Ferdi masih mengemudi dan sudah mengantar beberapa penumpang tapi belum mendapat notif hadiah bintang lima lagi seperti sebelumnya.
"Mungkin penumpangnya juga harus memiliki atribute khusus kali atau yang lebih tinggi dibanding orang biasa?" kata Ferdi dalam hati dia bingung.
"Sudahlah toh sudah siang mending aku pergi liat rumah tapi ganti mobil dulu gan~" kata Ferdi yang pergi ke mall dan berganti mobil dengan Zenvo ST1 miliknya.
Mobil melaju dengan kencang ke perumahan Bima Sakti, setelah memberi tahu penjaga kalau dia juga salah satu penghuni disini baru lah Ferdi bisa masuk.
Petugas juga tidak mempersulit karena mobil Ferdi adalah jenis mobil mahal yang tidak mereka tau apalagi Ferdi juga tidak memakai seragam supir taksinya jadi dikira oleh para petugas itu kalau Ferdi adalah anak orang kaya.
Ferdi berjalan dengan mobilnya melihat isi perumahan yang memang bagus dan sangat cocok disebut perumahan orang kaya toh ada lapangan golf di tenggara, taman indah di tengah perumahan, membuatnya cukup nyaman bagi anak-anak atau orang kaya lain untuk bermain.
Meski lapangan golf tidak sebesar lapangan golf asli, setelah berkeliling Ferdi berhenti ke rumah yang lebih mewah dibanding yang lain.
Disana ada tamannya sendiri dan kolam ikan, rumput disana juga rumput asli, bangunannya hanya bertingkat 2 tapi cukup luas bahkan garasinya dapat memuat dua mobil sekaligus membuat Ferdi puas.
Dia masuk dan berkeliling rumah untuk mengecek dan sangat puas apalagi ada kolam renang besar di belakang.
"Sangat bagus, pantas dibilang rumah no.1 di perumahan Bima Sakti, aku tinggal beli beberapa furniture untuk rumah, ah ya jangan lupa aku harus mengkosongkan satu ruangan untuk membangun ruang olahraga!" kata Ferdi mengangguk puas.
"19 rumah lainnnya gimana ya? Menyewakan? Ya begitu saja lah dari pada nganggur, meski sebenarnya aku sekarang tidak kekurangan uang~" kata Ferdi.
Dia lalu pergi ke Mall lagi untuk membeli beberapa pakaian untuk pergi makan malam dengan Annisa, dia akan tetap rendah hati tapi bukan artinya dia rendah diri.
Dia membeli pakaian seperti kemeja, jas, sepatu, jam tangan, celana, kaos, tas, dan juga perlengkapan lainnya tentu saja itu tidak mahal karena bagi Ferdi bukanlah harga melainkan apakah dia nyaman atau tidak.
Jam menunjukkan masih ada waktu jadi dia menyempatkan untuk terus menarik penumpang, tapi belum ada notif bintang lima membuatnya menyerah dan kembali pulang.
Ferdi pulang dengan Advanza miliknya karena kalau memakai Zenvo miliknya itu pasti semua orang tercengang, meski sebenarnya dia masih ingin menunjukkan tentang kekayaannya saat ini tapi sudahlah masih ada hari lain.
Ferdi menunggu rumah barunya siap di gunakan, dia juga sudah memesan pihak lain untuk menganti warna dan memperindah ruangan yang cocok untuk Ayu.
"Akhirnya kau pulang Fer, kukira kamu lupa!" kata Annisa menghela nafas lega.
"Mana ada, aku hanya mencari penumpang saja toh saat ini aku sudah memutuskan untuk menjadikan supir taksi online sebagai profesi utamaku!" kata Ferdi ringan.
"Huh? Kaya kamu punya profesi sampingan aja~" kata Annisa mengejek.
"Tentu aku juga punya profesi sampinganku!" kata Ferdi dengan bangga.
"Pekerja Part Time di restoran?" tanya Annisa sembari tersenyum.
"Bukan tapi pemegang saham terbesar diperusahaan Abadi Cahya!" kata Ferdi dengan bangga.
"Membual, jangankan saham besar, untuk makan saja kamu masih mencari di pekerjaan part time mu!" kata Annisa tidak percaya dan merasa Ferdi sedang membual.
"Terserah lah aku sudah mengatakannya, jadi nona Annis bisa tunggu aku untuk menjadi tampan dulu!" kata Ferdi mengangkat bahu karena dia jujur kali ini tapi ya sudah toh bicara tidak membuahkan hasil maka tinggal bertindak saja.
