Pov author.
Pagi hari ini Delisa sudah rapih menggunakan dress putih dengan motif bunga-bunga. Di padukan dengan warna kulit yang putih bersih sangat cocok di tubuh Delisa. Rambut panjang dengan hidung mancung bertengger di wajahnya membuat penampilan hari ini sangat sempurna, perfect.
Delisa duduk di sebuah gazebo kayu, sambil menunduk meratapi nasib nya, ia rindu kepada kedua orang tua nya. Ia beberapa kali mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Setelah itu ia meninggalkan tempat itu dan berlari menuju terminal bus di seberang jalan tersebut.
'Bismillah' ucap Delisa dalam hati sambil mengepal erat jari jari tangannya, kemudian ia masuk ke dalam mobil bus, ia duduk sendiri, ketika dalam perjalanannya ia hanya termenung sambil berpikir ia pulang harus sukses agar orang tua nya bangga kepadanya walaupun sudah tiada.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, tibalah Delisa di Bandung, ia mulai meregangkan otot otot tubuhnya karena lelah di dalam perjalanan yang sangat macet, di tambah banyak orang yang berlalu lalang di jalanan apalagi di jalanan kota Bandung yang punya banyak wisata. Bandung juga merupakan tempat yang paling nyaman untuk kalangan para pemuda bahkan yang sudah tua, karena udara nya sangat sejuk di tambah jajanan yang bernilai rendah atau bisa juga ramah di kantong.
"Aku harus kemana dulu, mana badan capek semua, mau tidur tapi tidur dimana? Kontrakan saja tidak punya, huh ..." Delisa melangkah gontai dengan mulut yang mendumel, lantaran nasibnya berbalik 90° dengan dirinya yang dulu.
Kemudian Delisa pun mampir di warung dekat dengan terminal, ia memesan nasi uduk di tambah dengan teh manis hangat, karena ia memang dari pagi belum makan.
"Cup ... cup ... cup .. Jangan menangis dong sayang ..." ucap Nenek-Nenek sambil menggendong tubuh cucu nya.
Huaaaaa ...
Huaaaaa ...
"Iya nanti Oma belikan tapi Aurel jangan nangis dulu ya, malu dilihat orang." ucap Nenek nya lagi.
"Aurel mau beli Arumanis itu Oma!" ucap anak kecil berumur 5 tahun.
"Iya sayang tapi nanti gigi mu sakit kembali, bagaimana? Nanti beli eskrim saja ya di belikan Daddy mu kalau Daddy mu pulang nanti minta yang banyak ya. Sudah ayo pulang, ini sudah sore." bujuknya lagi.
"Ah tidak mau oma! Aurel mau nya sekarang!" ujar bocah tersebut sambil menangis histeris.
"Eh kenapa cantik? Mau beli apa? Sini bilang sama tante tapi janji ya tidak boleh menangis lagi." ucap Delisa menghampiri kedua orang tersebut karena tadi ia sedikit terusik dengan tangisan bocah itu.
"Aurel mau beli Arumanis itu Tante, tapi tidak boleh sama Oma, kata Oma nanti gigi ku sakit lagi, aku kan kepengen tante masa satu doang gak boleh." ucap bocah kecil itu mengadu kepada Delisa.
"Oh ya?, Aurel tau tidak kalo Arumanis itu buat gigi cepat rusak, emang Aurel mau nanti gigi nya ompong? apa Aurel tidak kasian sama gigi Aurel? nanti kalo sakit gigi siapa yang ngerasain sakit nya?" ujar Delisa memberi pemahaman.
"Aurel tante." ucap nya sambil mulai berhenti menangis.
"Ya sudah tante belikan Aurel mainan saja bagaimana? Mau tidak?" tanya Delisa sambil mengelus kepala Aurel.
"Mau tante mau" ujar nya girang sambil menganggukkan kepala nya.
"Tapi tante tidak janji sekarang ya Aurel, karena sebentar lagi sudah malam, bagaimana kalau wekeend saja?" tanya Delisa lagi.
"Ya, boleh deh tidak apa apa. Iya kan Oma?" jawab Aurel kemudian beralih menatap Oma nya dan meminta jawaban dari Oma nya yang sedari tadi hanya bengong mendengar percakapan mereka berdua.
Sang nenek pun hanya menganggukkan kepalanya tandanya ia setuju karena bagaimana pun tangisan yang sedari tadi memekik kedua gendang telinganya kini hilang sudah tangis nya karena bertemu anak gadis itu, entah mengapa hatinya sedikit terenyuh melihat langsung keakraban antara cucu nya dan gadis asing itu.
'Seandainya kamu masih disini Rani, mungkin cucu ku sebahagia ini bersama mu.' ujarnya dalam hati.
"Oh iya tante jadi lupa kalau ada Oma nya si cantik ini, maaf tante tadi saya lancang berbicara sama cucu tante ini hehe." ucap Delisa yang tak enak hati, karena sedari tadi hanya berbincang dengan sang cucu nya saja.
"Ah iya iya tidak apa apa, kenal kan saya Oma nya Aurel, panggil saja Oma Lilis." Lilis pun menyodorkan tangannya, dan di sambut oleh tangan Delisa.
"Iya Oma Lilis, saya Delisa."
"Terimakasih sudah membantu saya buat membujuk cucu saya." ucap Lilis lagi.
"Iya tante sama sama, lagian hanya membujuk nya saja tidak lebih." jawab Delisa sembari nyengir kuda.
"Masalah nya jika cucu ku sudah nangis seperti tadi hanya bisa di tenangkan oleh Daddy nya saja, kebetulan Daddy nya tidak ikut, saya disini mengantar suami saya pergi ke Jakarta untuk urusan bisnis, penerbangan tidak bisa karena cuaca yang mendung dan awan hitam yang pekat jadi saya tidak mengizinkan suami saya untuk pergi naik pesawat, jadi saya antar suami saya naik bus saja, kalau nak Delisa kesini sedang apa?" tanya Lilis melihat Delisa yang sedari tadi sendiri tidak ada teman nya.
"Ee ... ee ... Sa-saya disini sedang mencari pekerjaan Oma." ujar Delisa sambil tersenyum menatap Oma Lilis yang sedang memangku Aurel.
"Kalau mau kamu bisa kerja di perusahaan suami saya, mau tidak?" tanya Oma Lilis sambil mengelus pundak Delisa.
"Wah mau banget Oma." ucap Delisa merasa lega sambil memegang tangan Oma Lilis, karena sudah mendapat rejeki yang tak terduga itu.
"Tapi kalau bagian OB, Delisa menolak?" tanya nya lagi.
"Tidak Oma, saya mau bekerja apa saja selagi itu kerjaan halal saya mau." ucap Delisa lagi.
"Ya sudah nanti kamu datang saja di perusahaan MS Group, nanti ajukan CV nya saja biar saya yang urus semuanya." ujar Oma Lilis sambil tersenyum lebar.
"Iya Oma nanti besok aku kirim CV nya, terimakasih ya Oma terimakasih."
"Iya sama-sama. Kalau begitu saya dengan Aurel pamit pulang dulu ya, kapan-kapan kita bisa bertemu lagi, oh iya ini nomor ponsel ku, nanti telepon saja kalau kamu butuh sesuatu, saya permisi dulu."
"Ayo Aurel kita pulang sayang nanti weekend kita ketemu lagi sama tante Delisa." ajaknya.
"Iya Oma, tapi tante janji kan? Jangan bohong! Aurel tidak suka!" celetuk bocah kecil itu dengan pipi yang kembang kempis.
"Iya tante janji." ujar Delisa sambil mengelus kepala Aurel.
Lilis dan Aurel pun Menuju Mobil pribadi miliknya yang bercap 'Alphard' itu. Sedangkan Delisa melenggang pergi sambil sibuk mencari kontrakan yang akan ia tinggal selama di Bandung itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
lestari saja💕
perjuangan hidup
2024-06-18
0
Rhenii RA
Daddy
2023-05-23
0