part 4

Hari berganti hari,minggu berganti minggu,bulan berganti bulan,dan tahun berganti tahun. Sudah enam tahun berlalu,anak anak Ezer sudah tumbuh besar. Putri nya yang kini sudah duduk di bangku kelas empat itu dan putra nya sudah masuk TK,membuat Ezer merasa bangga dan bahagia. Karna setelah enam tahun kepergian sang istri,dia mampu melewati nya dan memberikan kasih sayang yang baik untuk anak anak nya

*Sayang,kamu lihat dari sana kan. Anak anak kita sudah besar,bahkan putra kita yang kamu tinggalkan begitu kamu lahir kan sekarang sudah duduk di bangku TK loh. Dia sangat pintar dan menggemaskan,tapi aku kadang kadang kasihan karna putra kita selalu menginginkan kehadiran seorang ibu* gumam Ezer sendu dalam hati nya

"Papa,tolong ikat kan sepatu ku dong. Karna kakak,masih sarapan pah" seru putra nya yang di beri nama Revandi yang membuyarkan lamunan nya

"Eh,iya sayang putra papa. Sudah selesai sarapan nya? Susu nya udah habis? Sini sini Papa ikat kan" sahut Ezer sambil meraih kaki putra nya untuk mengikatkan tali sepatu putra nya

Mama Santi tersenyum yang melihat semangat putra nya Ezer dan melihat perkembangan pada diri putra nya yang sudah enam tahun ini merawat dan membesarkan kedua cucu nya walau dengan bantuan mereka sebagian

"Revan,cucu oma. Nih,bekal kamu di sekolah nanti masukkan ke dalam mobil papa kamu. Lupa nanti bawa nya" mama Santi menyodorkan bekal cucu nya yang sudah di siap kan mbak

"Ok oma,siap" Revan membentuk tangan hormat menghampiri oma nya dan disambut tawa mereka semua

"Kakak Asyer? Sudah siap belum? Supaya kita berangkat sekarang" seru Ezer pada putri nya yang sudah selesai sarapan

"Sudah pa,sekarang kita berangkat yuk. Takut di jalan macet,nanti papa telat lagi ke kantor" ucap putri nya Asyer yang sangat mandiri dan dewasa walau belum cukup umur

"Ok,sekarang pamit sama opa dan oma yah. Papa tunggu di mobil" Ezer membawa bekal putra putri nya menuju mobil

Akhirnya mereka bertiga pun bergegas meninggalkan rumah,karna tempat mereka bertiga yang berjarak. Duluan sekolah Asyer,lalu sekolah Revan yang di temani mbak wasti dan ke depan nya kantor Ezer bekerja

"Yang semangat belajar nya yah putri papa,baik baik ya sayang" Ezer memberi pesan dan mengecup kedua pipi Asyer yang sudah tiba di sekolah nya

"Sekarang kita go ke sekolah putra papa" seru Ezer di ikuti sorakan bahagia Revan

Hanya sekitar 10 menit,akhri nya Revan tiba di sekolah nya dan Ezer kembali memberi pesan pada putra nya dan mengecup kedua pipi Revan juga

"Nitip Revan yah mbak"

"Baik pak"

Ezer pun melajukan mobil nya menuju kantor karna kemungkinan macet sudah mulai padat

"Aku sangat bersyukur ya Tuhan,dengan semua yang Engkau berikan pada hamba Mu ini. Engkau menjadikan hamba Mu ini lebih dipercaya lagi menjadi yang lebih bermanfaat di tempat hamba bekerja. Terimakasih Tuhan untuk semua nya,hamba berharap jika pun putra hamba memaksa ingin memiliki ibu lagi,hama mohon Tuhan pertemukan hamba dengan wanita yang baik seperti almarhumah istri ku" Ezer berbicara sendiri sambil menyetir mobil hingga tanpa sadar dan tanpa sengaja,Ezer menyenggol motor yang di kendarai seorang wanita

Bruk

Wanita itu pun hampir terjatuh dan membuat nya sedikit marah. Ezer yang memang pria sejati pun turun untuk menghampiri wanita itu dan meminta maaf

"Maaf mbak,maaf. Saya gak sengaja mbak,mana mbak yang luka? Kita bawa ke rumah sakit yah" seru Ezer dengan suara gugup

Kebetulan memang sudah masuk simpang menuju kantor Ezer bekerja,jadi tidak mengakibatkan macet yang fatal dan Ezer sedikit bisa untuk bicara dengan luang pada wanita itu

Wanita yang masih mengomel itu,belum sepenuh nya memandang ke arah Ezer karna sambil membereskan blezer nya yang agak tersingkap

"Maaf,ma...af" wanita yang marah marah tadi seketika melembut begitu melihat sosok Ezer di depan nya

*Wah,ternyata pria hebat nih kalau di lihat dari cara berpakaian nya. Kesempatan ah*gumam wanita itu dalam hati seraya melemparkan senyum nya pada Ezer

*Cantik juga,eh kenapa aku deg deg an gini? Apa ini jawaban dari doa ku?* gumam Ezer juga dalam hati nya karna perasaan nya bergetar berhadapan dengan wanita itu

"Hmm,gimana mbak? Apa ada yang luka dan sakit? Saya akan bawa mbak ke rumah sakit" ucap Ezer dengan suara terbata karna deg deg an

"Eh,itu anu pak. Gak ada kok,bapak cukup kasih saya uang untuk urut nanti pak. Siapa tau ada yang terkilir ini kaki" sahut wanita itu sembari menunjuk kan kaki nya yang agak terpeleset tadi menyangga motor nya agar tidak jatuh ke bawah

"Oh iya iya mbak,ini mbak ambil. Semoga mbak sehat sehat yah,dan mohon maafkan saya. Dan,sebaik nya mbak panggil saya Ezer" Ezer memyodorkan uang merah beberapa lembar pada wanita itu dan di ambil wanita itu langsung

"Terimakasih pa eh maksud saya Ezer. Nanti sepulang saya kerja,akan urut kan kaki saya dengan uang ini dan selebihnya bisa beli susu putri ku. Dan,kamu juga bisa panggil saya Ana" Ana menyodorkan tangan nya untuk bersalaman dengan Ezer seakan memperkenalkan diri dan di sambut oleh Ezer

*Hmm,ternyata Ana sudah menikah. Sayang sekali* gumam Ezer dalam hati yang sambil menyalami Ana

"Ya sudah,baik lah kalau begitu. Saya permisi yah,karna kantor saya di depan sana,dan ini kartu nama saya. Siapa tau uang yang saya bsrikan kurang untuk biaya urut kaki kamu" ucap Ezer pamit dan memberikan kartu nama nya

"Hu'um,silahkan pak eh maksud saya Ezer. Maaf salah mulu mulut saya ini,hehehe" sahut Ana menaiki motor nya dan akan bergegas meninggalkan Ezer

*Wanita itu sangat lucu,tapi sayang udah ada yang punya* gumam Ezer yang sudah berada dalam mobil nya dan bergegas menuju kantor nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!