Eps 04

Di Malam hari di kediaman milik Max Malik Sanjaya, Aurel sedari tadi menceritakan apa yang di alami tadi sore kepada sang Daddy nya dengan senang hati Daddy nya pun meng iya kan saja apa yang di ucapkan oleh anak kesayangannya itu.

"Dad, nanti tante Yisa besok kesini boleh kan Dad? Mau mengajak Aurel sama Oma jalan jalan beli mainan." tanya sang anak sambil mengelus tangan sang Daddy nya.

"Eum memangnya Tante Yisa tidak di marahi oleh Mama nya? Kan harus izin dulu sayang Tante Yisa nya, Aurel tidak boleh seperti itu ya ... jangan terlalu dekat apalagi sama orang yang Aurel baru saja kenal, itu tidak baik. Bukan kah Daddy sudah pernah mengajarkan kepada Aurel jika ada orang asing itu tidak boleh dekat-dekat nanti Aurel di culik, bagaimana, hm?" Revano mengomel kepada sang anak kala anak nya menceritakan Tante Yisa nya yang bahkan baru bertemu satu kali itu pun tidak sengaja, mengapa mereka sangat begitu dekat?

Revano Akashy Malik, putra satu satunya Max Malik sanjaya dengan Lilis amirashy. Menyandang status sebagai duda anak satu di usia nya yang masih 27 tahun, ditinggal sang istri untuk pergi selama lamanya yakni 4 tahun yang lalu sejak usia Aurel menginjak 1 tahun, kebutuhan sang anak terpenuhi hingga cinta dan kasih sayang tak luput dari anaknya yakni Aurelia Azurani Malik, kasih sayang untuk cucu nya juga tak lepas dari sang Nenek dan kakek nya, Aurel merupakan cucu kesayangan mereka, apapun yang Aurel minta akan terpenuhi terkecuali yang membuat sang cucu nya menderita, itu tidak akan pernah terjadi.

Revano merupakan Dosen di kampus, menjadi dosen merupakan cita citanya sejak kecil. Ia juga sekaligus CEO di anak cabang milik sang Ayah nya itu maka dari itu Revano sangat sibuk di tambah mengurus anaknya di tangannya sendiri, Revano sudah meminta agar sang Mama untuk mencari baby sitter untuk anaknya, tetapi mama nya kekeh untuk tidak mencari pengasuh karena mama nya bertekad akan mengasuhnya sendiri saja karena nanti takut tidak dapat kasih sayang yang utuh kala cucu nya di asuh oleh orang lain.

"Tidak Dad, tante Yisa itu sangat baik sekali, kalau tidak percaya coba saja Daddy tanya sama Oma, huh ... " ujar Aurel sambil menggulung kedua tangannya pada dadanya.

"Iya sayang, iya boleh, tapi nanti Aurel tidak boleh nakal dan harus nurut sama Oma ya ... kalau nakal nanti Daddy bilang sama tante Yisa, tidak boleh dekat dekat sama anak cantik Daddy ini." ucap Revano sambil menggesek gesekan hidung nya ke hidung milik Aurel.

"No Dad, nanti Aurel tidak akan nakal, Aurel janji." ucap Aurel sambil menunjukkan jari kelingking di depan muka sang Daddy nya.

"Oke janji." ucap Revano sambil menyatukan jari kelingking miliknya dengan milik sang anak nya.

"Ya sudah kalau begitu Aurel tidur ya ini sudah malam, selamat malam sayang." ucap sang Revano sambil mengecup kening anaknya

"Oke Dad, selamat malam juga." jawab Aurel sambil mulai memejamkan matanya.

Revano keluar dari kamar Aurel menuju dapur karena perut nya terasa lapar di malam ini.

"Loh Mama ngapain malam-malam ke dapur?" tanya Revano melihat Lilis yang sedang meneguk minuman yang ada di tangan nya.

"Haus, Van." jawab Lilis sambil meneguk kembali minumannya.

"Revano lapar, Ma. Perasaan tadi sudah makan banyak di kafe, kok sekarang lapar lagi ya?" ucap Revano sambil cengengesan.

"Sok ngeles kamu Van, tadi di meja makan di suruh makan bilangnya sudah kenyang, giliran makanan sudah di simpan semua baru bilang lapar. Ya sudah nanti mamah panggilkan Bi Asih untuk siapkan makanan untukmu." ucap Lilis sambil melenggang pergi keluar dapur, menuju ruang Tv.

Setelah makanan sudah siap, Revano makan tetapi tidak di meja makan melainkan di dekat sang Mamanya, di depan Tv.

"Van, Aurel sudah tidur?" tanya Lilis memastikan cucu nya sudah tidur karena sudah larut malam, jam di dinding menunjukkan pukul 9 malam.

