"Halo Ma, Aurel ada dimana?" tanya Revano di seberang.
"Mama lagi sendirian, Van. Aurel dengan Delisa, mereka sedang membeli mainan." jawab Lilis.
"Kok Mama tega sih? Aurel itu baru kenal nanti kalau dia di culik oleh Delisa bagaimana? Pokoknya Vano tidak mau tahu, Mama harus jemput Aurel sekarang!" pekik Revano di dalam telepon.
"Apaan sih kamu Van! Sampe begitunya ya sama Delisa, Delisa itu baik banget loh sampai Aurel saja tidak mau lepas dari nya." omel Lilis.
"Ya sudah lah terserah Mama saja. Kalau Aurel sudah datang, Mama segera telepon Vano ya, Ma." kata Revano.
"Iya, Van. Santai saja kali ... Kaya Mama melepas Aurel ke medan perang saja." kata Lilis sambil sedikit tertawa.
"Hm." jawab Revano sedikit kesal lalu mematikan telepon nya.
Tutt ...
Lilis berdecak kesal karena telepon di matikan secara sepihak, padahal dia ingin minta Revano segera ke Mall sekarang dan bertemu dengan Delisa secara langsung agar Revano melihat begitu akrabnya Aurel dengan Delisa walaupun hanya pernah bertemu satu kali saja dan itu pun secara tidak di sengaja.
Lilis meminta supir rumah satu lagi yakni, Mang Tejo untuk menjemput dirinya, lantaran kesal karena rencana untuk menemukan mereka berdua gagal.
Lilis segera menelpon Mang Eja dan memerintahkan agar Delisa langsung pulang ke rumah atau boleh mampir dulu ke rumahnya, karena Lilis merasa pasti Delisa sangat capek, di tambah cucu nya yang tidak mau lepas dari gendongannya.
***
Sementara itu Aurel sangat bahagia memilih berbagai mainan yang ia sukai, di tambah di temani oleh Delisa membuat dirinya merasa senang dan bahagia.
"Sudah ya Aurel, Kaki tante sudah capek, tuh lihat." kata Delisa yang memang benar kakinya sudah memerah karena lelah berjalan kesana kemari sambil menggendong Aurel yang sedikit berat, apalagi tubuh Delisa yang sangat kurus membuatnya menguras tenaga yang cukup banyak.
"No Tante, Aurel ingin membeli eskrim dulu, habis itu Aurel janji ingin pulang, boleh ya, Tante?" tanya Aurel dengan wajah yang memelas.
"Hm, tadi kata Oma, Aurel tidak boleh makan eskrim banyak-banyak, tetapi kalau satu eskrim Tante izinkan deh, bagaimana?" kata Delisa sambil membawa keranjang di tangan kiri nya dan menggandeng tangan Aurel di tangan kanan nya.
"Dua ya, Tante? Yang corn satu sama satu nya yang stik." pinta Aurel sambil melirik Delisa.
"Kalau Dua, Tante tidak mau belikan." kata Delisa sambil menggelengkan kepalanya.
"Ya sudah deh mau satu, tapi eskrim nya yang bentuk rainbow ya tante." kata Aurel semangat.
"Iya boleh deh." kata Delisa sambil tersenyum lalu melangkahkan kaki nya menuju kasir terdekat, setelah membayar semuanya, mereka berdua menuju toko yang ada di seberang jalan untuk membeli eskrim.
"Maaf Non, mau saya anterin pulang atau ingin mampir ke Nyonya terlebih dahulu?" tanya Mang Eja kepada Delisa yang sejak tadi menggendong Aurel yang tertidur di pangkuan nya.
"Panggil saya Delisa saja Mang, jangan seperti itu." kata Delisa tak enak.
"Iya Neng Delisa, jadi bagaimana? Neng Delisa ingin kemana? pulang atau mampir ke rumah dulu, karena tadi saya di telepon oleh Nyonya Lilis ternyata ia sudah ada di rumah." tanya mang Eja lagi sambil menjelaskan.
"Saya ikut saja dulu, Mang. Kasihan Aurel jika harus tidur di kursi sendiri, nanti bangun-bangun badan nya kaku semua." kata Delisa sambil mengelus rambut Aurel yang sedang tertidur.
"Baik, Neng."
Tidak ada percakapan lagi antara Mang Eja dan Delisa, mang Eja sangat fokus dengan perjalanan nya di depan sementara Delisa sibuk menepuk-nepuk pantat Aurel dan sesekali membenarkan anak rambut yang menutupi mata nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
lestari saja💕
kepo habis berapa duit delisa????
2024-06-18
0