Eps 09

Pagi hari ini Delisa sangat sibuk sekali karena ini merupakan hari pertama dia bekerja. Ia menggunakan baju sesopan mungkin, di tambah make up tipis agar segar dan mengikat rambut nya dengan satu ikatan.

Wanita itu mulai menjalankan motornya ke perusahaan MS group.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup macet sekitar 10 menit dari kontrakan nya, Delisa pun sampai di depan perusahaan tersebut lalu memarkirkan kendaraan nya di tempar parkir yang berjajar dengan motor yang lain.

Kemudian Delisa masuk ke dalam perusahaan tersebut dengan hati yang gusar, karena ia sama sekali belum pernah di interview kerja dan sudah langsung ke terima saja. Ini benar-benar kekuatan orang dalam.

"Maaf, Pak. Saya ingin bertemu dengan Bapak Revano." tanya Delisa kepada Pak Satpam yang sudah membukakan pintu untuknya.

"Maaf, Mbak. Apa sebelumnya sudah ada perjanjian dengan Pak Revano?" tanya pak satpam lagi. Pasalnya Revano itu bukan orang biasa. Revano hanya bisa di temui jika atas dasar perjanjian saja.

"Eum, tidak ada, Pak." jawa Delisa jujur.

"Kalau begitu bagaimana jika saya antar Mbak bertemu Pak Roy saja." kata pak Satpam.

"Pak Roy?" tanya Delisa jujur, karena ia di beri wejangan oleh Lilis bahwa jika dirinya sudah sampai di perusahaan, ia harus langsung menemui Revano saja.

"Iya, Pak Roy, sekertaris pribadi nya pak Revano. Biasanya jam segini juga pak Revano belum datang Mbak." jawab pak Satpam.

"Ya sudah deh, Pak. Kalau begitu boleh Bapak antar saya bertemu dengan Pak Roy?" tanya Delisa.

"Ya, Mbak. Mari saya antar."

Pak Satpam berjalan dengan di ikuti Delisa di belakangnya.

Mereka naik lift khusus karyawan, menaiki satu persatu lantai yang ada di dalam gedung itu hingga kemudian mereka sampai lah di lantai paling atas, tempat CEO, dan staf-staf khusus.

'*W*ah ... perusahaan nya bener bener besar banget ya. Hebat sekali Pak Sanjaya itu.' kata Delisa di dalam hati.

"Maaf, Pak Roy. Ini ada yang ingin menemui Pak Revano." kata Pak Satpam menghampiri Roy yang sedang sibuk dengan laptop nya.

"Oh baiklah. Bapak boleh kembali lagi." kata Roy dengan sopan.

"Ekhem." Roy berdeham menetralkan jantungnya karena saat ini jantungnya seperti ingin melompat keluar dari tempatnya karena melihat wanita imut di depannya.

'Buset nih bocah lumayan juga, kasian amat suruh jadi OB mending jadi istri gue aja, gak usah susah payah kerja tinggal diem di rumah sambil ngurusin gue' kata Roy di dalam hatinya.

"Delisa? Kemari." panggil Roy sambil melambaikan tangannya. Delisa pun menuruti Roy, berjalan mendekati Roy sambil menundukkan wajahnya.

"Delisa kamu yakin ingin bekerja disini?" tanya Roy sambil menatap Delisa yang ada di depannya.

"Iya, Pak. Saya yakin." jawab Delisa dengan semangat lalu mendongakkan wajahnya menatap Roy.

"Baiklah Delisa, tapi apa kamu tidak apa-apa jika bekerja di bagian OB?"

"Iya Pak Roy, tidak apa-apa." jawab Delisa dengan mantap.

"Baiklah mari saya akan terangkan apa saja yang akan di lakukan kamu selama bekerja disini. Simak dan pahami dengan baik karena saya tidak mau mengulang perkataan saya lagi, mengerti Delisa?" canda Roy. Tetapi tidak dengan Delisa, ia menganggukkan kepalanya dan siap mendengarkan dan mencatat di pikirannya.

"Jangan tegang Delisa, rilex saja jika dengan saya, tapi tidak dengan pak Revano ya, apa yang ia mau harus di turuti." kata Roy memberi pemahaman.

"Iya, Pak Roy." kata Delisa mengangguk paham.

"Baiklah... Ini dengarkan baik baik.

Roy pun menjelaskan pekerjaan apa saja yang boleh dan tidak boleh di lakukan Delisa selama bekerja disini.

"Oh iya Delisa. Jika nanti pagi-pagi Pak Revano meminta kopi, takaran gulanya satu sendok saja ya ... jika untuk saya bebas ingin berapa takar saja, yang penting jangan kemanisa. Paham Del?" ujar Roy sambil menjelaskan panjang lebar kepada Delisa.

"Iya pak Roy paham." kata Delisa sambil menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu ini jas khusus OB dan silahkan kamu masuk ke ruangan yang ada di lantai tiga dan berkumpul dengan teman kamu. Apa ingin saya antar?" tanya Roy sambil memberikan jas nya kepada Delisa.

"Tidak perlu, Pak. Biar saya sendiri saja. Terimakasih atas penjelasannya, Pak." kata Delisa sambil melenggang pergi meninggalkan Roy sendirian dengan laptopnya.

'Cantik banget Delisa, incaran saya nih, lumayan buat cuci mata kalau capek habis bekerja.' ujar Roy dalam hati sambil tersenyum-senyum sendiri.

"Roy, bagaimana dengan perusahaan?" Suara berat bariton terdengar saat ini di depan Roy, yang tak lain adalah suara Revano.

"Sejauh ini masih lancar-lancar saja, Bos. Oh iya ini ada beberapa file yang harus anda cek. Kemudian setelah ini sudah tidak ada pekerjaan lagi karena kemarin perusahaan Jaya Group mengundurkan pertemuan nya." jelas Roy kepada Bos nya.

"Kalau begitu kau seharusnya bilang sejak pagi, Roy. Saya bisa mengeceknya dari rumah saja lewat email. Aurel menangis tidak mau ditinggal oleh saya, saya kesini setelah Aurel kembali tertidur." kata Revano sambil memijat pelipis nya.

"Maaf, Bos. Kalau begitu biar tidak pusing nanti saya pesan kan kopi saja." tawar Roy.

"Hm, boleh. Kalau sudah jadi kau bawakan saja ke ruanganku." kata Revano sambil meninggalkan Roy dan masuk ruangan pribadi nya yang tepat di samping meja kerja Roy.

Tepat sekali setelah Revano masuk ke dalam ruangannya, datang lah Delisa dengan alat pel dan sapu di tangannya. Roy tersenyum melihat Delisa yang ada di depannya, jadi ia tak perlu menelpon dapur untuk memesannya.

"Delisa, kemari." ujar Roy dengan suara yang cukup keras hingga Delisa menoleh ke sumber suara.

"Iya, Pak Roy. Ada apa? Apa yang bisa Delisa bantu?" tanya Delisa sambil sedikit berlari.

"Kamu habis dari mana, Del?" tanya Roy.

"Eum itu, Pak. Tadi di bagian sana ada meja yang tertumpahan air minum, jadi Delisa bersihkan." jawab Delisa.

"Tolong buatkan kopi untuk Pak Revano dan eum untuk saya milkshake coklat saja. Ingat takaran kopi untuk Pak Revano ya, Del." ujar Roy mengingatkan.

"Iya, Pak. Kalau begitu saya permisi dulu." kata Delisa dengan sopan, menatap mata Roy pun ia tidak berani.

Kemudian wanita itu menuju ruangan dapur yang ada di lantai tiga untuk membuat segelas kopi dan milkshake coklat untuk kedua atasannya. Susah payah Delisa membuatnya dengan di bantu koki hebat untuk membuat kopi itu agar takarannya pas.

"Satu sendok saja ya Pak gula nya?" tanya Delisa kepada Pak Muh yang merupakan koki hebat itu.

"Iya, Neng. Pakai gula untuk diet saja, jangan pakai yang itu tapi yang ini." kata Pak Muh sambil meletakkan gulanya di hadapan Delisa.

"Oh iya Pak, aduh untung belum di celupin." Delisa tersenyum canggung menatap Pak Muh.

"Takarannya pakai sendok yang ini, Neng. Jangan yang itu nanti takut kemanisan." kata Pak Muh lagi.

"Iya Pak Muh, tunggu sebentar." jawab Delisa dan mulai mengambil bubuk kopi di lemari pendingin dapur.

"Astaga, kopi nya yang mana ya Pak Muh? Banyak sekali." kesal Delisa ketika melihat banyaknya kopi yang ada di lemari pendingin tersebut.

Dari awal merintis perusahaan, Sanjaya sudah mempekerjakan Pak Muh di perusahaan yang awal, karena Revano suka dengan masakan yang Pak Muh buat. Jadilah Sanjaya mengalah kepada anaknya dengan memindahkan Pak Muh ke tempat perusahaan anaknya.

"Ambil yang latte saja, Neng. Tapi biasanya pak Revano itu suka di campur dengan cappucino." ujar pak Muh yang sedang membuat milkshake coklat.

'Astaga bikin kopi aja seribet ini, bukan kah ada kopi kemasan? Tinggal di buka, di tambah air panas lalu di aduk dan di minum.. Sulit sekali ternyata makanan dan minuman untuk dia, walaupun dulu ayah juga sering minum kopi tapi tidak sampai segininya.' kesal Delisa di dalam hatinya.

Walaupun menggerutu kesal di dalam hatinya, Delisa tetap membuatkan segelas kopi untuk Revano.

Terpopuler

Comments

lestari saja💕

lestari saja💕

kok punya motor?

2024-06-19

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 01
2 Eps 02
3 Eps 03
4 Eps 04
5 Eps 05
6 Eps 06
7 Eps 07
8 Eps 08
9 Eps 09
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67 + Akad
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117 -END-
118 PROMOSI
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Eps 01
2
Eps 02
3
Eps 03
4
Eps 04
5
Eps 05
6
Eps 06
7
Eps 07
8
Eps 08
9
Eps 09
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67 + Akad
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117 -END-
118
PROMOSI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!