part 14

9 bulan berlalu kehamilan Ana.Tepat setahun pernikahan mereka,saat ini Ana merasa kontraksi yang mulai terasa membuat nya merasakan sakit di bagian pinggang

"Massss,sakit sekali...Aku udah gak kuat " Ezer yang memegang tangan nya sembari mengusap kepala nya lembut guna memberikan ketenangan untuk istri nya itu

Mereka sudah berada di sebuah rumah sakit yang dekat dengan kediaman mereka,anak anak mereka pun ikut menemani karna ingin melihat dedek bayi. Sungguh ke empat anak mereka begitu bahagia menantikan kehadiran adik bungsu mereka

Ezer yang tak ingin membuat spekulasi yang tidak tidak,maka nya Ezer membawa istri nya itu ke rumah sakit. Takut takut istri nya tidak sanggup melahirkan normal karena usia Ana yang sudah di atas kepala tiga itu,agar langsung cepat di tindak dokter untuk operasi

Sungguh,Ana sangat beruntung mendapatkan suami seperti Ezer. Sudah baik,penyayang dan begitu bertanggung jawab dan benar benar sangat meratukan Ana

Berbanding terbalik dulu dengan mantan suami nya,yang berperangai buruk bahkan kerap kali memukul Ana jika sudah marah.

"Maaf yah buk,kita periksa dulu sudah buka berapa" seorang suster yang mulai memasukkan jari nya ke lubang v***na Ana guna untuk mengetahui sudah buka an berapa dan Ana hanya mampu menganggur

"Sudah bukaan berapa sus?" tanya Ezer yang sedikit kuatir karna melihat keadaan istri nya yang benar benar sangat kesakitan

"Ini sudah buka an 8 yah pak,sabar yah buk..sebentar lagi sempurna,sebaik nya ibu jangan terlalu panik yah..bapak boleh gosok gosok bagian pinggang nya seperti ini supaya sedikit nyaman" suster memberikan contoh nya pada Ezer yang memang sudah melakukan nya hanya saja kurang pas "Ibu beruntung punya suami seperti beliau ini,siap siaga" suster menambahkan dan hanya di senyumin Ana

"Aku memang sangat beruntung mendapatkan suami seperti mas Ezer" gumam Ana dalam hati nya membenarkan

🌷🌷🌷🌷🌷

Beberapa jam berlalu,akhir nya jalan lahir debay sudah sempurna "Buk,mohon kerjasama nya yah,jangan teriak teriak karna itu akan membuat tenaga anda berkurang. Tarik napas,keluarkan dari mulut" Dokter kandungan yang sudah siap siap di bantu oleh suster 2 orang

"Ayo buk,satu dua tiga...ngedennnnn" Dokter yang menyemangati Ana sembari suami nya Ezer memberi semangat untuk nya

"Enggggggghhhhhh,massss. Udah gak kuat,hiks hiks hiks" Ana memang yang sudah seperti kehabisan tenaga itu pun menangis

Dokter masih terus memberikan instruksi pada Ana sembari di bantu ke dua suster yang bersama nya,tapi seperti nya Ana memang sudah tidak mampu karna waktu sudah berlalu hampir satu jam

Dokter yang sudah sangat tau,jika pasien nya ini sudah di lampu kuning. Arti nya memang sudah sangat tidak bisa di paksa kan untuk lahiran normal,sementara Ana sudah pecah ketuban

"Maaf pak,seperti nya kita harus melakukan tindakan operasi. Istri anda sudah pecah ketuban,sementara bayi masih belum keluar. jelas Dokter dengan sangat baik agar Ezer tidak panik juga

"Baik dok,lakukan yang terbaik dok..." Ezer beranjak dari duduk nya menghampiri Dokter dengan penuh harap

Setelah persetujuan Ezer,Dokter pun langsung memberi perintah pada salah satu suster itu agar segera menyiapkan ruang operasi. Sementara sang dokter yang bernama Indra itu menyiapkan diri nya

"Kamu yang kuat yah sayang,mas dan anak anak mendoakan yang terbaik untuk mu yah" Ezer menggenggam tangan istri nya dan memberikan kecupan yang begitu menghangat kan hati

******

Oek oek oek....

Suara tangisan bayi dari ruang operasi itu pun menggema yang begitu nyaring hingga terdengar keluar membuat Ezer dan ke empat anak mereka begitu bahagia

"Papa,dedek bayi sudah keluar...suara nya gemes sekali,pasti perempuan" seru Asyer yang begitu bahagia menantikan kehadiran adik mereka

"Puji Tuhan kak,akhir nya adek udah lahir dengan suara yang menggemaskan " ucap Ezer sembari mengucap syukur

"Gak sabar pengen gendong adik pah" timpal Revan yang tak kalah bahagia nya

"Pasti setelah ini mama udah gak sayang lagi sama ku,kasih sayang mama pasti semua pada adik..hufffft" berbeda dengan Rena sendiri yang tidak begitu antusias dengan kehadiran adik nya karna takut menjadi saingan nya

Ezer yang memperhatikan putri nya Rena datang menghampiri sembari memeluk nya "Kakak Rena kenapa? kok cemberut? Kakak gak senang sama adik bayi?"

Ezer bukan nya gak tau jika Rena sedang bersedih dan merasa cemburu dengan adik nya itu,hanya saja Ezer mencoba memberikan pengertian pada Rena

"Gak apa apa pah,cuma bilang aja. Pasti setelah ini papa sama mama gak sayang lagi sama Rena, pasti sama dedek bayi semua sayang nya..uhu uhuhhhh" akhir nya tangis Rena pun pecah yang membuat kedua kakak dan abang nya datang menghampiri. Mungkin karna Rena yang masih duduk di bangku TK itu,masih terlalu kecil untuk memahami..Yang ia tau,kedua orang tua dan kedua kakak serta abang nya akan lebih banyak memperhatikan dedek bayi daripada diri nya lagi

"Kami tetap sayang kok sama adek Rena,iya kan?" seru Asyer sembari bertanya pada kedua adik nya Raya dan Revan

"Kakak pasti bohong,setelah adik bayi nanti udah bareng kita..papa,mama,kakak kakak dan abang pasti lebih banyak main sama adik bayi.hiks hiks hisk" tangis Rena pun semakin pecah membuat kakak dan abang nya merasa sedih

Ezer yang menyaksikan itu semua,tanpa sadar membentuk senyum indah karna melihat ke empat anak anak nya saling menyayangi dan saling melengkapi

"semoga hingga menua kami kedua orang tua kalian,tetap melihat kalian seperti ini. Saling melindungi, menyayangi, dan melengkapi...papa bangga sama kalian nak. Ya Tuhan panjangkan lah usia hamba dan istri hamba agar kami melihat anak anak kami hingga dewasa seperti ini nanti nya" gumam Ezer penuh dengan harap sembari memohon pada sang pencipta

"Sayang papa,walau adik bayi pun udah ada di tengah tengah kita...kamu tetap kesayangan kami juga. Gak akan ada yang berubah yah nak,jadi jangan pernah berpikir untuk menjadi seperti ini yah sayang,karna papa..mama...kakak dua nya..abang..akan selalu menyayangimu nak. iya kan kakak kakak dan abang" Ezer memeluk putri nya Rena yang menangis sembari memberi pengertian dan di ikuti pelukan ketiga anak nya

Hingga akhir nya mereka berhasil memberikan pengertian secara lembut dan hati hati pada Rena,sampai akhir nya Rena merasa baik baik saja dan tersenyum kembali..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!