Esok harinya Keyza terbangun pukul empat pagi. Ia pun bangkit dari ranjangnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan gosok gigi. Setelahnya ia lalu mengikat rambutnya kuncir kuda. Pagi ini ia akan membuat sarapan sekaligus bekal untuk putranya. Ia pun berjalan menuruni tangga menuju ke arah dapur. Keyza sudah memutuskan untuk memasak omelet, ayam goreng, sosis goreng, rawon, dan gulai makanan khas Indonesia.
Keyza pun mulai memasang apronya dan hal pertama yang ia lakukan adalah mencuci daging yang ingin dimasak. Selanjutnya, ia memotong bahan yang akan dimasak dengan telaten. Hanya butuh waktu satu jam lebih setengah saja, hidangannya sudah siap saji. Karena masih terlalu pagi, Keyza memutuskan untuk joging mengelilingi sekitar kompleks mansionnya.
Baru saja ia akan menaiki tangga hendak berganti baju. Suara pelayan yang memanggilnya menghentikan langkahnya.
"Apa yang sedang nona lakukan di sini?" tanya pelayan heran, dulu nona nya itu sangat anti ke dapur, dan sekarang malah berada disini.
"Saya hanya memasak untuk putraku, apa itu salah?" ucap Keyza dengan nada arogan, yang membuat pelayan itu menengguk ludah kasar.
"T-tidak nona, Lain kali biarkan saya saja yang memasak. Saya merasa tak enak dengan nona." jawabnya gugup dan menundukkan kepalanya kebawah.
" Tidak apa, kamu selesaikan saja pekerjaan yang lain." Setelah mengucapkan itu Keyza melenggang pergi untuk berganti dengan pakaian olahraga.
Dan Disinilah Keyza, berada di taman dekat mansionnya dengan keringat yang membanjiri pelipisnya. Sesekali ia mengelap keringatnya lalu membuka tutup botol Aqua dan menengguk nya setengah, lalu meletakan kembali di kursi taman. Jam menunjukan pukul enam pagi, Keyza menyempatkan untuk menghidupkan ponselnya dan memeriksa jika ada pesan penting yang masuk. Dan benar saja, semalam ada pesan dari Asisten suaminya.
Mark: Nona, tuan muda besok akan berkunjung ke mansion anda untuk menjemput tuan kecil dan membicarakan hal penting tentang hubungan pernikahan anda.
Setelah membaca pesan yang di kirim oleh asisten suaminya, Keyza menaikan sebelah alisnya penasaran dengan apa yang akan di bicarakan suaminya itu. Berdasarkan ingatan tubuh yang saat ini ia tempati. Dulu Keyza menjebak Wiliam dengan mencampurkan obat perangsang kedalam minumannya di sebuah hotel mewah tempat diadakannya pesta pengangkatan jabatan CEO keluarga Alexander yang di serahkan oleh Wiliam. Dan dengan otak licik yang di milikinya, Keyza menyuap banyak staf hotel untuk memberikan minuman itu untuk Wiliam dan membawanya ke suatu kamar. Terjadilah kecelakaan satu malam yang menghadirkan seorang anak. Setelah kejadian itu mereka berdua tidak saling bertemu. Di saat tahu kalau dirinya tengah mengandung anak Wiliam, Keyza sangat senang.Tetapi yang membuatnya sangat sedih, ia mengandung tanpa ada perhatian yang Wiliam kasih. Setelah melahirkan anaknya dan sudah berusia tiga bulan, Keyza memberanikan diri untuk datang ke kediaman Alexander untuk meminta pertanggung jawaban. Namun Wiliam menolak secara mentah-mentah, karena desakan keluarganya ia mau menikah dengan Keyza dengan syarat, harus di rahasiakan dari publik. Keluarganya pun menurut.
Setelah menikah dengan Wiliam, Keyza pikir hidupnya akan bergelimang harta. Namun dugaanya salah, ia diasingakan oleh suaminya sendiri. Mereka pun hidup terpisah dan tidak pernah bertukar sapa.
