Sebuah Rahasia

"Fer ki-kita harus cepat loh tidak ada waktu u-untuk... Melakukan itu..." kata Annisa malu.

"Tenanglah, aku sudah liat kalau kita masih ada waktu kok!" kata Ferdi tenang.

"Ta-Tapi... Di-Ditempat seperti i-ini... Ra-Rasanya..." kata Annisa pelan, wajahnya sudah merah padam entah karena malu atau hal lain.

"Tenanglah justru karena disini tempat yang sepi dan aman jadi tidak perlu takut!" kata Ferdi tenang dan santai.

"I-Itu..." Annisa ingin berkata lagi tapi melihat kalau Ferdi tenang membuatnya merasa ada yang aneh disini.

"Ayo turun!" kata Ferdi mulai memakirkan mobil dan keluar.

"Turun? Apa dia mau diluar? Tidak mungkin kan!?" pikir Annisa semakin absurt.

Saat Annisa turun dari mobil tiba-tiba matanya tertarik ke arah mobil Zenvo milik Ferdi.

"Mobil sport yang keren!" kata Annisa memuji karena tampilan Zenvo memang jenis mobil berkecepatan dan mewah.

"Ckckckck, kamu salah Nis, mobil ini masuk type Hypercar!" kata Ferdi menjelaskan sembari mengelengkan kepala dan mengelus body Zenvonya.

"Hypercar? Apa bedanya dengan Sport?" tanya Annisa bingung.

Dia tidak tertarik dengan mobil bahkan bila disuruh mencari tau mobil merk apa yang terkenal dia paling jawab dua hal yang terkenal yaitu Ferrari dan Lamborgini.

"Mobil Sport hanya bermesin besar dan cepat tapi itu hanya bisa di bandingkan dengan mobil lain, namun bila dibandingkan mobil kelas atas seperti Supercar dan Hypercar itu jauh berbeda tingkatannya!" kata Ferdi dengan tenang.

"Kamu tau banyak, lalu apa jenis mobil ini dan kenapa kamu menyentuhnya?" tanya Annisa santai.

"Mobil ini adalah Zenvo ST1 yang dibuat oleh perusahaan Zenvo di Denmark dan di produksi hanya 3 unit saja di dunia, lalu kenapa aku menyentuhnya ya ini mobilku!" kataku santai.

"Apa!? Mobilmu!?" kata Annisa terkejut.

Dia cukup terkejut dengan kata 'tiga unit' didunia tapi itu hanya sekilas beda dengan kata terakhir Ferdi yaitu 'mobilku' yang memiliki dampak besar bagi Annisa.

"Yups, ini mobilku, ayo masuk nanti terlambat!" kata Ferdi santai.

Dia masuk ke kursi supir lalu menyalahkan mesin dan membuka pintu co-pilot untuk Annisa.

Annisa mengangguk bodoh dan masuk dengan gugup, dia mulai merasa pemuda yang sudah berteman dengannya selama setahun itu memiliki sisi misteriusnya sendiri.

"Bagaimana dengan advanzamu?" tanya Annisa bingung.

"Tinggal aja disini, tidak ada yang mau ambil kok~" kata Ferdi santai.

Suara mesin mobil yang cukup ganas tapi halus membawa kesan mobil hypercar yang cukup mewah, Ferdi langsung membawa mobil itu ke tempat dimana restoran East berada.

"Ano... Fer berapa harga mobil ini?" tanya Annisa secara langsung.

"Rp.16,8 Miliar saat ini tapi mungkin tahun besok harganya naik~" kata Ferdi santai.

"****! 16,8 Miliar rupiah kau memarkirkannya di parkiran mall selama ini!?" kata Annisa secara sponstan.

"Ahahaha tidak perlu begitu, aku baru membelinya dua hari yang lalu, besok aku akan membawanya ke parkiran rumahku yang lagi di renovasi dalamnya~" kata Ferdi santai bahkan menganggap sikap Annisa cukup lucu.

"Rumahmu? Kamu juga punya rumah? Hei Fer bisa kamu jujur siapa kamu sebenarnya?" tanya Annisa sambil menatap Ferdi dengan aneh.

"Saat ini aku hanya supir taksi online biasa yang ingin mendapatkan bintang lima setiap hari~" kata Ferdi santai.

"Bohong, katakan sebenarnya!?" kata Annisa dengan nada mengancam.

"Ahaha aku hanya aku, Ferdiansya kakak Ayu dan seorang otaku normal~" kata Ferdi santai.

"Siscon! Kamu hanya otaku siscon! Jujurlah pada diri sendiri!" kata Annisa dengan senyum.

