...happy reading...
Awan menarik tangan Anye ke kamar begitu sampai rumah, Lantaran dirinya kesal, Anye tidak bilang kalau Reva menelfon nya karena Sang putra masuk rumah sakit.
"Mas! Kamu apa apa an sih!"kesal Anye, mencoba melepaskan tangan Awan yang menarik nya.
"Kamu sengaja, Tidak berbicara dengan ku mengenai Reva yang menghubungi ku saat tadi aku menemani mu?"
"Kenapa kamu bahas itu sih mas? Kan udah ketemu juga Sama Reva."
"Jawab!!!"sentak Awan.
Anye terkejut, selama pernikahan nya dengan Awan satu tahun ini, tidak pernah sekalipun Awan membentaknya seperti barusan.
"Kamu membentak ku?"ucap Anye tak terima dibenak.
Awan mengusap wajah kasar, Dulu saat bersama Reva, Awan tak pernah sekalipun dibohongi Reva, Wanita itu selalu jujur dan berbicara terus terang ketika ingin melakukan apa dan meminta Apa. Tapi kali ini, Awan dibohongi oleh istrinya sendiri.
"Kenapa kamu melakukan itu?"ucap lirih Awan, tapi masih didengar oleh Anye.
"Kenapa? Ya jelas kamu harus mementingkan aku dan Calon Anak kita dong! Kenapa lagi aku melakukan itu."
"Tapi Daffion juga Anak ku dengan Reva, Anye, apa salah aku mementingkan Daffion juga?"
"Nggak bisa gitu dong, Daffion sudah besar, dan disana ada ibunya, apa yang kamu takutkan? Sedangkan aku, anak kita masih dalam kandungan, dan harus butuh perhatian lebih, kamu mau? Saat kamu nggak ada disini aku dan Calon anak kita kenapa Napa?."
Awan terdiam, dirinya serba salah, Padalah Awan ingin sekali bertemu Putra nya, Apalagi saat Reva melahirkan, Awan tidak bisa melihat Daffion untuk pertama kalinya lahir ke dunia.
"Pokoknya, yang harus kamu perhatikan adalah aku dan Calon Anak kita!! Tidak boleh ada yang lain!" ucap Anye penuh penekanan, dasar wanita egois!!.
Anye memilih pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang terasa lengket, karena seharian penuh sibuk mengurus perlengkapan bayi nya.
Sedangkan itu, Awan duduk ditepi ranjang, wajah nya ia tutupi dengan kedua tangannya, dirinya merasa sangat Sedih.
"Reva, maaf aku..... Daffion, Papa minat maaf nak."
"Papa tidak bisa selalu ada disamping Daffion, papa merasa omongan Mama mu benar waktu itu, Papa tidak layak menjadi Papa bagi Daffion, sekali lagi Papa minat maaf padamu nak, tolong maafkan papa mu yang nggak becus ini sayang."sesal Awan.
Buah hati yang dari dulu ia harapkan bersama Reva, tidak bisa Awan gendong, Hanya Wajahnya yang dapat Awan lihat, itupun Reva yang mengirimkan foto Daffion saat sedang bermain.
Awan tidak bisa melakukan apapun, dua istrinya sama sama ia cintai, dan Calon Anak yang dikandung Anye, Awan sangat menantikan nya.
Dari kamar mandi, Anye mengintip dari balik pintu, bisa dia lihat tatapan sedih suaminya, membuat nya kesal saja.
"Lihat saja, aku nggak akan biarkan kamu ketemu Reva dan anaknya lagi mas!!!"batin Anye menggeram.
Anye tak ikhlas bila harus berbagi suami, Anye ingin Awan segera menalak Reva, Tapi Awan selalu menolak permintaan nya, Anye nggak mau dimadu, Anye hanya ingin menjadi istri satu satunya Awan, Tidak boleh siapapun berebut Awan dengan nya.
...********...
KEESOKAN HARINYA....
Reva senantiasa menjaga Daffion dirumah sakit, Putra semata wayangnya begitu tampan, wajah nya sangat damai saat tidur, Daffion baru saja makan dan minum obat, mungkin karena Efek samping obatnya, membuat Daffion gampang terlelap tidur.
"Anak mama benar benar tampan"Ucap Reva mengelus lembut Rambut hitam lebat Daffion.
Wajah Daffion mengambil semua aspek yang dimiliki wajah Awan, Sama Persis, melihat Daffion, seperti melihat Awan versi Mini.
"Kenapa kamu harus memiliki seluruh wajahnya, kenapa tidak mirip mama saja."lirih Reva.
