Vanessa berlari kecil menuju kelasnya, saat ini pelajaran pertama sudah dimulai.
"gue harap belum ada guru yang masuk ke kelas" batin vanessa menjerit was was pasalnya guru pengajar jam pertama adalah guru killer, bukannya vanessa takut tapi dia mengingat nasehat yang diberikan oleh nenek dan kekek gurunya jika dia salah maka dia harus mengaku salah, sehebat apapun dirinya dia harus tetap sopan dan merendah pada orang yang lebih tua sebagai bentuk rasa hormat, karena orang yang berahlak sudah pasti berilmu dan orang yang berilmu belum tentu berhlak.
Saat vanessa sampai di depan pintu kelas dia tidak langsung masuk, vanessa mengintip apakah guru sudah ada di dalam kelas atau belum saat vanessa mengintip dia melihat di dalam kelasnya sudah ada guru yang sedang mengabsen.
Vanessa mengetuk pintu di sampingnya, guru tersebut menoleh dan melihat vanessa berdiri di depan kelas.
"kamu terlambat 3 menit vanessa"
"maaf pak cakra saya tidak akan mengulanginya lagi" vanessa hanya menunduk tidak menatap wajah sang guru sebagai tanda hormat dan sebagai tanda jika dia mengakui kesalahannya yang terlamba datang ke sekolah.
Cakra menatap vanessa cukup lama karena merasa heran dengan perubahan sikap gadis tersebut, biasanya saat datang terlambat vanessa akan masuk kedalam kelas tanpa meminta ijin sama sekali.
"sebagai hukuman karena kamu terlambat saya akan memberikan hukuman untuk mu, hukuman mu lari keliling lapangan 5× putaran baru setelah itu kamu bisa masuk"
"baik pak akan saya lakukan"
"hei hei tunggu dulu, apa kamu tidak keberatan dengan hukuman yang saya berikan, apa kamu tidak mau protes karena hukumnya terlalu berat" pertanyaan yang cakra berikan membuat alis vanessa berkedut, untuk apa dia melakukan protes.
"kenapa saya merasa keberatan dan kenapa saya harus protes pak?, hukuman yang bapak berikan itu wajar karena saya datang terlambat dan itu adalah kesalahan saya, hukuman yang bapak berikan juga termasuk sangat ringan bagi saya"
Mendengar jawaban vanessa membuat cakra sedikit tercengang karena untuk pertama kalinya dia menemui murid seperti vanessa selam dia mengajar disekolah ini.
Cakra adalah seorang guru muda karena dia baru berusia 22 tahun, dia menjadi guru di Diamond International School saat berusia 18 tahun, dia bisa menjadi guru disini karena dia di rekomendasi oleh pamanya dan juga karena dia adalah salah satu mahasiswa yang sangat cerdas, saat dia baru lulus kuliah pamanya langsung merekomendasikanya.
Saat menjadi guru di sekolah ini cakra sudah bisa menebak seperti apa murid murid disini dan ya tebakan nya terbukti, murid murid disini sangat angkuh dan sombong bahkan ada beberapa murid yang berani merunudung dan mengancam seorang guru, vanessa adalah salah satunya, kedua orang tua vanessa adalah orang yang sangat berpengaruh di kota ini ralat bukan hanya di kota ini saja tapi di negara Amerika ini, orang tuanya adalah salah satu bangsawan yang sangat terkenal, keluarga vanessa juga memiliki beberapa bisnis yang sangat berpengaruh di dunia.
"pak pak hello pak, Sir are you okey" vanessa melambai lambaikan tangannya di depan wajah ckara yang sedang melamun
"ah ya saya baik-baik saja"
"kalo begitu saya permisi pak, saya mau menjalankan hukuman dulu"
Vanessa melangkah pergi menuju lapangan, cakra yang melihat kepergian vanessa sedikit khawatir pasalnya hukuman yang diberikan bukan tergolong ringan, mengelilingi lapangan sebanyak 5 × putaran bukan hal yang mudah , bagaimana bisa hukuman ini disebut vanessa sangat riang luas lapangan saja lebih besar dari lapangan sepak bola.
Cakra ingin menghentikan hukuman yang dia berikan namun vanessa sudah tidak terlihat lagi olehnya dan sekarang dia sedang mengajar, cakra pun memutuskan kembali kekelas dan melanjutkan pelajaran nya.
.
.
.
