Pertemuan II

Di tengah-tengah barisan orang-orang pengadu nasib 'TKW', Kiara mengingat kembali bagaimana dia meninggalkan Indonesia dan berada di negara asing ini.

"Kamu hati-hati di sini, doakan Kakak supaya bisa sukses di negeri orang, bisa bantu biaya kuliah mu" Kiara pamit, ia mengelus puncak kepala adik iparnya.

"Halah, orang bernasib sial seperti mu, tidak akan bisa sukses! Orang tua mu meninggal karena melahirkan mu. Sekarang anak laki-laki ku meninggal karena menikahi mu!" Kiara menunduk, kata-kata pedas itu berasal dari mertuanya.

"Sudahlah, lupakan masa lalu, semoga Kakak bisa sukses. Dan Reina harap, Kak Kiara bisa kirim uang yang banyak." Sela Reina menengahi.

Namanya Kiara Elga, berusia 22 tahun, dia gadis lucu yang cantik dan ceria, rambut lurus hitam berkilau, kulit putih mulus, bibir merona semanis warna merahnya strawberry.

Kiara gadis perawan yang pernah menikah, sang suami meninggal tepat di malam pertama pengantinnya. Orang bilang, kematian Derry disebabkan oleh kesialan yang selalu menempel pada tubuh Kiara.

Benar Kiara janda, benar Kiara sudah pernah menikah, tapi sungguh Kiara tak pernah disentuh laki-laki hingga kecelakaan tragis menewaskan almarhum Derry, suaminya.

Kiara dan Derry pacaran sedari masih anak-anak, hingga Reina pun menjadi bagian dari hidupnya selama kurang lebih sepuluh tahun terakhir.

Demi memiliki kehidupan layak, Kiara rela mengadu nasib ke negara asing. Lewat bursa kerja, Kiara berkesempatan menjadi asisten rumah tangga di Britania raya.

Kiara berdiri dengan wajah muram, barusan saja pria asing telah menciumnya. Tampan memang laki-laki berjambang tipis itu, tapi tidak lantas ia bebas menyentuhnya.

"Dari mana saja kamu!"

Madam Catalina orang yang membawa Kiara ke negara ini. Ia sampai lupa ada satu gadis yang sangat cantik dan perlu penjagaan ketat. Selama perjalanan Madam tak melihat wajah ayu Kiara.

"Maaf Madam, Kiar tertinggal karena masih bingung cara naik pesawat." Kata Kiara.

Satu orang pria berpawakan bidang berbisik di telinga Madam. "Biar Kiara yang kita bawa ke lokasi A."

Menyeringai licik Catalina manggut-manggut iblis. "Dia sudah janda, tapi katanya masih perawan." Ujarnya dengan bahasa latin.

"Bagus, satu milyar saja, dan sepertinya malam ini dia akan menjadi rebutan." Mereka sengaja berujar dengan bahasa asing, agar tak diketahui rencana busuknya.

Kiara dan teman-teman seperjuangannya hanya berbaris polos sebelum kemudian mereka memasuki mini bus berwarna silver.

Di perjalanan, Kiara dan teman-temannya saling berkenalan, asal, nama, dan lainnya mereka mengobrol layaknya pejuang satu rumpun.

Brukkk..... Berkeliling, Catalina melemparkan satu persatu pakaian malam berbahan tipis pada pangkuan semua wanita di mobil ini.

Secara bersamaan, mereka membentang masing-masing gaun tipisnya.

"Apa ini?" Kiara seolah protes, apakah pantas dirinya memakai pakaian tipis seperti itu? Bahkan ada lubang-lubang kecil yang akan menunjukkan lekukan tubuhnya.

"Kalian harus memakai pakaian yang aku siapkan ini, untuk pekerjaan nanti malam." Sahut Catalina.

"Memangnya kenapa harus dengan pakaian yang seperti ini Madam?" Satu perempuan berbaju merah itu bertanya.

"Tidak perlu bertanya, begitulah syaratnya bekerja di agensi ku! Kalian harus tampil menawan, seksi, menggoda, pandai merayu dan melennguh." Jelas Catalina.

"Kalian mau menjual kami?" Kiara mendelik. Ini sudah tidak beres. Dan kenapa tidak ia curigai sebelumnya?

"Hahaha." Catalina tergelak setan. "Cukup Sayang Sayang ku, come on, realita saja, kalian butuh aku di sini. Jadi sekarang kita kerjasama saja, mencari pundi pundi dollar!"

"Biadab!" Kiara berdiri dan ingin menyerang Catalina.

Grekk!

Sayangnya dua orang berbadan kekar sudah lebih sigap menodongkan senjata. Kiara mematung demi mencegah ledakan pistol yang mengarah padanya.

Semua korban terkesiap. Jadi ini alasan agensi milik Catalina memberikan uang muka yang cukup tinggi, bahkan sebelum mereka dipekerjakan.

Rupanya agensi mereka, penyalur tenaga kerja bodong.

"Ck ck ck!" Catalina menggeleng, ia menatap remeh gadis bengis itu. "Beraninya kau!"

"Bajingan kalian semua!" Kiara berteriak. Menyesal, ia menyesal telah mengambil keputusan untuk ikut ke tempat ini.

Catalina tertawa renyah. "Sudahlah, terima nasib, nanti malam, kamu lah bintangnya Sayang."

Ujung pisau terhunus ngeri di wajah cantik Kiara. Sorot dari manik legam gadis ini begitu menusuk seolah mengalahkan sebilah benda tajam itu.

...⭕Malam harinya⭕...

Prakkkk.... Kartu-kartu cantik itu di banting dengan bangganya.