"Tsk, aku tidak sebangga dirimu Lolicon!" kata Ferdi sembari menatap Annisa.

"Apa Ayu tau soal ini?" tanya Annisa penasaran.

"Tidak, aku belum memberitahunya!" kata Ferdi serius.

"Kenapa?" kata Annisa bingung.

"Ayu masih kecil, aku tidak ingin menyusahkannya!" kata Ferdi serius.

"Huh? Apa kamu menjalankan bisnis ilegal!? Aku peringatkan ya Fer walau kita miskin atau terdesak sekalipun jangan pernah mau berurusan dengan hal-hal ilegal meski itu menguntungkan tapi juga beresiko!" kata Annisa memperingatkan dan menasehati.

"Aku tau dan bisnisku ini bersih tapi dikalangan pembisnis ada aja yang membenci dan berbuat nekat lagian mana ada pembisnis bersih baik berkas atau tindakan bahkan musuh sekalipun!" kata Ferdi beralasan tapi ini juga akan menjadi kenyataan.

Semakin berkembangnya Ferdi maka semakin banyak pula musuhnya yang ingin dia gagal bahkan meninggal jadi apa yang dikatakan Ferdi saat ini memang benar.

"Begitu, tapi kenapa sekarang?" tanya Annisa penasaran.

"Haa, yaa anggap saja aku menikmati hidup dan sekarang aku akan menjalankan bisnisku sembari menarik taksi online dan soal Ayu pasti aku ceritakan tapi bukan sekarang jadi aku harap kamu bisa berjanji untuk merahasiakannya!" kata Ferdi serius dan tenang.

"Baiklah tapi jangan lupa traktir aku makan karena sudah membohongiku!" kata Annisa dengan santai.

"Baiklah tapi jangan lupa aku ini supir taksi online kecil jadi jangan menghabiskan dompetku~" kata Ferdi bercanda.

"Apa menurutmu aku matre!? Aku tidak akan menghabiskan duit di dompetmu tapi di kartu kredit mah ga apa-apa kan?" kata Annisa dengan seringai.

"Ahahaha ya itu kalau kamu bisa habiskan~" kata Ferdi tertawa.

Menurutnya kekayaannya saat ini hanya seujung kuku atau puncak es di laut tanpa mengetahui dasarnya yang besar dan dalam jadi dia tidak takut di habiskan uang di kartu ATM nya.

Toh fungsi uang itu di habiskan bukan di simpen jadi buat apa dibiarkan? Dia memiliki uang 1 miliar dan perusahaan dengan pendapatan 10 miliar murni khususnya belum lagi kekayaan lain kaya sewa rumah dan system.

"Kamu yang mengatakannya jadi jangan menyesal!" kata Annisa menyeringai.

"Ngapain aku menyesal kalau soal uang? Lagian ngabisin uang demi wanitaku tidak lah rugi~" kata Ferdi dengan santai.

"Siapa yang jadi wanitamu, hmph!" kata Annisa yang memerah dan membuang muka.

"Ahahaha imutnya~" kata Ferdi santai.

"Janggan menggodaku!" kata Annisa menatap Ferdi sembari mengembangkan kedua pipinya.

Ferdi terhibur melihat sikap Annisa yang lucu apalagi pakaiannya membuatnya memiliki aura kedewasaa dan anggun tapi sikapnya yang centil dan lucu membuat ada nilai lebih.

Mereka mengobrol dan bercanda di mobil sembari menuju ke restoran, butuh 10 menit dengan mobil Zenvo milik Ferdi.

Ferdi turun dengan membuka pintu untuk gadis cantik seperti Annisa dan berjalan masuk ke Restoran sembari memberikan kunci mobil ke penjaga disana untuk memarkirkan mobilnya dengan baik.

Restoran East adalah restoran bintang 3 terbaik di jakarta, dengan masakan bergaya timur dan barat yang khas, nuansa didalamnya juga tenang benar-benar restoran mahal di jakarta.

Harga makanan standar disini seharga ratusan ribu sampai jutaan meski tidak tau kenapa harga tinggi tapi hidangannya memang enak makanya restoran ini sering di kunjungi para turis atau orang lain.

Terpopuler

Comments

Ayla Salsabila

Ayla Salsabila

ini maksudnya 'saat ini' kekayaannya masih dikit tp dimasa depan siapa yg tau, gitu kah?

2024-11-12

1

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjutkan Thor 😀💪👍👍👍🙏

2023-06-07

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Like and Coment 😛😀💪👍👍🙏

2023-06-07

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!