HAPPY READING GUYS
*
*
*
*
*
Setelah beberapa hari melahirkan, kini Anye dan anaknya pulang ke rumah, awan senantiasa menggendong bayi nya dan membawa perlengkapan milik istrinya.
Sesampainya di rumah, Anye langsung masuk ke kamar dan merebahkan tubuhnya.
"Ini Aira kamu susui dulu"ucap Awan mengikuti Anye ke dalam kamar.
"Kamu kasih susu formula dulu aja mas, aku capek banget mau tidur"
"Tapi....."
"Mas, kamu ngerti bisa nggak sih???"
Awan memilih untuk mengalah dan keluar dari kamar sembari menggendong anaknya, anaknya bersama Anye berjenis kelamin perempuan, sehat, sangat cantik lagi, persis seperti Anye ibunya.
Awan membawa baby Aira ke dapur untuk membuat susu formula, dia paham Anye seperti itu, awan sebagai suami juga memaklumi nya.
Awan pikir Anye seperti itu hanya sementara saja, nyatanya ini sudah bulan ke 4 pasca melahirkan, sikap Anye malah semakin menjadi jadi.
Anye tidak hanya tidak mau memberikan asi untuk baby Aira, tapi wanita itu juga seakan tak perduli dengan bayi mereka.
Awan dibuat frustasi akan sikap Anye, dokter bilang cuma baby blues, tapi katanya cuma sementara, ini hampir 5 bulan sikap Anye seperti itu, mengabaikan baby Aira, jika baby Aira menangis pun Anye tidak perduli, Untung saja awan melihatnya.
Awan masih mencoba untuk bersabar, dia selalu berbicara dalam hati, jika ini adalah pilihan nya, maka dia harus menanggung resiko nya.
"Coba kamu bilang, sebenarnya kenapa kamu selalu mengabaikan baby Aira???"tanya awan.
"Aku nggak suka Dia mas"jawab Anye yang membuat nafas awan menggebu-gebu.
"Apa maksudmu tidak suka??"
"Karena dia perempuan!!! Aku ingin anak laki laki!!!"
Untung saja baby Aira dia titipan pada keluarga dari awan, karena awan juga sangat sibuk, tau sendiri istrinya seperti apa? Jika baby Aira disini sangat tidak pantas bayi kecil itu mendengarkan ucapan tak baik dari ibu yang telah melahirkannya.
PRANGGGG!!!!
Awan menjatuhkan vas bunga yang ada didekatnya, awan emosi bukan main, ada gitu orang tua yang tidak suka anaknya, hanya karena anak itu terlahir perempuan, apa Anye sudah gila.
"Apa kau gila Anye? Kau membenci anak mu sendiri hanya karena dia anak perempuan???"
"Mas, kamu tau sendiri anak Reva laki laki, aku juga ingin anak laki laki mas!!! Aku iri mas!!!"
Plak!!!
Satu tamparan keras mendarat di pipi mulus Anye, Anye menatap suaminya tak percaya, jika awan bisa menampar nya seperti ini.
"Kamu berani nampar aku mas!!!"
"Itu supaya kamu sadar dengan apa yang kamu katakan!!!"
"Apa aku salah kalau aku iri dengan Reva mas??"
"Apa kamu masih belum puas? Aku dan Reva sudah resmi bercerai, bahkan aku tidak pernah bertemu lagi dengan Daffion, aku hanya milik kamu Anye!!! Kamu belum puas???"
"Tetep saja aku ingin anak laki laki mas!!! Kamu juga ingin anak laki laki dari ku kan???"
Awan menjambak rambutnya frustasi, bagaimana caranya membuat Anye sadar.
"Aku tidak pernah menuntut itu Anye, apapun anak yang kamu lahir kan untuk ku, akan aku terima, karena itu darah daging ku sendiri, mana bisa aku menolak titipan dari Tuhan."
"Tapi mas...."
"Cukup Anye, ayo jemput putri kita, dia pasti sangat merindukan ibunya, apa kamu tidak merindukan nya??? Bukankah bagus jika memiliki anak perempuan, nanti bisa kamu ajak dia ke salon atau berbelanja ke mall bersama, gitu pasti kamu nggak akan kesepian saat aku berkerja."
