Ke Mars

Kiara terhenyak, sungguh tak dinyana laki-laki sederhana yang membawanya ke rumah besar ini adalah pemiliknya sendiri.

Selain memiliki perusahaan properti ternama, Dave Myles juga ketua dari perkumpulan rahasia yang cukup memiliki pengaruh besar terhadap orang-orang politik di negara ini.

Darkness-one mengklaim kelompoknya sendiri, adalah konfederasi yang memberikan perlindungan ilegal, pengorganisasian berupa kesepakatan dan transaksi secara ilegal.

Memanipulasi masyakarat untuk pemilihan umum, suap menyuap, pencucian uang, selundupan senjata api ilegal, menjadi hal yang tabu bagi sekumpulan rahasia ini.

Perdagangan manusia dan narkoba, ITULAH DUA HAL YANG PALING DAVE HINDARI.

Dave juga dijuluki mafia bunglon, ia pandai menyesuaikan diri di mana pun tempatnya ia cukup menguasai. Dunia politik, perdagangan ilegal, investasi jangka panjang, taruhan olahraga dan perjudian lainnya ada campur tangannya.

Berapa kali agen rahasia handal mengusut kelompok tersebut, sampai saat ini belum ada yang mampu membuat Dave masuk bui.

Penampilannya yang sederhana namun tampan itu membuat Dave dijuluki mafia alim oleh para anggotanya. Lihat saja, Kiara bahkan memanggilnya Mas.

Dave menjatuhkan tubuhnya pada sofa yang berhadapan dengan Marvin. "Gimana dengan Kiara?"

"Pelayan bilang, sekarang sudah bisa tidur, sepertinya gadis itu sangat lelah." Jawab Marvin.

"Bagus. Besok, jangan lupa suruh dia menemui ku." Sambung Dave.

Marvin mencondongkan tubuhnya agar lebih intens lagi. "Mau berapa lama kau memakainya Bos?"

"Bukan urusan mu!" Dave menyentak.

"Kau sedang menyulut api Bos!" Marvin mengingatkan. "Ingat lagi, dia bukan Nona Giselle!"

"Itu bukan urusan mu!" Berahang keras Dave bangkit kemudian berlalu dari hadapan Marvin.

Urusan cintanya bukanlah hal yang perlu komentar orang lain. Dave bisa mengatasi kisah percintaannya sendiri.

...⭕⭕⭕...

Buntalan embun menetes terjatuh, aroma basa tersiar mengudara, daun-daun segar di singgahi buliran bening itu.

Sesaat saja, namun hadirnya embun cukup menyejukkan. Inilah, awal manusia merajut segala asa hingga senja mengambil alih tempatnya.

Brakkk...

Terkejut, Kiara menoleh ke arah pintu kamarnya, Dave tersenyum iblis saat mendekat padanya. "Ma-mau apa kamu!"

Dave terkekeh. "Tenang, kau aman bersama ku."

Dave melangkah maju, tersenyum iblis Dave memangkas jarak diantara keduanya. Kiara mundur dan terus mundur, hingga permukaan dinding membuat langkahnya terhenti, kini ia tak mampu lagi menghindari laki-laki itu.

"Jangan mendekat!"

Kiara gemetar saat Dave mengusap anak rambutnya untuk ditautkan ke telinga, terlebih saat ujung hidung nan runcing itu menciumi lehernya, mengendus-endus, bahkan meninggalkan jejak gigitan di sana.

"Kau milikku Kiara!" Bisikan Dave terdengar berat dan seksi.

Kiara menggeleng. "Tidak! Bukan! Aku mau pulaaaaaaaang!"

"Nona!" Sebuah tepukan Kiara dapati di lengannya.

"Aaaaa!" Kiara berteriak seraya bangkit dari tempat tidurnya. Keringat tak tahu malu keluar dari pori-pori kulitnya. Napas bertampiaran, naik turun dadanya tersengal.

"Untung cuma mimpi." Gumamnya sedikit lebih lega.

"Aku sudah gila, kenapa juga aku harus bermimpi Mas Mas mesum itu? Inilah mimpi yang sesuai kenyataan, sudah kenyataannya sengsara mimpi pun sama." Merutuk, ia mendengus menurunkan bahunya.

"Nona bermimpi buruk?"

"Eh!" Kiara menoleh terkesiap. Detak jantung masih sangat cepat.

Rupanya Marta dan Maria sudah berdiri di sisi ranjang mendengarkan celotehannya. "Buruk, sangat buruk, pokoknya jangan sampai itu terjadi di dunia nyata!" Katanya.

"Memangnya, Nona mimpi apa? Apa seburuk itu?"

