Episode 18

Angin sepoi-sepoi berembus dan menerbangkan helaian rambut milik Keyza. Ombak kecil pun ikut serta menerjang kakinya yang tanpa alas. Keyza kini sedang bermain pasir bersama Axelio. Mereka berdua pun bekerja sama untuk membuat istana dari pasir, sesekali juga mereka bergurau dan tertawa. Sedangkan Brilian sedang bermain ombak di temani oleh Wiliam. Sebenarnya Wiliam enggan, namun Brilian terus memaksa dan merengek padanya.

" Wil, tolong kamu fotoin aku dong, " pintanya. Wiliam yang sedari tadi memperhatikan istrinya pun sekarang menatap Brilian.

" Nih, kameranya. " ucap Brilian dan menyerahkan kamera itu pada Wiliam. Dengan malas, Wiliam menerimanya.

Brilian pun kini mulai berpose ala model terkenal.

Cekrek

Cekrek

Cekrek

Wiliam memotretnya asal-asalan, namun hasilnya tetap bagus.

" Gimana? Bagus nggak? " tanya Brilian yang sudah selesai dan menghampiri Wiliam.

" Lihat saja sendiri, " ucap Wiliam menyerahkan kamera itu pada sang pemilik.

" Wah, bagus banget Wil, kayanya kamu cocok jadi fotografer deh. " puji Brilian yang melihat hasil potretannya.

Skip

Puk

Keyza yang asik bermain pasir pun di kagetkan oleh seseorang yang tiba-tiba menepuk pundaknya. Sontak saja ia berbalik menatap pelaku.

" Kamu! Kok bisa ada disini? " tanya Keyza yang melihat Edgar sudah berdiri di sampingnya. Mendengar pertanyaan tak bermutu Keyza membuat Edgar terkekeh.

" Wajar dong key, ini kan tempat umum. " jawab santai Edgar.

" Oh ya, btw kamu kesini sendiri? " tanya Edgar yang melihat Keyza hanya terdiam.

" Tidak, aku bersama suami dan anakku."

" What!! Serius kamu udah punya suami dan anak?" syok Edgar. Ia tak pernah menyangka gadis pujaannya adalah istri orang.

" Iya, memangnya kenapa? " herannya yang melihat raut terkejut Edgar.

" Bukan apa- apa, aku hanya mengira dirimu masih gadis. "

Keyza yang mendengarnya pun tertawa kecil.

" IBUUU! " panggil Axelio yang mulai kesal karena sedari tadi merasa diacuhkan. Teringat sang anak, Keyza pun berjalan menghampirinya.

" Kenapa, hem?" tanya Keyza yang sudah menggendong sang anak.

" Bu, aku lapar. " rengek Lio berada di gendongan Keyza.

" Ya sudah, ayo kita cari makan. " ucap Keyza sambil mengelap keringat putranya.

" Ini anakmu key? " tanya Edgar yang sedari tadi diam ikut menimbrung.

" Hmm, "

" Ya ampun, gemes banget sih anakmu key, " ucap Edgar yang memandang muka chubby dan halus Lio. Edgar pun mendekati Lio.

" Hai boy! Kenalin, saya Edgar teman Ibumu. " ucap Edgar memegang tangan mungil Lio mengajak berkenalan.

" Axelio om, " jawab Lio datar dan dingin. Jujur saja ia tak suka dengan orang baru.

" Key, boleh aku menggendong anakmu? " Izin Edgar, tangannya sedari tadi gatal melihat anak Keyza yang menggemaskan. Yah, Edgar sangat suka dengan anak kecil.

" Boleh, " ucap Keyza menyerahkan Axelio pada Edgar. Sedangkan Axelio sudah melototkan mata kearah ibunya. Ia ingin memberontak, namun tatapan peringatan Keyza membuat dirinya pasrah.

" Yasudah, ayo kita cari makan bersama. " ajak Keyza.

" Kau tak mengajak suamimu key, " heran Edgar, tadi Keyza bilang ia kesini bersama suaminya, lalu kemana batang hidungnya? Jujur saja ia tak melihat.

" Biarkan saja, lagian aku tak tau dia kemana. " jawab Keyza acuh, semenjak kejadian dimana Wiliam dan Brilian yang meninggalkannya ia merasa kesal sendiri. Bukannya ia tak mau marah, namun ia tak mau dianggap istri prosesif atau cemburuan, yang berusaha menjauhkan sahabatnya.

" Ya sudah kalau begitu, "

Mereka bertiga pun berjalan beriringan menuju tempat makanan yang tersedia. Pilihannya pun jatuh pada tempat makanan yang terlihat estetik, karena tempatnya yang terbuka dan dekat dengan air laut, sehingga mereka dapat melihat pemandangan laut yang indah dari meja tersebut.