Keyza yang memikirkan masalalu pemilik dari tubuh ini merasa kasihan. Ia pun bertekad akan memilih bercerai saja dengan suaminya itu jika ia bertemu.
Mengingat malaikat kecilnya yang berada di rumah, Keyza menyunggingkan senyum tipis. Ia lalu beranjak untuk segera pulang.
Di mansion.
"IBUUU!" panggil bocah lelaki yang baru saja bangun tidur.
Salah-satu pelayan yang mendengar teriakan majikan kecilnya menghampirinya.
"Ada apa tuan kecil berteriak?" tanyanya.
"Dimana ibuku?" tanya Axelio balik.
" Nona Keyza sedang joging, tuan. Lebih baik tuan kecil mandi dulu dan siap-siap ke sekolah." saran pelayan itu.
"Oh, baiklah." ucapnya menurut. Pelayan itu pun menggendong Axelio dan membantu memandikannya serta menyiapkan alat sekolahnya.
Tap..tap...tap
Bunyi sepatu converse Keyza menggema di ruangan. Pandangannya melihat keadaan rumah yang masih sepi."Apa anak itu belum bangun" pikirnya. Entahlah ia tak tahu, ia akan memilih mandi saja dulu.
Sudah siap dan cantik dengan balutan dress selutut berwarna peace tak lupa riasan tipis. Keyza melangkah turun kebawah untuk sarapan dengan anaknya itu.
"Pagi, "sapa Keyza pada Axelio yang sedari tadi melamun di depan meja makan.
"IBUUU!" girangnya dan menerjang pinggang ramping ibunya." Ibu kemana saja, Lio cariin tahu." lanjutnya mengerucutkan bibirnya.Keyza yang melihatnya terkekeh geli.
"Hey, Ibu hanya pergi untuk jalan-jalan sebentar saja kok." jawab Keyza lembut sambil mencubit pipi chubbynya.
"Lama tauk!" rajuk Axelio bersedekap dada.
"Yaudah Ibu minta maaf, " pasrah Keyza.
Setelah melewati drama pagi ini pun mereka berdua selesai sarapan, kini Axelio akan berangkat sekolah bersama supirnya.
"Axelio berangkat dulu, Bu." pamitnya mencium tangan Keyza.
"Hmm, hati-hati."
Setelah kepergian anaknya Keyza merasa kesepian, ia tak tahu harus berbuat apa di mansion sebesar ini. Sepertinya menggambar desain baju tidak buruk. pikirnya. Ia pun mulai menyiapkan alat menggambar.
Jam menunjukkan pukul satu siang yang artinya sudah waktunya istirahat kantor. Wiliam mematikan laptopnya, setelahnya ia bangkit dan merapihkan dasinya sedikit. Hari ini ia akan mengunjungi istrinya yang ke tiga kali setelah empat tahun ia menikah.
"Mark!" panggil Wiliam pada asisten pribadinya. Mark yang masih melihat-lihat dokumen menghentikan kegiatannya dan segera berjalan kearahnya.
"Ya tuan, ada apa anda memanggil saya?"tanya Mark basa-basi.
"Tolong kamu siapkan mobil, kita akan ke mansion wanita itu." suruhnya dengan datar dan tanpa ekspresi.
"Wanita yang tuan maksud itu siapa?" tanya Mark pura-pura tidak tahu. Ia hanya ingin menggoda tuan mudanya yang dingin tak tersentuh.
"Jangan berlagak bodoh, Mark!" geram Wiliam menatap tajam asistennya.
Mark yang di tatap tajam itu begidik ngeri, tuannya seperti akan mengulitinya saja. Pantas saja ketika ada Wanita yang ingin menggodanya harus berpikir seribu kali untuk mendekat. Ia merasa kagum dengan keberanian nona Keyza dulu yang bisa mengikat tuannya ini.Pikirnya.
"Mark! Kamu dengar saya bicara kan?"marah Wiliam yang melihat Mark hanya melamun dan mengacuhkannya.
"D-Dengar tuan, kalau begitu saya akan siapkan mobil."ucap Mark gugup takut tuannya akan mengamuk.
Mobil meraka pun melaju cepat membelah padatnya kota Jakarta menuju mansion.
Sedangkan dimansion, kini Keyza sedang sibuk mengajarkan pelajaran matematika pada Axelio. Setelah pulang sekolah tadi, Axelio memintanya untuk menemaninya belajar. Dan disinilah mereka, berada di ruang tengah dengan setoples cemilan dan minuman.
"5+7\= 12"
"8-3\=5"
"6+9\=....?" tanya Keyza pada Axelio.
Axelio yang di beri pertanyaan pun dengan senang hati menjawabnya" Sama dengan lima bel__"ucapnya terpotong oleh suara dep voice milik pemuda tampan dengan setelan jas kantornya serta asisten yang mengawal di belakang.
"Selamat siang," ucap Wiliam dengan suara khasnya. Keyza yang mendengarnya menoleh kearah suara sang pemilik yang ternyata suaminya. Mata mereka saling bertemu beberapa detik, sebelum Wiliam mengalihkan pandangan. Entah perasaan apa, saat menatap mata jernih dan lentik istri yang selama ini ia abaikan, jantungnya merasa berdesir. Sedangkan Keyza hanya diam dan datar saat menatap Wiliam.
Berbeda dengan Axelio yang merasa sangat senang karena ayahnya kembali. Biasanya Wiliam akan sibuk bekerja sehingga tak ada waktu untuk dirinya.
"Ayah!" teriak Axelio memanggil Wiliam dan bangkit untuk lari dan memeluk Wiliam. Wiliam yang masih berdiam diri melihat kearah anaknya dingin. Sebenarnya Wiliam tidak ingin terlalu kaku dan dingin terhadap putranya, namun ia tak tahu cara berinteraksi dengan anak kecil, itu sebabnya ia acuh terhadap putranya itu. Merasakan tangan kecil Axelio yang memeluk pahanya ia merasa dejavu, ingatan masa kecilnya melintas di benaknya.
"Ayah, Lio seneng ayah pulang." girangnya dan tersenyum sangat lebar memperlihatkan gigi susu nya yang rapih.
"Hmm." Wiliam hanya menjawab dengan deheman. Ia pun memperhatikan anaknya atas sampai bawah. Wajahnya sangat mirip dengan dirinya dan dia pun tak kekurangan gizi serta tumbuh dengan sangat baik. Wiliam pun sangat bersyukur atas itu. Sekarang ia kembali menatap istrinya yang nampak cantik itu yang sedang memakan kue kering ditangannya. Dia memakan dengan sangat anggun yang membuat Wiliam betah menatap lama istrinya. Tersadar akan tujuannya kesini, Wiliam menepis kasar pikirannya.
"Lio, sebaiknya kamu belajar dengan pelayan dulu ya, ada hal penting yang ingin ayah bicarakan dengan ibumu." ucap Wiliam.
"Oke." jawab Axelio membuat huruf O dari jarinya dan berlalu pergi. Wiliam pun berjalan menghampiri Keyza yang asik makan itu.
"Ekhem." dehem Wiliam untuk mengalihkan atensi wanita di depannya. Keyza yang asik makan pun menatap kearah Wiliam, lalu menaikan satu alisnya seolah bertanya 'Apa'.
"Saya ingin berbicara denganmu." serius Wiliam.
"Hm, tapi tidak disini. Sebaiknya kita berbicara diatas saja." usul Keyza dengan dingin.
Bersambung.....
jangan lupa tinggalkan jejak.🤗🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Ibuk'e Denia
aq mampir thor di ceritamu
2023-07-04
0
AbC Home
jejak👣 4
2022-09-28
0