Anye diam, ada benarnya juga ucapan suaminya, Anye setuju untuk menjemput baby Aira.
*
*
*
*
*
*
Setelah resmi nya perceraian Reva dan Awan, Dhizar segera memikirkan acara pernikahan nya dengan kekasih tercintanya, Reva juga tidak bisa menolak itikad baik Dhizar yang ingin segera mempersuntingnya sebagai istri.
Saat ini keduanya sedang berada di ruang tamu di rumah Reva, beberapa menit yang lalu Reva baru saja mencoba gaun pengantin yang akan dia kenakan nanti, Dhizar secara khusus memesan gaun pengantin untuk Reva.
"Yang"
"Hm"
"Enaknya nanti kita pindah rumah ke apartemen apa ke rumah biasa aja??"
"Aku ngikutin calon misua aja, kan Makmun harus nurut imamnya."
"Baiklah, nanti kita cari cari rumah yang kamu suka ya, biar nanti kamu yang milih sendiri."
"Iya deh."
Dhizar pun memeluk tubuh calon istri nya itu dengan mesra dari samping, wangi tubuh Reva sangat memabukkan dan membuat nya Begitu ingin berlama lama memeluk nya.
"Mas ngga sabar banget nunggu hari pernikahan kita."
Reva tersenyum dan mengelus lembut pipi Dhizar, Reva juga tidak sabar menunggu nya.
"Apa segitu cintanya kamu sama janda satu anak ini mas??"
"Ya, tapi kamu janda bukan sembarang janda, janda yang sudah membuat laki laki perjaka ini tertunduk padamu"
Reva hanya terkekeh mendengarnya, semoga keputusannya untuk menikah dengan Dhizar adalah tepat, dia tidak ingin terluka untuk kedua kalinya, cukup sekali dia merasa terkhianati.
"Apa kamu akan seperti ini terus sampai kita tua nanti???"
"Bahkan jika bisa, saat nanti mas dihidupkan kembali, mas hanya ingin kamu yang menjadi pendamping hidup mas, Reva"ucap Dhizar menenggelamkan wajahnya di leher Reva.
Laki laki disampingnya ini tau bagaimana membuat hati Reva terasa terbang melayang, kenapa Reva tidak bertemu laki laki seperti Dhizar sebelum mengenal dan menikah dengan Awan?? Kenapa tuhan menghadirkan Dhizar setelah dirinya kecewa karena awan?.
Mungkin Reva tidak akan perlu merasakan yang dinamakan perselingkuhan.
"Undaaa"
Dari belakang, datanglah Daffion yang digendong oleh Mommy aliana, Mommy aliana ikut kesini karena ingin membantu persiapan menantunya bersama keluarga Reva lainya.
"Kalian ini malah asik pacaran aja, inget anaknya dong!!!"dengus Mommy aliana pura pura kesal, padahal dia senang melihat kebahagiaan keduanya.
Reva dan Dhizar terkekeh, Dhizar mengambil alih Daffin dari gendongan Mommy nya, Dhizar dengan gemas menciumi pipi gembul Daffion, Mommy aliana pergi meninggalkan ketiganya.
"Ganteng banget anak Daddy"
"Kok Daddy?"tanya Reva.
"Mau bagaimana pun Awan adalah ayah nya, jadi dia nanti manggil mas, Daddy, dan ke kamu bunda, boleh kan sayang??"
"Iya boleh kok, terserah mas aja"
"Dddy"celoteh Daffion menatap wajah Dhizar.
"Iya sayang, panggil Daddy, dasar anak pintar yaa"Dhizar semakin gemas menciumi lagi pipi Daffion, bahkan Daffion sampai tertawa karena ciuman bertubi-tubi dari calon Daddy nya.
Ketiganya menikmati waktu kebersamaan mereka, Mommy aliana yang melihat dari kejauhan pun ikut turut merasakan kebahagiaan itu, dia hanya bisa berdoa agar anaknya berserta Reva juga Daffion, selalu diberi kebahagiaan seperti ini.
...*...
...*...
...To Be Continue...
...*...
...*...
...*...
...*...
...*...
...*...
...Up lagi 😌😌😌...
...Suka nggak ???...
...Lanjut???...
...likenya dong, follow juga, kasih vote nya juga boleh...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments