Di jakarta pada tanggal 20 Mei 2019
Di pinggiran jalan terdapat sebuah mobil Zenvo st1 sedang terparkir di pinggir jalan bersama seseorang pemuda yang sedang menguap.
Pemuda itu tidak lain adalah Ferdi, hari ini kebetulan sedang lose dari penumpang bahkan sudah jam 11 siang saja masih belum ada penumpang padahal dia hanya mengemudi selama 2 jam sehari tapi karena tidak ada penumpang dan kegiatan membuatnya memutuskan untuk terus narik.
Dia sudah berkeliling jakarta-depok tapi belum ada penumpang yang memesannya.
"Hoaam, apa aku pulang saja dan coba lagi sore?" kata Ferdi berpikir dan memutuskan jadi dia pergi ke mobilnya dan berniat kembali ke rumahnya.
Saat mau kembali ke rumahnya tiba-tiba dia mendapatkan notif kalau ada seseorang yang memesan membuatnya senang.
"Lokasi nya dekat jadi skuy lah jalan~" kata Ferdi dengan santai.
Di ujung jalan raya ada seorang pemuda berrambut hitam dengan sedikit corak biru yang sengaja di cat olehnya, dia memakai hoodie futuristik berwarna hitam-biru, kacamata persegi dan sebuah earphone yang dilengkali mix kecil terpasang di telinganya.
Pemuda itu adalah Santiko Viqri, dia sedang menunggu taksi online untuk pergi ke New York.
Dia berasal dari Indonesia namun karena sering berurusan di luar negeri khususnya New York membuatnya jarang kembali ke Indonesia.
Saat sedang menunggu di bawah halte bus tiba-tiba sebuah mobil sport berhenti didepannya, dia mengerutkan keningnya karena mobil itu tidak dia kenali.
Ferdi turun dari mobil dengan seragam supir taksi onlinenya dia pergi ke arah Viqri dengan ramah.
"Permisi, apa nama anda mas Viqri?" tanya Ferdi sopan.
"Y-Ya, mas Ferdi?" tanya Viqri, dia terkejut melihat seseorang turun dari mobil sport dengan mengenakan seragam supir taksi online ditambah orang itu memanggilnya membuatnya teringat supir taksi online yang dia pesan.
"Ya benar, ayo mas silakan masuk, apa ada barang yang perlu di bawa?" tanya Ferdi ramah dan sopan.
"Tidak ada" kata Viqri singkat.
Dia memasuki mobil milik Ferdi, meski di New York dia memiliki beberapa mobil sport yang keren dan hasil modifikasi tapi tetap saja masih terkesima dengan interior dalam mobil Ferdi.
Meski begitu dia tetap menampilkan wajah datarnya, Ferdi masuk dan melihat hal itu hanya tersenyum kecil dan mulai menyalahkan mobil nya dengan tenang.
"Mas, mau ke bandara?" tanya Ferdi basa-basi.
"Ya, aku harus kembali ke rumah teman lamaku!" kata Viqri singkat.
"Dilihat dari pakaiannya apa mas ini seorang programer? Atau mungkin gamer?" tanya Ferdi penasaran.
"Hanya seorang pencinta game, bagaimana denganmu? Mobil mahal digunakan untuk narik penumpang?" tanya Viqri balik.
"Ya begitulah, aku masih harus mencari rezeki untuk adikku~" kata Ferdi santai.
"Kamu seharusnya kaya hanya dilihat dari mobil ini saja sudah jelas hal itu tapi kenapa masih menjadi supir taksi online?" tanya Viqri bingung.
"Menjadi supir taksi itu cukup menyenangkan, aku bisa bertemu banyak hal dan itu juga berpenghasilan untuk makan dan sekolah adikku~" kata Ferdi dengan tenang.
"Huh? Ya terserah lah tapi kamu memiliki uang untuk membeli mobil ini tapi masih mengkhawatirkan makan dan sekolah adikmu?" kata Viqri bingung.
"Ahaha ya mau bagaimana lagi, ini lah kehidupan~" kata Ferdi misterius.
Viqri penasaran dengan Ferdi karena dia merasa Ferdi cukup misterius di tambah dengan beberapa hal membuatnya cukup tertarik untuk mencari banyak hal tentang Ferdi.
