"Gue nggak habis pikir apa yang terjadi pada gue, Ini sangat sangat membingungkan apakan gue harus sedih atau bahagia."
"Bahagia gue masih di berikan kehidupan kedua, Sedih karena gue merasuki tubuh orang yang nggak gue tau kemama jiwanya sekarang."
"Apakah jiwanya berpindah ke raga gue? Oh itu tidak mungkin karena raga gue sudah mati keracunan, Ini semua gara-gara pria tua bau tanah tersebut (sang pelatih)."
"Rasanya kepala gue mau meledak seperti bom di tambah lagi sekarang gue sedang diomeli guru, Aarghhh rasanya gue mau nonjok mulutnya yang banyak omong tersebut."
"Kenapa cuma gue yang diomeli padahal banyak siswa dan siswi lain yang juga tidur saat pelajaran." batin kimberly menggerutu melihat sang guru yang terus menerus memarahinya.
Brak
"kenapa guru hanya memarahi saya saja padahal banyak siswa yang tidur selain saya, Di pojok kana siswa tersebut tidur, baris ke dua dari meja ke empat siswi itu juga tidur, lihatlah cewek di samping mu guru dia juga tidak memperhatikan anda dia malah memainkan gawainya (ponsel) lalu temannya sedang mencat kukunya,Tapi kenapa anda hanya memarahi saya saja"
Mendengar perkataan vanessa semua yang berada di kelas terdiam termasuk sang guru yang menatap bingung vanessa, sejak kapan gadis ini memiliki keberanian untuk melawan.
Kelas yang awalnya hening dan hanya terdengar suara omelan dari sang guru kini benar-benar hening tanpa ada suara sama sekali.
Vanessa menatap bingung sang guru kenapa guru tersebut menatapnya lalu menatap meja yang baru saja di pukulnya secara berganti, Saat menoleh kearah temen temennya mereka juga memberikan tatapan aneh seperti orang yang sedang syok.
Vanessa pun melihat kearah mejanya dan akhirnya dia sadar apa arti dari tatapan mereka semua dan kenapa semuanya menjadi diam, Meja yang di pukul oleh vanessa terbelah menjadi dua, hal itu tentu saja membuat orang yang menyaksikanya kaget.
"uppsss maafkan saya guru saya tidak mengontrol kekuatan saya dengan baik" vanessa hanya bisa menggaruk pipinya yang tidak gatal pasalnya suasana sekarang terasa sangat cangung.
"ah tidak apa-apa lain ka-kali jangan ulangi lagi paham" guru tersebut menatap ngeri kearah meja yang terbelah menjadi 2 tersebut dengan pandangan ngeri. Guru tersebut melangkah kembali kedepan papan tulis "ki-kita lanjutkan pelajaran hari ini, vanessa sebaiknya kamu mengambil meja yang baru"
"baik, saya permisi sebentar" dengan cagung vanessa melangkah keluar kelas dengan tatapan teman teman sekelasnya yang terus tertuju ke arahnya
.
.
.
.
"anjir kenapa jiwa gue bisa kesasar ketubuh bocah, astaga apa sekarang gue harus menggantikan hidupnya yang sangat memalukan ini, Gue nggak nggak sanggup ini sangat berlwanan dengan sikap gue" beberapa saat yang lalu saat kimberly mengambil meja baru untuk dia gunakan tiba-tiba sebuah ingatan yang bukan miliknya memaksa masuk kedalam otaknya, seperti kaset rusak yang di mainkan muncul serpihan serpihan ingatan milik vanessa.
Sikap vanessa di masa lalu membuat kimberly tidak habis pikir, dia sungguh sangat malu saat mengingat ingatan milik vanessa.
Gadis yang sok keras padahal aslinya penakut, lemah seperti y/n dan juga kelakuanya yang Mengejar ngejar cowok Most Wanted di sekolah seperti tidak punya harga diri, Berbanding terbalik dengan dirinya yang sangat menjunjung tinggi harga diri."akhh an*ing ba*i t*i buaya damn **** I’m fucked up." kebiasaan kimberly yang sangat sulit dihilangkan adalah mulut kotornya yang jika sedang kesal atau marah akan mengeluarkan kata kotor yang tak terkontrol.
"She is so shitty, kenapa dia jadi cewek kek nggak ada harga dirinya gitu anjirlah, gue kalo jadi dia rasanya nggak sanggup " kimberly yang kesal terus saja mengeluarkan kata-kata mutiara yang sangat ramah di dengar.
Semua siswa dan siswi melihat kearah kimberly a.k.a vanessa dengan tatapan heran dan bingung pasalnya kimberly a. k. a vanessa terus saja melontarkan kata kata indah sepanjang jalan menuju kelas sambil membawa meja baru yang dia ambil dari gudang.
NOTE :A. K. A merupakan singkatan dari 'Also Known As' atau yang dalam bahasa Indonesia berarti 'Juga Dikenal Sebagai'.
Di ujung lorong berdiri seorang laki-laki yang memiliki paras yang sangat tampan menatap aneh vanessa.
"bro ngapain lo natap vanessa seperti itu, jangan jangan lo naksir ya"
"sepertinya otak lo harus di periksa deh zico, ya kali gue naksir sama dia" laki-laki yang bernama zico tersebut tersenyum penuh arti ke arah temannya yang sedang menatap dan memperhatikan tingkah aneh vanessa.
"lo yakin nih, kalo gue deketin vanessa lo nggak akan marah kan gabriel"
" lakukan saja, gue nggak peduli sama sekali"
Setelah melihat vanessa masuk kedalam kelasnya gabriel melangkah pergi, wajah yang sangat tampan tatapan yang tajam seperti elang bibir yang tebal rahang yang tegas alis yang tebal dan natural, proposi wajah yang sempurna tidak salah jika dia menjadi Most Wanted di sekolah
.
.
.
"bu guru saya sudah mengambil meja yang baru, apa saya boleh masuk?" tanya vanessa pada bu guru, bu guru yang melihat vanessa berdiri di depan pintu kelas memberikan izin kepada vanessa untuk masuk kedalam kelas dan kembali mengikuti pembelajaran.
Saat pelajaran berlangsung vanessa tidak fokus sama sekali pikirannya di penuhi dengan hal aneh yang menimpa dirinya, kemanakah jiwa vanessa yang asli berada saat ini apa terjadi sesuatu hal yang buruk kepada jiwanya vanessa yang asli atau jangan jangan jiwa vanessa yang asli sudah mati.
Memikirkan hal tersebut membuat vanessa. a. k. a kimberly menjadi stres dan bingung sendiri
"vanessa apa kamu mendengarkan saya" tegur sang guru pada vanessa yang lagi lagi ketahuan tidak fokus pada pelajaran.
"saya denger kok bu" jawab vanessa sedikit kikuk karena dia memang tidak mendengarkan sang guru saat sedang menjelaskan pembelajaran
"oh dengar ya kalo begitu coba jawab pertanyaan dari saya, sebutkan perbedaan eksoterm dengan endoterm" vanessa yang mendengar terdiam beberapa sebelum akhirnya menjawab pertanyaan sang guru
"Eksoterm menghasilkan kalor,suhu naik,entalpi negatif sistem ke lingkungan.
Endoterm menyerap kalor,suhu turun,entalpi positif lingkungan ke sistem." dengan satu kali tarikan nafas vanessa menjawab pertanyaan dari gurunya tersebut dengan sangat santai.
Bu guru yang mendengar jawaban vanessa merasa kesal karena vanessa menjawabnya dengan sangat tepat, tidak terima kerana vanessa berhasil menjawab pertanyaan bu guru pun kembali bertanya.
" diketahui 25 gr glukosa dengan volume 500 mL (Mr\=180) tentukan kemolarannya, apa kamu bisa menjawabnya vanessa jika bisa Silahkan maju dan tuliskan jawaban mu di papan tulis agar semua yang disini bisa melihatnya" dengan tatapan remeh bu guru tersebut menghampiri meja.
Vanessa dan menaruh spidol hitam di mejanya.
Vanessa yang melihat hal itu tanpa ragu mengambil spidol tersebut lalu berjalan menuju papan tulis dan menjawab pertanyaan dari bu guru tersebut
". M \= gr/Mr x 1000/Volume \= 25/180 x 1000/500 \= 0,28. Apa jawaban saya salah, maaf jika salah karena saya kurang pintar tapi saya sangat cerdas"
Bu guru tersebut hanya diam mematung melihat jawaban yang berada di papan tulis tersebut, vanessa berjalan dengan santainya kembali ketempat duduknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Moertini
mantap seruuu asyiiik Thor penasaran terus niiiii lanjutin sampai tamat aku suka gaya Vanessa yang sekarang top pastinya semangat
2025-01-29
0
Maria Mahdalena Manalu
author be like /Casual//Casual/
2024-01-28
0
Ezar Faruq
he he he dikira vanessa bodoh kali sama bu guru
2023-12-23
1