Setelah sebulan menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih,akhir nya Ezer mengajak Ana untuk membina rumah tangga karna memang kedua anak nya masih membutuhkan kehadiran seorang ibu. Setelah Ezer memikirkan matang matang dan meminta persetujuan kedua anak nya akhir nya Ezer mengakhiri masa duda nya
"Dek,apakah kamu bersedia membina rumah tangga dengan ku?" ucap Ezer sembari mengulurkan sebuah kotak yang berisi cincin yg sangat indah
Ana yang mendengar kan ucapan Ezer merasa sangat bahagia dan langsung menyetujui permintaan Ezer hingga Ezer pun tak menunggu lama melingkarkan cincin yang diberi nya di jari Ana
"Terimakasih dek,terimakasih. Dan,aku berharap semoga kita bisa menjadi orang tua yang baik untuk anak anak kita" Ezer menggenggam kedua tangan Ana dan memeluk nya
Mereka berdua pun pulang kerumah Ezer untuk mengutarakan keinginan nya mempersunting Ana kepada kedua orang tua nya. Karna bagi Ezer walau kedua orang tua nya memiliki firasat yang kurang baik pada Ana tapi Ezer tetap akan menikahi Ana dan membuktikan jika Ana memang wanita yang baik
Padahal jika di pikir secara logika,terkadang ucapan orang tua itu selalu ada benar nya karna insting orang tua itu lebih peka dan kuat terutama seorang ibu
"Mas,aku kok deg deg an yah. Aku takut mas,jika kedua orang tua mas tidak menyetujui pernikahan kita dan mungkin akan mengusir ku nanti" gugup Ana ketika mereka masih berada di luar rumah orang tua Ezer
"Percaya sama mas yah dek,apapun kata kedua orang tua ku kamu gak usah dengerin. Yang terpenting kamu mau menikah dengan ku dan kita akan membuktikan jika kita bisa melewati semua nya dan memberikan yang terbaik untuk anak anak kita" Ezer menggenggam tangan Ana seolah memberi semangat pada calon istri nya itu
Mereka pun melangkah kedalam rumah dengan mantap. Ketika mereka sudah berada didalam rumah,kedua anak Ezer menghampiri mereka berdua dan langsung di ikuti pandangan kedua orang tua Ezer
"Papa,mama" seru kedua anak Ezer yang membuat kedua orang tua Ezer melongo tak percaya
*Apa iya kedua cucu ku begitu mendambakan kehadiran seorang ibu? Apa aku terlalu egois,jika menentang hubungan putra ku dengan wanita itu? Tapi,kenapa hatiku mengatakan jika wanita itu tidak baik? Dan,aku merasa jika wanita itu mau menikah dengan putra ku untuk mengisi kekosongan hati nya untuk sementara ini. Huuuffft,ya Tuhan...apapun itu semoga yang terbaik pilihan putra ku,karna aku hanya ingin melihat putra ku dan kedua cucu ku bahagia* gumam mama Santi kuatir dalam hati nya
*Kenapa aku merasa jika perempuan ini tidak tulus dengan putra ku yah. Apa karna aku terlalu takut kehilangan dengan kehadiran mereka yang tidak akan disini lagi? Karna aku akan menyuruh mereka mengontrak agar aku bisa meyakin kan jika perempuan ini benar benar tulus pada putra dan kedua cucu ku* gumam Papa Jhonny yang tak kalah kuatir nya
"Hai om,tante" Ana menghampiri kedua orang tua Ezer yang duduk santai di sofa empuk itu dan menyalami tangan kedua orang tua Ezer
"Ehm,Hai juga" sahut kedua orang tua Ezer sembari membalas uluran tangan Ana
Suasana pun hening sebentar,karna belum ada yang memulai percakapan dan itu mampu membuat Ana begitu takut tidak dapat restu dari orang tua Ezer