Mereka pun mendudukkan diri dan mulai memesan makanan.

" Mbak! " panggil Edgar.

Mba-mba yang sedang melayani pengunjung lain pun segera menghampiri Edgar.

" Iya, Mas. "

" Saya mau pesan Ayam bakar, sushi, seafood udang, sama kerang saus pedas. " ucap Edgar setelah melihat daftar menu.

" Kalau kamu apa key? " tanya Edgar.

" Samain aja, "

Pelayan itu pun mulai mencatat pesanannya.

" Minumnya apa, Mas? "

" Jus jeruk, milkshake, sama jus melon, Mbak. "

" oke, di tunggu ya.." ucap pelayan itu melenggang pergi.

Sedangkan Wiliam sekarang sedang kelimpungan, mencari keberadaan anak dan istrinya.

" Bril, kira-kira mereka kemana ya? " tanya Wiliam meminta pendapat Brilian yang asik memotret dirinya sendiri.

" Nggak tau Wil, mungkin udah pulang kali, " jawab Brilian acuh dan tak peduli.

" Aku yakin mereka belum pulang, lebih baik kita cari mereka dulu, " ajak Wiliam.

" Ishh, ngapain capek-capek nyariin mereka? merepotkan saja. Biarkan saja jika mereka hilang, kalau perlu terbawa arus dan tenggelam. "batin Brilian kesal.

Wiliam yang melihat keterdiaaman Brilian pun kesal.

" Bril, ayo! " ajak Wiliam.

" Eh, yaudah yuk. "

Dengan ogah-ogahan dan karena terpaksa, Brilian pun mengikuti langkah Wiliam dari belakang. Sudah cukup lama mereka menyusuri pantai yang luas ini, namun tak menemukan keberadaan Keyza.

" Wil, aku capek. Pulang aja yuk, aku yakin mereka udah pulang. " rengek Brilian.

" Jika kau ingin pulang, pulanglah sendiri. Biar aku disini mencari istri dan anakku, " tolak Wiliam tegas.

" Ck, seberapa pentingnya sih wanita itu, sampai -sampai membuat Wiliam sepanik ini." batinnya kesal.

" Sudah sana pulang Bril, kenapa masih disini? "

Brilian yang mendengarnya pun sangat kesal.

" Mengapa Wiliam sekarang lebih mementingkan istri dan anaknya sih. Padahal dulu Wiliam selalu memprioritaskan dirinya ketimbang orangtuanya. " batin Brilian tak habis pikir. Brilian ingin selalu menjadi prioritas Wiliam, tapi sekarang posisinya harus di geserkan oleh Keyza. Brilian tak terima itu, dirinya akan bertekad untuk mendapatkan posisi itu kembali.

" Oke fine! kita cari istri dan anakmu sampai ketemu, " putus Brilian setelah lama berpikir.

" Yasudah, " ucap Wiliam berjalan mendahului Brilian. Sedangkan Brilian memilih memotret pemandangan dari pada sibuk mencari Keyza. Saat dirinya mulai mengarahkan kameranya, tanpa sengaja ia justru menangkap sosok yang ia cari sedang bersama seorang pria. Kesempatan ini pun di gunakan Brilian untuk memanas-manasi Wiliam.

" Wiliam! " panggil Brilian.

Wiliam yang sedang berjalan pun berhenti, ia berbalik untuk menghampiri Brilian.

" Kenapa? "

" Aku sudah menemukan istri dan anakmu, "

" Dimana mereka sekarang? "

" Tuh, di sana! " tunjuk Brilian kearah mereka berempat yang asik melahap makanannya. Mata tajam Wiliam pun mengikuti arah pandang telunjuk sahabatnya. Setelah melihat pemandangan itu, tanpa sadar Wiliam mengepalkan tinjunya.

" Pria itu lagi? " batin Wiliam.

" Istrimu itu gatel banget ya Wil, udah punya suami setampan dan semapan kaya kamu masih aja nyari yang lain, " ucap Brilian kompor.

Wiliam pun mengabaikan perkataan Brilian, ia langsung berjalan untuk menghampiri meja mereka. Menurutnya ini kesalahanya, karena tak becus menjaga istri dan anaknya sampai- sampai di gondol tikus itu.

Bersambung....

Jangan lupa, like, komen, vote+ hadiah. thanks😊🤗

Terpopuler

Comments

Hamokitsi Run

Hamokitsi Run

hahahahaha yes... Edgar ya... bagus bgt... pas momentnya... byr Will jg nyadar sakit g tu sepet g tuh mata liat yg trsayang d djetin lwn jenis hahhaha

2022-10-28

1

sully cungliiee

sully cungliiee

laki kok pengecut

2022-10-06

0

A Myeon

A Myeon

tikus yg ganteng yaa Will🤭🤣

2022-10-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!