Perfect Mom

Perfect Mom

Episode 1

Di ruangan yang luas namun terkesan elegan. Seorang wanita muda berusia sekitar 25 tahun itu sedang membolak-balikan kertas yang berisi tumpukan dokumen yang harus ditandatangani nya. Namun bunyi ketukan pintu mengalihkan atensinya.

Tok..tok..tok

" Masuk, " ucapnya.

Sekretaris yang tadi mengetuk pintu pun segera memasuki ruangan bosnya itu.

"Ada perlu apa kamu kemari?" tanya Robecca tanpa basa-basi.

Sekretaris yang awalnya menunduk kini mengangkat wajahnya menatap sang CEO.

"Saya kesini hanya ingin memberitahu, kalau proyek yang ada di Prancis mengalami kendala, yang mengharuskan Ibu mengeceknya." jelasnya.

"Kalau begitu kamu atur jadwal penerbangan untuk saya pergi ke Prancis, segera." perintah Robbeca pada Rita.

"Baik Bu, kalau begitu saya permisi" pamit Rita.

Setelah kepergian Rita Robecca menghela nafas panjang.

"Huft, malasnya jika harus bolak-balik ke luar negeri " batinnya.

Lama terhanyut dalam pikirannya, Robecca pun melirik jarum jam yang ada di pergelangan tangannya. Jam menunjukan pukul satu siang yang berarti sudah waktunya jam makan siang. Ia pun bangkit dari kursi kebesarannya dan tak lupa menutup laptop serta menata berkasnya kembali.

Di Morena resto.

Robecca sedang menatap makanan di depanya yang menggugah selera. Tanpa basa- basi, ia langsung melahap makananya dengan cepat tak peduli dengan tatapan sinis orang di sekitarnya.

"Hai, Robecca Aleysia kan,?" tanya pemuda dengan jas rapi dan kacamata hitam.

Robecca yang asik menyantap makanannya pun

terpaksa mendongak keatas untuk menatap manik coklat milik pria tampan di depannya.

"Siapa?"

Tanpa ada drama-drama, Nike langsung memeluk erat Robecca yang merupakan sahabat baiknya di masa putih abu-abu.

"Aku Nike, teman kamu waktu SMA. Masa kamu lupa." ungkapnya sambil melepas pelukanya.

Sedangkan Robecca hanya ber-oh ria dan mengangguk-anggukan dagunya. Nike yang hanya mendapat respon seperti itu mendengus kesal.

"Nggak kangen nih?" goda Nike.

Becca pun menatap Nike dengan intens, Nike yang di tatap seperti itu menjadi salah tingkah. Menurutnya Aleysia itu sangat cantik dari segi manapun.

"Ngapain sih kamu liat aku kayak gitu, kalo kangen bilang!"

Becca yang mendengar kalimat itu muncul dari bibir Nike mendengus, dan memutar bola matanya malas.

"Terlalu percaya diri itu nggak baik, siapa juga yang kangen sama buaya darat kaya kamu? Itu hanya dalam mimpimu." tukas becca pedas.

"Nggak berubah kamu ya Ley, sekali ngomong pedesnya nggak ketulungan." dramatis Nike sok tersakiti sambil memegang dadanya.

Note: Aleysia itu nama panggilan Nike buat Robecca.

Sedangkan becca yang melihat itu tak peduli dan tak ada rasa empati untuk Nike. Setelah itu hanya ada keheningan. Nike yang tak suka keheningan pun membuka suara.

"Ley, aku boleh nanya nggak?" ragu- ragu Nike

"Yaudah tanya aja," jawab santai becca.

"Gimana hubungan kamu sama Revan, masih ngejalin hubungan?" tanyanya penasaran, karena setaunya mereka pacaran waktu SMA.

"Nggak," singkat, padat dan jelas.

"Lho kenapa? bukanya kamu sama dia saling cinta?" heran Nike.

"Dia selingkuh,"

"WHAT!!" pekik Nike tak percaya mendengar kejujuran temanya.

"Berisik!" hardik becca karena terlanjur malu ketika pengunjung resto menatap kearah mejanya.

"Serius? Revan yang terkenal dingin dan irit bicara bisa selingkuh juga? Mana yang di selingkuhi spek bidadari lagi, " ucapnya tak habis pikir dengan otak bego Revan.

