13.

HAPPY READING.....

*

*

*

*

*

*

Brukkkk!!!

Awan membanting dua lembar foto yang di dapat dari orang bayaran yang dia bayar untuk mengikuti seseorang, yaitu Reva.

Nampak sekali kalau awan tengah marah setelah melihat foto itu, dalam foto itu Reva sedang duduk bersama laki laki di lapak bubur ayam, awan mengutus seseorang untuk membuntuti Reva dan putranya selama sebulan ini, ia ingin tau apa aktivitas Reva dan Daffion setelah keluar dari rumahnya dengan Reva dulu.

"APA APAAN INI!!!!"kesal Awan mengetahui Reva bersama laki laki lain, yang dia akui memang lebih tampan pria itu dari pada dirinya.

"Saya mengikuti nyonya joging pagi ini dan beliau bertemu laki laki itu disana, saat nyonya sedang sarapan."jawab seseorang yang disuruh awan.

"Apa mereka setelah sarapan pergi ke suatu tempat atau kemana gitu??"tanya awan penasaran, apakah laki laki itu kekasih barunya Reva?? Apa itu artinya dia beneran kalah??.

"Tidak tuan, saya sudah memastikan kalau mereka tidak pergi lagi setelah makan bubur ayam, mereka berpisah setelah dari tempat joging itu."

"Lalu apa ada informasi lain lagi??apa yang mereka bicarakan disana saat sarapan???kau mendengarkan nya??"

"Iya, saya mendengar percakapan mereka, laki laki yang bersama nyonya Reva berkata bahwa dia ingin menikahi nyonya setelah resmi bercerai dari anda."

Seperti di timpah bebatuan besar diatas nya, Kini harapan Awan ingin rujuk tertimbun batu besar itu, sangat kecil bagaikan Debu yang berterbangan dijalan, rasanya mustahil dia bisa rujuk.

Rasa rasanya tubuh awan lemas tak berdaya mendengar penuturan orang bayaran nya itu, secepat itu Reva melupakannya dengan muda?? Padahal awan saja masih menyimpan nama Reva dalam hatinya, kenapa Reva Setega itu??.

"Apa masih ada lagi percakapan mereka??"tanya awan lemas.

"Ya itu tuan, laki laki itu kekeh ingin melamar nyonya Reva, awalnya nyonya Reva sempat menolak, tapi karena laki laki itu terus meyakinkan nyonya, jadi nyonya menerimanya".

"Kau tidak bohong kan??"

"Apa untungnya saya bohong tuan? Mau saya tunjukkan rekamannya? Kebetulan saya merekam obrolan mereka, buat Jaga jaga kalau anda minta nanti, gimana???"

"Ck! Saya hanya bercanda, saya hanya tidak percaya jika Reva secepat itu melupakan saya"ucap Awan dengan ekspresi wajah lesu.

"Anda masih mencintai nya tuan??"

"Menurut mu? kenapa saya sampai menyewa mu buat mengikuti keseharian Reva dan anaknya? Kalau bukan masih cinta ??"

"Siapa tau anda hanya ingin tau bagaimana dan dimana nyonya Reva setelah bercerai dari anda."

"Sudahlah, lebih baik kau keluar sekarang, kau boleh pergi dari ruangan ini"usir awan, Suasana hati nya saat ini sedang tidak baik baik saja.

Orang suruhan awan pun berbalik dan ingin pergi, namun baru ingin memegang gagang pintu, awan memangil lagi.

"Tunggu!!!"cegah awan.

Orang suruhan awan berbalik lagi menghadap awan.

"Iya tuan?? Ada apa??apa ada tugas lagi?"

"Apa kau juga mencari tau siapa laki laki yang bersama Reva??"

Tanpa menjawab pertanyaan bosnya, pria yang biasa akrab disapa Welly pun menyerahkan map kuning yang sendari tadi dia pegang, ternyata berkas itu tidak sia sia dia bawa.

"Semua yang anda butuhkan ada disini, bahkan informasi tentang pria itu semuanya sudah lengkap disini."ucap Welly lalu setelah dia membungkuk untuk pamit keluar.

Setelah Welly keluar barulah awan membuka map kuning itu, awan tercengang seketika saat membaca keseluruhan berkas itu.

"Tenyata ikan yang kau tangkap sebesar ini ya Reva,"gumam awan mengepalkan tangannya erat.

*

*

*

*

*

*

Beberapa Hari kemudian...

Setelah dengar Reva dekat dengan laki laki lain, awan pun menyelidiki nya secara langsung, kini awan tengah berada di gedung tinggi perusahaan milik si laki laki yang digadang-gadang sebagai calon Reva.