"Ngomong-ngomong kalau kamu datang ke sana itu buat apa? Liburan?" tanya Ferdi penasaran.
"Ya bisa dibilang begitu, niat awalnya liburan sendiri tapi itu membosankan jadi aku coba datang ke rumah teman lamaku itu!" kata Viqri dengan santai.
"Ya itu benar, memang liburan itu paling nyaman dan mengasikkan kalau bersama dengan keluarga, teman, dan kekasih~" kata Ferdi jujur.
"Nah makanya itu aku pergi kesana, sekalian pengen mengundang pacarku yang disana untuk datang berkeliling Indonesia!" kata Viqri singkat dan santai.
"Enak ya bisa berkeliling, aku juga ingin hal itu tapi aku masih harus menarik penumpang kalau tidak maka aku dan adikku tidak makan~" kata Ferdi menghela nafas.
Dulu dia pernah berpikir untuk membawa Ayu berkeliling Indonesia dan dunia tapi dia masih harus menarik taksi online meski itu sudah di kurangi menjadi dua jam sehari tapi tetap saja masih sibuk.
Ayu juga sibuk dengan studinya karena dia ingin mendapatkan beasiswa dan mengwujudkan cita-citanya itu secepatnya, jadi tidak ada waktu bagi keduanya untuk pergi jalan karena urusan pribadi.
"Kayanya aku harus mengatur agar bisa jalan bareng dengan Ayu sekali lagi!" kata Ferdi mulai memikirkan banyak hal.
"Oh ya apa kamu sudah lama jadi supir taksi online?" tanya Viqri tiba-tiba membuyarkan lamunan Ferdi.
"Ah yaa baru beberapa hari, sebelumnya aku hanya buruh konstruksi dan kerja part-time di restoran di waktu malam" kata Ferdi jujur akan hal itu.
"Apa? Bukankah kamu kaya?" tanya Viqri terkejut.
"Kembali lagi ke awal, aku hanya supir taksi online biasa!" kata Ferdi dengan ringan.
Mereka mengobrol dengan cukup akrab walau hanya beberapa waktu bertemu tapi tetap saja hubungan antara keduamya malah dekat.
Akhirnya mereka berdua sampai juga di bandara, dengan kemampuan menyetir mobil tingkat dewa milik Ferdi membuatnya cukup cepat sampai ke bandara.
"Bila kamu menyukai layanan taksi kami silakan memberikan bintang lima untukku!" kata Ferdi dengan ramah saat membuka pintu dimana Viqri berada.
"Terima kasih, aku yakin akan memberikan bintang lima untukmu dan saat aku kembali lagi ke Indonesia aku pasti akan menggunakan layanan supir taksimu lagi!" kata Viqri cukup senang.
"Ahaha ya aku juga akan menunggu itu, semoga perjalananmu menyenangkan!" kata Ferdi ramah.
"Um, kalau begitu bye~" kata Viqri berbalik untuk pergi sembari memberikan bintang lima untuk Ferdi.
[Ding! Selamat host mendapatkan bintang lima (20) menghadiahkan kemampuan ilmu gaib tingkat Master]
Mendengar itu tiba-tiba arus informasi tentang ilmu gaib seperti santet, persugihan, pelet, pelaris, dan lain sebagainya masuk ke kepala Ferdi.
Setelah semua Ferdi merasa senang karena mendapatkan untung tapi saat akan muter balik tiba-tiba dia mendapatkan notif dari bank kalau kartu kreditnya menerima 100 miliar rupiah.
"Apa? Siapa yang mengirimkan banyak uang kepadaku!?" tanya Ferdi bingung dan terkejut.
Tidak ada notif System mengenai uang ini jadi ada memungkinan seseorang mengirimkannya, tapi siapa dan untuk apa?
Sementara itu di bandara Viqri tersenyum kecil karena dia lah yang mengirimkan uang ke Ferdi.
"Indonesia memang menarik, aku juga tidak menyangka akan bertemu dengan player lain di sini~" kata Viqri dengan riang dan lalu pergi kembali ke New York.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Ayla Salsabila
lah tahun 2019 ternyata settingan waktunya
2024-11-12
0
Nino Ndut
player??..jgn2 pengguna sistem lain y??..n sepertinya levelnya lebih tinggi dari mc
2024-01-20
0
Harman LokeST
rezeki nomplok dari penumpang online
2022-11-22
1