"Hahaha, aku menang! Royal Flush."

Dave Myles mengerut bibir ketika lawan mainnya mendapatkan kombinasi 5 kartu sangat besar dengan bunga yang sama yaitu sekop hitam.

Gelak kemenangan dari lawan mainnya terdengar menyebalkan bagi Dave, "Sial!" Ia banting kartu ditangannya, kecewa.

Entah kenapa, belum ada keberuntungan di meja judinya hari ini. Padahal, Dave sempat dijuluki sebagai dewa juday tertampan di negaranya.

"Aku istirahat saja!" Berbahasa Inggris Dave Myles pamit undur, dingin begitulah perangainya.

"Kau menyerah Dave?" Jujur saja, Dave tak menyukai kata-kata ejekan itu. Tapi bertahan di saat pikiran kacau akan mempengaruhi kualitas permainannya.

Sebelah tangan Dave meraih tongkat besi berkepala giok miliknya, lalu seseorang masuk membawa Jack pot menarik.

Memang sudah menjadi kebiasaan, saat mendekati tengah malam, seorang gadis di jadikan Jack pot demi menyenangkan malam panjang sang pemenang.

"Surprise!"

Dave urung untuk bangkit, ia kembali duduk sembari melenggangkan pandangan pada gadis tawanan berpakaian mini yang dipaksa duduk pada sofa khusus taruhan.

"Giselle!" Dave terkesiap. Jadi ini pekerjaan asli gadis itu. Bukan pembantu rumah tangga seperti yang dikatakannya kemarin, melainkan kedatangannya ke sini untuk dijual.

"Bukankah dia itu gadis Indonesia yang kemarin menampar mu Bos?" Marvin sang asisten menunduk dan berbisik di telinga Dave.

"Hmm." Dave masih mengingat secara jelas bagaimana rasanya saat telapak tangan mulus gadis itu mendarat di pipinya.

"Dia gadis norak yang kita temui di pesawat kemarin." Lirih Dave. Matanya menyimak gurat murka gadis itu.

"Sepertinya dia terjebak prostitusi berkedok lowongan kerja luar negeri, kasihan, padahal dia sangat cantik." Bisik Marvin.

"Hay, para Tuan. Kali ini Catalina bawa gadis perawan dan sudah pasti harganya juga sangat mahal. Lihat dong mulus!"

"Lepas!" Secuil saja sumpalan mulutnya terbuka, gadis itu menjerit melotot dengan bahasa Indonesia nya. "Aku bukan wanita penghibur! Cuh!" Ludah mendarat pada pipi Catalina.

Menatap tajam, Catalina mengusap serpihan saliva di wajahnya dengan gerakan perlahan.

"Kau mau berontak di lingkungan ku?" Lirih yang penuh tekanan Catalina ucapkan.

Catalina mengerling ke samping, wanita itu memberikan kode pada satu pesuruhnya agar segera membungkam kembali mulut gadis itu.

"Emmh!" Gadis itu menghentak kakinya, ia meronta kuat-kuat, yang mana membuat Dave semakin penasaran.

Di zaman serba modern begini, rupanya masih ada yang menolak menjadi wanita dari pria billionaire.

"Berapa harganya?" Pada akhirnya pertanyaan itu tercetus dari bibir Dave.

Orang-orang terkesiap, sejak kapan ketua Darkness-one ini tertarik mempertanyakan seorang wanita?

Berapa banyak wanita yang dia menangkan di meja judi, dan hanya berakhir pada ranjang panas Marvin sang asisten personal.

Dave tak pernah mau berurusan dengan wanita terkecuali Giselle kekasih rahasianya.

"Kiara Elga, kalian panggil saja Kiara, dia asli orang Indonesia, Kiara baru saja di tinggal mati suaminya, tapi di jamin masih original, suaminya meninggal tepat di hari pernikahan mereka." Jelas Catalina dengan bahasa asingnya.

"Jadi dengan kata lain, mereka belum melalui malam panjang penuh gairah?" Satu pria tergelak renyah menertawakan kemalangan gadis itu.

"Ini tidak lucu bedebah!" Tak terjelaskan apa maksudnya yang pasti Kiara melayangkan kata sarkas dari balik kain yang menyumpal mulutnya.

"Aku mau dia!" Dave menyeletuk dan hal itu membuat semua orang kembali menoleh heran padanya.

Kiara mengerling tajam. "Manusia mesum ini! Awas saja kalau kamu berani menyentuh ku lagi!" Batinnya.

Dave tertarik dengan tatapan membunuh gadis itu. Sepertinya, gadis galak ini bisa dijadikan teman dikala kesepiannya.

"Kau mau Kiara, Tuan Myles?" Catalina bertanya memastikan.

"Hmm." Anggukan kepala Dave tanpa melepas tatapan matanya dari gadis itu.

...Hay mentemen, ini karya lomba ku, dan akan up rutin setiap harinya, nabung bab juga nggak apa-apa kakak reader's Sayang, asal jangan lupa, sebelum tanggal tua kalian udah maraton bacanya, ciyaaattt, berharap karya ini bisa naik level di tanggal satu nanti. Terima kasih yang sudah klik favorit, semoga terhibur 🥳🤗...

Terpopuler

Comments

Yuyu sri Rahayu

Yuyu sri Rahayu

emang klu atr d luar negri apalagi london bisa jadi di jual tuh wanita bukan pekerja rumah tangga tapi d jadikan wanita mlm /Sob//Sob//Sob/

2025-02-08

0

Abie Mas

Abie Mas

jodoh pasti bertemu

2024-09-22

0

Hamimah Jamal

Hamimah Jamal

menarik👏

2024-08-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!