Wajah boleh mirip Awan, semoga saja sifat nya tidak menuruni Papanya, setelah besar nanti.
Cklekkk.....
Tanpa diketuk, seseorang dari luar membuka pintu, masuk menyelonong begitu saja, tanpa mengucapkan salam.
"Owww lihat siapa ini?"
Reva berbalik, ingin tau orang macam apa yang sangat tidak sopan, terdengar dari suaranya sih wanita.
Setelah berbalik dan melihat siapa orang itu, baru lah tau kenapa nih orang tidak punya sopan santun.
"Rupanya nek Lampir yang sedang berkunjung"batin Reva, melihat Anye berdiri di depan bankar Daffion.
"Mau apa kesini?"tanya Reva.
"Tentu saja, menjenguk Anakku"
Reva tertawa"Anakmu, siapa disini Anak mu?"
Anye menunjuk Ke arah Daffion yang sedang tidur nyenyak.
"Daffion, dia anakku"ucap Anye santai.
"Hah! Daffion Anakmu? Sejak kapan Daffion lahir dari rahim mu, nyonya Anye?."tanya Reva Sinis.
"Daffion anak mas Awan, jadi dia anakku juga dong?."ucap Anye.
"Lebih baik kau pergi dari sini, bukanya sebentar lagi kau akan memiliki anak mu sendiri dengan mas Awan? Jangan pernah mengklaim anak orang lain sebagai anak mu!."ucap Reva mengusir Anye.
"Cih, sebenarnya aku juga malas kesini menemui mu, tapi aku ingin mengatakan hal penting untuk mu."
Reva pun membawa Anye keluar dari ruangan Daffion, Reva tidak mau nenek lampir ini membangunkan Daffion.
"Sekarang katakan."
"Aku ingin kau segera bercerai dan pergi dari Awan!."
"Apa kau kira aku Sudi bertahan hidup bersama Awan? Saat tau dia punya istri lain? Aku selalu mencoba meminta dia menceraikan aku, tapi Awan yang tidak pernah mau menyetujui nya, Aku ingin sekali bercerai."
"Jangan bohong!! Apa selama ini kau sengaja menahan mas Awan agar selalu disampingmu?"Ucap Anye, Anye masih tak yakin, atau gara gara hormon ibu hamil? Jadi bawaannya emosi.
"Buat apa aku bohong? Jika aku menahan Awan, yang aku hancurkan adalah kamu Anye, aku nggak akan membiarkan Wanita manapun mendekati Suami ku. nyatanya, kamu baik baik saja kan? Aku tidak menggangu mu kan setelah kamu jadi istri nya Awan?"
Benar, Reva tidak pernah mengusik nya, setelah Anye menjadi istri kedua Awan, Bahkan Reva tenang tenang saja mengurus anaknya.
"Tapi aku ingin tetap kau berusaha untuk bercerai dari Mas Awan, aku nggak mau punya madu, aku nggak mau Berbagi suami dengan wanita lain!!! Ini tidak adil."
"Seharusnya aku yang berbicara seperti itu, aku yang tidak terima dimadu dan harus merasakan berbagi suami, dan kau bilang tidak adil?"Reva maju satu langkah dihadapan Anye.
"Aku lah yang merasa tidak adil disini!!! Kau enak, Mas Awan selalu ada disamping mu, menemani mu dan calon anak kalian, sedangkan aku? Aku tidak pa pa hidup sendiri, tapi Daffion! Dia masih kecil, masih butuh perhatian orang tuanya yang lengkap, sayang sekali papanya tidak bisa menemani bermain, seperti anak anak lainnya, karena apa? Karena Papanya ditahan istri mudanya!!!"Reva menunjuk tepat Wajah Anye
...to be continued....
hay, author up nih yaaaaaaaaa
ramein Pokoknya..
like, komen and share y
terima kasih udah mampir, kasih hadiah juga y, karena hadiah dukungan dari kalian semua, author jadi semangat Nulis, jangan sungkan sungkan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
zhA_ yUy𝓪∆𝚛z
anda perebut! sadar dong! dih.. emang ya pelakor...
2022-09-22
1
zhA_ yUy𝓪∆𝚛z
🙂🙂🙂🙂🙂
2022-09-22
0
𝐙⃝🦜ᴬᴸ❣️☠ᵏᵋᶜᶟ𒈒⃟ʟʙᴄ
jan mau di tindas reva, buktikan kalo kamu mmpu mengurus ankmu sendiri
2022-09-21
1