas.

Debian menjelaskan apa yang terjadi sedangkan melinda mendengar dengan seksama cerita yang di ceritakan oleh debian, kening melinda mengkerut saat mendengar debian menyebut putrinya mencoba membunuh corlina dengan mendorongnya dari lantai 3, melinda menoleh pada corlina dan menatap wajah corlina begitu intes hingga membuat corlina tidak nyaman.

"hahahahahaah" tawa melinda setelah selesai mendengar cerita debian tentang putrinya.

"jangan bercanda dengan saya pak, apa bapak pikir saya percaya dengan cerita palsu itu"

"itu tidak palsu, dia (menunjuk vanessa) mencoba membunuh saya dengan mendorong saya dari lantai 3."

"jika benar putri saya mendorong kamu dari lantai 3 kenapa kamu masih baik baik saja, bahkan sekarang kamu bisa berdiri disini dan mendebatkan hal ini, seharusnya kamu sekarang berada di rumah sakit dengan luka parah atau mati, bukannya malah disini "

"jadi nyonya ingin putri saya benar-benar mati"

"saya tidak bilang begitu tapi"

"tapi kenyataannya secara tidak langsung nyonya ingin putri saya mati"

"hei tuan lihatlah putri mu itu, lihat dia baik-baik saja"

"baik-baik saja, sebaiknya nyonya periksa mata nyonya itu apa anda tidak melihat jika beberapa bagian tubuh putri saya terluka hah"

"luka itu karena aku mendorong corlina dengan keras hingga dia jatuh ke lantai ma" melinda menoleh dan menatap putrinya yang dari tadi hanya diam.

"dasar cewek sialan, luka ini karena lo ngedorong gue dari lantai 3"

"tidak tidak dia berbohong ma, aku tidak mendorongnya dari lantai 3,tapi aku mendorongnya di koridor lantai 3, aku mendorongnya karena dia menampar ku beberapa kali dengan keras, bahkan tadi aku juga ditampar oleh mamanya" vanessa memasang ekspresi sedih, matanya kini sudah mulia berkunang kunang karena menahan air matanya yang ingin keluar.

"hiks hiks a-aku tidak tau jika akan menjadi seperti ini ma, aku benar-benar tidak mendorongnya hiks hiks dia berbohong ma, dia duluan yang memulai, semua cerita yang mama dengar itu bohong" dengan tersedu sedu vanessa berbicara, air mata yang dia tahan akhirnya keluar juga.

"sudah sudah jangan menangis mama percaya kok, mama percaya sama perkataan vanessa"

"bohong dia berbohong, dia memutar balikan cerita"

"aku tidak berbohong hiks hiks yang berbohong itu kamu" air mata vanessa terus saja mengalir tanpa henti, conceler yang di gunakan vanessa untuk menutupi lebam pada pipinya pun lutur.

"sa-sayang kenapa pipi kamu lebam dan bengkak begini, vanessa jawab mama siapa yang membully kamu sayang"

Melinda yang melihat pipi putrinya lebam dan bengkak pun tersulut emosi, corlina yang melihat lemban pada kedua pipi vanessa gemetar ketakutan.

"corlina menampar pipi ku 5×" adu vanessa pada mamanya, mendengar jawaban dari vanessa semua orang langsung menatap corlina meminta penjelasan, sedangkan corlina mulia panik dan bingung dengan apa yang harus dia lakukan sekarang.

"berani sekali kamu membully putri kesayangan keluarga Higlon, saya tidak akan diam saja menerima perlakuan ini"

Corlina dan dan kedua orang tuanya kaget mendengar nama Higlon, siapa yang tidak mengenal keluarga bangsawan itu, Corlina menatap vanessa dengan pandangan bergetar menahan tangis dia benar-benar bodoh karena tidak mencari tau dengan jelas identitas vanessa, harusnya dia mencari tau identitas vanessa, dia bisa masuk ke sekolah ini karena bantuan vanessa, mereka berdua bertemu di sebuah taman tanpa sengaja corlina yang stres karena gagal masuk ke sekolah impian pun bercerita pada vanessa yang duduk di sebelahnya, tanpa dia duga vanessa menawarkan bantuan dia bisa memasukkan corlina kedalam sekolah itu dengan satu syarat corlina harus berteman dengannya, corlina melihat vanessa dari atas hingga bawah menilai barang barang yang digunakan vanessa bukan barang barang murah, pakaian, aksesoris, tas yang di gunakan vanessa berasal dari brand terkenal, dan tanpa pikir panjang corlina menyetujuinya.

