Vanessa kembali melangkahkan kakinya di koridor lantai 3,vanessa membuka loker nya dan mengambil pouch makeup.
Setelah itu vanessa melangkah ke masuk kedalaman toilet wanita, di dalam toilet vanessa menatap wajahnya, kedua pipinya merah dan sedikit bengkak.
"ck kalo cuma merah dan bengkak masih kurang, harus ditambah lagi ini"
PLAKKK
PLAKKK
PLAKKK
Vanessa menampar pipinya sendiri beberapa kali, senyum smirk terlihat di sudut bibirnya vanessa menatap puas pipinya yang lebam dan bengkak, vanessa membuka pouch makeup nya dan mengambil concealer lalu mengoleskanya pada kedua pipinya yang lebam.
Setelah selesai mengoleskan concealer vanessa mengambil handphone nya yang terus saja bergetar, saat membuka handphone nya banyak sekali notif twitter masuk.
Vanessa membuka salah satu notif yang masuk.
"ahahahah ternyata pak tua itu sangat cepat dalam bertindak ya.... Hmmm" tuk tuk tuk
vanessa mengetuk ngetukan jarinya wajahny terlihat seperti sedang berpikir, vanessa menatap pantulan dirinya di cermin toilet senyum smirk lagi lagi terlihat entah apa yang direncanakan oleh vanessa selanjutnya hanya dia yang tau.
Vanessa mengambil pouch makeupnya dan keluar dari toilet vanessa melangkah menuju ruang kelasnya.
Tok
Tok
Vanessa mengetuk pintu lalu meminta ijin pada cakra yang masih mengajar, setelah mendapat ijin vanessa duduk di kursinya dan mengikuti pelajaran dengan baik.
.
.
.
Teng teng teng
Bel tanda istirahat sudah berbunyi semua siswa dan siswi keluar dari kelas masing-masing menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah berbunyi, Terlihat vanessa keluar dari kelasnya vanessa berjalan pergi ke ruang perpustakaan,vanessa berjalan sangat cepat membelah kerumunan siswa dan siswi yang berjalan ke arah kantin saat sampai di perpustakaan mata vanessa menatap ke sekeliling perpustakaan mencari sesuatu.
Saat milihat sebuah bilik komputer yang kosong vanessa langsung melangkah kebilik tersebut, di perpustakaan sendiri telah di sediakan 10 bilik komputer yang bisa di gunakan siswa dan siswi untuk membantu mengerjakan tugas mereka.
Vanessa duduk di depan meja komputernya tangannya dengan cepat menyalakan komputer tersebut, jari vanessa dengan lincahnya bergerak di atas papan keyboard.
Jari jari vanessa terus saja bergerak mengetik angka angka huruf dan simbol di layar monitor
Vanessa tersenyum puas saat berhasil meretas keamanan sekolahnya, dia melihat cctv lantai 3 dan memanipulasi video cctv tersebut, vanessa menghapus adegan saat dia mengikat dan melempar corlina dari lantai 3.
"hufff hahhhh sekarang beres, selanjutnya gue harus apa ya, ah ya mengurus pak tua itu"
Tok tok
Seseorang siswa mengetuk bilik vanessa
"vanessa kan" tanya siswa tersebut, vanessa hanya mengangguk tidak ada niat untuk menjawab pertanyaan siswa tersebut.
"lo diminta ke ruang kepala sekolah sekarang"
vanessa berdiri lalu pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun meninggalkan siswa tersebut yang menatap kepergiannya.
"dingin sekali, apa benar cewek dingin kek gitu ngejar ngejar gabriel ya" siswa tersebut menggelengkan kepalanya seolah membuat pikiran pikiran aneh yang berada di otaknya,samar samar cowok tersebut tersenyum smirk ke tempat bilik yang vanessa gunakan tadi.
****
Tok tok tok tok
"masuk"
"dia pak dia ingin membunuh saya, dia psikopat pak"
"tenanglah corlina" tegur kepala sekolah pada corlina yang berteriak histeris sambil menunjuk nujuk vanessa
"pemisi pak saya vanessa, apa benar Bapak memanggil saya ke sini" vanessa menundukan kepalanya menyembunyikan senyum miringnya
"saatnya berakting"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
jangan spi ada bukti perbuatan vanesa
2024-01-24
1
Az Zahra Putry
lanjut dong thor
2022-10-04
0
sully cungliiee
lanjut
2022-10-04
0