Ferdi masak untuk makan malam Ayu, lalu mandi dan berpakaian rapi dengan yang dia beli barusan, dia juga membeli beberapa pakaian untuk Ayu dan menaruhnya di lemari pakaiannya untuk kejutan.
Ayu tentu tidak tau kalau ada hadiah disana karena dia pergi bermain dengan tentangga lain, sementara itu Annisa juga berdandan ria toh ini akan menjadi kencan pertamanya dengan Ferdi jadi dia harus tampil cantik.
Ferdi sudah selesai dan menunggu di samping mobil, sembari menunggu dia memainkan ponsel dengan santai, Annisa akhirnya keluar dengan perasaan gugup dan malu.
Dia mengenakan gaun hitam yang cantik dan indah, tampilannya sangat anggun dan rona merah di pipinya membuatnya sangat imut and cantik.
"Ba-Bagaimana menurutmu?" tanya Annisa malu.
"Sangat cantik!" kata Ferdi mengancungkan jempolnya.
"Te-Terima kasih... Ka-Kamu juga cukup tampan hari ini..." kata Annisa senang mendapatkan pujian, lalu dia juga memuji Ferdi dengan malu-malu.
"Ah... Terima kasih!" kata Ferdi yang juga sedikit malu saat di puji seorang gadis cantik seperti Annisa malam ini.
Dia membuka pintu penumpang disamping tempat duduk pengemudi lalu berkata "Silakan masuk Nona cantik~"
"Terima kasih!" kata Annisa yang duduk dengan baik.
"Hari ini dia sangat beda tapi semakin cantik saja dirinya!" kata Ferdi dalam hati memuji.
Dia sebenarnya memiliki perasaan kepada Annisa tapi dia ragu dan takut kalau dia mengatakan perasaannya dan ditolak oleh Annisa itu akan membuat pertemanan mereka sedikit canggung.
Dia juga menyesal sudah masuk Friend Zone yang sudah terkenal angker bagi kaum TTM(Teman Tapi Mesra), tidak hanya Ferdi bahkan Annisa juga merasakan hal yang sama.
Ferdi mengemudikan mobilnya dengan baik sementara Annisa diam saja, suasana cukup sepi dan canggung didalam mobil.
"Ka-Kamu harus ingat ya kita nanti disana hanya pura-pura pacaran!" kata Annisa menekankan tujuan mereka.
"Ahaha bahkan bila asli juga aku mau..." kata Ferdi keceplosan.
"Mampus, bagaimana bila dia nolak!?" kata Ferdi dalam hati kesal dengan kebodohannya kali ini.
"Kyaa~ a-apa dia menembakku!? Bagaimana ini!? A-Aku sih ti-tidak keberatan ta-tapi..." kata Annisa dalam hati terkejut.
"Ka-Kalau itu yang ka-kamu mau sih ti-tidak masalah... I-Ini bukan berarti a-aku suka sama kamu ya ha-hanya saja..." kata Annisa asal dan gugup.
"Njir kenapa kesannya aku Tsundere njir!" kata Annisa memarahi dirinya dalam hati.
"En, tidak masalah selama kamu menyukainya... Masih ada waktu!" kata Ferdi terkejut awalnya tapi mengangguk senang.
Lalu dia melihat masih ada waktu jadi dia berjalan ke Mall terlebih dahulu sebelum ke restoran.
"Hei kenapa kita ke Mall? Kita harusnya makan di restoran East!" kata Annisa bingung.
"Aku tau karena itu kita kesini dulu!" kata Ferdi tersenyum misterius lalu pergi ke tempat parkir dimana itu lagi kosong toh tempat parkir pribadi dimana hanya orang-orang berduit tinggi yang menggunakannya.
Annisa bingung tapi dia masih mengikuti kemauan Ferdi, saat melihat mereka berjalan ke tempat parkir yang sepi membuat pikiran Annisa melayang.
"A-Apakah dia i-ingin melakukannya sebelum berangkat!?" pikir Annisa dengan wajah yang memerah, kalau ini adalah anime pasti kepala Annisa akan mengeluarkan asap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Hades Riyadi
Lanjutkan Thor 😀💪👍👍🙏
2023-06-07
0
Hades Riyadi
Kencan pertama dengan Annisa terlihat terkesan kaku, padahal udah bertetangga di-kost selama 3 tahun lhooo...😛😀💪👍👍💕
2023-06-07
0
Harman LokeST
menembak agar cintanya di terima
2022-11-22
1