"nyonya tolong tenang kita bisa bicarakan baik-baik" debian mencoba menenangkan melinda yang terlihat emosi pancaran mata melinda sangat mengerikan seolah olah dia ingin memangsa mereka yang berada di dalam kantor itu.

Corlina berpikir keras untuk menyelamatkan dirinya dan juga keluarganya.

"gue ingat, pak kepala sekolah bolehkah saya bertanya"

"ya"

"bukakah di setiap koridor ada cctv keamanannya"

"iya ada"

"bagus, pak apa boleh saya melihat rekaman cctv tersebut untuk membuktikan jika saya tidak berbohong bahwa vanessa mencoba membunuh saya dengan mendorong saya dari lantai 3"

"boleh"

"yesss terimakasih pak,..... Vanessa tunggu kehancuran lo" corlina tersenyum miring, vanessa sendiri masih melanjutkan akting yang dilakukannya, sekarang badannya gemetar seakan akan dia takut jika semua rahasianya terbongkar

"uhhh lihatlah wajah panik dan pucat itu sungguh menyenangkan, vanessa lo mencari lawan yang salah"

"Ini rekaman cctv lantai 3" Debian menunjukkan rekaman cctv lantai 3 tempat kejadian terjadi, mereka yang ada di sana melihat rekaman tersebut kecuali vanessa dan corlina, corlina sendiri lebih tertarik melihat wajah pucat vanessa.

Vanessa mendongak dan menatap corlina, senyum miring vanessa perlihatkan pada corlina mulut vanessa berbicara tanpa suara corlina melihat gerkan vanessa yang berucap you lose, mata corlina membelak kaget dan dia langsung menoleh kebelakang.

belum sempat dia menoleh pipinya tiba-tiba di tampar dengan sangat keras.

PLAKKK

" tunggu saja kehancuran keluarga kalian" wajah corlina pucat pasi mendengar ucapan melinda yang emosi begitu juga dengan kedua orang tuanya entah apa yang akan dilakukan keluarga Higlon pada keluarga mereka.

" vanessa saya kamu ikut mama ke rumah sakit"

"untuk apa ma"

"kita harus mengobati memar di pipi mu sayang" vanessa hanya diam saja saat tangannya di tarik oleh melinda, sebelum pergi vanessa menoleh kebelakang dan memberikan senyuman mengejak pada corlina dan Keluarganya.

Akhirnya mereka bisa melihat wajah asli vanessa yang sesungguhnya , wajah cantik dan anggun itu tersenyum mengejek pada mereka semua. Corlina yang emosi langsung melangkahkan kakinya menghampiri vanessa dan mendorong vanessa dengan sangat keras membuat kepalanya vanessa membentur tembok dan mengeluarkan darah

"VANESSA"

Wajah melinda panik saat melihat kepala putrinya mengeluarkan darah, corlina sendiri memundurkan langkahnya ketakutan dan menggeleng gelengkan kepalanya bukan ini yang dia rencanakan.

Vanessa memegang kepalanya yang sedikit pusing tiba-tiba saja sebuah ide terlintas di otaknya, vanessa mencoba berdiri dan bersikap seolah baik-baik saja.

"ma aku tidak apa-apa hanya sedikit pusing saja"

Bruk

Vanessa jatuh pingsan lebih tepatnya pura-pura pingsan, melinda yang panik langsung menghubungi bodyguard nya yang berjaga di mobil untuk datang ke kantor kepala sekolah dan membopong tubuh putrinya yang sudah tidak sadarkan diri.

"Drama selesai, akting gue tidak terlalu buruk" batin vanessa, tubuhnya sedang di bopong oleh salah satu bodyguard mamanya menuju mobil.

Terpopuler

Comments

Ayu Dani

Ayu Dani

Wooiii seru abiss nih like Like Like n so like

2024-02-05

0

Myn

Myn

seru sih, tapi kebanyakan dialog, jadi suka bingung

2023-09-26

1

Frando Kanan

Frando Kanan

bangke...drama itu emng di jdikn senjata beracun ternyata

2023-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Vanessa Naomi Syakira
3 Perubahan Vanessa
4 Bertemu dengan sang pelatih
5 Perjodohan?
6 Duel
7 Pulang
8 Twitter
9 Kehebohan Di Sosial Media
10 Fans Kimberly Garis keras
11 Fitnah
12 Bullying
13 Licik
14 Licik 2
15 Rumah Sakit
16 Keributan Di Rumah Sakit
17 Rumah sakit 2
18 Menyingkirkan pelayan yang tidak tau diri
19 Mengusir
20 Dendam
21 Kantin
22 Keributan di kelas
23 Perkelahian
24 Quick Master
25 Mencari Bukti
26 Kebakaran
27 Menyingkirkan pelayan yang tidak tau diri 2
28 Menyingkirkan pelayan yang tidak tau diri 3
29 Jebakan
30 Jebakan 2
31 Sakit
32 Sakit 2
33 Kedatangan keanu
34 Hukuman Bi Ilma
35 Gabriel
36 Bukti
37 Kesialan Gabriel
38 Tidak Peka
39 Saksi
40 Hukuman Gabriel
41 Penghianatan
42 Enzi or Keanu
43 Hanya ingin beristirahat
44 Antagonis sekolah
45 Bukti yang lain
46 Menjalankan Rencana
47 Menjalankan Rencana 2
48 Menjalankan Rencana 3
49 Kebingungan Jack
50 Kemarahan Elvan
51 Kemarahan Elvan 2
52 Dukungan Elvan
53 Sachar Age Nicolai
54 Pertemuan dengan frans
55 Murid baru
56 Dipermalukan
57 Penculikan
58 Penculikan 2
59 Istimewa
60 Malam indah
61 Terus melawan
62 Pingsan
63 Ditemukan
64 Kimberly
65 Flashback? (Pov Kimberly)
66 Flashback? 2 (POV KIMBERLY)
67 Flashback? 3 (Pov Kimberly )
68 Last (Pov Kimberly)
69 Sadar
70 Racun Polonium
71 pulang
72 Sekolah baru
73 Sekolah baru 2
74 Awal kehancuran Fely
75 Pelecehan
76 Kehancuran Fely
77 Kematian Fely
78 Di Tolong
79 Target Berikutnya
80 Kehancuran Okta
81 Siapa?
82 Pulang
83 Pertarungan
84 Awal Kehancuran Velin
85 Ingatan Yang Mulai Kembali
86 Ingatan Yang Mulia Kembali 2
87 Ingatan Kehidupan Pertama Yang Kembali
88 Perasaan Keanu
89 Rencana Enzi
90 Hukuman Untuk Kepala Sekolah
91 Menghukum Para Hama
92 Hukuman Untuk Para Hama 1
93 Hukuman Untuk Para Hama 2
94 Mencari Ingatan Yang Hilang
95 Kedatangan Daniel
96 Informasi Velin
97 Kematian Velin
98 Bertemu Dengan Kakak Daniel
99 Kecemburuan Daniel
100 Emsoi Enzi
101 Kematian Velin 2
102 Buku
103 Kabur
104 Rahasia Kimberly
105 Rahasia Kimberly 2
106 Kedatangan Lila Dan Naila Ke Sekolah
107 Rahasia Vanessa
108 Rahasia Vanessa 2
109 Rahasia Vanessa 3
110 Rahasia Vanessa 3
111 Vanessa Pergi
112 Mencari vanessa
113 Mencari Vanessa 2
114 Mencari Vanessa 3
115 Tertangkap
116 Kami Menerima Mu
117 Mau Pergi Ke Korea
118 Perpisahan
119 Perpisahan 2
120 Pergi Ke Korea
121 Pergi Ke Korea 2
122 Pembunuh Vanessa
123 Rencana Balas Dendam
124 Rencana Balas Dendam Dimulai
125 Permainan
126 Permainan 2
127 Amarah Kaiden
128 Rahasia Yang mulia Terungkap
129 Pertemuan Yang Tidak Disengaja
130 Berhasil Kabur
131 Rumah Sakit
132 Enzi
133 Pembunuh Vanessa
134 Cecilia 2
135 Flashdisk
136 Isi Flashdisk
137 Dwight High Seoul School
138 Datang Ke Korea
139 Kematian Cecilia
140 Pergi Ke Sekolah
141 Bertemu Ibu
142 Jebakan di Kelas
143 Kedatangan Keluarga Higlon
144 Sekolah
145 Sandiwara
146 Membalas Kematian Vanessa
147 Rekaman Cctv
148 Ruang Rahasia
149 Ruang Rahasia 2
150 Ruang Rahasia 3
151 Ruang Rahasia Kosong
152 Hukum Krystal
153 Hukuman Krystal 2
154 Kesedihan Vanessa Dan Rahasia
155 Terbongkar
156 Hukuman Krystal 3
157 Kedatangan Keanu
158 Kemalangan Hyujin
159 Rencana Hak-Kun
160 Rencana Gagal
161 Hak-Kun
162 Siksaan Naila
163 Hukum Keanu
164 Vanessa Terluka
165 Vanessa Terluka 2
166 Operasi
167 Sadar
168 Hukuman Ga Eun
169 Kerja Sama
170 Rencana Penyerangan
171 Sekutu
172 Kedatangan Gabriel
173 Kepulangan Vanessa
174 Keracunan
175 Racun
176 Kabur
177 Pergi Atau Mati
178 Penyerangan
179 Kabur
180 Rahasia
181 Masa Lalu
182 Masa Lalu 2
183 Masa Lalu 3
184 Masa Lalu 4
185 Masa Lalu 5
186 Rencana Penyerangan
Episodes