Mendengar pertanyaan Maria, kembali Kiara mengingat bagaimana Dave mencumbunya dalam mimpi. Barusan Dave terlihat sangat seksi, pria tampan itu tak mengenakan baju, dan tubuh kotak-kotak nya mempesona.

"Nona mimpi apa?" Ulang Marta.

"Rahasia!" Kiara malu jika harus mengatakan kebenarannya, ia yakin seribu persen, kedua pelayan ini akan meledeknya.

"Sekarang, Nona mandi, dan ini pakaian yang Tuan Dave pilihkan untuk mu." Satu set pakaian mahal tersuguh di hadapannya.

"Hah?" Kiara meraih dan membentang gaun berbahan lembut itu gusar. Dress bertali kecil, ini seperti gaun rumahan ala honeymoon.

"Apaan begini?" Kiara melempar kecil gaun miliknya. "Aku tidak mau pakai, aku nyaman dengan piyama ini." Semalam Marta yang memberikan Kiara piyama tersebut.

"Ku mohon, pakai lah Nona, karena jika tidak, kami yang akan di pecat dari sini." Marta menghiba.

"Di pecat?"

"Iya." Angguk Marian menimpali.

"Semudah itu?" Sungguh Kiara shock mengetahui kenyataan bahwa Mas Mas yang ia anggap pengangguran itu, pemilik rumah mewah dengan banyak pelayan ini.

"Tuan Dave selalu memecat karyawan yang dianggap tidak becus, lalu mengasingkannya ke Mars." Jelas Maria.

"Apa?" Kiara tersentak. "Ke Mars?"

Marta mengangguk. "Tuan Dave memiliki roket pribadi yang digunakan hanya untuk melakukan hal itu, mengasingkan karyawan karyawati nya ke planet lain."

"Apa dia sekaya dan sekejam itu?" Kiara beranjak dari selimutnya. Bagaimana jika dirinya juga ikut diasingkan ke Mars?

"Tentu saja." Angguk Marta dan Maria bersamaan.

Kriiiiiing.....

Telepon seluler itu fasilitas baru yang Dave berikan pada Kiara. Maria meraihnya dari atas nakas lalu menyodorkan pada Kiara.

"Ini ponsel baru untuk Nona, dan ini ada panggilan dari Tuan Dave."

"Benarkah ponsel ini milikku?" Kiara sumringah. Setidaknya, dengan ponsel ini Kiara bisa menelepon adik iparnya di kampung.

Kiara menerima gawai tipisnya dari Maria. Sebuah kontak yang disertai emoticon love tertera di layarnya.

Kiara berkerut kening. "Apa ini? My sweet boyfriend?"

Kriiiiiing....

Suara berisik itu membuat Kiara segera menggeser tombol terima. Dengan ketus ia menjawab.

"Yah!"

📞 "Kenapa lama sekali?"

"Aku baru bangun."

📞 "Mandi dan temani aku sarapan."

"Tapi aku tidak mau pake baju yang kamu pilihkan! Itu bukan selera ku!"

📞 "Ingat, aku sudah memiliki mu. Sekarang pakai dress yang ku pilihkan itu, menurut, atau aku sendiri yang datang ke kamar mu, memandikan mu, juga menggantikan pakaian mu!" Ancaman Dave terdengar serius.

"Mesum!"

"Aku tunggu dan tidak boleh lebih dari satu jam!" Dave mematikan sambungan telepon setelah itu.

"Huff!" Kiara mengendus, bahunya turun kembali.

Marta dan Maria masih setia menatapnya, Kiara berpikir keras, jika sampai mereka diasingkan ke mars karena dirinya, ini akan menjadi penyesalan terdalam baginya.

"Mari Nona, Nona perlu berendam sebentar dengan aroma terapi, juga di dandani stylist khusus dari Tuan kami." Kata Maria.

Kiara mengernyit. "Hanya menemani sarapan saja kan? Kenapa repot sekali ritualnya?"

"Semua memang harus sesuai keinginan dari Tuan, atau, kami, ..."

"Ke Mars?" Potong Kiara. "Harusnya dia yang dikirim ke Mars!" Lanjutnya merutuk.

Maria dan Marta terkikik. Mereka bergegas mendandani Kiara sesuai permintaan Dave.

Terpopuler

Comments

Yuyu sri Rahayu

Yuyu sri Rahayu

kayanya kiara d dandani kaya gisel gitu

2025-02-08

0

Intan Risma Wandy

Intan Risma Wandy

xo kekel dewean moco karya U kak thorrr

2024-11-09

0

^⁠__⁠daena__⁠^

^⁠__⁠daena__⁠^

betul itu🤣🤣

2024-10-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!