"Apa yang tidak mungkin, yang udah nikah aja bisa cerai."

"Iya sih, eh btw kamu udah move on kan?"

"Nggak butuh waktu lama buat aku move on dari pria bajingan kaya dia." jawab becca memang benar apa-adanya.

" Ya bagus kalo gitu," komentar Nike

Drtttt..Drttt..Drttt

Bunyi handphone milik Nike menghentikan pembicaraan keduanya. Nike pun menggeser tombol hijau keatas, sehingga sambungan pun terhubung.

"Hallo, ada apa?"

"Ada klien yang ingin bertemu dengan tuan di kantor, sehingga tuan harus segera kesini." suara dari sebrang sana.

"Oke, kalau begitu saya akan secepatnya ke sana, " ucapnya lalu menutup telepon sepihak.

"Ley, aku pergi duluan ya, Lain kali kalo ada waktu kita bisa ketemuan." pamitnya dan bangkit dari kursi resto.

Robecca yang bingung harus ngapain di sini, memutuskan untuk kembali ke kantor sesudah membayar pesanannya.

❄️❄️❄️❄️❄️

Becca melemparkan asal tasnya keranjang. Seharian bekerja membuatnya sangat lelah. Terlihat dari wajah yang kusam dan matanya yang nampak merah karena terlalu lama menatap laptop. Menjadi putri tunggal kaya raya yang sudah tidak memiliki sosok orangtua, mengharuskan Robecca banting tulang untuk mencari sesuap nasi dari waktu ia masih remaja.Tak ingin terhanyut dalam pikiran yang membuatnya sedih, Robecca memilih untuk membersihkan tubuhnya.

Dilain tempat, seorang pemuda dengan jas acak-acakan itu sedang meratapi nasibnya yang sungguh sial. Ia beberapa kali mengacak rambutnya frustasi dan sesekali memukul kepalanya atas kebodohan yang ia buat.

"ARRRKHHHH" teriaknya menggema di bawah sinar lampu kota Jakarta itu. Ia sudah seperti orang gila yang merancau tak jelas di malam hari yang sangat dingin.

"Bodoh! Bodoh! Bodoh! Seharusnya aku dulu memilih Robecca bukan ****** seperti dia." rancaunya. Dia yang ia maksud adalah mantan istrinya yang baru menikah satu tahun namun kandas, karena istrinya yang selingkuh dan suka gonta-ganti pasangan.

"Andai aja aku dulu milih becca, mungkin sekarang kita udah hidup bahagia dan memiliki seorang anak." lanjutnya. Penyesalan memang selalu datang diakhir, begitulah yang dirasakan Revan saat ini.

"Pokoknya aku harus bisa kembali sama becca, bagaimanapun caranya! " semiriknya lalu pergi dari tempat itu.

Selesai dengan ritual mandinya, Becca segera merawat kulitnya dengan memakai body lotion, pelembap, masker wajah dan lainnya.Tangan lentiknya mengambil benda pipih persegi panjang yang berada di atas nakas dekat meja riasnya. Ia pun membuka aplikasi WhatsApp yang sering digunakan orang-orang berkomunikasi. Dilihatnya chat yang belum ia baca dari sekretarisnya, Rita.

Rita:

Selamat malam Bu, maaf jika mengganggu waktunya. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa besok pagi adalah jadwal Ibu terbang ke Prancis.Tiket pesawat sudah saya siapkan.

Robecca pun hanya membaca pesan dari Rita, ia tak ada niatan untuk membalasnya. Ia pun memilih off dari aplikasi tersebut, karena isinya hanya chat tidak penting dari para pengagumnya. Becca lalu meletakkan hp nya kembali di atas nakas. Setelahnya, ia meyiapkan keperluan untuk esok hari.

"Akhirnya beres juga, " gumamnya setelah memasukan 5 setel pakaian, hinghels, make up, dan lainnya. Ia pun menutup kopernya itu dan berjalan menuju ranjang untuk bersiap menjelajah ke alam mimpi.

...KOMEN DAN LIKENNYA MASIH DI PANTAU🤗...

Terpopuler

Comments

Astri kurniasari

Astri kurniasari

🌟

2024-02-05

0

AbC Home

AbC Home

jejak👣 1

2022-09-28

2

IndraAsya

IndraAsya

👣👣👣 Jejak 💪💪💪😘😘😘

2022-09-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!