"Hmmm,pah mah. Aku bawa Ana kesini untuk mengutarakan tujuan ku yang akan menikahi Ana dalam waktu dekat ini. Karna bagaimanapun kedua cucu Papa dan mama masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu,dan aku harap Papa dan mama menyetujui keinginan ku ini" Ezer membuka suara untuk memulai percakapan diantara mereka semua kecuali kedua anak Ezer yang asik bermain di dalam kamar
Papa dan mama Ezer saling memandang seperti saling mengetahui isi hati mereka dan langsung di sambut dengan ucapan Papa Jhonny
"Jadi,keputusan mu sudah bulat nak? Apa kamu sudah begitu yakin?" ucap Papa Jhonny meyakinkan putra nya
"Sudah pah,aku sudah yakin dan benar benar serius ingin membina rumah tangga dengan Ana" sahut Ezer dengan mantap
"Baik lah jika itu sudah menjadi keputusan mu,papa mau setelah kalian menikah kalian cari kontrakan saja dan papa sama mama ingin melihat seberapa benar dan teguh nya kalian membina rumah tangga dengan serius bahkan Papa dan mama ingin melihat dengan kesanggupan mu membawa kedua cucu ku berdamai dengan keadaan" Tegas papa Jhonny
"Iya pah,gak apa apa. Aku dan Ana siap untuk menerima permintaan papa,dan doakan kami agar kami bisa membuktikan semua nya. Gak apa apa kan dek" ucap Ezer yakin dan meminta persetujuan calon istri nya Ana
"Iya mas,gak apa apa. Kita akan jalani semua nya dengan baik dan yakin" Ana meyakinkan kembali Ezer membuat Ezer semakin bersemangat
Kedua orang tua Ezer yang melihat betapa yakin nya putra dan calon menantu nya itu hanya menyerah kan pada Tuhan agar Tuhan senantiasa memberikan yang terbaik untuk putra dan kedua cucu nya
Mereka juga berharap semoga kedua cucu nya benar benar menerima kehadiran seorang ibu yang tulus dari Ana dan tidak membedakan antara cucu nya dan kedua putri Ana
"Baik lah,kalau begitu kapan kalian akan melangsungkan pernikahan?" tanya mama Santi to the poin
"Ma mama serius?" Ezer merangkul ibu nya dari samping seolah tidak percaya
"Apa wajah dan ucapan ku terlihat main main? Atau terlihat bercanda?" tanya mama Santi membuat Ezer tertawa bahagia
"Terimakasih mah,pah. Jika boleh meminta,kami ingin melangsungkan pernikahan kami minggu ini setelah kami mencari rumah kontrakan dulu dan mengurus surat pengunduran diri ku dari perusahaan supaya Ana saja yang disana" ucap Ezer semangat tapi tidak dengan kedua orang tua nya
"Apa? Kamu yang mengundurkan diri dari perusahaan tempat mu bekerja? Bukan kah posisi mu sudah bagus di sana? Dan,kamu juga sudah begitu lama mengharapkan jabatan itu! Lalu,kenapa sekarang kamu begitu mudah nya mengatakan seperti itu? Apa tidak sebaik nya Ana saja yang mengundurkan diri?" papa Jhonny yang tidak begitu setuju dengan ucapan putra nya itu
Demikian juga dnegan mama Santi,karna mereka berpikir jika lebih baik saja Ana yang mundur karna posisi putra nya sudah bagus dan kehidupan kedua cucu nya nanti terjamin
"Gak apa apa aku saja yang risain pah mah. Karna kan aku laki laki,yang gampang cari pekerjaan. Sementara Ana perempuan dan usia nya pun tidak menjamin dapat kerjaan di kantor pah mah. Jadi,biar aku saja yang mengalah" lanjut Ezer meyakinkan kedua orang tua nya
*Ya Tuhan,semoga saja pilihan putra ku ini benar benar seperti apa yang kami harapkan* gumam mama Santi meyakinkan diri nya
**Jangan pernah lupa untuk tinggalkan jejak yah kakak kakak🤗🙏🌷
Tetap dukung terus karya othor,dan maafkan karna baru ini muncul dan meneruskan kisah Ezer dan anak anak nya karna masih dalam pemulihan🙏🙏🙏**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments