Kau aman

Suasana ricuh menjadi hening setelah Dave menanyakan harga seorang wanita. Hal yang jarang sekali mereka temukan.

"Kau serius mau gadis norak ini Bos? Ingat, dia bukan Nona Giselle!" Marvin tak percaya pada pernyataan sang Tuan. Hanya karena gadis ini mirip Giselle, Dave tertarik untuk membelinya. Omong kosong!

"Yah. Aku akan membelinya, berapa pun harganya." Ujar Dave pelan. "Katakan!" Ia beralih pada Catalina.

"Satu milyar rupiah sudah termasuk bonus segelnya." Kali ini Catalina berbahasa Indonesia.

Catalina tahu meski lahir di negara ini Dave terbiasa berbahasa Indonesia, ibu Dave asli keturunan Jawa yang diperistri pria Britania raya.

Dave manggut-manggut. "Ok, deal!"

Brakkk.... Meja di gebrak. Dave mengalihkan pandangan pada pria berewok itu.

"Hey apa yang kalian bicarakan?" Berbahasa Inggris Erick protes, ia tak paham bahasa yang Dave dan Catalina ucapkan.

"Aku menawarkan pada Tuan Myles, Kiara berbandrol sekitar 70 ribu dollar." Jelas Catalina kembali dengan bahasa pribumi.

"Tidak Dave, kita juga mau, kau pikir hanya kau saja yang mau hah?" Erick menggeleng tak setuju, pria Casanova itu terlalu rakus jika bicara soal perempuan.

"Tapi aku lebih dulu menginginkannya!" Kata Dave. Jika Dave sudah menginginkan, dunia harus bersedia memberikannya.

Kiara terenyuh, miris pada nasib malangnya sendiri. Lima pria berebut untuk menikmati malam panas bersamanya.

"Begini saja, kita main sekali lagi, dan yang menang boleh memilikinya, seperti aturan yang sudah-sudah, Kiara akan ikut dengan pemenang kartu berikutnya." Usul Lemos. Lawan main lainnya.

"Boleh!" Dave mengangguk setuju, begitu pula dengan Erick yang tak keberatan.

Catalina menyeringai, sepertinya ia bisa menaikan harga jika tahu Dave sangat menginginkan Kiara. Baru kali ini, Dave tertarik membeli gadis bawaannya.

Permainan pun di mulai lagi. Lewat Marvin, Dave kembali memasang taruhan hingga di meja hijau itu terkumpul lebih dari satu milyar rupiah.

Untuk sesekali, netra hazel miliknya melirik ke arah Kiara. Tusukan dari sorot mata gadis itu masih sering membuat Dave tak fokus pada permainan.

Dalam batinnya, Kiara sendiri melafazkan doa-doa, ia mengharapkan belas kasih sang maha kuasa. "Tuhan, tolong aku, jangan biarkan aku melakukan perbuatan dosa."

Sekarang Reina sang adik ipar mungkin khawatir di negaranya sana, Reina sudah seperti adik kandung bagi Kiara.

Kiara mantap datang ke sini pun, demi membantu kehidupan sehari-hari dan biaya kuliah Reina di kampung.

Lalu apa ini? Peristiwa menakutkan yang dia lalui sungguh menggetarkan sekujur anggota tubuhnya.

"Aku lebih memilih mati daripada harus disentuh pria yang bukan suamiku! Tuhan."

"Woho!" Erick membanting kartunya kembali, penuh gembira ia mengangkat kedua tangannya. "Lihat, hari ini keberuntungan ku! Dan Kiara akan bermalam dengan ku!"

"Emmh!" Seketika Kiara menghentakan kakinya beberapa kali, ia terus meronta, tubuhnya bergetar hebat ketakutan.

Erick tidak jelek, tapi wajah-wajah seram berewok sepertinya bukan lah tipe ideal Kiara. Lalu bagaimana bisa dia melayani laki-laki asing ini.

"Giselle."

Dave merasa tak tega jika gadis polos seperti Kiara jatuh ke tangan laki-laki bejat macam Erick. Lihatlah penolakan gadis itu saat Erick mendekatinya. Ketakutan Kiara membuat jiwa lain Dave berdesir.

"Hentikan!" Belum sampai menyentuh Kiara, Dave sudah lebih dulu mencegah.

Erick menoleh tajam. "Kau sudah kalah Dave!"

"Sebutkan berapa yang kau mau? Aku beli berapa pun harganya." Tawar Dave.

Entah kenapa, kata-kata Dave barusan membuat Kiara berharap, bisa sepenuhnya mendapatkan pertolongan dari laki-laki itu.

Melihat bungkam nya Erick Dave keluar dari mode sabarnya. "Katakan berapa yang kau mau?" Bentak nya.

Erick terkikik geli. "Aku sudah kaya Dave, aku tidak perlu menjual wanita ku!" Tolaknya.

Grekk!

Erick terkesiap mendapati todongan senjata dari Dave, begitu pula dengan yang lainnya, mereka tersentak melihat pemandangan ini.

Tak terkecuali Marvin yang begitu terkejut pada ulah tuannya.

Kiara sempat-sempatnya terkesima. Sungguh terlihat sangat gagah saat Dave mengangkat senjatanya hanya untuk memilikinya.

"Kita ke sini hanya berdua Bos, bagaimana bisa kau melakukan ini." Bisik Marvin. Ia pun siaga mengeluarkan pistol miliknya.

"Aku mau dia! Itu keputusan ku!"

Erick mengangkat tangan. "Ambil!" Ujarnya. Namun, matanya memberikan kode pada satu anak buahnya.

"Lepas ikatannya!" Dave memerintahkan kata itu pada Marvin tanpa mengalihkan todongan pistolnya yang mengarah pada kepala Erick.

Siaga, Marvin mendekati Kiara, segera ia melepas kain pembungkam mulut Kiara, ia juga membuka ikatan tali putih di tangan gadis itu.

Sembari membebaskan Kiara, pikir Marvin melayang, di tempat ini bukan hanya Dave saja yang punya perkumpulan rahasia. Erick pun memiliki banyak sekali anak buah terlatih.

Selesai terlepas dari ikatan, Dave menarik paksa lengan Kiara untuk ditempatkan kedalam dekapannya.

"Hh?" Wajah mungilnya terbentur dada beton Dave, Kiara bernapas kasar. Tentu saja shock mendapati keributan ala mafia seperti yang sering ia tonton di film-film.

"Tolong aku." Batinnya.

Grekk!

"Jangan bergerak!" Orang-orang kekar Catalina menghunuskan moncong pistolnya pada Dave.

Mereka pasti tahu Dave tak membawa anak-anak buahnya. Dave juga bisa dilumpuhkan bilamana Dave dan Marvin dibasmi ramai-ramai.

Catalina menyeringai. "Tunggu Tuan Myles, kau lupa siapa pemilik Kiara sesungguhnya?" Ujarnya.

"Berapa yang kau minta?" Tanya Dave.

Tak mau mengambil resiko mati konyol, Dave lebih memilih bertransaksi. Entah dengan cara apa pun, suatu saat nanti uang-uang itu segera kembali lagi padanya.

Catalina lagi-lagi terkikik. "Mengingat kau sangat menginginkannya, aku mau menawarkan tambahan harga." Ucapnya.

"Katakan!" Dave ketus, dan Kiara hanya bisa mengurangi rasa takutnya dengan mencengkeram erat jaket kulit hitam milik Dave.

Dave sempat mengerling ke bawah, di mana wajah takut Kiara benar-benar membuatnya iba. Anak sepolos ini takkan pernah ia biarkan jatuh pada Erick begitu saja.

"Dua milyar rupiah saja." Kata Catalina. "Cash, aku tidak mau transaksi kita terdeteksi oleh siapa pun!" Lanjutnya.

Dave meraih dan melempar satu koper dollar pada Catalina yang lantas menangkapnya.

"Aku hanya punya itu, kau bisa mengambil sisanya di tempat ku!" Ucap Dave.

Koper berisi dollar berpindah tangan. Catalina pun membukanya. Diperkirakan tumpukkan dollar ini bernilai satu milyar setengah jika dirupiahkan.

Kaki kaki Dave mulai bergerak menuju pintu, ia mundur menarik Kiara yang menurut padanya, tangan kanannya masih setia menujumkan pistolnya pada orang-orang yang berpotensi menyerangnya, termasuk Catalina.

"Ok, Catalina bukan musuh mu, Tuan." Wanita berwajah seram itu mengangkat tangannya santai.

Klekk...

Duarr!

"Aaaaa!" Kiara berteriak dan semakin mengeratkan pelukannya.

Dave sigap menoleh pada Marvin yang baru saja melepas pelurunya. Satu anak buah Erick berteriak kesakitan, membuat Erick dan lainnya kisruh untuk melawan.

Rupanya di sisi lain, ada anak buah Erick yang tengah membidik Dave dan hampir menekan pelatuknya.

"Ku bilang jangan macam-macam!" Teriak Marvin mengancam.

Mengingat tak ada anak buah yang ia bawa, Dave menarik pergelangan tangan Kiara lalu diajaknya berlari dari tempat itu. Terpenting, Kiara bisa keluar dari lingkaran setan ini.

Terpopuler

Comments

Hafsah Hafas

Hafsah Hafas

duni nyata tampa deve perempuan yang di jual keluar negri tinggl nama sebangai kenangan🥺

2025-03-19

0

Ayu Rinjani

Ayu Rinjani

milyar milyar dolar dolar jiwa matreku meronta ronta/Joyful//Joyful/

2025-02-28

0

Yuyu sri Rahayu

Yuyu sri Rahayu

ikut deg degan thor tegang

2025-02-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!