"Iya Ma, sepertinya tadi Aurel sudah mengantuk sekali, jadi dia cepat tidurnya dan tidak seperti biasanya. Yang biasanya bisa tidur jika hanya di bacakan cerita-cerita dongeng saja." ucap Revano sambil meneguk air putih yang ada di gelas nya.

"Syukurlah kalau sudah tertidur. Aurel sekarang sudah besar ya Van, sudah mau 6 tahun, sudah mengerti ini dan itu, tadi saja ia merengek meminta di belikan Arumanis padahal gigi nya saja sudah ompong dan sering mengadu jika gigi nya sakit. Untung saja tadi ada Delisa yang membujuknya." ucap Lilis sambil sedikit tertawa.

"Delisa? Yisa?" gumam Revano yang dapat di dengar oleh Lilis.

"Delisa namanya, Yisa hanya panggilan anak mu saja, Van." kemudian Lilis pun mulai menceritakan semua yang ia alami pada sore itu kepada Revano.

"Aurel sudah tidak bisa di bohongi lagi Van. Dia sudah bukan balita kecil lagi." ucap Lilis.

"Iya Mah, sekarang dia juga sudah bisa mengeles kalau Daddy nya berbicara." ucap Revano sambil ikut ikutan tertawa dan menggeleng-gelengkan kepalanya kala mengingat kecerewetan anaknya itu.

"Van, kamu tidak ada niatan untuk menikah lagi? Kasian Aurel, Van. Kamu jangan mementingkan ego kamu saja Van. Yang di takuti nanti adalah jika Aurel di ejek oleh teman temannya ... tahu sendiri bagaimana pertemanan jaman sekarang. Ya walaupun Ibu sambung setidaknya yang bisa bikin Aurel bahagia dan seperti memiliki sosok Ibu aslinya. Kamu cari istri sekaligus cari Mommy untuk anak mu, Van." ucap Lilis menasehati sambil mengelus pundak anaknya.

"Iya Ma. Nanti Vano pikirkan lagi. Revano masih sibuk sama Kampus, Ma. Niatnya Vano mau resign dari kampus setelah wisuda angkatan ini, Vano mau fokus saja ke Perusahaan Papa, kasian Papa jika harus bolak-balik, padahal kondisinya sudah tidak seperti dulu lagi, sudah sering sakit sakitan. Vano kasian sama Papa, Ma." ucap Revano sambil tersenyum.

"Ya baguslah kalau kamu punya niatan sendiri seperti itu, Mama bangga sama anak Mama yang satu ini." ucap Lilis sambil memeluk putra tunggalnya.

"Iya Ma. Vano nitip Aurel ya, jika seandainya Vano pergi keluar kota dan lama pulang. Maafkan Vano ya Ma jadi merepotkan Mama." ucap Revano yang merasa tidak enak hati walaupun dengan orang tuanya sendiri.

"Husst ... kamu ini sudah seperti sama siapa saja, Van ckckck ..." ucap Lilis berdecak kesal mendengar perkataan yang keluar dari mulut anaknya, bukan kah sedari kecil Aurel sudah di asuh oleh dirinya, ingin rasanya saat itu Lilis mencabik-cabik putranya.

"Van, Mama kangen suara bayi di rumah ini. Mama rela deh jadi baby sitter nya. Mama jadi penasaran loh seperti apa wajah anak laki-laki mu, Daddy nya saja sudah tampan apalagi anaknya ya ..." ucap Lilis lagi sambil menggoda Revano.

"Iya, Ma. Nanti Vano berusaha lagi kalau sudah ada yang halal-halal." ucap Revano sambil tertawa geli, mengingat perkataannya sendiri.

"Ya sudah Mama tinggal dulu, Mama sudah mengantuk dan ingin segera tidur. Selamat malam sayang." ucap Lilis sambil berdiri dan mematikan Tv nya.

"Malam juga, Ma." ucap Revano sambil berdiri juga dan mulai melangkahkan kakinya ke tangga karena memang kamar Revano berada diatas. Berurutan dari kamarnya, Kamar Lagi lalu di sebelahnya ada ruang kerja, ruang olahraga, dan ada seburah ruang bersantai juga disana.

Terpopuler

Comments

Jamilatul Fauziah

Jamilatul Fauziah

jadi vano nikah muda dong
usia 27 th udah punya anak umur -+ 6 th🤔

2024-06-20

0

lestari saja💕

lestari saja💕

duda muda dong 27 thn

2024-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 01
2 Eps 02
3 Eps 03
4 Eps 04
5 Eps 05
6 Eps 06
7 Eps 07
8 Eps 08
9 Eps 09
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67 + Akad
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117 -END-
118 PROMOSI
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Eps 01
2
Eps 02
3
Eps 03
4
Eps 04
5
Eps 05
6
Eps 06
7
Eps 07
8
Eps 08
9
Eps 09
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67 + Akad
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117 -END-
118
PROMOSI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!