Setelah diperbolehkan masuk oleh pihak resepsionis kantor Dhizar, awan pun diantar ke ruangan CEO.

Dihadapan awan sudah ada Dhizar duduk dikursi kebesarannya, menyambut kedatangan awan dengan senyum saat masuk tadi.

"Duduklah"ucap Dhizar mempersilahkan awan untuk duduk di kursi depannya, Dhizar sangat terlihat Santai saat mengetahui rivalnya datang.

"Saya tidak mau basa basi! Saya datang kesini bukan sebagai tamu yang ingin berkerja sama dengan anda, saya disini sebagai suami dari wanita yang bernama Revalina Azalia!."awan menatap tajam Dhizar.

Bibir Dhizar tersenyum sungging, dia pun berdiri sembari membenarkan jas mahalnya.

"Baiklah...saya berdiri disini juga bukan sebagai CEO dari DH group, saya Dhizar seorang pria yang mencintai wanita bernama Revalina Azalia."

Awan semakin geram melihat tingkah Dhizar ini, apalagi kata katanya tadi.

"Apa anda merasa tidak malu berhubungan dengan istri orang hah??"geram awan.

"Calon mantan istri kali, yang saya tau Reva itu janda anak satu, karena setiap melihat dia pergi hanya berdua bersama putra nya, nggak salah dong saya mendekati dia???"ucap Dhizar mengejek awan.

"Reva belum resmi bercerai dari saya!! Itu artinya dia masih istri saya!! Apa stok wanita untuk mu tidak ada, hingga istri orang pun kau dekati!!"hardik awan.

"Bukankah kau memiliki istri lainya? Kau urus saja istri lain mu, biar Reva dan Daffion saya yang urus."

"Apa hak anda? Daffion adalah anak saya dan Reva, tentu saja saya yang akan mengurus mereka!! Jangan jadi perusak rumah tangga orang dong!!"amarah awan terus memanas dan hampir meledak.

"Kau sendiri lah yang merusak rumah tangga mu sendiri bodoh!!! Kau!!! Kenapa menyalahkan ku?? Kalau kau berani, salah kan saja istri mu si Reva, kenapa dia begitu menarik didepan mata ku."ucap Dhizar terus memanas Manasi awan.

"Kenapa harus istri ku!! Apa tidak ada gadis lain?? Apa kau buta??"

"Cinta kan memang buta brow! Jangan Salahkan cinta, kau sendiri juga kenapa bisa mencintai wanita lain selain istri mu??Hmm??"

Skak mat!!, Perkataan itu membuat awan tercengang dan melotot terkejut.

"Bagaimana kau tau??"

"Apa yang tidak saya ketahui tentang anda"ucap Dhizar tersenyum sinis.

"Rupanya pria ini bukan pria sembarangan, Reva, apa aku bisa mengambil mu lagi dari laki laki ini kelak??"

"Terserah!! Saya hanya ingin mengingatkan anda untuk menjauhi Reva secepatnya!!! Atau anda akan tau akibat nya!!!"ancam Awan, agar Dhizar menjauh dari Reva.

Dan apa tanggapan Dhizar? Dia hanya mampu tersenyum sambil mainkan hpnya, tak lama kemudian pintu pun terbuka, masuklah Gio.

Gio menarik paksa awan, awan yang masih ingin memberi peringatan pun terkejut karena tiba tiba di tarik keluar oleh gio, assisten Dhizar.

Dhizar rasa urusan nya dengan awan selesai, awan bukan tipe orang yang bisa di usir secara halus, ya terpaksa dia pakai cara tadi.

Dhizar duduk lagi di kursi kebesarannya, tak lama gio masuk ke dalam ruangan Dhizar.

"Itu siapa tadi??"tanya Gio.

"Calon mantan suami Revalina Azalia"

Gio syok banget mendengar nya, ternyata wanita yang beberapa waktu lalu dia selidiki beneran istri orang, bosnya ini kok seleranya agak Laen.

"Apa anda beneran mencintai nya??"

Dhizar yang kini tengah memandangi foto Reva dan Daffion pun tersenyum dan mengangguk.

"Iya, mau kau bertanya berapa kali pun, jawab ku tetep sama, bahkan tadi aku punya pikiran ingin membunuh laki laki tadi, agar perceraian mereka cepat selesai."

"Jangan gila!! Jangan jadi kekanakan dong!! Ikuti saja proses nya, kalau jodoh nggak akan kemana bos"ucap gio menepuk pundak bosnya, Dhizar hanya mengangguk.

...*...

...*...

...To Be Continue...

...*...

...*...

...*...

...*...

...*...

...Komen vote follow guysss 😌😌😌...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!