Vanessa sudah berlari mengelilingi lapangan ini sebanyak 4 putaran, ini adalah putaran yang terakhir vanessa memepercepat larinya agar bisa menyelesaikan secepatnya.
"hosh hosh hosh akhirnya gue selesai juga, aduhh gue sangat haus air air air" vanessa berjalan ke pinggir lapangan untuk beristirahat sejenak lalu kembali ke kelas.
"vanessa sedang apa lo disini" vanessa menoleh saat merdengar suara lemah lembut memanggil namanya.
"kenapa lo panas panasan disini van dan lihat wajah dan badan lo penuh keringat" cewek tersebut memandang vanessa dengan tatapan jijik melihat badan vanessa yang berkeringat banyak.
Vanessa menatap wajah cewek tersebut dan mencari cari dalam ingatan vanessa yang asli apakah dia menegenal cewek ini atau tidak saat menemukan ingatan tentang cewek tersebut vanessa menampilkan ekspresi datar.
"jal*ng"
"a-apa jal*ng, lo manggil gue ******* van"
"nggak tuh lo nya aja yang kepedean mau gue panggil jal*ng"
" van lo kenapa sih apa gue ada salah sama lo " vanessa menatap aneh cewek tersebut kata katanya seolah dia telah melakukan sesuatu yang menyakiti cewek tersebut.
" vanessa, Sofia sedang apa kalian disini"
"Ga-gabriel aku kesini karena melihat vanessa sedang duduk santai, sepertinya dia datang terlambat bukannya melapor dia malah duduk santai dan membolos."
"apa itu benar vanessa, apa kamu terlambat dan kenapa kamu malah duduk santai disini bukannya melapor hah" gabriel bertanya kepada vanessa dengan nada tinggi dan terkesan membentak, kenapa gabriel terlihat seperti emosi dan kesal pada vanessa, sedangkan vanessa sendiri tidak menanggapi pertanyaan gabriel matanya tertuju pada sofia, sungguh vanessa sangat jijik jika bertemu dengan cewek seperti sofia ini
"VANESSA JAWAB KENAPA LO DIAM HAH, APA LO TULI ATAU LO BISU"
Vanessa hanya menatap sinis pada gabriel yang tiba-tiba membentaknya tanpa alasan yang jelas
"memangnya kenapa, lagian ini juga tidak ada hubungannya dengan lo"
" gue anggota osis yang bertugas hari ini, siapapun yang terlambat akan gue hukum, dan lo vanessa lo bukan hanya terlambat tapi lo malah duduk santai disini dan lo juga ketahuan bolos "
"gue akui jika gue terlambat tapi gue nggak melakukan 2 hal yang lo sebutkan tadi, gue nggak duduk santai disini dan gue nggak bolos"
"lalu sedang apa kamu disini van"
"eh kutu kupret lo diam aja deh ya, ini semua terjadi karena omongan busuk lo yang asal tuduh gue"
"vanessa jaga mulut lo"
"kenapa nggak suka liat cewek yang cintai ini gue hina, lo pikir gue akan diam saja gitu ya jelas nggaklah gue nggak terima orang dia main fitnah gue seenaknya saja"
"aku nggak finah kok, buktinya ada, jika bukan bolos lalu kenapa kamu duduk santai di sini"
" pasang kuping lo baik-baik ya sofia, gue duduk disini bukan duduk santai tapi gue duduk untuk mengistirahatkan tubuh gue, gue lelah setelah keliling lapangan segede ini, dan asal lo tau gue lari keliling lapangan sebanyak 5× putaran, gue sedang menjalankan hukuman yang diberikan pak cakra, gue akui gue nggak melapor saat gue terlambat karena gue baru terlambat 3 menit dan saat itu kalian belum berjaga di depan gerbang"
" ja-jangan bohong van, kamu pikir aku dan gabriel akan percaya sebaiknya kamu jangan membawa bawa nama guru agar bisa kabur dari hukuman"
"dia tidak berbohong justru kamu yang berbohong dan memfitnahnya"
"pak cakra"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
ho...ho...ho....ada jalang rpnya...tu si gabril main bentk aja...cih..
2024-01-24
0
widuri
amerika bahasa campuran ada lo gue, tk pkr di indo, klo bisa jgn bhs gaul klo diluar indo, soale itu bhs kebanggaan indonesia, tk baca 2x jadinya gk nyambung setelah tau ni cerita di amerika
2023-06-10
2
Frando Kanan
bangsawan?! gk heran Vanessa asli sgt sombong 🙄💢
2023-03-03
0