Updated 186 Episodes

1
PROLOG
2
Vanessa Naomi Syakira
3
Perubahan Vanessa
4
Bertemu dengan sang pelatih
5
Perjodohan?
6
Duel
7
Pulang
8
Twitter
9
Kehebohan Di Sosial Media
10
Fans Kimberly Garis keras
11
Fitnah
12
Bullying
13
Licik
14
Licik 2
15
Rumah Sakit
16
Keributan Di Rumah Sakit
17
Rumah sakit 2
18
Menyingkirkan pelayan yang tidak tau diri
19
Mengusir
20
Dendam
21
Kantin
22
Keributan di kelas
23
Perkelahian
24
Quick Master
25
Mencari Bukti
26
Kebakaran
27
Menyingkirkan pelayan yang tidak tau diri 2
28
Menyingkirkan pelayan yang tidak tau diri 3
29
Jebakan
30
Jebakan 2
31
Sakit
32
Sakit 2
33
Kedatangan keanu
34
Hukuman Bi Ilma
35
Gabriel
36
Bukti
37
Kesialan Gabriel
38
Tidak Peka
39
Saksi
40
Hukuman Gabriel
41
Penghianatan
42
Enzi or Keanu
43
Hanya ingin beristirahat
44
Antagonis sekolah
45
Bukti yang lain
46
Menjalankan Rencana
47
Menjalankan Rencana 2
48
Menjalankan Rencana 3
49
Kebingungan Jack
50
Kemarahan Elvan
51
Kemarahan Elvan 2
52
Dukungan Elvan
53
Sachar Age Nicolai
54
Pertemuan dengan frans
55
Murid baru
56
Dipermalukan
57
Penculikan
58
Penculikan 2
59
Istimewa
60
Malam indah
61
Terus melawan
62
Pingsan
63
Ditemukan
64
Kimberly
65
Flashback? (Pov Kimberly)
66
Flashback? 2 (POV KIMBERLY)
67
Flashback? 3 (Pov Kimberly )
68
Last (Pov Kimberly)
69
Sadar
70
Racun Polonium
71
pulang
72
Sekolah baru
73
Sekolah baru 2
74
Awal kehancuran Fely
75
Pelecehan
76
Kehancuran Fely
77
Kematian Fely
78
Di Tolong
79
Target Berikutnya
80
Kehancuran Okta
81
Siapa?
82
Pulang
83
Pertarungan
84
Awal Kehancuran Velin
85
Ingatan Yang Mulai Kembali
86
Ingatan Yang Mulia Kembali 2
87
Ingatan Kehidupan Pertama Yang Kembali
88
Perasaan Keanu
89
Rencana Enzi
90
Hukuman Untuk Kepala Sekolah
91
Menghukum Para Hama
92
Hukuman Untuk Para Hama 1
93
Hukuman Untuk Para Hama 2
94
Mencari Ingatan Yang Hilang
95
Kedatangan Daniel
96
Informasi Velin
97
Kematian Velin
98
Bertemu Dengan Kakak Daniel
99
Kecemburuan Daniel
100
Emsoi Enzi
101
Kematian Velin 2
102
Buku
103
Kabur
104
Rahasia Kimberly
105
Rahasia Kimberly 2
106
Kedatangan Lila Dan Naila Ke Sekolah
107
Rahasia Vanessa
108
Rahasia Vanessa 2
109
Rahasia Vanessa 3
110
Rahasia Vanessa 3
111
Vanessa Pergi
112
Mencari vanessa
113
Mencari Vanessa 2
114
Mencari Vanessa 3
115
Tertangkap
116
Kami Menerima Mu
117
Mau Pergi Ke Korea
118
Perpisahan
119
Perpisahan 2
120
Pergi Ke Korea
121
Pergi Ke Korea 2
122
Pembunuh Vanessa
123
Rencana Balas Dendam
124
Rencana Balas Dendam Dimulai
125
Permainan
126
Permainan 2
127
Amarah Kaiden
128
Rahasia Yang mulia Terungkap
129
Pertemuan Yang Tidak Disengaja
130
Berhasil Kabur
131
Rumah Sakit
132
Enzi
133
Pembunuh Vanessa
134
Cecilia 2
135
Flashdisk
136
Isi Flashdisk
137
Dwight High Seoul School
138
Datang Ke Korea
139
Kematian Cecilia
140
Pergi Ke Sekolah
141
Bertemu Ibu
142
Jebakan di Kelas
143
Kedatangan Keluarga Higlon
144
Sekolah
145
Sandiwara
146
Membalas Kematian Vanessa
147
Rekaman Cctv
148
Ruang Rahasia
149
Ruang Rahasia 2
150
Ruang Rahasia 3
151
Ruang Rahasia Kosong
152
Hukum Krystal
153
Hukuman Krystal 2
154
Kesedihan Vanessa Dan Rahasia
155
Terbongkar
156
Hukuman Krystal 3
157
Kedatangan Keanu
158
Kemalangan Hyujin
159
Rencana Hak-Kun
160
Rencana Gagal
161
Hak-Kun
162
Siksaan Naila
163
Hukum Keanu
164
Vanessa Terluka
165
Vanessa Terluka 2
166
Operasi
167
Sadar
168
Hukuman Ga Eun
169
Kerja Sama
170
Rencana Penyerangan
171
Sekutu
172
Kedatangan Gabriel
173
Kepulangan Vanessa
174
Keracunan
175
Racun
176
Kabur
177
Pergi Atau Mati
178
Penyerangan
179
Kabur
180
Rahasia
181
Masa Lalu
182
Masa Lalu 2
183
Masa Lalu 3
184
Masa Lalu 4
185
Masa Lalu 5
186
Rencana Penyerangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!